Pagi harinya, Naila bangun ketika Adzan Shubuh berkumandang. Ia segera pergi ke kamar mandi untuk mengambil wudhu dan menunaikan kewajibannya. Namun ketika ada noda merah di CD nya, ia hanya bisa menghela nafas. Ia tak jadi mengambil wudhu melainkan mandi. Selesai mandi, ia segera memakai baju dan pergi ke ruang belakang untuk mencuci baju. Untunglah ada mesin cuci sehingga ia bisa menghemat tenaganya.
Setelah selesai mencuci, ia segera menjemurnya. Baju pendek khusus baju pendek, baju gamis khusus baju gamis, begitupun dengan CD dan BH..semuanya ada tempat masing masing.
Bundannya selalu mengajarkan Naila tentang kerapian biar pas di lihat itu enak di pandang mata. Jadi gak amburadul. Setelah selesai menjemur baju, ia kembali ke ruangan di mana baju yang dijemur kemaren belum juga di tata. Mau gak mau, ia mengambil setrikaan dan menyetrika baju itu satu persatu, tak lupa ia menatanya sebaik mungkin.
Setelah 20 menit bergelut dengan baju akhirnya ia pun menyelesaikan pekerjaannya.
Setelah memastikan baju yang ia lipat sudah rapi semua, ia segera memasukkannya ke dalam lemari, begitupun dengan CD dan BH nya.
Setelah selesai semua, ia memastikan kembali melihat dari ujung atas sampai ujung bawah, dan ketika ia melihat hasil pekerjaannya begitu rapi, ia tersenyum puas.
"Bunda, pasti senang melihatnya." Ujar Naila, karena memang mencuci baju dan melihat baju itu adalah tugas Naila termasuk mencuci dan melipat baju milik bundannya.
Setelah selesai melipat baju, ia segera mengambil sapu untuk menyapu semua halaman rumahnya dan juga mengepel lantai yang sedikit kotor.
Sebelum mengepel, ia menyiapkan semua peralatannya terlebih dahulu dari timba, alat pel, pembersih lantai dan sebagainya. Setelah di persiapkan semuanya, barulah ia mulai beraksi mengepel seluruh ruangan.
Setelah 15 menit mengepel, ia segera menyapu halaman. Dan ketika ia selesai menyapu, ia teringat jaket dan mantel yang ia pinjam dari Kak Fahmi kemaren. Ia segera mengambilnya dan mencucinya agar cepet kering. Ia yakin jaket dan mantel itu akan kering setelah ia pulang sekolah nanti dan akan ia kembalikan nanti malem pas pulang dari resto.
Setelah selesai mencuci jaket dan mantel, ia segera pergi ke dapur untuk memasak.
"Tumben, bunda jam segini belom keluar?" tanya Naila dalam hati.
"Ya sudahlah, bunda mungkin sibuk di kamar." Jawab Naila yang selalu berfikir positif terhadap apapun.
Ia segera memasak untuk sarapan pagi bersama bundannya.
Pertama tama ia akan memasak nasi terlebih dahulu menggunakan mejikom biar cepat dan praktis. Sambil menunggu nasinya matang, ia pun mengambil ayam yang ada di kulkas dan memasaknya.
Tak butuh waktu lama, hanya dalam waktu 20 menit, ayampun sudah matang dan siap di hidangkan.
"Masak sarapan pagi cuma nasi sama ayam doang, gak ada sayurnya." Ujar Naila. Ia mengambil beberapa sayur dari dalam kulkas dan mulai bikin bumbu bumbunya karena keterampilan dan keuletan dia dalam memasak, ia bisa menyelesaikannya dengan cepat.
"Hemmm harum, bikin laper deh." Ujar Naila tersenyum melihat hasil masakannya yang rasanya sungguh menggairahkan. Setelah memastikan sayurannya matang, ia memindahkan sayur yang ada di wajan ke mangkog yang sudah di siapkan.
Setelah selesai masak sayur dan ayam, ia melihat nasi yang ada di mejikom dan ternyata sudah matang. Ia segera membereskan dapur yang sedikit berantakan serta mencuci peratalan yang tadi terpakai. Setelah bersih dan rapi, ia segera mandi karena sudah jam setengah 7. Ia mandi dengan super cepat dan langsung memakai seragam. Setelah rapi, ia pergi ke kamar bundannya.
"Bun, aku sudah masak. Ayo makan bareng." Ujar Naila sambil mengetok pintu kamar bundannya 3x.
"Iya sayang, kamu makan duluan aja ya, bunda masih sibuk. Maaf gak bisa bantu." Jawab Ila dari dalam kamarnya.
"Iya gak papa bunda. Iya sudah aku makan duluan ya bun setelah itu langsung berangkat sekolah." Ujar Naila yang ada di luar pintu.
"Iya sayang, nanti kalau berangkat hati hati ya nak." Ucap Ila.
"Iya bunda."
Naila segera pergi ke ruang makan dan segera mengambil piring dan mengisinya dengan nasi dan lauk pauk.
Setelah selesai makan, ia pun segera berangkat sekolah menggunakan sepeda motornya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
Jingga Annida
maaf thor kasi saran sedikit boleg ya.... jangan terlalu banyak menggunakan kata bantu "pun",, bahkan ada dalam satu paragraf tiap kalimatnya pasti ada kata bantu "pun",,, bacanya agak ngebosanin thor,, maaf yaa cuma saran.... 🙏🙏
2020-06-02
1