Hari ini adalah hari Senin, setelah kemaren aku libur sekolah dan memilih membantu bunda di resto. Kini aku sudah harus kembali ke aktivitasku sebagai seorang pelajar.
Sebelum berangkat sekolah, aku akan membantu bunda memasak dan bersih bersih rumah. Lalu mengantarkan bunda ke resto dan setelah itu langsung pergi sekolah. Aku juga sering di bawakan bekal oleh bunda sehingga uang sakuku gak pernah aku pakek buat beli jajan karena aku sudah kenyang dengan bekal yang aku bawa dari rumah. Kadang sahabatku yang bernama Rani juga aku bawain bekal dari rumah. Rani adalah sahabatku sejak kami masuk SMA.
Aku kenal dengannya saat MOS dan setelah itu kami saling mengenalkan diri lalu menjadi teman tapi kini aku dan Rani sudah jadi sahabat. Mungkin sejak kelas satu aku dan Rani selalu lengket dan kemana mana selalu berdua.
Jika aku orangnya tinggi, langsing, putih, dan cantik beda dengan Rani yang manis tapi gak terlalu tinggi dan warna kulitnya adalang kuning langsat. Kelebihanku ada di bulu mata yang tebal dan melengkung ke atas hingga membuat banyak laki laki terpesona. Aku tak perlu capek capek pakai bulu mata karena punyaku sudah bagus dan membuat wajahku terlihat semakin cantik. Sedangkan kelebihan Rani adalah ketika ia tersenyum, ia sangat manis apalagi ia mempunyai lesung pipi yang membuatnya semakin manis ketika ia tersenyum.
Aku dan Rani termasuk para idaman laki laki. Tapi yaitu aku dan Rani sangat cuek. Bahkan ketika ada orang yang nembak alias menyatakan perasaannya kepada aku dan Rani. Kami akan menjawab dengan bahasa yang halus dan tidak menyakiti sehingga mereka tidak akan merasa malu ketika kami tolak karena aku dan Rani sepakat tak akan pacaran selama masih sekolah SMA. Beda lagi jika kuliah, mungkin pacaran akan di lakukan selama tidak melewati batas. Maksudnya adalah pacaran tapi gak boleh ada sentuhan walau itu hanyalah pegangan tangan.
Kembali ke topic!!
Setelah sampai di sekolah, aku memarkirkan sepeda motorku di tempat parkiran dan setelah itu...........
"Nai." Panggil seseorang yang aku hafal betul dengan suara itu. Siapa lagi kalau bukan suara Rani yang menggelegar itu.
"Apaan sih, teriak teriak gitu. Malu tau di liatin ma temen temen." Jawab Naila sewot.
"Yaa Maaf, aku kan manggil dengan suara tinggi biar kamu denger." Ucap Rani cengengesan.
"Aku masih belum tuli." Ujar Naila judes.
"Jangan marah dong. Jelek tau." Ucap Rani merayu
"Sudahlah tak perlu kau rayu rayu aku. Gak mempan. Kamu ada apa manggil manggil aku segala?" tanya Naila.
"Kamu udah ngerjain tugas akuntansi belum?" tanya Rani.
"Sudahlah. Mana mungkin aku lupa ngerjain tugas sekolah." Jawab Naila sambil berjalan menuju kelasnya.
"Aku boleh pinjem gak?" tanya Rani.
"Pinjem apaan?" tanya Naila pura pura tak mengerti dengan maksud omonngan sahabatnya itu.
"Buku Akuntansinya." Jawab Rani.
"Buat apa?" tanya Naila tanpa melihat ke arah samping di mana Rani berjalan mengikuti langkahnya.
"Aku belum mengerjakan tugas akuntansi."
"Kenapa gak ngerjakan?" tanya Naila yang sudah hafal betul dengan tingkah laku sahabatnya itu. Yang sangat males kalau di suruh ngerjakan tugas sekolah.
"Aku lupa." Jawab Rani, alasan yang selalu ia pakai hampir tiap hari.
"Maaf Ran, kali ini aku gak bisa. Tapi aku akan membantumu untuk mengerjakan tugas itu sampai selesai dan aku akan mengajarkan cara caranya sampai kamu faham. Masih ada waktu sekitar 15 menit. InsyaAllah waktunya sangat cukup buat mengerjakan tugas akuntansi." Jawab Naila.
"Tapi Nai..?"
"Mau aku bantuin atau gak sama sekali." Ujar Naila tegas.
"Iya deh." Ucap Rani pasrah. Naila hanya tersenyum senang, hanya ini satu satunya cara yang harus ia lakukan agar Rani gak menjadi murid yang malas dan agar ketika ujian tiba, Rani bisa mengerjakan soal itu tanpa harus bingung cari contekan jawaban.
Setelah sampai di kelas, Rani pun membuka buku pelajarannya dan Naila mengajari Rani bagaimana menggunakan rumus rumus akuntansi. Rani pun mencoba untuk fokus dan mencerna ucapan Naila dan langsung mempraktekkannya dengan menjawab soal soal akuntansi.
Dan benar saja hanya dalam hitungan menit, mereka pun mampu menyelesaikannya. Dan saat bell tiba, Naila dan Rani pun tersenyum senang karena mereka sudah mengerjakan tugas dengan hasil jerih payah mereka sendiri bukan dari hasil copy paste dari temennya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
Sept September
jempol buat Kakak 😀
2020-07-28
0
Raini Sidarra aceh
semangat kk
2020-07-27
0
Airtif Run
follback,like n rate ya kak
2020-04-09
1