Bab.19 Masalah Baru

Melody pun terbangun dari pingsannya. Dirinya melihat Zayn duduk di sebelahnya menjaganya.

"Kenapa kau masih disini?" tanya Melody.

"Melody aku khawatir, kau pingsan tiba-tiba. Apa tak sebaiknya kita ke rumah sakit?" tanyanya.

"Tidak usah, aku hanya butuh istirahat." ucap Melody bersikeras.

"Baiklah, ada hal penting yg ingin aku bahas." ucap Zayn.

"Hal penting apa? Bukannya semuanya sedah selesai?" tanya Melody.

"Tidak, semuanya belum usai. Tadi aku memanggil dokter kenalanku dan dia yg memasang jarum infus ini." ucap Zayn.

"Lalu apa katanya? Asam lambungku lagi?" tanya Melody.

"Lebih buruk dari itu." ucap Zayn.

"Aku tidak kena kanker kan? atau penyakit berbahaya lainnya." tanya Melody panik.

"Lebih baik kita memastikannya dengan benda ini." ucap Zayn memberikan sebuah tespack pemberian Arthur.

"Testpack? Jangan bilang kalau.." ucap Melody menutup mulutnya.

"Aku tahu ini berat untukmu, cobalah tes dulu." ucap Zayn.

Melody pun bangkit perlahan dan mengeceknya lewat testpack tersebut. Dirinya pun duduk di kloset kamar mandinya dengan cemas dan khawatir. Apa kata orang-orang kalau dirinya yg belum menikah hamil.

Beberapa menit kemudian, garis dua pun muncul. Dan Melody menutup kedua matanya membayangkan hal buruk yg akan menimpanya kedepannya.

"Apa yg harus kulakukan?" gumamnya sambil menangis.

Tok..tokk.

"Melody, keluarlah.." panggil Zayn.

Melody pun keluar dengan ekspresi wajah sedihnya.

"Bagaimana?" tanya Zayn.

"Positif." ucap Melody lalu duduk di tepi ranjang sambil menangis.

"Maafkan aku Melody.." ucap Zayn.

"Apa yg akan orang lain pikirkan setelah ini..?" gumam Melody.

"Melody tenanglah dulu, kita harus tenang dan menghadapi semuanya." ucap Zayn.

"Bagaimana aku bisa tenang kalau sudah begini.?" tanyanya.

"Ab**i.." ucap Melody.

"Tidak, aku takkan membiarkanmu." ucap Zayn.

"Lalu kita harus apa?" tanya Melody.

"Kita harus menikah dan aku akan bertanggungjawab." ucap Zayn.

"Kau yakin? Takkan menyesalinya? Aku hanya orang yg baru kau kenal, dan lagi aku masih staf di perusahaanmu." ucap Melody.

"Sudah, jangan dipikirkan. Kita harus ke rumah sakit secepatnya untuk tahu kondisimu." ucap Zayn.

"Rumah sakit?? Tidak bisa.. Aku merasa sangat malu." ucap Melody.

"Baiklah, kita tunda, tapi kau jangan menyembunyikan apapun dariku." ucap Zayn.

"Aku mengerti pemeriksaan itu penting, tapi status kita yg jadi masalahnya." ucap Melody.

"Aku akan mencari cara agar kita bisa ke rumah sakit dengan nyaman." ucap Zayn.

"Terserah.. " ucap Melody.

"Aku akan segera mengurus pernikahan kita." ucap Zayn.

"Ya." balas Melody tak bersemangat.

"Melody, jangan terlalu stres.. bersikap seperti biasanya." ucap Zayn.

"Aku belum bisa melakukan itu, sekarang kau pergilah. Aku ingin sendiri." ucap Melody.

"Baiklah." ucap Zayn.

"Akhirnya aku tetap diusir." gumam Zayn dalam hati.

Lagi lagi masalah baru muncul dan membuat Melody bahkan harus menikah dengan Zayn pria yg tidak ia cintai. Belum sembuh luka dan traumanya kini Melody terpaksa harus menikah lagi demi status anak yg ada di rahimnya. Anak yg bahkan muncul diluar rencananya.

Sejenak Melody ingin membuangnya melalui ab**i tapi dirinya sadar itu sama dengan membunuh nyawa yg tak berdosa. Mau tak mau Melody harus menjalani pernikahan yg bahkan tak ia inginkan. Meski tak memiliki keluarga, tapi Melody yakin kalau harus menghadapi keluarga Zayn yg sama sekali tidak ia tahu asal usulnya.

...

Sementara Zayn, dirinya menghubungi Ayahnya James. Dan tentunya ayahnya terkejut mendapat telepon dari anak bungsunya tersebut.

"Ada apa Zayn? Apa perusahaanmu dalam masalah?" tanya James.

"Ayah ini bukan soal perusahaan apalagi uang." ucap Zayn.

"Lalu masalah apa?" tanya James.

"Ada hal penting yg ingin aku bicarakan denganmu.. Dan sangat penting tentang masa depanku." ucap Zayn.

"Baiklah, besok datanglah ke rumah." ucap James.

"Baiklah." ucap Zayn.

....

Esoknya Zayn pun mendatangi rumah ayahnya. Dan melihat kedua ibu tirinya menghampirinya.

"Zayn, ada angin apa kau kemari?" tanya Vania istri pertama ayahnya.

"Aku ada urusan dengan ayah."

"Jangan bilang kau mau minta uang." ucap Vania.

"Maaf nyonya, perusahaanku masih bisa mencukupi kehidupanku." ucap Zayn.

Lalu muncullah Siska istri kedua ayahnya.

"Hohoho.. Ada apa dengan anak sombong ini sampai datang kemari." ucap Siska.

"Urusanku hanya dengan tuan James, bukan dengan anda." balas Zayn.

"Kau tidak jatuh miskin kan?" tanya Siska.

"Tidak. Itu mustahil karena perusahaanku sedang dalam kondisi terbaiknya." ucap Zayn.

"Ck.." ucap Siska lalu pergi.

Begitulah yg akan terjadi jika Zayn menginjakkan kakinya di rumah ayahnya. Tak ada kata nyaman yg ada hanyalah cercaan dan ibu tirinya selalu berusaha mencari kesalahannya.

Tak berapa lama James pun muncul dan meminta Zayn untuk pindah ke ruangannya.

"Ayo kita bicara di ruanganku agar kau tak terganggu." ucap James.

"Ide bagus." ucap Zayn lalu bangkit.

Zayn pun tiba di ruangan ayahnya dan mulai bercerita. Dirinya bercerita segalanya termasuk rencananya menikahi Melody. Dan hal yg membuat James terkejut adalah Zayn sampai menghamili seorang wanita.

"Apa aku tak salah dengar?" tanya James terkejut.

"Tidak, ayah tak salah dengar dan itu terjadi karena niat buruk seseorang." ucap Zayn.

"Akhirnya putraku terlihat normal juga." ucap James.

"Apa maksud ayah?" tanya Zayn.

"Dulu kau setahun menikah istrimu tak kunjung mengandung, ini kau hanya satu kali percobaan langsung berhasil. Kau memang putraku." ucap James.

Reaksi tak terduga James pun membuat Zayn hanya bisa mengumpat. Karena pria itu memang selalu terbuai pada banyak wanita yg menyebabkan memiliki banyak anak. Salah satunya adalah Zayn, yg merupakan anak dari istri ketiganya. Dan Zayn tidak bisa tinggal dengan ayahnya karena sudah ada dua ibu tirinya.

"Jadi ayah setuju dan tak keberatan?" tanya Zayn.

"Ya.. Tapi bagaimana wanita itu? Apakah sangat menarik?" tanya James.

"Dia hanyalah wanita biasa." ucap Zayn.

"Kau yakin akan menikahi wanita biasa?? Lalu apa pekerjaannya?" tanya James.

"Aku yakin ayah.. Dia hanyalah seorang programer." ucap Zayn.

"Seorang programer wanita? Meski itu jarang tapi kau yakin? Tak ada yg menarik atau menonjol dari wanita itu." ucap James.

"Seperti yg kubilang dia hanyalah seseorang yg sederhana dan biasa." ucap Zayn.

"Coba bawa kemari aku ingin melihatnya dan berbicara dengannya." ucap James.

"Ayah takkan menekannya kan?" tanya Zayn.

"Aku hanya ingin tahu tentangnya, lagipula dia mengandung cucuku mana bisa aku kasar padanya." ucap James.

"Baiklah, aku akan coba bicarakan dengannya apakah dia punya waktu kemari." ucap Zayn.

"Ya.. Katakan saja aku ingin bertemu dengannya." ucap James.

Zayn pun pulang setelah berbicara pada ayahnya. Dan James tak menyangka akan hal ini. Terlebih terjadi pada putranya Zayn yg terbilang paling lurus dari anaknya yg lain.

"Aku penasaran apa yg terjadi pada Zayn dan wanita itu." gumam James dalam hati.

Terpopuler

Comments

Maulida Hayati

Maulida Hayati

Zain laki- laki yang bertanggung jawab.

2024-10-09

0

Lina Katarina

Lina Katarina

cari aman aja Zayn semoga di restuib

2024-09-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bab.1 Permulaan
2 Bab.2 Tragedi Beruntun
3 Bab.3 Bertahan hidup
4 Bab.4 Tetangga
5 Bab.5 Perceraian
6 Bab.6 Dua Hati yg terluka
7 Bab.7 Kerja Keras
8 Bab.8 Salah Kamar
9 Bab.9 Terkejut
10 Bab.10 Lelah
11 Bab.11 Tertangkapnya Pengkhianat
12 Bab.12 Kembali pada rutinitas
13 Bab.13 Hukum
14 Bab.14 Pembalasan
15 Bab.15 Sebuah Kesalahan
16 Bab.16 Salah sasaran
17 Bab.17 Takkan ada ampun
18 Bab.18 Pernyataan
19 Bab.19 Masalah Baru
20 Bab.20 Pertemuan
21 Bab.21 Penyerangan Sistem
22 Bab.22 Kecurigaan
23 Bab.23 Sebuah Fakta tersembunyi
24 Bab.24 Salah masuk kamar
25 Bab.25 Jejak
26 Bab.26 Pernikahan Tertutup
27 Bab.27 Tempat tinggal terpisah
28 Bab.28 Hidup Bersama
29 Bab.29 Rumah Baru
30 Bab.30 Pilihan Melody
31 Bab.31 Tetangga dari masa lalu
32 Bab.32 Akhir dari Masalalu
33 Bab.33 Kunjungan kakak ipar
34 Bab.34 Pertunangan Deva dan Ditya
35 Bab.35 Dipermalukan
36 Bab.36 Luka
37 Bab.37 Iri hati
38 Bab.38 Pemikiran Negatif
39 Bab.39 Cemburu
40 Bab.40 Ikut Bergabung
41 Bab.41 Bertemu Saingan
42 Bab.42 Kunjungan ibu Mertua
43 Bab.43 Takkan tinggal diam
44 Bab.44 Pelajaran
45 Bab.45 Penjilat
46 Bab.46 Permainan Kotor
47 Bab.47 : Project sukses
48 Bab.48 Musuh Baru
49 Bab.49 Cemburu??
50 Bab.50 Terjebak masalalu
51 Bab.51 Sebuah usaha
52 Bab.52 Perubahan
53 Bab.53 Aku tak butuh Obat
54 Bab.54 Niat jahat
55 Bab.55 Perjanjian Damai
56 Bab.56 Sebuah Pertobatan
57 Bab.57 Menjaga sebuah Rahasia
58 Bab.58 Prediksi yg Meleset
59 Bab.59 A Baby boy
60 Bab.60 Sebuah pesta sederhana
61 Bab.61 Over Protective
62 Bab.62 Aku tahu
63 Bab.63 Kekuatan seorang Ibu
64 Bab.64 Hadiah Kejutan
65 Bab.65 Pukulan Telak
66 Bab.66 Hasil
67 Bab.67 Babak baru
68 Bab.68 Kedatangan
69 Bab.69 Keberhasilan
70 Bab.70 Makan malam keluarga
71 Bab.71 Perjodohan
72 Bab.72 Uji Coba
73 Bab.73 Tak ada yang instan
74 Bab.74 Kembalinya Deva
75 Bab.75 Saudara
76 Bab.76 Aku bukan wanita lemah
77 Bab.77 Kesal
78 Bab.78 Mencaritahu
79 Bab.79 Berita Bahagia
80 Bab.80 Kegagalan
81 Bab.81 Panik
82 Bab.82 Kejujuran
83 Bab.83 Serangan Pertama
84 Bab.84 Tanpa Pengasuh
85 Bab.85 Strategi
86 Bab.86 End game
87 Bab.87 Aku tahu
88 Bab.88 Kerjasama
89 Bab.89 Start
90 Bab.90 Tertangkap
91 Bab.91 Ketenangan
92 Bab.92 Hidup Baru
93 Bab.93 100% Sukses
94 Bab.94 Honeymoon
95 Bab.95 Waktu bersama
96 Bab.96 : Final Ending
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Bab.1 Permulaan
2
Bab.2 Tragedi Beruntun
3
Bab.3 Bertahan hidup
4
Bab.4 Tetangga
5
Bab.5 Perceraian
6
Bab.6 Dua Hati yg terluka
7
Bab.7 Kerja Keras
8
Bab.8 Salah Kamar
9
Bab.9 Terkejut
10
Bab.10 Lelah
11
Bab.11 Tertangkapnya Pengkhianat
12
Bab.12 Kembali pada rutinitas
13
Bab.13 Hukum
14
Bab.14 Pembalasan
15
Bab.15 Sebuah Kesalahan
16
Bab.16 Salah sasaran
17
Bab.17 Takkan ada ampun
18
Bab.18 Pernyataan
19
Bab.19 Masalah Baru
20
Bab.20 Pertemuan
21
Bab.21 Penyerangan Sistem
22
Bab.22 Kecurigaan
23
Bab.23 Sebuah Fakta tersembunyi
24
Bab.24 Salah masuk kamar
25
Bab.25 Jejak
26
Bab.26 Pernikahan Tertutup
27
Bab.27 Tempat tinggal terpisah
28
Bab.28 Hidup Bersama
29
Bab.29 Rumah Baru
30
Bab.30 Pilihan Melody
31
Bab.31 Tetangga dari masa lalu
32
Bab.32 Akhir dari Masalalu
33
Bab.33 Kunjungan kakak ipar
34
Bab.34 Pertunangan Deva dan Ditya
35
Bab.35 Dipermalukan
36
Bab.36 Luka
37
Bab.37 Iri hati
38
Bab.38 Pemikiran Negatif
39
Bab.39 Cemburu
40
Bab.40 Ikut Bergabung
41
Bab.41 Bertemu Saingan
42
Bab.42 Kunjungan ibu Mertua
43
Bab.43 Takkan tinggal diam
44
Bab.44 Pelajaran
45
Bab.45 Penjilat
46
Bab.46 Permainan Kotor
47
Bab.47 : Project sukses
48
Bab.48 Musuh Baru
49
Bab.49 Cemburu??
50
Bab.50 Terjebak masalalu
51
Bab.51 Sebuah usaha
52
Bab.52 Perubahan
53
Bab.53 Aku tak butuh Obat
54
Bab.54 Niat jahat
55
Bab.55 Perjanjian Damai
56
Bab.56 Sebuah Pertobatan
57
Bab.57 Menjaga sebuah Rahasia
58
Bab.58 Prediksi yg Meleset
59
Bab.59 A Baby boy
60
Bab.60 Sebuah pesta sederhana
61
Bab.61 Over Protective
62
Bab.62 Aku tahu
63
Bab.63 Kekuatan seorang Ibu
64
Bab.64 Hadiah Kejutan
65
Bab.65 Pukulan Telak
66
Bab.66 Hasil
67
Bab.67 Babak baru
68
Bab.68 Kedatangan
69
Bab.69 Keberhasilan
70
Bab.70 Makan malam keluarga
71
Bab.71 Perjodohan
72
Bab.72 Uji Coba
73
Bab.73 Tak ada yang instan
74
Bab.74 Kembalinya Deva
75
Bab.75 Saudara
76
Bab.76 Aku bukan wanita lemah
77
Bab.77 Kesal
78
Bab.78 Mencaritahu
79
Bab.79 Berita Bahagia
80
Bab.80 Kegagalan
81
Bab.81 Panik
82
Bab.82 Kejujuran
83
Bab.83 Serangan Pertama
84
Bab.84 Tanpa Pengasuh
85
Bab.85 Strategi
86
Bab.86 End game
87
Bab.87 Aku tahu
88
Bab.88 Kerjasama
89
Bab.89 Start
90
Bab.90 Tertangkap
91
Bab.91 Ketenangan
92
Bab.92 Hidup Baru
93
Bab.93 100% Sukses
94
Bab.94 Honeymoon
95
Bab.95 Waktu bersama
96
Bab.96 : Final Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!