Bab.4 Tetangga

Seorang pria pun tengah berada di ruang tunggu, menunggu Melody diperiksa oleh dokter. Dirinya tak tega melihat wanita yg menjadi tetangganya itu jatuh pingsan tanpa ada yg membantunya. Hingga pria itu membawanya ke rumah sakit terdekat.

Dokter pun berkata kalau Melody menderita asam lambung dan tubuhnya juga lemah seperti kurang istirahat. Dan tentunya pria itu tak tahu apa-apa soal tetangganya tersebut.

"Jadi anda walinya tuan?" tanya dokter.

"Iya sementara, karena aku tak mengenalnya. Aku juga tak bisa menghubungi keluarganya." ucap pria itu.

"Begitu rupanya, nona ini sangat lemah karena sepertinya kurang istirahat dan tidak makan dengan benar, efeknya asam lambungnya naik dan tubuhnya lemah." ucap dokter tersebut.

"Sampai kapan dia akan berada disini?"

"Sampai dia sadar saja, karena ini cuma gejala biasa, jika ditangani dengan tepat dan makan teratur, nona ini akan membaik."

"Baiklah, terimakasih dok."

"Ya.. Jika dia sudah sadar, tunggulah sampai infusnya habis setelah itu dia sudah boleh pulang." ucap sang dokter.

"Baik dok." ucap pria tersebut.

Pria itu pun menjaga Melody dari sore hari hingga malam. Dan akhirnya Melody pun sadarkan diri.

"Ukh.. Kepalaku.." ucap Melody.

"Kau sudah sadar?" tanya pria itu.

"Iya.. Maaf aku ada dimana?" tanya Melody.

"Di rumah sakit, kau pingsan di depan kamar apartemenmu."

"Apa?? " ucap Melody terkejut kemudian membuka matanya.

Dilihatnya, tetangganya yg membawanya ke rumah sakit ternyata pria yg kemarin tertukar makanannya dengannya.

"Maaf merepotkanmu.." ucap Melody.

"Iya tak masalah, siapa namamu?" tanyanya.

"Melody, kau sendiri?" tanya Melody.

"Zayn." ucapnya.

"Ok, Zayn.. Apa kata dokter?" tanya Melody.

Zayn pun menjelaskan situasi Melody lalu memberikan saran pada Melody untuk menunggu infusnya habis sebelum pulang. Melody pun mengucapkan terimakasih padanya, dan memintanya pulang lebih dulu.

"Zayn, kau pulanglah dulu.. Aku tak enak kau ada disini menjagaku." ucap Melody.

"Aku akan pulang, jika keluargamu datang." ucap Zayn.

"Sayangnya aku tak punya keluarga, apalagi teman." ucap Melody.

Zayn pun terkejut mendengarnya, tapi dirinya berusaha untuk tak penasaran pada Melody.

"Begitu ya, kalau begitu kita akan pulang bersama saja." ucapnya.

"Tapi, aku akan merepotkanmu." ucap Melody.

"Tak apa, tak baik jika orang sakit kemana-mana sendirian. Mungkin kau bisa membalas jasaku suatu hari nanti sebagai tetangga." ucap Zayn.

"Baiklah, tapi aku sudah menyuruhmu pulang ya." ucap Melody.

"Oh iya, ini milikmu yg terjatuh." ucap Zayn memberikan ampop coklat yg berisi surat perceraiannya.

"Terimakasih, dokumen ini cukup penting." ucap Melody.

"Ya, untunglah aku memungutnya saat kau terjatuh." ucap Zayn.

Zayn pun menemani Melody sampai diperbolehkan pulang. Melody pun menebus obat sebentar, kemudian dirinya pulang diantarkan oleh Zayn. Zayn pun mengantarkan Melody sampai di depan unitnya.

"Sudah sampai, jangan lupa minum obat dan makan yg teratur. " ucap Zayn.

"Sekali lagi terimakasih Zayn, aku berhutang padamu." ucap Melody.

"Kau harus membayarnya nanti." ucap Zayn.

"Iya pasti. Kembalilah ke tempatmu, kau pasti lelah." ucap Melody.

"Sampai jumpa." ucapnya.

Melody pun masuk ke dalam unitnya, dan merasa sangat bersalah karena sudah bodoh tak memikirkan kondisi tubuhnya. Melody bahkan sampai merepotkan tetangga yg tak ia kenal, bayangkan kalau tetangganya bukan Zayn, mungkin hal buruk akan terjadi padanya.

"Dasar bodoh.." umpatnya.

Melody pun sudah berjanji pada dirinya sejak saat ini kalau takkan membuat masalah untuk tubuhnya. Dirinya akan makan dan tidur teratur. Lalu akan rutin meminum obatnya agar sakitnya membaik.

Melody juga nampaknya harus mulai memasak makanan sendiri agar tidak terus mengkonsumsi makanan sembarangan. Melody mulai memperhatikan asupannya karena sadar kini dirinya sebatang kara, jika sampai sakit lagi mungkin dirinya takkan ada yg menolong. Hari ini dirinya hanya beruntung bertemu orang baik seperti Zayn.

....

Esok harinya, Melody pun pergi ke kantor pengacara untuk meminta bantuannya mengurus perceraiannya. Melody pun mengajukan beberapa pertanyaan, karena suaminya bercerai. Pengacara pun siap membantunya asalkan Melody punya bukti perselingkuhan suaminya.

Sayangnya, Melody baru mengetahuinya kemarin. Meski begitu pengacaranya memintanya berusaha mendapatkan bukti tersebut sebelum persidangan.

Melody pun teringat cafe tempatnya bertemu dengan Andrew dan Melisa. Melody berharap keduanya tertangkap cctv di cafe tersebut.

Melody pun pergi ke cafe tersebut untuk meminta bantuan cctv disana. Beruntung, pihak cafe mau memberikannya dan keduanya tertangkap basah terlihat mesra di cafe tersebut sebelum Melody tiba.

"Kena kalian.." gumam Melody dalam hati.

Melody pun mendapatkan bukti tersebut, kemudian menyerahkannya pada pengacaranya. Pengacaranya pun menilai video cctv itu cukup untuk barang bukti. Bahkan kalau ada Melody harus memperbanyak bukti lainnya agar tuduhannya kuat.

"Video ini bisa menjadi bukti, tapi satu saja kadang tak cukup. Mereka bisa mengelak." ucap pengacaranya.

"Begitu ya." ucap Melody.

"Sabar nona, masih ada waktu, anda bisa mencaritahu segalanya perlahan. Jika keberuntungan memihak kepada kita, anda bisa memenangkan pertarungan ini."

"Baiklah, terimakasih tuan." ucap Melody.

"Semangat nona, aku akan selalu membantu anda." ucapnya.

"Iya.. Tentu." ucap Melody lalu meninggalkan kantor pengacara tersebut.

Seharian Melody keluar apartemen dan berkonsultasi pada pengacaranya, lalu dirinya berkaca disebuah jendela kantor pengacara tersebut. Penampilannya sungguh berantakan, dan tak terurus. Hal itu membuat Melody sadar, kalau dirinya tak bisa terus dihina oleh mantan suaminya dan juga adik tirinya.

Melody pun memutuskan pergi ke salon, dan melakukan beberapa perawatan. Mulai dari rambut sampai wajahnya.

Disana Melody pun ditangani oleh beberapa stafnya dan mendapatkan pelayanan yg baik. Melody juga dianjurkan beberapa hal agar penampilannya lebih baik. Melody pun menuruti saran staf tersebut, dan Melody sedang memakai masker wajah. Dirinya mendengar suara, adik tirinya Melisa dan Rara di salon tersebut.

Keduanya tengah membicarakannya, dan Melisa menceritakan pengalaman bulan madunya bersama kekasihnya yg tak lain adalah Andrew.

Melody yg mendengarnya pun langsung merekam pembicarakan tersebut. Melody berharap ini bisa menjadi bukti di persidangan perceraiannya kalau suaminya berselingkuh darinya. Bahkan sampai Andrew mendatangi Melisa dan Rara di salon tersebut. Mereka sangat mesra dan saling melempar panggilan sayang.

Melody pun tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut dan terus merekam sambil berpura-pura memainkan ponsel. Apalagi saat ini wajahnya tengah memakai masker hingga tak dikenali oleh mereka.

Melody pun pergi setelah ketiganya pergi. Dan kini Melody sadar sudah ditipu semua orang sejak awal. Dirinya juga sudah mendapatkan barang bukti kuat untuk menyatakan kalau suaminya berselingkuh di pengadilan.

Pengacara Melody pun merasa kalau kliennya sangat beruntung mendapatkan video tersebut, yg pastinya sulit didapatkan. Melody pun hanya mengirimkan bukti-bukti tersebut lewat pesan.

Dan Melody kembali ke apartemennya, dirinya cukup lelah seharian mengurus perceraiannya dan merawat dirinya. Tak lupa dirinya sudah berbelanja makanan agar dirinya bisa memakan masakan rumahan yg lebih sehat.

"Semoga semua ini tak sia-sia.." gumam Melody dalam hati.

Terpopuler

Comments

yuni rahmadani

yuni rahmadani

maaf ya thor,aku baru baca ini,tpi boleh sedikit kasi saran ya..jngan terlalu bnyal kata² "pun" bisa menggunkan kata lainnya thor,krna terlalu bnyak jdi agak gimana gtu..tapi aku suka ceritanya nggak bertele²..semangat terus thor,buat krya yg banyak dan bagus² ya..😊👍

2024-12-06

0

Rita Murwanti

Rita Murwanti

keren jadi wanita tuch hrs gini boleh sefi boleh terpuruk tapi bentaran aja ya HBS itu bangkit semangat tunjukan pada dunia kita baik* saja🤭

2025-02-28

0

Ayu Lestari

Ayu Lestari

semangat ya thoor,, bisa yaa komplain sedikit kata " pun " nya terlalu bnyak Thor 🙏🙏 tapi ceritax bagus kok. semangaaaat

2023-09-28

3

lihat semua
Episodes
1 Bab.1 Permulaan
2 Bab.2 Tragedi Beruntun
3 Bab.3 Bertahan hidup
4 Bab.4 Tetangga
5 Bab.5 Perceraian
6 Bab.6 Dua Hati yg terluka
7 Bab.7 Kerja Keras
8 Bab.8 Salah Kamar
9 Bab.9 Terkejut
10 Bab.10 Lelah
11 Bab.11 Tertangkapnya Pengkhianat
12 Bab.12 Kembali pada rutinitas
13 Bab.13 Hukum
14 Bab.14 Pembalasan
15 Bab.15 Sebuah Kesalahan
16 Bab.16 Salah sasaran
17 Bab.17 Takkan ada ampun
18 Bab.18 Pernyataan
19 Bab.19 Masalah Baru
20 Bab.20 Pertemuan
21 Bab.21 Penyerangan Sistem
22 Bab.22 Kecurigaan
23 Bab.23 Sebuah Fakta tersembunyi
24 Bab.24 Salah masuk kamar
25 Bab.25 Jejak
26 Bab.26 Pernikahan Tertutup
27 Bab.27 Tempat tinggal terpisah
28 Bab.28 Hidup Bersama
29 Bab.29 Rumah Baru
30 Bab.30 Pilihan Melody
31 Bab.31 Tetangga dari masa lalu
32 Bab.32 Akhir dari Masalalu
33 Bab.33 Kunjungan kakak ipar
34 Bab.34 Pertunangan Deva dan Ditya
35 Bab.35 Dipermalukan
36 Bab.36 Luka
37 Bab.37 Iri hati
38 Bab.38 Pemikiran Negatif
39 Bab.39 Cemburu
40 Bab.40 Ikut Bergabung
41 Bab.41 Bertemu Saingan
42 Bab.42 Kunjungan ibu Mertua
43 Bab.43 Takkan tinggal diam
44 Bab.44 Pelajaran
45 Bab.45 Penjilat
46 Bab.46 Permainan Kotor
47 Bab.47 : Project sukses
48 Bab.48 Musuh Baru
49 Bab.49 Cemburu??
50 Bab.50 Terjebak masalalu
51 Bab.51 Sebuah usaha
52 Bab.52 Perubahan
53 Bab.53 Aku tak butuh Obat
54 Bab.54 Niat jahat
55 Bab.55 Perjanjian Damai
56 Bab.56 Sebuah Pertobatan
57 Bab.57 Menjaga sebuah Rahasia
58 Bab.58 Prediksi yg Meleset
59 Bab.59 A Baby boy
60 Bab.60 Sebuah pesta sederhana
61 Bab.61 Over Protective
62 Bab.62 Aku tahu
63 Bab.63 Kekuatan seorang Ibu
64 Bab.64 Hadiah Kejutan
65 Bab.65 Pukulan Telak
66 Bab.66 Hasil
67 Bab.67 Babak baru
68 Bab.68 Kedatangan
69 Bab.69 Keberhasilan
70 Bab.70 Makan malam keluarga
71 Bab.71 Perjodohan
72 Bab.72 Uji Coba
73 Bab.73 Tak ada yang instan
74 Bab.74 Kembalinya Deva
75 Bab.75 Saudara
76 Bab.76 Aku bukan wanita lemah
77 Bab.77 Kesal
78 Bab.78 Mencaritahu
79 Bab.79 Berita Bahagia
80 Bab.80 Kegagalan
81 Bab.81 Panik
82 Bab.82 Kejujuran
83 Bab.83 Serangan Pertama
84 Bab.84 Tanpa Pengasuh
85 Bab.85 Strategi
86 Bab.86 End game
87 Bab.87 Aku tahu
88 Bab.88 Kerjasama
89 Bab.89 Start
90 Bab.90 Tertangkap
91 Bab.91 Ketenangan
92 Bab.92 Hidup Baru
93 Bab.93 100% Sukses
94 Bab.94 Honeymoon
95 Bab.95 Waktu bersama
96 Bab.96 : Final Ending
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Bab.1 Permulaan
2
Bab.2 Tragedi Beruntun
3
Bab.3 Bertahan hidup
4
Bab.4 Tetangga
5
Bab.5 Perceraian
6
Bab.6 Dua Hati yg terluka
7
Bab.7 Kerja Keras
8
Bab.8 Salah Kamar
9
Bab.9 Terkejut
10
Bab.10 Lelah
11
Bab.11 Tertangkapnya Pengkhianat
12
Bab.12 Kembali pada rutinitas
13
Bab.13 Hukum
14
Bab.14 Pembalasan
15
Bab.15 Sebuah Kesalahan
16
Bab.16 Salah sasaran
17
Bab.17 Takkan ada ampun
18
Bab.18 Pernyataan
19
Bab.19 Masalah Baru
20
Bab.20 Pertemuan
21
Bab.21 Penyerangan Sistem
22
Bab.22 Kecurigaan
23
Bab.23 Sebuah Fakta tersembunyi
24
Bab.24 Salah masuk kamar
25
Bab.25 Jejak
26
Bab.26 Pernikahan Tertutup
27
Bab.27 Tempat tinggal terpisah
28
Bab.28 Hidup Bersama
29
Bab.29 Rumah Baru
30
Bab.30 Pilihan Melody
31
Bab.31 Tetangga dari masa lalu
32
Bab.32 Akhir dari Masalalu
33
Bab.33 Kunjungan kakak ipar
34
Bab.34 Pertunangan Deva dan Ditya
35
Bab.35 Dipermalukan
36
Bab.36 Luka
37
Bab.37 Iri hati
38
Bab.38 Pemikiran Negatif
39
Bab.39 Cemburu
40
Bab.40 Ikut Bergabung
41
Bab.41 Bertemu Saingan
42
Bab.42 Kunjungan ibu Mertua
43
Bab.43 Takkan tinggal diam
44
Bab.44 Pelajaran
45
Bab.45 Penjilat
46
Bab.46 Permainan Kotor
47
Bab.47 : Project sukses
48
Bab.48 Musuh Baru
49
Bab.49 Cemburu??
50
Bab.50 Terjebak masalalu
51
Bab.51 Sebuah usaha
52
Bab.52 Perubahan
53
Bab.53 Aku tak butuh Obat
54
Bab.54 Niat jahat
55
Bab.55 Perjanjian Damai
56
Bab.56 Sebuah Pertobatan
57
Bab.57 Menjaga sebuah Rahasia
58
Bab.58 Prediksi yg Meleset
59
Bab.59 A Baby boy
60
Bab.60 Sebuah pesta sederhana
61
Bab.61 Over Protective
62
Bab.62 Aku tahu
63
Bab.63 Kekuatan seorang Ibu
64
Bab.64 Hadiah Kejutan
65
Bab.65 Pukulan Telak
66
Bab.66 Hasil
67
Bab.67 Babak baru
68
Bab.68 Kedatangan
69
Bab.69 Keberhasilan
70
Bab.70 Makan malam keluarga
71
Bab.71 Perjodohan
72
Bab.72 Uji Coba
73
Bab.73 Tak ada yang instan
74
Bab.74 Kembalinya Deva
75
Bab.75 Saudara
76
Bab.76 Aku bukan wanita lemah
77
Bab.77 Kesal
78
Bab.78 Mencaritahu
79
Bab.79 Berita Bahagia
80
Bab.80 Kegagalan
81
Bab.81 Panik
82
Bab.82 Kejujuran
83
Bab.83 Serangan Pertama
84
Bab.84 Tanpa Pengasuh
85
Bab.85 Strategi
86
Bab.86 End game
87
Bab.87 Aku tahu
88
Bab.88 Kerjasama
89
Bab.89 Start
90
Bab.90 Tertangkap
91
Bab.91 Ketenangan
92
Bab.92 Hidup Baru
93
Bab.93 100% Sukses
94
Bab.94 Honeymoon
95
Bab.95 Waktu bersama
96
Bab.96 : Final Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!