Bab.12 Kembali pada rutinitas

Setelah keadaan perusahaan membaik, tentunya Melody kembali pada kehidupannya yg sebelumnya. Diam di dalam apartemen dan berkutat pada komputernya. Berhari-hari pula Zayn tak melihatnya keluar dari apartemennya seperti biasanya.

Meski dalam hatinya Zayn penasaran tapi dirinya tak ingin mengganggu kenyamanan Melody terlebih Zayn merupakan atasannya. Dan tentunya terkadang Zayn penasaran apa saja yg dilakukan Melody di dalam unitnya sampai tak keluar selama beberapa hari.

....

Sementara itu Melody pun di dalam apartemennya mendapatkan beberapa pesan dari Melisa dan Desi yg terus mengancamnya. Keduanya mengancam akan melaporkan Melody atas tindakan prostitusi. Padahal semuanya adalah omong kosong yg mereka buat tanpa bukti.

Bahkan sampai berhari-hari Melody tak juga mendapat kunjungan polisi atas ancaman mereka. Tentu saja mereka takkan melakukannya karena minimnya bukti yg mereka miliki. Bahkan Melisa pernah mencobanya tapi laporannya ditolak karena buktinya kurang.

Mereka pun tak senang melihat kehidupan Melody yg tetap damai meski telah kehilangan segalanya. Dan mereka terus mencari kelemahan Melody untuk menjatuhkannya. Terlebih uang bukan lagi masalah untuk mereka setelah semua harta warisan jatuh ke tangan mereka.

Dan saat Melody melihat kalendar di kamarnya, hari pernikahan Andrew dan Melisa sudah semakin dekat. Haruskah Melody hadir?? Jika hadir mungkin ada serangkaian jebakan untuknya. Tapi jika tak hadir menandakan Melody tengah patah hati dan menangisi nasibnya.

Melody pun menimbang segalanya dan memikirkan soal pernikahan adik tiri dan mantan suaminya tersebut.

"Apa yg harus kulakukan?" gumam Melody dalam hati.

Sebuah notifikasi pesan pun muncul dan membuat Melody tersenyum. Sebuah angka yg membuatnya tersenyum lenar, tak lain dan tak bukan merupakan instentif yg dijanjikan oleh Zayn. Lalu diikuti dengan bayaran dari pekerjaan sampingannya.

Melody pun loncat kegirangan dengan semua notifikasi transfer uang tersebut.

"Yeay.. Uangku.. Berkumpullah uangku, nanti kita belanja sesuatu yg berguna." gumam Melody.

Dan Melody memang sedang mengumpulkan uang untuk membeli sebuah kendaraan. Sejujurnya kadang Melody sering kesulitan mencari dan menunggu taksi online jika dirinya sedang buru-buru. Melody pun bersabar menabung setiap rupiah yg ia hasilkan dari bekerja.

....

Sementara itu, Melisa telah mempersiapkan pernikahannya dengan Andrew. Melisa berharap Melody datang dan menyaksikan pernikahan keduanya yg sangat bahagia, sementara Melody dicampakkan di hari pertama pernikahan mereka.

"Haha.. Kak, datanglah.. Aku benar-benar ingin melihatmu menangis dan malu." gumam Melisa dalam hati.

Melisa pun sudah menyiapkan rencana untuk mempermalukan Melody nanti. Tentunya dengan jebakan yg akan ia buat bersama Rara dan ibunya. Mereka benar-benar ingin menghancurkan hidup Melody.

"Ibu, bagaimana persiapannya?" tanya Melisa.

"Soal Melody?" tanya Desi.

"Iya, pastinya."

"Itu kau tak usah khawatir, ibu sudah menyiapkan perangkap dan membayar orang untuk itu." ucap Desi.

"Lalu kenalan Rara?" tanya Melisa.

"Aman, sepertinya dia menyukai adikmu dan cukup bodoh untuk mengikuti rencana kita." ucap Desi.

"Baguslah.. Kali ini kita akan menghancurkan Melody sekali lagi." ucap Melisa.

"Ibu juga kesal melihat hidupnya tetap nyaman begitu." ucap Desi.

Begitulah ibu tiri dan adik tiri Melody menyiapkan jebakan untuk Melody. Mereka ingin menghancurkan Melody dan mempermalukannya.

....

Sementara itu, Melody pun malas memikirkan pernikahan adik tiri dan mantan suaminya tersebut. Mereka memang cocok menikah sebagai sesama sampah. Lebih baik Melody memikirkan hidupnya.

Melody pun membutuhkan kendaraan untuk mobilisasinya. Dan Melody lebih memilih untuk membeli sebuah motor matic, dari pada mobil. Alasannya bukan karena uangnya tak cukup, tapi Melody memikirkan masa depan dan tak ingin menghambur-hamburkan uang disaat seperti ini. Melody merasa keuangannya belum cukup stabil untuk membeli sebuah mobil.

Hari itu, Melody pun pergi ke showroom motor dan berniat membeli satu unit motor matic. Selain transportasi yg murah, motor juga lebih fleksibel dalam bergerak, tidak seperti mobil yg berukuran besar. Motor sangat pas sekali jika sedang buru-buru dan menerobos kemacetan ibukota.

"Permisi, aku mau membeli sebuah motor matic, bisa beri aku rekomendasi?" tanya Melody.

"Tentu nona silahkan kemari lihat-lihat."

Melody pun diberi beberapa pilihan beserta harga masing-masing unit. Dan akhirnya Melody memilih salah satu unit serta langsung membayarnya secara cash membuat pegawai yg menanganinya senang bukan main.

Kemudian Melody pulang dengan hati lega, karena sudah mempunyai sebuah kendaraan. Mungkin terbilang sangat sederhana, tapi lebih baik daripada mengandalkan taksi yg kadang harus membuatnya menunggu.

Kini Melody bisa kemana-mana dengan cepat menggunakan motor tersebut. Dan tak takut lagi akan kemacetan, karena motor lebih fleksibel.

Untuk sementara, kondisi kantor pun aman. Hingga Melody bisa jalan-jalan sebentar keluar. Dirinya pun sesekali ingin makan di sebuah resto. Melody pun makan di sebuah resto langganannya yg sudah jarang ia kunjungi.

"Nona, anda jarang sekali datang kemari." ucap pelayan.

"Iya, aku saat ini sibuk bekerja." ucap Melody.

"Lebih tepatnya kakakku saat ini tidak punya uang untuk makan disini." ucap Melisa tiba-tiba bersuara.

"Pelayan, tolong siapkan saja pesananku." ucap Melody menyuruh pelayan pergi.

Dan Melisa saat ini sedang bersama Desi makan siang di resto ini. Mereka habis menyelesaikan fitting gaun pengantin.

"Apa tidak lelah terus menggangguku?" tanya Melody.

"Tidak, kau memang harus diberi pelajaran agar tahu diri." ucap Melisa.

"Dan lagi, wanita kotor sepertimu itu memang menjijikan." ucap Desi.

"Yah, padahal kalian lebih kotor dari aku. Kalian sudah mendapatkan semua hartaku, kini terus menggangguku. Kalian bagai lalat yg terus mencari kotoran." ucap Melody.

"Kau.." ucap Desi melayangkan tangannya hendak menampar Melody.

Melody pun tak siap dan menutup matanya, tapi sebuah tangan menangkap tangan Desi.

"Tuan Zayn." ucap Melody.

"Siapa kau? Apa kau orang yg membayar pela**r ini?" tanya Desi.

"Oh jadi kau orangnya.." ucap Melisa.

"Rudi, kau minta rekaman cctv tempat ini dan laporkan dua orang ini." ucap Zayn.

"Baik tuan." ucap Rudi langsung bergerak.

"Apa-apaan kalian?" tanya Desi.

"Anda yg sedang apa? Melody adalah pegawai terbaikku, jadi aku takkan membiarkan anda melukainya dan memfitnahnya." ucap Zayn.

"Pegawai terbaikmu? Pasti kakakku ini memberimu servis yg memuaskan." ucap Melisa.

"Tentu saja." jawab Melody.

"Oh kau mengakuinya.?" ucap Desi tersenyum.

"Aku mengakui aku adalah pegawai tuan Zayn, dan aku mengakui kalau aku bekerja keras untuk perusahaannya." ucap Melody.

"Pela***r saja berlagak sebagai pegawai." ucap Melisa.

"Ya.. Kita lihat saja nanti ya, aku atau kalian yg akan menyesal." ucap Melody.

"Tuan Zayn, terimakasih bantuannya. Tapi aku akan menangani kasus hukum ini." ucap Melody.

"Baiklah, nanti Rudi akan memberimu bukti kejahatan mereka." ucap Zayn.

"Iya, aku permisi." ucap Melody.

Melody pun segera berdiri dan membayar tagihannya. Kemudian Melody meminta pelayan membungkus makanannya. Tak lupa Melody berbicara dengan Rudi soal barang bukti yg ia minta dari pihak resto. Dan melanjutkan kasus pencemaran nama baik ini ke jalur hukum. Ditambah lagi, sejumlah bukti yg didapatkan oleh Melody beberapa hari yg lalu.

Desi dan Melisa pun kembali ke tempat duduknya. Keduanya berpikir kalau ucapan Melody hanyalah gertakan dan wanita itu takkan sanggup membayar pengacara. Sementara kalaupun hal itu terjadi keduanya punya banyak uang untuk membayar pengacara dan melawan balik Melody.

"Ibu, sepertinya kakak mulai mengancam kita." ucap Melisa.

"Sudahlah, dia itu tak punya uang. Kalau pun dia melapor uang kita banyak dan mampu bebas dari tuduhan." ucap Desi.

"Ucapan ibu benar." ucap Melisa tersenyum.

Terpopuler

Comments

retiijmg retiijmg

retiijmg retiijmg

smua sudah diambil tp masih aja iri dengki,kepo, jahat,licik wis pokoknya bnr2 mr bean deh..
aq baca jadi nepsong pngn becek2 aja
🙏 kak. bagus ceritanya
utk kak author🫶🫶🫶

2024-11-03

0

Heny

Heny

Thor jng sampai melodi terjebak bisa hancur alur ne

2025-02-07

0

Ida Naurah

Ida Naurah

najong dah gua mah

2024-11-08

0

lihat semua
Episodes
1 Bab.1 Permulaan
2 Bab.2 Tragedi Beruntun
3 Bab.3 Bertahan hidup
4 Bab.4 Tetangga
5 Bab.5 Perceraian
6 Bab.6 Dua Hati yg terluka
7 Bab.7 Kerja Keras
8 Bab.8 Salah Kamar
9 Bab.9 Terkejut
10 Bab.10 Lelah
11 Bab.11 Tertangkapnya Pengkhianat
12 Bab.12 Kembali pada rutinitas
13 Bab.13 Hukum
14 Bab.14 Pembalasan
15 Bab.15 Sebuah Kesalahan
16 Bab.16 Salah sasaran
17 Bab.17 Takkan ada ampun
18 Bab.18 Pernyataan
19 Bab.19 Masalah Baru
20 Bab.20 Pertemuan
21 Bab.21 Penyerangan Sistem
22 Bab.22 Kecurigaan
23 Bab.23 Sebuah Fakta tersembunyi
24 Bab.24 Salah masuk kamar
25 Bab.25 Jejak
26 Bab.26 Pernikahan Tertutup
27 Bab.27 Tempat tinggal terpisah
28 Bab.28 Hidup Bersama
29 Bab.29 Rumah Baru
30 Bab.30 Pilihan Melody
31 Bab.31 Tetangga dari masa lalu
32 Bab.32 Akhir dari Masalalu
33 Bab.33 Kunjungan kakak ipar
34 Bab.34 Pertunangan Deva dan Ditya
35 Bab.35 Dipermalukan
36 Bab.36 Luka
37 Bab.37 Iri hati
38 Bab.38 Pemikiran Negatif
39 Bab.39 Cemburu
40 Bab.40 Ikut Bergabung
41 Bab.41 Bertemu Saingan
42 Bab.42 Kunjungan ibu Mertua
43 Bab.43 Takkan tinggal diam
44 Bab.44 Pelajaran
45 Bab.45 Penjilat
46 Bab.46 Permainan Kotor
47 Bab.47 : Project sukses
48 Bab.48 Musuh Baru
49 Bab.49 Cemburu??
50 Bab.50 Terjebak masalalu
51 Bab.51 Sebuah usaha
52 Bab.52 Perubahan
53 Bab.53 Aku tak butuh Obat
54 Bab.54 Niat jahat
55 Bab.55 Perjanjian Damai
56 Bab.56 Sebuah Pertobatan
57 Bab.57 Menjaga sebuah Rahasia
58 Bab.58 Prediksi yg Meleset
59 Bab.59 A Baby boy
60 Bab.60 Sebuah pesta sederhana
61 Bab.61 Over Protective
62 Bab.62 Aku tahu
63 Bab.63 Kekuatan seorang Ibu
64 Bab.64 Hadiah Kejutan
65 Bab.65 Pukulan Telak
66 Bab.66 Hasil
67 Bab.67 Babak baru
68 Bab.68 Kedatangan
69 Bab.69 Keberhasilan
70 Bab.70 Makan malam keluarga
71 Bab.71 Perjodohan
72 Bab.72 Uji Coba
73 Bab.73 Tak ada yang instan
74 Bab.74 Kembalinya Deva
75 Bab.75 Saudara
76 Bab.76 Aku bukan wanita lemah
77 Bab.77 Kesal
78 Bab.78 Mencaritahu
79 Bab.79 Berita Bahagia
80 Bab.80 Kegagalan
81 Bab.81 Panik
82 Bab.82 Kejujuran
83 Bab.83 Serangan Pertama
84 Bab.84 Tanpa Pengasuh
85 Bab.85 Strategi
86 Bab.86 End game
87 Bab.87 Aku tahu
88 Bab.88 Kerjasama
89 Bab.89 Start
90 Bab.90 Tertangkap
91 Bab.91 Ketenangan
92 Bab.92 Hidup Baru
93 Bab.93 100% Sukses
94 Bab.94 Honeymoon
95 Bab.95 Waktu bersama
96 Bab.96 : Final Ending
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Bab.1 Permulaan
2
Bab.2 Tragedi Beruntun
3
Bab.3 Bertahan hidup
4
Bab.4 Tetangga
5
Bab.5 Perceraian
6
Bab.6 Dua Hati yg terluka
7
Bab.7 Kerja Keras
8
Bab.8 Salah Kamar
9
Bab.9 Terkejut
10
Bab.10 Lelah
11
Bab.11 Tertangkapnya Pengkhianat
12
Bab.12 Kembali pada rutinitas
13
Bab.13 Hukum
14
Bab.14 Pembalasan
15
Bab.15 Sebuah Kesalahan
16
Bab.16 Salah sasaran
17
Bab.17 Takkan ada ampun
18
Bab.18 Pernyataan
19
Bab.19 Masalah Baru
20
Bab.20 Pertemuan
21
Bab.21 Penyerangan Sistem
22
Bab.22 Kecurigaan
23
Bab.23 Sebuah Fakta tersembunyi
24
Bab.24 Salah masuk kamar
25
Bab.25 Jejak
26
Bab.26 Pernikahan Tertutup
27
Bab.27 Tempat tinggal terpisah
28
Bab.28 Hidup Bersama
29
Bab.29 Rumah Baru
30
Bab.30 Pilihan Melody
31
Bab.31 Tetangga dari masa lalu
32
Bab.32 Akhir dari Masalalu
33
Bab.33 Kunjungan kakak ipar
34
Bab.34 Pertunangan Deva dan Ditya
35
Bab.35 Dipermalukan
36
Bab.36 Luka
37
Bab.37 Iri hati
38
Bab.38 Pemikiran Negatif
39
Bab.39 Cemburu
40
Bab.40 Ikut Bergabung
41
Bab.41 Bertemu Saingan
42
Bab.42 Kunjungan ibu Mertua
43
Bab.43 Takkan tinggal diam
44
Bab.44 Pelajaran
45
Bab.45 Penjilat
46
Bab.46 Permainan Kotor
47
Bab.47 : Project sukses
48
Bab.48 Musuh Baru
49
Bab.49 Cemburu??
50
Bab.50 Terjebak masalalu
51
Bab.51 Sebuah usaha
52
Bab.52 Perubahan
53
Bab.53 Aku tak butuh Obat
54
Bab.54 Niat jahat
55
Bab.55 Perjanjian Damai
56
Bab.56 Sebuah Pertobatan
57
Bab.57 Menjaga sebuah Rahasia
58
Bab.58 Prediksi yg Meleset
59
Bab.59 A Baby boy
60
Bab.60 Sebuah pesta sederhana
61
Bab.61 Over Protective
62
Bab.62 Aku tahu
63
Bab.63 Kekuatan seorang Ibu
64
Bab.64 Hadiah Kejutan
65
Bab.65 Pukulan Telak
66
Bab.66 Hasil
67
Bab.67 Babak baru
68
Bab.68 Kedatangan
69
Bab.69 Keberhasilan
70
Bab.70 Makan malam keluarga
71
Bab.71 Perjodohan
72
Bab.72 Uji Coba
73
Bab.73 Tak ada yang instan
74
Bab.74 Kembalinya Deva
75
Bab.75 Saudara
76
Bab.76 Aku bukan wanita lemah
77
Bab.77 Kesal
78
Bab.78 Mencaritahu
79
Bab.79 Berita Bahagia
80
Bab.80 Kegagalan
81
Bab.81 Panik
82
Bab.82 Kejujuran
83
Bab.83 Serangan Pertama
84
Bab.84 Tanpa Pengasuh
85
Bab.85 Strategi
86
Bab.86 End game
87
Bab.87 Aku tahu
88
Bab.88 Kerjasama
89
Bab.89 Start
90
Bab.90 Tertangkap
91
Bab.91 Ketenangan
92
Bab.92 Hidup Baru
93
Bab.93 100% Sukses
94
Bab.94 Honeymoon
95
Bab.95 Waktu bersama
96
Bab.96 : Final Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!