Bab.2 Tragedi Beruntun

Melody pun bingung setelah apa yg terjadi padanya. Dirinya tak sadarkan diri karena sakit kepala yg terasa berat, dan saat sadar suaminya menghilang diiringi sebuah talak dari sebuah pesan singkat.

Betapa hancur hatinya tatkala membaca pesan mengerikan tersebut. Pernikahan mereka bahkan belum ada 24 jam tapi dirinya sudah mendapatkan talak dari suaminya. Yang lebih aneh lagi dirinya bahkan tak tahu apa salahnya dan apa masalah yg mereka hadapi.

Ditengah kebingungannya, Melody pun menghubungi ibu tri dan juga saudari tirinya. Tapi mereka kompak tak mengaktifkan nomor mereka. Saat ini Melody tengah bingung berada sendirian di kamar hotelnya.

Tak ada waktu baginya untuk menangis, karena semuanya masih abu-abu dan tak jelas. Karena menangis takkan menyelesaikan apapun. Setelah menghapus air matanya, Melody pun merapikan barang-barangnya lalu pulang ke rumah ibu tirinya.

Kemana lagi Melody akan pergi kecuali kembali ke rumah keluarganya saat ini. Apalagi rumah itu kini menjadi miliknya. Dengan menaiki taksi, Melody pun kembali ke rumahnya.

Pagi itu, Melody pun menyalakan bel rumah karena nampak semua orang masih tertidur. Dan seorang pembantu dirumahnya pun membukakan pintu.

"Non Melody, kenapa kembali kemari?"

"Bi, dimana ibuku?" tanya Melody.

"Nyonya masih tidur. Sudah masuk dulu."

"Baiklah.." ucap Melody.

Melody pun masuk dan langsung menuju ke kamarnya. Dan saat memasuki kamarnya dirinya terkejut melihat semua barang-barangnya sudah dirapikan ke dalam box-box. Seperti sebuah pertanda kalau kehadirannya tak diinginkan, bahkan semua barangnya sudah rapi di dalam box itu.

"Bi..Bi.. Apa yg terjadi dengan semua barangku?" tanya Melody.

"Ee..itu.. Perintah nyonya non."

"Apa??? Lalu apa ibuku sudah bangun?" tanya Melody.

"Bi.. ada Melody ya??" tanya Desi.

"Iya nyonya."

"Sudah, kembali ke dapur buat sarapan." ucap Desi.

"Baik nyonya, saya permisi."

"Ibu, ada apa ini.?" tanya Melody.

"Kupikir kau akan tinggal dengan suamimu." ucap Desi.

"Tidak, justru Andrew menghilang entah kemana dan dia menjatuhkan talak padaku." ucap Melody.

"Apa?? Talak?? " ucap Desi pura-pura terkejut.

"Iya, jadi aku akan tetap tinggal disini. Dan ini juga rumahku." ucap Melody.

"Apa?? Rumahmu?? Hahaha.." ucap Desi tertawa membuat Melody curiga.

"Apa ini ibu?" tanya Melody penuh curiga.

"Apa ya? Menurutmu?" tanya Desi.

"Bu, aku serius, aku sedang dalam masalah jangan bercanda." ucap Melody.

"Oh kau tunggu sebentar ya.. Aku punya sesuatu." ucap Desi pergi ke kamarnya mengambil sesuatu.

Lalu Desi kembali dan menunjukkan berkas-berkas pada Melody.

"Bacalah, kau orang yg pintar kan? Pasti kau paham." ucap Desi.

Melody pun membacanya dan seketika dirinya merasa tertipu oleh semua orang. Diam-diam ibu tirinya merencanakan ini semua dan mengambil semua yg ia miliki dari ayahnya.

"Kapan aku menandatangani ini? Ini pasti palsu." ucap Melody.

"Palsu? Bukankah ini tanda tanganmu. Tanda tanganmu kan sulit dipalsukan." ucap Desi.

"Kapan aku menandatangani ini?? " gumam Melody dalam hati.

"Ini tidak sah.." ucap Melody.

"Kau baca semuanya, kau yg menandatangani semuanya dan memberikan ini atas namaku." ucap Desi.

Melody pun membacanya dengan seksama dan teliti. Lalu dirinya mendapat beberapa poin kalau Andrew suaminya juga mendapatkan bagian atas semua hartanya. Dan hal ini membuat Melody menyadari pertanyaan aneh suaminya semalam dan memintanya untuk segera tanda tangan.

Melody pun merasakan aneh pada kepalanya yg mendadak sakit sekali semalam sampai dirinya tak bisa melihat dengan jelas. Dan dalam kondisi itu suaminya memanfaatkannya untuk menandatangani semua berkas kepemilikan warisan ayahnya. Disana tertulis dengan jelas kalau semua aset yg ia dapatkan langsung dialihkan pada ibu tirinya, kedua adik tirinya dan juga Andrew suami yg menipunya.

Melody pun meremas surat tersebut.

"Kalau tak suka jangan diremas juga, ya meski ini sudah sah sih." ucap Desi lalu merebut berkas itu.

"Kalian.. Tega sekali melakukan ini padaku." ucap Melody.

"Ya.. lagipula kau bukan anakku, jika sudah tahu situasinya pergilah darisini dan bawa semua barang-barangmu." usir Desi.

"Ya.. Kalian boleh mengambilnya, aku juga penasaran apa kalian mampu mengurus semuanya dengan baik." ucap Melody.

" Kau sudah jatuh miskin dan bangkrut masih bisa mencibir, lihat dirimu sebelum bicara." ucap Desi.

"Baiklah, aku akan pergi darisini." ucap Melody.

Melody pun memanggil taksi online untuk membantunya mengangkut barang-barang miliknya yg ada di kamar. Semua yg ia miliki termasuk rumah dan mobilnya kini sudah berpindah tangan ke ibu tirinya.

Tragedi beruntun ini sungguh membuat Melody terpukul. Dirinya pun sampai harus angkat kaki dari rumahnya sendiri. Dan semua aset warisan ayahnya telah bukan miliknya lagi. Melody pun menitihkan air mata sepanjang perjalanan, hingga sang sopir tak tega padanya.

"Mbak, ini ada tisu." ucapnya sambil mengemudi.

"Terimakasih pak." ucap Melody mengambilnya lalu menghapus air matanya.

"Mbak, hidup itu berat tapi jangan salah langkah, apalagi bunuh diri, jangan ya." ucap sang sopir.

"Iya pak, aku takkan sampai begitu." ucap Melody sambil tersenyum.

"Yasudah, nanti bapak bantu angkut barangnya." ucap sang sopir.

"Terimakasih banyak pak, aku tertolong." ucap Melody.

Mereka pun tiba di unit apartemen Melody, dirinya dibantu sang sopir untuk membawakan barang-barangnya. Dan Melody sangat berterimakasih atas bantuannya tersebut.

"Terimakasih banyak pak." ucap Melody.

"Sama-sama mbak.."

"Ini ongkos taksi dan tips buat bapak." ucap Melody.

"Terimakasih banyak mbak, ini banyak sekali lho."

"Tak apa pak, diterima ya, bapak sudah capek-capek bantu membawakan semua barangku." ucap Melody.

"Baik mbak, terimakasih ya.. Saya permisi." ucapnya lalu pergi.

Dan disinilah Melody, di apartemen miliknya yg belum lama ia beli. Dirinya pun menangis seorang diri disana. Menangisi nasib hidupnya yg sangat tak beruntung, ditipu ibu tirinya dan suaminya sendiri. Melody pun meluapkan semua perasaan itu di ruang apartemen tersebut.

Semuanya diluar prediksinya, dan dirinya ditipu habis-habisan kali ini. Bahkan suami dan ibu tirinya bersekongkol melakukan ini padanya. Tak ada tempat baginya untuk bersandar, karena semua orang mengkhianatinya.

Setelah puas menangis, Melody pun harus segera bangkit dan merapikan semua barang-barangnya. Barang pertama yg dicarinya adalah brangkas miliknya. Di dalam sana terdapat beberapa barang berharga terakhir miliknya. Melody berharap mereka takkan bisa membukanya.

Dengan rasa penasaran dan gemetar, kode sandi pun ia masukan. Lalu Melody melihat kalau barang-barang penting itu masih aman di dalam brangkas. Dan nampaknya ibu tirinya dan saudari tirinya tak bisa membukanya.

"Syukurlah.. Aku masih memiliki ini untuk bertahan hidup." ucap Melody sembari terus menitihkan air matanya.

Aset pribadi miliknya yg sudah atas namanya berupa surat apartemen, buku rekening dan laptop berharganya masih utuh di dalam brangkas kecil ini. Melody tak tahu lagi jika mereka sampai bisa membukanya dan mendapatkan sisa-sisa hasil jerih payahnya yg ia kumpulkan selama ini.

Perlahan, Melody pun merapikan apartemennya kemudian membongkar semua isi box barang-barangnya. Harusnya hari ini dirinya menikmati bulan madu dan berbahagia bersama suaminya, tapi justru malah mendapat banyak masalah. Mulai dari suaminya yg pergi dan menalak cerainya, hingga ibu tirinya yg mengambil alih harta miliknya.

Perih yg ia rasakan pun sampai membuatnya lupa akan rasa laparnya yg sama sekali belum makan apapun sejak semalam. Matanya sembab karena menangis, dan tubuhnya menjadi lemah karena tak memiliki banyak tenaga. Belum lagi pikirannya yg kacau hari ini.

.....

Sementara itu, Melisa dan Andrew tengah menikmati bulan madu yg harusnya dirasakan oleh Melody. Keduanya pun menikmati tiket bulan madu secara gratis tersebut bahkan mendapatkan ijin dari Desi meski mereka belum menikah.

"Sayang, bagaimana nikmat bukan?" tanya Melisa.

"Ya.. Setelah ini kita akan jadi kaya dan hanya menikmati hidup." ucap Andrew.

"Iya, dan lagi si culun itu pasti kini tengah jadi gelandangan dan diusir oleh ibuku." ucap Melisa.

"Kasihan sekali Melody, dia terjebak dalam rencana kita." ucap Andrew tersenyum.

"Mungkin kini dia akan menjual dirinya demi bertahan hidup. Hahaha.." ucap Melisa tertawa.

Terpopuler

Comments

Heny

Heny

Jng putus asa melodi dan jng pernah dkt2 lg dng mrk

2025-02-07

0

Rita Riau

Rita Riau

manusia sampah memang rendahan ga usah di tangisi Mel,buang di tempat nya.
izin mampir ya Thor

2024-09-06

0

Memyr 67

Memyr 67

𝗰𝗼𝗰𝗼𝗸. 𝗽𝗮𝘀𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗴𝗼𝗯𝗹𝗼𝗴 𝗺𝗲𝗹𝗶𝘀𝗮 𝗮𝗻𝗱𝗿𝗲𝘄. 𝗹𝗶𝗮𝘁 𝗮𝗷𝗮 𝗻𝗮𝗻𝘁𝗶, 𝘀𝗶𝗮𝗽𝗮 𝘆𝗴 𝘀𝗲𝗯𝗲𝗻𝗮𝗿𝗻𝘆𝗮 𝘁𝗲𝗿𝘁𝗶𝗽𝘂.

2024-09-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab.1 Permulaan
2 Bab.2 Tragedi Beruntun
3 Bab.3 Bertahan hidup
4 Bab.4 Tetangga
5 Bab.5 Perceraian
6 Bab.6 Dua Hati yg terluka
7 Bab.7 Kerja Keras
8 Bab.8 Salah Kamar
9 Bab.9 Terkejut
10 Bab.10 Lelah
11 Bab.11 Tertangkapnya Pengkhianat
12 Bab.12 Kembali pada rutinitas
13 Bab.13 Hukum
14 Bab.14 Pembalasan
15 Bab.15 Sebuah Kesalahan
16 Bab.16 Salah sasaran
17 Bab.17 Takkan ada ampun
18 Bab.18 Pernyataan
19 Bab.19 Masalah Baru
20 Bab.20 Pertemuan
21 Bab.21 Penyerangan Sistem
22 Bab.22 Kecurigaan
23 Bab.23 Sebuah Fakta tersembunyi
24 Bab.24 Salah masuk kamar
25 Bab.25 Jejak
26 Bab.26 Pernikahan Tertutup
27 Bab.27 Tempat tinggal terpisah
28 Bab.28 Hidup Bersama
29 Bab.29 Rumah Baru
30 Bab.30 Pilihan Melody
31 Bab.31 Tetangga dari masa lalu
32 Bab.32 Akhir dari Masalalu
33 Bab.33 Kunjungan kakak ipar
34 Bab.34 Pertunangan Deva dan Ditya
35 Bab.35 Dipermalukan
36 Bab.36 Luka
37 Bab.37 Iri hati
38 Bab.38 Pemikiran Negatif
39 Bab.39 Cemburu
40 Bab.40 Ikut Bergabung
41 Bab.41 Bertemu Saingan
42 Bab.42 Kunjungan ibu Mertua
43 Bab.43 Takkan tinggal diam
44 Bab.44 Pelajaran
45 Bab.45 Penjilat
46 Bab.46 Permainan Kotor
47 Bab.47 : Project sukses
48 Bab.48 Musuh Baru
49 Bab.49 Cemburu??
50 Bab.50 Terjebak masalalu
51 Bab.51 Sebuah usaha
52 Bab.52 Perubahan
53 Bab.53 Aku tak butuh Obat
54 Bab.54 Niat jahat
55 Bab.55 Perjanjian Damai
56 Bab.56 Sebuah Pertobatan
57 Bab.57 Menjaga sebuah Rahasia
58 Bab.58 Prediksi yg Meleset
59 Bab.59 A Baby boy
60 Bab.60 Sebuah pesta sederhana
61 Bab.61 Over Protective
62 Bab.62 Aku tahu
63 Bab.63 Kekuatan seorang Ibu
64 Bab.64 Hadiah Kejutan
65 Bab.65 Pukulan Telak
66 Bab.66 Hasil
67 Bab.67 Babak baru
68 Bab.68 Kedatangan
69 Bab.69 Keberhasilan
70 Bab.70 Makan malam keluarga
71 Bab.71 Perjodohan
72 Bab.72 Uji Coba
73 Bab.73 Tak ada yang instan
74 Bab.74 Kembalinya Deva
75 Bab.75 Saudara
76 Bab.76 Aku bukan wanita lemah
77 Bab.77 Kesal
78 Bab.78 Mencaritahu
79 Bab.79 Berita Bahagia
80 Bab.80 Kegagalan
81 Bab.81 Panik
82 Bab.82 Kejujuran
83 Bab.83 Serangan Pertama
84 Bab.84 Tanpa Pengasuh
85 Bab.85 Strategi
86 Bab.86 End game
87 Bab.87 Aku tahu
88 Bab.88 Kerjasama
89 Bab.89 Start
90 Bab.90 Tertangkap
91 Bab.91 Ketenangan
92 Bab.92 Hidup Baru
93 Bab.93 100% Sukses
94 Bab.94 Honeymoon
95 Bab.95 Waktu bersama
96 Bab.96 : Final Ending
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Bab.1 Permulaan
2
Bab.2 Tragedi Beruntun
3
Bab.3 Bertahan hidup
4
Bab.4 Tetangga
5
Bab.5 Perceraian
6
Bab.6 Dua Hati yg terluka
7
Bab.7 Kerja Keras
8
Bab.8 Salah Kamar
9
Bab.9 Terkejut
10
Bab.10 Lelah
11
Bab.11 Tertangkapnya Pengkhianat
12
Bab.12 Kembali pada rutinitas
13
Bab.13 Hukum
14
Bab.14 Pembalasan
15
Bab.15 Sebuah Kesalahan
16
Bab.16 Salah sasaran
17
Bab.17 Takkan ada ampun
18
Bab.18 Pernyataan
19
Bab.19 Masalah Baru
20
Bab.20 Pertemuan
21
Bab.21 Penyerangan Sistem
22
Bab.22 Kecurigaan
23
Bab.23 Sebuah Fakta tersembunyi
24
Bab.24 Salah masuk kamar
25
Bab.25 Jejak
26
Bab.26 Pernikahan Tertutup
27
Bab.27 Tempat tinggal terpisah
28
Bab.28 Hidup Bersama
29
Bab.29 Rumah Baru
30
Bab.30 Pilihan Melody
31
Bab.31 Tetangga dari masa lalu
32
Bab.32 Akhir dari Masalalu
33
Bab.33 Kunjungan kakak ipar
34
Bab.34 Pertunangan Deva dan Ditya
35
Bab.35 Dipermalukan
36
Bab.36 Luka
37
Bab.37 Iri hati
38
Bab.38 Pemikiran Negatif
39
Bab.39 Cemburu
40
Bab.40 Ikut Bergabung
41
Bab.41 Bertemu Saingan
42
Bab.42 Kunjungan ibu Mertua
43
Bab.43 Takkan tinggal diam
44
Bab.44 Pelajaran
45
Bab.45 Penjilat
46
Bab.46 Permainan Kotor
47
Bab.47 : Project sukses
48
Bab.48 Musuh Baru
49
Bab.49 Cemburu??
50
Bab.50 Terjebak masalalu
51
Bab.51 Sebuah usaha
52
Bab.52 Perubahan
53
Bab.53 Aku tak butuh Obat
54
Bab.54 Niat jahat
55
Bab.55 Perjanjian Damai
56
Bab.56 Sebuah Pertobatan
57
Bab.57 Menjaga sebuah Rahasia
58
Bab.58 Prediksi yg Meleset
59
Bab.59 A Baby boy
60
Bab.60 Sebuah pesta sederhana
61
Bab.61 Over Protective
62
Bab.62 Aku tahu
63
Bab.63 Kekuatan seorang Ibu
64
Bab.64 Hadiah Kejutan
65
Bab.65 Pukulan Telak
66
Bab.66 Hasil
67
Bab.67 Babak baru
68
Bab.68 Kedatangan
69
Bab.69 Keberhasilan
70
Bab.70 Makan malam keluarga
71
Bab.71 Perjodohan
72
Bab.72 Uji Coba
73
Bab.73 Tak ada yang instan
74
Bab.74 Kembalinya Deva
75
Bab.75 Saudara
76
Bab.76 Aku bukan wanita lemah
77
Bab.77 Kesal
78
Bab.78 Mencaritahu
79
Bab.79 Berita Bahagia
80
Bab.80 Kegagalan
81
Bab.81 Panik
82
Bab.82 Kejujuran
83
Bab.83 Serangan Pertama
84
Bab.84 Tanpa Pengasuh
85
Bab.85 Strategi
86
Bab.86 End game
87
Bab.87 Aku tahu
88
Bab.88 Kerjasama
89
Bab.89 Start
90
Bab.90 Tertangkap
91
Bab.91 Ketenangan
92
Bab.92 Hidup Baru
93
Bab.93 100% Sukses
94
Bab.94 Honeymoon
95
Bab.95 Waktu bersama
96
Bab.96 : Final Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!