Bab.16 Salah sasaran

Pagi itu, orang suruhan Desi yg merupakan teman Rara sendiri pun mendatangi hotel yg sudah dijadikan target sesuai rencana. Dan tibalah mereka di depan kamar hotel.

Dengan mendapatkan ijin dari staf hotel mereka pun melakukan penggrebekan. Dan tanpa basa-basi mereka mengetuk pintu kamar. Marco pun terbangun, dan melihat siapa yg datang. Dengan hanya memakai celana panjang, Marco pun membuka pintunya setelah yakin melihat seorang staf hotel.

Setelah pintu dibuka tamu yg muncul justru malah petugas kepolisian sesuai rencana Desi.

"Jadi sudah dimulai ya.." gumam Marco dalam hati.

"Angkat tangan diam ditempat." ucap petugas.

"Oke.. Aku mengerti.." ucap Marco.

Sementara Rara terbangun karena suara orang datang ramai. Dan dirinya masih tanpa busana dengan selimut yg menutupi tubuhnya.

"Marco ada apa ini?" tanya Rara.

"Kita ditangkap." ucap Marco.

Seketika Rara pun syok setelah membuka matanya. Dirinya ditangkap oleh pria yg mendekatinya selama ini dan lagi dirinya dituduh sebagai pela**r sesuai laporan ibunya. Rara pun merasa sudah salah melangkah dan malah masuk ke dalam lubang yg harusnya milik Melody.

"Rara.. Jadi kau adalah wanita malam itu?"

"Bukan, kumohon percayalah padaku Hen." ucap Rara.

"Dengan ini bagaimana aku bisa percaya? Meski kau bukan wanita malam, apakah benar jika seorang wanita single tidur bersama pria yg bukan suaminya??" tanya Henry kecewa.

"Henry, ini salah paham. Aku dijebak." ucap Rara.

"Bukankah kau yg menawarkan tubuhmu semalam dengan tarif yg kita sepakati?" ucap Marco masih berakting.

"Kau pikir aku akan memercayaimu begitu saja? Kita akan bicara di kantor polisi. Dan kau pakai bajumu lalu ikut dengan kami." ucap Henry.

Begitulah nasib Rara yg lebih menyedihkan dari Melody. Dirinya terkena jebakan ibunya sendiri, bahkan Marco tak percaya pada ucapannya dan terus berakting.

Rara yg bingung pun tak tahu harus meminta bantuan siapa, terlebih ibunya juga pasti di kantor polisi. Hingga Rara pun tak punya pilihan selain ikut ke kantor polisi. Malu pun ia rasakan tatkala orang-orang hotel menatapnya dengan tatapan jijik.

Rara pun menunduk dan menutupi wajahnya dengan masker. Sementara Marco santai meski tetap menutupi wajahnya. Rara pun mengepal geram dan menyalahkan Melody atas peristiwa ini. Dirinya malah tidur dengan pria asing suruhan ibunya dan ketahuan oleh Henry pria yg sedang mendekatinya.

"Kak Melody, ini semua salahmu..!!" umpat Rara dalam hati.

Rara pun hanya bisa menangis dan dibawa ke kantor polisi. Saat tiba, dirinya tak tahu harus berbuat apa dan bertemu dengan ibunya. Desi pun bingung kenapa Rara yg bersama Marco dan bukannya Melody.

"Rara apa yg terjadi?" tanya Desi.

"Ibu kenapa malah aku yg kena?" balas Rara.

"Apa maksudmu,? harusnya aku yg tanya kenapa kau yg datang bukan Melody?" tanya Desi.

"Kak Melody pergi dengan pria asing, kukira itu orang suruhan ibu. Lalu pria ini datang dan menjebakku." ucap Rara.

"Marco kenapa kau bisa salah sasaran?" tanya Desi.

"Maaf nyonya, tapi anda tak mengirimkan foto targetnya." ucap Marco.

"Gara-gara kau putriku kena masalah dan kau enak-enakan tidur dengannnya." ucap Desi.

"Ampun nyonya." ucap Marco.

Desi pun malah berbuat keributan di penjara sampai dipisahkan oleh petugas. Sementara Melisa dirinya menunggu Andrew yg akan datang dengan pengacaranya.

"Ibu berhentilah ber-ulah.. Kita bisa kena masalah lainnya." ucap Melisa.

Lalu Andrew datang dengan membawa pengacara mereka. Mereka pun mencoba menyelesaikan kasus ini dengan jalan damai dan siap membayar dendanya. Dan mereka hanya tinggal menunggu Melody bersama dengan pengacaranya

.....

Di tempat lain, Melody sedang mandi dan membasuh tubuhnya yg banyak terdapat bercak kemerahan atau kissmark. Dan dirinya merasa malu akan hal itu. Meski seorang janda tapi tetap saja harga dirinya hancur sebagai seorang wanita. Berkali-kali Melody membasuhnya dengan air dan sabun tapi bekas itu tak hilang juga dari tubuhnya. Air matanya pun mengalir deras meratapi nasib hidupnya yg menyedihkan.

Hingga Melody keluar dari kamar mandinya dengan tatapan frustasi dan tak tahu apa yg harus diperbuatnya. Seketika otaknya hang dan tak bisa mengingat apapun. Dan sebuah panggilan membuyarkan lamunannya.

"Ada apa tuan?" tanya Melody mendapat telepon dari pengacaranya.

"Anda baik-baik saja nona? Pagi ini kita harus ke kantor polisi untuk masalah semalam." ucap pengacaranya.

"Maafkan aku tuan, aku agak lelah habis begadang mengerjakan beberapa pekerjaan. Aku akan kesana sekarang." ucap Melody.

"Baiklah, aku juga sedang menuju ke sana, sampai jumpa."

Seketika Melody mengingat lagi semua luka yg ditorehkan oleh keluarganya hingga harus berakhir seperti malam ini. Untuk itu Melody akan melanjutkan semuanya sesuai rencana dan membalaskan dendamnya pada keluarganya. Melody ingin memberikan mereka hukuman berat yg cukup untuk membalas apa yg diterima Melody malam ini.

"Setidaknya kalian harus dihukum dan mendapatkan rasa malu atas ulah kalian..!" gumam Melody.

Melody pun menyiapkan tasnya yg berisi barang bukti tambahan dan segera bersiap menuju ke kantor polisi. Saat Melody keluar kamar, Zayn juga keluar kamar dan Zayn ingin bicara sejenak dengan Melody.

"Melody tunggu.." panggil Zayn.

"Aku sedang buru-buru.. Nanti saja kita bicara." ucap Melody berlari.

Zayn pun mengejarnya dan mengajaknya bicara sambil berjalan.

"Melody kau mau kemana? Kau yakin baik-baik saja?" tanya Zayn.

"Mana mungkin aku baik-baik saja, aku mau menghukum ibu tiri dan adik tiriku." ucap Melody.

"Dengan cara apa?" tanya Zayn.

"Ck, aku sudah melaporkan mereka ke polisi dan mereka sudah ditahan semalam." ucap Melody kesal.

"Aku akan mengantarmu." ucap Zayn.

"Lepas, aku bisa sendiri." ucap Melody saat tangan Zayn menahan tangannya.

"Naik mobilku lebih cepat daripada menunggu taksi." ucap Zayn.

"Naik motorku lebih cepat dari mobilmu." ucap Melody lalu meninggalkan Zayn menuju ke parkiran.

Pria itu tetap mengikutinya dan melihat Melody mengendarai sebuah motor matic tanpa melihatnya sama sekali. Zayn pun merasa Melody sangat marah padanya hingga mengabaikannya dan belum bisa diajak bicara.

Melody pun menuju ke kantor polisi dan bertemu dengan pengacaranya. Melody tak menerima jalur kekeluargaan dan tetap ingin ibu tiri dan Melisa dipenjara. Lalu Melody bingung melihat Rara juga ada di penjara tapi dengan kasus prostitusi.

"Ini gara-gara kau kak.." ucap Rara.

"Kau yg nakal kenapa menyalahkanku? Apa kau kekurangan uang sampai menjual diri?" tanya Melody membalas ucapan mereka selama ini.

"Harusnya kau yg disini bukan aku." balas Rara.

"Jadi kau masuk ke dalam jebakan ibumu sendiri??" balas Melody tersenyum.

"Rara Rara.. Kasihan sekali dirimu.." ucap Melody tak tahan ingin terus tersenyum.

"Kau yg pela***r..!" teriak Rara.

"Oh ya? Tapi kenapa kau yg ditangkap? katanya kau bersama seorang pria di hotel." balas Melody.

"Sudahlah hukumanmu akan lebih ringan dan mungkin kau akan masuk rehabilitasi. Oh iya jangan lupa ke dokter ya siapa tahu kan." ucap Melody tersenyum lebar.

Andrew pun ada dihadapannya dan menghadang Melody.

"Melody, haruskah kau seperti ini pada keluargamu sendiri?" tanya Andrew.

"Keluarga? Sejak kapan aku dianggap keluarga? Semua milikku kalian ambil, lalu aku diusir dari rumah, dihina dan difitnah sebagai wanita malam hanya karena aku bisa bertahan hidup diluar. Kau pikir aku tak menerima banyak luka? Belum lagi kau juga bersekongkol dengan mereka." balas Melody panjang lebar.

"Kau akan mendapat ganjaran atas perbuatanmu." ucap Andrew.

"Berkacalah sebelum bicara seperti itu. Kau juga bukan makhluk suci." balas Melody.

Terpopuler

Comments

Soraya

Soraya

Andraw gak nyadar diri ngomong balasan

2025-03-06

0

Maryati

Maryati

gemesh bgt pengen ta cubit ginjalnya

2024-11-16

0

Ida Naurah

Ida Naurah

ko aku yg geregetan ya

2024-11-08

0

lihat semua
Episodes
1 Bab.1 Permulaan
2 Bab.2 Tragedi Beruntun
3 Bab.3 Bertahan hidup
4 Bab.4 Tetangga
5 Bab.5 Perceraian
6 Bab.6 Dua Hati yg terluka
7 Bab.7 Kerja Keras
8 Bab.8 Salah Kamar
9 Bab.9 Terkejut
10 Bab.10 Lelah
11 Bab.11 Tertangkapnya Pengkhianat
12 Bab.12 Kembali pada rutinitas
13 Bab.13 Hukum
14 Bab.14 Pembalasan
15 Bab.15 Sebuah Kesalahan
16 Bab.16 Salah sasaran
17 Bab.17 Takkan ada ampun
18 Bab.18 Pernyataan
19 Bab.19 Masalah Baru
20 Bab.20 Pertemuan
21 Bab.21 Penyerangan Sistem
22 Bab.22 Kecurigaan
23 Bab.23 Sebuah Fakta tersembunyi
24 Bab.24 Salah masuk kamar
25 Bab.25 Jejak
26 Bab.26 Pernikahan Tertutup
27 Bab.27 Tempat tinggal terpisah
28 Bab.28 Hidup Bersama
29 Bab.29 Rumah Baru
30 Bab.30 Pilihan Melody
31 Bab.31 Tetangga dari masa lalu
32 Bab.32 Akhir dari Masalalu
33 Bab.33 Kunjungan kakak ipar
34 Bab.34 Pertunangan Deva dan Ditya
35 Bab.35 Dipermalukan
36 Bab.36 Luka
37 Bab.37 Iri hati
38 Bab.38 Pemikiran Negatif
39 Bab.39 Cemburu
40 Bab.40 Ikut Bergabung
41 Bab.41 Bertemu Saingan
42 Bab.42 Kunjungan ibu Mertua
43 Bab.43 Takkan tinggal diam
44 Bab.44 Pelajaran
45 Bab.45 Penjilat
46 Bab.46 Permainan Kotor
47 Bab.47 : Project sukses
48 Bab.48 Musuh Baru
49 Bab.49 Cemburu??
50 Bab.50 Terjebak masalalu
51 Bab.51 Sebuah usaha
52 Bab.52 Perubahan
53 Bab.53 Aku tak butuh Obat
54 Bab.54 Niat jahat
55 Bab.55 Perjanjian Damai
56 Bab.56 Sebuah Pertobatan
57 Bab.57 Menjaga sebuah Rahasia
58 Bab.58 Prediksi yg Meleset
59 Bab.59 A Baby boy
60 Bab.60 Sebuah pesta sederhana
61 Bab.61 Over Protective
62 Bab.62 Aku tahu
63 Bab.63 Kekuatan seorang Ibu
64 Bab.64 Hadiah Kejutan
65 Bab.65 Pukulan Telak
66 Bab.66 Hasil
67 Bab.67 Babak baru
68 Bab.68 Kedatangan
69 Bab.69 Keberhasilan
70 Bab.70 Makan malam keluarga
71 Bab.71 Perjodohan
72 Bab.72 Uji Coba
73 Bab.73 Tak ada yang instan
74 Bab.74 Kembalinya Deva
75 Bab.75 Saudara
76 Bab.76 Aku bukan wanita lemah
77 Bab.77 Kesal
78 Bab.78 Mencaritahu
79 Bab.79 Berita Bahagia
80 Bab.80 Kegagalan
81 Bab.81 Panik
82 Bab.82 Kejujuran
83 Bab.83 Serangan Pertama
84 Bab.84 Tanpa Pengasuh
85 Bab.85 Strategi
86 Bab.86 End game
87 Bab.87 Aku tahu
88 Bab.88 Kerjasama
89 Bab.89 Start
90 Bab.90 Tertangkap
91 Bab.91 Ketenangan
92 Bab.92 Hidup Baru
93 Bab.93 100% Sukses
94 Bab.94 Honeymoon
95 Bab.95 Waktu bersama
96 Bab.96 : Final Ending
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Bab.1 Permulaan
2
Bab.2 Tragedi Beruntun
3
Bab.3 Bertahan hidup
4
Bab.4 Tetangga
5
Bab.5 Perceraian
6
Bab.6 Dua Hati yg terluka
7
Bab.7 Kerja Keras
8
Bab.8 Salah Kamar
9
Bab.9 Terkejut
10
Bab.10 Lelah
11
Bab.11 Tertangkapnya Pengkhianat
12
Bab.12 Kembali pada rutinitas
13
Bab.13 Hukum
14
Bab.14 Pembalasan
15
Bab.15 Sebuah Kesalahan
16
Bab.16 Salah sasaran
17
Bab.17 Takkan ada ampun
18
Bab.18 Pernyataan
19
Bab.19 Masalah Baru
20
Bab.20 Pertemuan
21
Bab.21 Penyerangan Sistem
22
Bab.22 Kecurigaan
23
Bab.23 Sebuah Fakta tersembunyi
24
Bab.24 Salah masuk kamar
25
Bab.25 Jejak
26
Bab.26 Pernikahan Tertutup
27
Bab.27 Tempat tinggal terpisah
28
Bab.28 Hidup Bersama
29
Bab.29 Rumah Baru
30
Bab.30 Pilihan Melody
31
Bab.31 Tetangga dari masa lalu
32
Bab.32 Akhir dari Masalalu
33
Bab.33 Kunjungan kakak ipar
34
Bab.34 Pertunangan Deva dan Ditya
35
Bab.35 Dipermalukan
36
Bab.36 Luka
37
Bab.37 Iri hati
38
Bab.38 Pemikiran Negatif
39
Bab.39 Cemburu
40
Bab.40 Ikut Bergabung
41
Bab.41 Bertemu Saingan
42
Bab.42 Kunjungan ibu Mertua
43
Bab.43 Takkan tinggal diam
44
Bab.44 Pelajaran
45
Bab.45 Penjilat
46
Bab.46 Permainan Kotor
47
Bab.47 : Project sukses
48
Bab.48 Musuh Baru
49
Bab.49 Cemburu??
50
Bab.50 Terjebak masalalu
51
Bab.51 Sebuah usaha
52
Bab.52 Perubahan
53
Bab.53 Aku tak butuh Obat
54
Bab.54 Niat jahat
55
Bab.55 Perjanjian Damai
56
Bab.56 Sebuah Pertobatan
57
Bab.57 Menjaga sebuah Rahasia
58
Bab.58 Prediksi yg Meleset
59
Bab.59 A Baby boy
60
Bab.60 Sebuah pesta sederhana
61
Bab.61 Over Protective
62
Bab.62 Aku tahu
63
Bab.63 Kekuatan seorang Ibu
64
Bab.64 Hadiah Kejutan
65
Bab.65 Pukulan Telak
66
Bab.66 Hasil
67
Bab.67 Babak baru
68
Bab.68 Kedatangan
69
Bab.69 Keberhasilan
70
Bab.70 Makan malam keluarga
71
Bab.71 Perjodohan
72
Bab.72 Uji Coba
73
Bab.73 Tak ada yang instan
74
Bab.74 Kembalinya Deva
75
Bab.75 Saudara
76
Bab.76 Aku bukan wanita lemah
77
Bab.77 Kesal
78
Bab.78 Mencaritahu
79
Bab.79 Berita Bahagia
80
Bab.80 Kegagalan
81
Bab.81 Panik
82
Bab.82 Kejujuran
83
Bab.83 Serangan Pertama
84
Bab.84 Tanpa Pengasuh
85
Bab.85 Strategi
86
Bab.86 End game
87
Bab.87 Aku tahu
88
Bab.88 Kerjasama
89
Bab.89 Start
90
Bab.90 Tertangkap
91
Bab.91 Ketenangan
92
Bab.92 Hidup Baru
93
Bab.93 100% Sukses
94
Bab.94 Honeymoon
95
Bab.95 Waktu bersama
96
Bab.96 : Final Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!