Bab.18 Pernyataan

Melody pun menutup pintu secepatnya dan tak ingin bertemu Zayn lagi. Dirinya terus menghindar dan tak ingin mengingat tragedi malam itu. Dan besok mau tak mau Melody harus membuat keputusan yg berkaitan dengan masa depannya.

Semalam Melody pun tak bisa tidur dan memilih untuk bekerja agar pikirannya fokus. Bahkan setelah menyelesaikan segalanya, pikirannya kembali memikirkan keputusannya pada Zayn.

Sejujurnya Melody ingin hidup bebas dan belum bisa memercayai siapapun. Apalagi untuk menikah dirinya sangat trauma akan pernikahan. Meski dirinya sudah memberikan kehormatannya pada pria itu dan akan menyesalinya seumur hidupnya.

"Apa yg harus kukatakan? Apakah menganggap itu hanyalah sebuah kesalahan adalah solusi??" gumamnya dalam hati.

Melody pun tak bisa tidur semalaman dan baru bisa tertidur saat pagi hari. Dirinya pun merasa tak enak badan dan memilih untuk tidur saja.

Saat bangun, suhu tubuhnya sudah panas. Dan Melody teringat pada pertemuannya dengan Zayn. Siang itu Melody tak lupa memakan sedikit untuk mengisi perutnya. Kemudian, barulah dirinya berangkat dengan kondisinya yg demam.

Melody pun memilih naik taksi demi keamanannya. Dan tiba di tempat tepat waktu. Disana Zayn sudah menunggunya dan menatapnya.

"Akhirnya kau datang." ucap Zayn.

"Ya.. Kurasa kita harus menyelesaikan masalah ini." ucap Melody.

"Duduklah dulu dan pesan sesuatu." ucap Zayn.

Melody pun duduk dan hanya memesan teh hangat. Mulutnya merasa tak enak untuk makan sesuatu.

"Kau baik-baik saja? Kau nampak pucat." ucap Zayn.

"Aku hanya habis begadang menyelesaikan beberapa pekerjaan." ucap Melody.

"Kau yakin baik-baik saja??" tanyanya khawatir.

"Tidak, makanya aku akan menyelesaikan masalah ini hari ini juga." ucap Melody.

"Jadi apa keputusanmu?" tanya Zayn.

"Kita akan bersikap seperti biasa. Anggap itu sebuah kesalahan." ucap Melody.

"Kesalahan? Tapi aku mengambil hal berharga milikmu." ucap Zayn.

"Akan kuceritakan sedikit pengalaman menyakitkan milikku tentang pernikahan yg membuat diriku trauma." ucap Melody.

Melody pun menceritakan pengalaman menyakitkannya pada Zayn. Berharap pria di hadapannya memahami mentalnya yg tak siap akan pernikahan. Dan berharap Zayn berhenti mengganggunya serta bersikap seperti biasanya.

"Kurang lebih begitulah Zayn, kenapa aku bisa menjadi seperti sekarang. Dan alasan kenapa aku ingin membalas dendam pada keluargaku." ucap Melody lalu meminum teh miliknya.

"Meski begitu, aku bukan mantan suamimu yg dulu. Dan aku terus merasa bersalah padamu." ucap Zayn.

"Jika kau benar-benar merasa bersalah turuti saja ucapanku." ucap Melody.

"Melody, kesalahan bukan untuk dibiarkan tapi untuk diperbaiki." ucap Zayn.

"Mengertilah, aku tak mencintaimu. Dan trauma pada pernikahan, bagaimana bisa aku memercayai orang yg baru aku kenal sepertimu." ucap Melody.

Zayn pun terdiam, lalu terpikir sesuatu.

"Lalu bagaimana dengan dirimu?" tanya Zayn.

"Aku baik-baik saja.. " balas Melody.

"Maksudku bagaimana jika kau hamil? Aku tak boleh bertanggungjawab?" balas Zayn.

"Kurasa kecil kemungkinannya. Tapi aku akan memberitahumu jika hal itu terjadi." ucap Melody.

"Ya.. Entah mengapa jawabanmu sangat terdengar mudah. Padahal aku sangat takut." ucap Zayn.

"Kau pasti pria baik sampai merasa takut. Biasanya pria lain akan kabur dan tak mau mendengar." ucap Melody.

"Karena aku lahir dari rahim seorang wanita, dan tahu betapa sulitnya membesarkanku." ucap Zayn.

"Setiap orang punya kisahnya sendiri. Dan aku merasa pernikahan bukanlah solusi untukku." ucap Melody.

Melody pun merasa mual dan pergi ke toilet. Melody merasa penyakit asam lambungnya mungkin kambuh karena stres akan hal ini. Saat kembali wajahnya kian pucat.

"Kau baik-baik saja? Ayo kita ke dokter." ucap Zayn.

"Tidak aku mau pulang saja dan istirahat." ucap Melody.

"Biar aku antar." ucap Zayn.

"Tidak perlu." tolak Melody.

Tapi baru berapa langkah Melody hampir jatuh dan Zayn pun membantunya berdiri. Melody nampak begitu keras kepala, tapi akhirnya mau menuruti Zayn. Zayn pun mengantarkannya ke apartemen bahkan sampai membantunya masuk ke apartemen.

Zayn pun membantunya untuk sampai di tempat tidurnya.

"Terimakasih kau boleh pergi." ucap Melody.

"Iya." ucap Zayn.

Zayn pun tetap ada disana menunggu hingga Melody lebih baik. Lalu pria itu melihat-lihat rumah Melody dan melihat isi kulkasnya. Nampak sekali Melody menyetok banyak bahan makanan. Dan selalu memasak makanan sendiri.

Zayn memiliki inisiatif untuk membuatkan bubur untuk Melody. Dan Melody mendengar suara aneh dari dapurnya. Dirinya pun keluar untuk melihat apa yg terjadi. Melody melihat Zayn masih di apartemennya dan sedang memasak.

"Kau sedang apa?" tanya Melody.

"Membuatkanmu bubur." ucapnya.

"Aku bisa membuatnya sendiri, kau pulang saja, memangnya kau tidak kerja?" tanya Melody.

"Aku baik-baik saja." ucap Zayn.

"Sudah hentikan. Dan keluarlah." usir Melody.

Tapi baru saja dirinya berjalan tubuhnya sudah jatuh ke lantai dan membuat Zayn terkejut.

"Melody.." ucapnya lalu mematikan kompor.

Zayn pun membopong tubuh Melody dan membawanya ke tempat tidur. Karena khawatir Zayn pun memanggil seorang dokter yg merupakan teman baiknya bernama Arthur.

"Zayn, bukankah apartemenmu di sebelah?" tanya Arthur.

"Sudah, jangan banyak tanya cepat periksa stafku." ucap Zayn.

"Stafmu?" ucap Arthur.

Arthur pun ke kamar dan melihat seorang wanita lalu tersenyum menatap Zayn.

"Sudah periksa dulu, nanti bicaranya." ucap Zayn.

Arthur pun memeriksa kondisi Melody. Dan dirinya merasa ada hal yg harus ditanyakan pada Melody tapi pasiennya masih pingsan.

"Bagaimana? Apa asam lambungnya kambuh?" tanya Zayn.

"Kau bahkan tahu penyakit stafmu. Aku tak yakin dia staf biasa." ucap Arthur.

"Aku serius.. Dia pernah sampai pingsan." ucap Zayn.

"Apa dia sudah menikah?" tanya Arthur.

"Tidak, dia belum menikah." ucap Zayn.

"Punya kekasih?" tanya Arthur.

"Kenapa kau bertanya hal yg tidak penting sih? Dia sakit apa?" tanya Zayn kesal.

"Pertanyaanku itu penting Zayn, jangan ragukan profesiku. Karena menurutku dia hamil." ucap Arthur.

"Hamil?" ucap Zayn syok.

"Iya.. Atau kau pelaku utamanya?" tanya Arthur mengintrogasi.

"Kau yakin?" tanya Zayn.

"Sepertinya begitu, aku hanya akan memberinya ini." ucap Arthur memberikan sebuah tespack.

"Apa ini?" tanya Zayn bingung.

"Zayn kau itu sudah pernah menikah kan, masa tidak tahu tespack untuk mengetes kehamilan?" tanya Arthur.

"Aku memang tidak tahu." ucap Zayn.

"Ikut aku." ucap Arthur menariknya keluar kamar.

Arthur pun curiga Zayn adalah pria yg sudah menghamili wanita yg bernama Melody ini.

"Aku curiga padamu, apa kau pelakunya?" tanya Arthur.

"Itu.." ucap Zayn gugup.

"Sudah kuduga memang kau pelakunya, kau ternyata sangat nakal setelah bercerai." ucap Arthur.

"Itu sebuah kejadian tak terduga." ucap Zayn.

"Kau minum alkohol dan mabuk tanpa sadar melakukannya begitu?" tanya Arthur.

"Tidak, lebih tepatnya kami dijebak. Dan jebakan itu untuk Melody. Aku hanya kebetulan bersamanya." ucap Zayn.

"Lalu apa yg akan kau lakukan, jika itu benar anakmu?" tanya Arthur.

"Itu memang anakku." ucap Zayn.

"Bagaimana kau bisa seyakin itu?" tanya Arthur.

"Karena dia masih perawan." ucap Zayn.

"Astaga, kau ini semakin tua semakin nakal.. Dimana Zayn yg dulu suka menceramahiku." ucap Arthur tak percaya.

"Aku hanya bisa membantu sebisanya. Jika kau butuh tempat untuk ab..."

"Hentikan.. aku takkan melakukannya..!" ucap Zayn.

"Baiklah, kalau hasilnya garis dua kalian harus pergi ke dokter kandungan, karena aku bukan dokter kandungan." ucap Arthur.

Arthur pun menasehati Zayn dan memberi beberapa saran, terlebih keluarga Zayn sangatlah kaku. Kemudian Arthur pergi meninggalkan temannya tersebut karena masih ada pekerjaan.

"Hal yg aku takutkan pun terjadi.. Apa yg akan dilakukan oleh Melody saat dia sadar nanti." gumam Zayn dalam hati.

Terpopuler

Comments

Ni Ketut Patmiari

Ni Ketut Patmiari

duh... gimana ini? terpaksa nikah kah?

2024-09-16

0

lihat semua
Episodes
1 Bab.1 Permulaan
2 Bab.2 Tragedi Beruntun
3 Bab.3 Bertahan hidup
4 Bab.4 Tetangga
5 Bab.5 Perceraian
6 Bab.6 Dua Hati yg terluka
7 Bab.7 Kerja Keras
8 Bab.8 Salah Kamar
9 Bab.9 Terkejut
10 Bab.10 Lelah
11 Bab.11 Tertangkapnya Pengkhianat
12 Bab.12 Kembali pada rutinitas
13 Bab.13 Hukum
14 Bab.14 Pembalasan
15 Bab.15 Sebuah Kesalahan
16 Bab.16 Salah sasaran
17 Bab.17 Takkan ada ampun
18 Bab.18 Pernyataan
19 Bab.19 Masalah Baru
20 Bab.20 Pertemuan
21 Bab.21 Penyerangan Sistem
22 Bab.22 Kecurigaan
23 Bab.23 Sebuah Fakta tersembunyi
24 Bab.24 Salah masuk kamar
25 Bab.25 Jejak
26 Bab.26 Pernikahan Tertutup
27 Bab.27 Tempat tinggal terpisah
28 Bab.28 Hidup Bersama
29 Bab.29 Rumah Baru
30 Bab.30 Pilihan Melody
31 Bab.31 Tetangga dari masa lalu
32 Bab.32 Akhir dari Masalalu
33 Bab.33 Kunjungan kakak ipar
34 Bab.34 Pertunangan Deva dan Ditya
35 Bab.35 Dipermalukan
36 Bab.36 Luka
37 Bab.37 Iri hati
38 Bab.38 Pemikiran Negatif
39 Bab.39 Cemburu
40 Bab.40 Ikut Bergabung
41 Bab.41 Bertemu Saingan
42 Bab.42 Kunjungan ibu Mertua
43 Bab.43 Takkan tinggal diam
44 Bab.44 Pelajaran
45 Bab.45 Penjilat
46 Bab.46 Permainan Kotor
47 Bab.47 : Project sukses
48 Bab.48 Musuh Baru
49 Bab.49 Cemburu??
50 Bab.50 Terjebak masalalu
51 Bab.51 Sebuah usaha
52 Bab.52 Perubahan
53 Bab.53 Aku tak butuh Obat
54 Bab.54 Niat jahat
55 Bab.55 Perjanjian Damai
56 Bab.56 Sebuah Pertobatan
57 Bab.57 Menjaga sebuah Rahasia
58 Bab.58 Prediksi yg Meleset
59 Bab.59 A Baby boy
60 Bab.60 Sebuah pesta sederhana
61 Bab.61 Over Protective
62 Bab.62 Aku tahu
63 Bab.63 Kekuatan seorang Ibu
64 Bab.64 Hadiah Kejutan
65 Bab.65 Pukulan Telak
66 Bab.66 Hasil
67 Bab.67 Babak baru
68 Bab.68 Kedatangan
69 Bab.69 Keberhasilan
70 Bab.70 Makan malam keluarga
71 Bab.71 Perjodohan
72 Bab.72 Uji Coba
73 Bab.73 Tak ada yang instan
74 Bab.74 Kembalinya Deva
75 Bab.75 Saudara
76 Bab.76 Aku bukan wanita lemah
77 Bab.77 Kesal
78 Bab.78 Mencaritahu
79 Bab.79 Berita Bahagia
80 Bab.80 Kegagalan
81 Bab.81 Panik
82 Bab.82 Kejujuran
83 Bab.83 Serangan Pertama
84 Bab.84 Tanpa Pengasuh
85 Bab.85 Strategi
86 Bab.86 End game
87 Bab.87 Aku tahu
88 Bab.88 Kerjasama
89 Bab.89 Start
90 Bab.90 Tertangkap
91 Bab.91 Ketenangan
92 Bab.92 Hidup Baru
93 Bab.93 100% Sukses
94 Bab.94 Honeymoon
95 Bab.95 Waktu bersama
96 Bab.96 : Final Ending
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Bab.1 Permulaan
2
Bab.2 Tragedi Beruntun
3
Bab.3 Bertahan hidup
4
Bab.4 Tetangga
5
Bab.5 Perceraian
6
Bab.6 Dua Hati yg terluka
7
Bab.7 Kerja Keras
8
Bab.8 Salah Kamar
9
Bab.9 Terkejut
10
Bab.10 Lelah
11
Bab.11 Tertangkapnya Pengkhianat
12
Bab.12 Kembali pada rutinitas
13
Bab.13 Hukum
14
Bab.14 Pembalasan
15
Bab.15 Sebuah Kesalahan
16
Bab.16 Salah sasaran
17
Bab.17 Takkan ada ampun
18
Bab.18 Pernyataan
19
Bab.19 Masalah Baru
20
Bab.20 Pertemuan
21
Bab.21 Penyerangan Sistem
22
Bab.22 Kecurigaan
23
Bab.23 Sebuah Fakta tersembunyi
24
Bab.24 Salah masuk kamar
25
Bab.25 Jejak
26
Bab.26 Pernikahan Tertutup
27
Bab.27 Tempat tinggal terpisah
28
Bab.28 Hidup Bersama
29
Bab.29 Rumah Baru
30
Bab.30 Pilihan Melody
31
Bab.31 Tetangga dari masa lalu
32
Bab.32 Akhir dari Masalalu
33
Bab.33 Kunjungan kakak ipar
34
Bab.34 Pertunangan Deva dan Ditya
35
Bab.35 Dipermalukan
36
Bab.36 Luka
37
Bab.37 Iri hati
38
Bab.38 Pemikiran Negatif
39
Bab.39 Cemburu
40
Bab.40 Ikut Bergabung
41
Bab.41 Bertemu Saingan
42
Bab.42 Kunjungan ibu Mertua
43
Bab.43 Takkan tinggal diam
44
Bab.44 Pelajaran
45
Bab.45 Penjilat
46
Bab.46 Permainan Kotor
47
Bab.47 : Project sukses
48
Bab.48 Musuh Baru
49
Bab.49 Cemburu??
50
Bab.50 Terjebak masalalu
51
Bab.51 Sebuah usaha
52
Bab.52 Perubahan
53
Bab.53 Aku tak butuh Obat
54
Bab.54 Niat jahat
55
Bab.55 Perjanjian Damai
56
Bab.56 Sebuah Pertobatan
57
Bab.57 Menjaga sebuah Rahasia
58
Bab.58 Prediksi yg Meleset
59
Bab.59 A Baby boy
60
Bab.60 Sebuah pesta sederhana
61
Bab.61 Over Protective
62
Bab.62 Aku tahu
63
Bab.63 Kekuatan seorang Ibu
64
Bab.64 Hadiah Kejutan
65
Bab.65 Pukulan Telak
66
Bab.66 Hasil
67
Bab.67 Babak baru
68
Bab.68 Kedatangan
69
Bab.69 Keberhasilan
70
Bab.70 Makan malam keluarga
71
Bab.71 Perjodohan
72
Bab.72 Uji Coba
73
Bab.73 Tak ada yang instan
74
Bab.74 Kembalinya Deva
75
Bab.75 Saudara
76
Bab.76 Aku bukan wanita lemah
77
Bab.77 Kesal
78
Bab.78 Mencaritahu
79
Bab.79 Berita Bahagia
80
Bab.80 Kegagalan
81
Bab.81 Panik
82
Bab.82 Kejujuran
83
Bab.83 Serangan Pertama
84
Bab.84 Tanpa Pengasuh
85
Bab.85 Strategi
86
Bab.86 End game
87
Bab.87 Aku tahu
88
Bab.88 Kerjasama
89
Bab.89 Start
90
Bab.90 Tertangkap
91
Bab.91 Ketenangan
92
Bab.92 Hidup Baru
93
Bab.93 100% Sukses
94
Bab.94 Honeymoon
95
Bab.95 Waktu bersama
96
Bab.96 : Final Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!