Bab.14 Pembalasan

Melody pun tak terlalu menganggap adik tirinya tersebut. Dirinya memilih untuk mengobrol dengan tamu undangan lainnya yg dulu adalah klien bisnis papanya yg ia pegang dulu.

"Nona Melody kemana saja anda?? Kami bingung tiba-tiba anda menghilang." ucapnya.

"Maaf tuan, tapi bukankah ada ibu tiriku dan Melisa yg mengurusnya?" balas Melody.

"Mereka tak paham bisnis, mereka hanya ingin keuntungan dan kami merasa dirugikan."

"Lalu apa yg terjadi?" tanya Melody.

"Kami akan menyelesaikan kontrak terakhir dan mencari perusahaan lain yg bisa diajak bekerjasama."

"Maaf tuan, mungkin mereka belum terbiasa. Tapi semua kembali pada hak anda." ucap Melody.

Dan Rara pun mendengar pembicaraan Melody dengan rekan bisnis ibunya. Rara pun meremas gaunnya mendengar kalau ibu dan kakaknya tak becus mengurua perusahaan.

"Ck.. Dasar orang tua bodoh..!" umpat Rara lalu pergi.

Rara pun menemui ibunya dan menariknya ke belakang untuk berbicara. Dan Desi mengepal geram akan apa yg dirinya yg dibicarakan dari belakang oleh klien bisnisnya. Dan kali ini Desi akan menjebak Melody agar wanita itu hancur.

"Rara, ibu akan memberi pelajaran untuk kakakmu dan juga pria itu, kau tenang saja." ucap Desi.

"Baik bu, ibu jangan kasih mereka ampun." ucap Rara.

"Tentu saja." ucap Desi.

Desi pun menghubungi pria yg sudah ia bayar untuk melakukan rencananya. Dan pria itu sebentar lagi akan tiba di acara tersebut.

Sementara itu, Melody sudah memulai rencana berikutnya. Sesuai waktu yg telah ia atur, Melody pun memberikan selamat terlebih dahulu untuk kedua mempelai tersebut. Dirinya pun naik ke pelaminan untuk menemui mereka.

Desi pun menatapnya tajam dan terlihat kesal. Sementara Andrew terpukau karena Melody sangat cantik tak seperti biasanya. Dan kulit putih mulusnya terlihat dengan jelas saat Melody mengenakan gaun tersebut. Andrew pun menelan salivanya melihat mantan istrinya yg ternyata lebih cantik dari istrinya saat ini.

"Sial.. Kenapa aku buru-buru menceraikannya, harusnya aku menikmati tubuhnya dulu." umpat Andrew dalam hati.

Melisa yg melihat suaminya menatap kakak tirinya itupun spontan menginjak kaki Andrew.

"Akh.. Kenapa Mel??" tanya Andrew.

Tanpa menjawab Andrew pun langsung takut saat melihat mata Melisa.

"Aku mengerti." ucap Andrew.

"Ada apa ini? Aku baru ingin mengucapkan selamat." ucap Melody.

"Kak, kau iri kan?" balas Melisa.

"Tentu saja tidak Mel, aku justru senang Andrew menikah denganmu." ucap Melody.

"Melody, jangan main-main.. Cepat ucapkan selamat lalu pergi." ucap Desi dengan tatapan tajam.

"Ibu kau sekarang sangat menakutkan." ucap Melody tersenyum.

Melody pun mendekati Melisa dan berjabat tangan lalu berpelukan sebagai sandiwara kalau hubungan mereka akur di hadapan publik.

"Selamat ya Mel.. Aku senang kau mengambil pria sampah itu dariku." bisik Melody.

"Kak.. Kau berani sekali." ucap Melisa.

"Ayolah, kalian serasi sekali.. Pasangan sampah." ucap Melody.

Melisa pun memelototi Melody tapi tak bisa melawan karena saat ini ada banyak pasang mata memerhatikan mereka.

"Mel, tatapanmu tajam sekali, nanti tamu undangan takut padamu." ucap Melody.

"Selamat ya untuk kelian berdua." ucap Melody lalu pergi meninggalkan pelaminan.

Melody pun pergi menuju ke sebuah meja dan menanti pertunjukkan yg sudah ia buat. Seorang pelayan suruhan Desi pun memberinya sebuah jus, dan Melody meminumnya karena berpikir minumannya sama seperti tamu lainnya, dan pelayan tersebut membawa beberapa gelas.

"Pertunjukkan akan segera dimulai." gumam Melody.

Selang beberapa detik, muncullah gambar lain di layar LCD besar tersebut. Bukan sebuah potret Melisa dan Andrew dengan tema pra-wedding, tapi sebuah video yg menampilkan perbincangan Rara dan Melisa sedang membicarakan bulan madu Melisa dan Andrew beberapa bulan lalu.

"Ada apa ini??"

"Wah.."

"Wah.."

"Astaga... "

"Dia merebut suami kakaknya."

"Jahatnya mereka."

"Haa.. Ini keterlaluan."

Para tamu undangan pun heboh, hingga membuat Desi menatap pada layar yg menampilkan perselingkuhan Andrew dan Melisa setelah Andrew meninggalkan Melody.

Melody pun tersenyum puas, apalagi saat Desi dan Rara menatapnya. Melody hanya mengangkat kedua bahunya.

"Kak.. Apa yg kau lakukan?" tanya Rara.

"Aku hanya duduk dan menikmati jus ini kan? Harusnya matamu bisa melihatnya." ucap Melody.

"Kenapa yg muncul video ini?" tanya Rara.

"Mana kutahu, tanya yg menyetelnya dong." balas Melody.

Rara pun kesal dan langsung menuju ke orang yg mengatur layar tersebut. Bahkan orang tersebut kini tengah panik karena laptopnya terserang virus dan tak bisa menghapus video di layar.

Kini orang-orang pun menatap jijik pada pasangan pengantin tersebut. Dan tentunya Melody puas akan hal tersebut.

"Rasakan.. Tapi pertunjukan belum selesai." gumam Melody dalam hati.

Setelah layar berhasil dimatikan oleh tim berkat amarah Desi, kedua pengantin pun merasa sangat malu. Mereka dipermalukan dihadapan tamu undangan dengan cara seperti ini.

Mereka curiga pada Melody tapi Melody tak mungkin bisa melakukan hal ini. Apalagi wanita itu tak memiliki kemampuan untuk melakukan hal ini. Bahkan kemari saja Melody hanya menaiki taksi.

Belum cukup dengan kejutan video tersebut, kini sekelompok orang tiba dan mendekati pengantin. Mereka menunjukkan surat penangkapan pada Melisa dan Desi atas tuduhan pencemaran nama baik Melody dan Zayn.

"Nyonya Desi dan nona Melisa, kalian ditangkap atas beberapa tuduhan.. Ini surat penangkapannya." ucap petugas.

"Apa-apaan ini? Kau pasti salah orang." ucap Desi.

"Tidak disini tertera jelas nama kalian, kalian bisa baca dan ikut kami." ucap petugas.

"Tunggu pak, tapi kami sedang ada acara." ucap Andrew.

"Kami akan kooperatif tapi tunggu acara pernikahan kami selesai." ucap Melisa.

"Tidak bisa. Ayo ikut secara sukarela atau kami paksa." ucap petugas.

Desi dan Melisa pun ditarik paksa dan dibawa ke kantor polisi. Dan Melody tersenyum menatap keduanya sambil melambaikan tangan.

Para tamu undangan pun semakin heboh dan ingin meninggalkan tempat tersebut. Mereka berbondong-bondong menuju ke arah pengantin untuk menyalami Andrew yg sendirian disana lalu pulang. Dan saat itu, Zayn tiba disana.

Zayn pun terkejut melihat acara yg sudah tak kondusif tersebut. Layar megah yg harusnya menyala mati, dan para tamu sedang bergegas keluar gedung.

Lalu Zayn melihat Melody.

"Melody.." ucap Zayn.

"Tuan Zayn, kau mengenal pengantinnya?" tanya Melody.

"Ya, Andrew masih sepupu jauhku." ucap Zayn.

Rara yg melihat ibunya ditarik paksa pun melihat seorang pria mendekati Melody dan berpikir pria itu adalah orang suruhan ibunya. Rara pun meminta pelayan memberikan pria itu minuman yg sudah diberi obat seperti milik Melody.

"Terimakasih." ucap Zayn menerimanya.

Zayn pun meminumnya sedikit dan melihat Melody nampak aneh.

"Melody kau baik-baik saja?" tanya Zayn.

"Minuman ini aneh, padahal bukan alkohol. Kepalaku pusing." ucap Melody.

"Baiklah, kuantar kau pulang. Setelah aku bersalaman dengan Andrew." ucap Zayn.

"Iya tolong tuan." ucap Melody.

Zayn pun menyalami Andrew yg sendirian di pelaminan. Dirinya bingung kemana istrinya Andrew, dan Andrew pun hanya menjelaskan kalau istrinya sedang istirahat di belakang padahal Melisa ditahan polisi.

Setelah itu, Zayn pun kembali ke meja Melody yg sudah terkapar.

"Melody ayo kita pulang." ajak Zayn membopong tubuhnya keluar gedung menuju ke mobil.

"Tuan, kenapa aku merasakan sensasi panas aneh ini?" tanya Melody.

"Sepertinya udara di dalam sangat panas, aku akan menurunkan suhu acnya." ucap Zayn.

"Tuan, aku harus pulang, rasanya tubuhku semakin aneh." ucap Melody.

"Aneh bagaimana? Atau kita ke rumah sakit?"

"Aku mulai tak bisa mengontrol diriku, dan rasanya panas sekali." ucap Melody.

"Aku aku akan cepat mengantarmu pulang." ucap Zayn membawa mobil tersebut dengan cepat.

Sejujurnya, Zayn juga merasa aneh pada tubuhnya. Hawa panas aneh pun dirasakannya juga, tapi Zayn berusaha fokus pada mobil yg sedang ia kendarai.

Terpopuler

Comments

Ida Naurah

Ida Naurah

dasar manusia laknak

2024-11-08

0

Ruby Jane

Ruby Jane

tolol

2024-10-08

1

Rizky Sandy

Rizky Sandy

msh aja teledor,,,,,

2023-08-18

2

lihat semua
Episodes
1 Bab.1 Permulaan
2 Bab.2 Tragedi Beruntun
3 Bab.3 Bertahan hidup
4 Bab.4 Tetangga
5 Bab.5 Perceraian
6 Bab.6 Dua Hati yg terluka
7 Bab.7 Kerja Keras
8 Bab.8 Salah Kamar
9 Bab.9 Terkejut
10 Bab.10 Lelah
11 Bab.11 Tertangkapnya Pengkhianat
12 Bab.12 Kembali pada rutinitas
13 Bab.13 Hukum
14 Bab.14 Pembalasan
15 Bab.15 Sebuah Kesalahan
16 Bab.16 Salah sasaran
17 Bab.17 Takkan ada ampun
18 Bab.18 Pernyataan
19 Bab.19 Masalah Baru
20 Bab.20 Pertemuan
21 Bab.21 Penyerangan Sistem
22 Bab.22 Kecurigaan
23 Bab.23 Sebuah Fakta tersembunyi
24 Bab.24 Salah masuk kamar
25 Bab.25 Jejak
26 Bab.26 Pernikahan Tertutup
27 Bab.27 Tempat tinggal terpisah
28 Bab.28 Hidup Bersama
29 Bab.29 Rumah Baru
30 Bab.30 Pilihan Melody
31 Bab.31 Tetangga dari masa lalu
32 Bab.32 Akhir dari Masalalu
33 Bab.33 Kunjungan kakak ipar
34 Bab.34 Pertunangan Deva dan Ditya
35 Bab.35 Dipermalukan
36 Bab.36 Luka
37 Bab.37 Iri hati
38 Bab.38 Pemikiran Negatif
39 Bab.39 Cemburu
40 Bab.40 Ikut Bergabung
41 Bab.41 Bertemu Saingan
42 Bab.42 Kunjungan ibu Mertua
43 Bab.43 Takkan tinggal diam
44 Bab.44 Pelajaran
45 Bab.45 Penjilat
46 Bab.46 Permainan Kotor
47 Bab.47 : Project sukses
48 Bab.48 Musuh Baru
49 Bab.49 Cemburu??
50 Bab.50 Terjebak masalalu
51 Bab.51 Sebuah usaha
52 Bab.52 Perubahan
53 Bab.53 Aku tak butuh Obat
54 Bab.54 Niat jahat
55 Bab.55 Perjanjian Damai
56 Bab.56 Sebuah Pertobatan
57 Bab.57 Menjaga sebuah Rahasia
58 Bab.58 Prediksi yg Meleset
59 Bab.59 A Baby boy
60 Bab.60 Sebuah pesta sederhana
61 Bab.61 Over Protective
62 Bab.62 Aku tahu
63 Bab.63 Kekuatan seorang Ibu
64 Bab.64 Hadiah Kejutan
65 Bab.65 Pukulan Telak
66 Bab.66 Hasil
67 Bab.67 Babak baru
68 Bab.68 Kedatangan
69 Bab.69 Keberhasilan
70 Bab.70 Makan malam keluarga
71 Bab.71 Perjodohan
72 Bab.72 Uji Coba
73 Bab.73 Tak ada yang instan
74 Bab.74 Kembalinya Deva
75 Bab.75 Saudara
76 Bab.76 Aku bukan wanita lemah
77 Bab.77 Kesal
78 Bab.78 Mencaritahu
79 Bab.79 Berita Bahagia
80 Bab.80 Kegagalan
81 Bab.81 Panik
82 Bab.82 Kejujuran
83 Bab.83 Serangan Pertama
84 Bab.84 Tanpa Pengasuh
85 Bab.85 Strategi
86 Bab.86 End game
87 Bab.87 Aku tahu
88 Bab.88 Kerjasama
89 Bab.89 Start
90 Bab.90 Tertangkap
91 Bab.91 Ketenangan
92 Bab.92 Hidup Baru
93 Bab.93 100% Sukses
94 Bab.94 Honeymoon
95 Bab.95 Waktu bersama
96 Bab.96 : Final Ending
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Bab.1 Permulaan
2
Bab.2 Tragedi Beruntun
3
Bab.3 Bertahan hidup
4
Bab.4 Tetangga
5
Bab.5 Perceraian
6
Bab.6 Dua Hati yg terluka
7
Bab.7 Kerja Keras
8
Bab.8 Salah Kamar
9
Bab.9 Terkejut
10
Bab.10 Lelah
11
Bab.11 Tertangkapnya Pengkhianat
12
Bab.12 Kembali pada rutinitas
13
Bab.13 Hukum
14
Bab.14 Pembalasan
15
Bab.15 Sebuah Kesalahan
16
Bab.16 Salah sasaran
17
Bab.17 Takkan ada ampun
18
Bab.18 Pernyataan
19
Bab.19 Masalah Baru
20
Bab.20 Pertemuan
21
Bab.21 Penyerangan Sistem
22
Bab.22 Kecurigaan
23
Bab.23 Sebuah Fakta tersembunyi
24
Bab.24 Salah masuk kamar
25
Bab.25 Jejak
26
Bab.26 Pernikahan Tertutup
27
Bab.27 Tempat tinggal terpisah
28
Bab.28 Hidup Bersama
29
Bab.29 Rumah Baru
30
Bab.30 Pilihan Melody
31
Bab.31 Tetangga dari masa lalu
32
Bab.32 Akhir dari Masalalu
33
Bab.33 Kunjungan kakak ipar
34
Bab.34 Pertunangan Deva dan Ditya
35
Bab.35 Dipermalukan
36
Bab.36 Luka
37
Bab.37 Iri hati
38
Bab.38 Pemikiran Negatif
39
Bab.39 Cemburu
40
Bab.40 Ikut Bergabung
41
Bab.41 Bertemu Saingan
42
Bab.42 Kunjungan ibu Mertua
43
Bab.43 Takkan tinggal diam
44
Bab.44 Pelajaran
45
Bab.45 Penjilat
46
Bab.46 Permainan Kotor
47
Bab.47 : Project sukses
48
Bab.48 Musuh Baru
49
Bab.49 Cemburu??
50
Bab.50 Terjebak masalalu
51
Bab.51 Sebuah usaha
52
Bab.52 Perubahan
53
Bab.53 Aku tak butuh Obat
54
Bab.54 Niat jahat
55
Bab.55 Perjanjian Damai
56
Bab.56 Sebuah Pertobatan
57
Bab.57 Menjaga sebuah Rahasia
58
Bab.58 Prediksi yg Meleset
59
Bab.59 A Baby boy
60
Bab.60 Sebuah pesta sederhana
61
Bab.61 Over Protective
62
Bab.62 Aku tahu
63
Bab.63 Kekuatan seorang Ibu
64
Bab.64 Hadiah Kejutan
65
Bab.65 Pukulan Telak
66
Bab.66 Hasil
67
Bab.67 Babak baru
68
Bab.68 Kedatangan
69
Bab.69 Keberhasilan
70
Bab.70 Makan malam keluarga
71
Bab.71 Perjodohan
72
Bab.72 Uji Coba
73
Bab.73 Tak ada yang instan
74
Bab.74 Kembalinya Deva
75
Bab.75 Saudara
76
Bab.76 Aku bukan wanita lemah
77
Bab.77 Kesal
78
Bab.78 Mencaritahu
79
Bab.79 Berita Bahagia
80
Bab.80 Kegagalan
81
Bab.81 Panik
82
Bab.82 Kejujuran
83
Bab.83 Serangan Pertama
84
Bab.84 Tanpa Pengasuh
85
Bab.85 Strategi
86
Bab.86 End game
87
Bab.87 Aku tahu
88
Bab.88 Kerjasama
89
Bab.89 Start
90
Bab.90 Tertangkap
91
Bab.91 Ketenangan
92
Bab.92 Hidup Baru
93
Bab.93 100% Sukses
94
Bab.94 Honeymoon
95
Bab.95 Waktu bersama
96
Bab.96 : Final Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!