Bab.13 Hukum

Melody pun ditemani Rudi untuk membantunya melaporkan kasus ini. Tapi Melody meminta waktu sedikit pada Rudi sebelum melaporkan hal ini.

"Ada apa Melody?" tanya Rudi.

"Sebelumnya terimakasih karena tuan Zayn mau membantu, tapi aku punya rencana." ucap Melody.

"Rencana?" tanya Rudi.

"Iya tuan, jadi biarkan aku yg mengatur segalanya." ucap Melody.

"Baiklah, tapi siapa mereka?" tanya Rudi.

"Ibu tiri dan adik tiriku." ucap Melody tersenyum.

"Sepertinya ini adalah masalah keluarga dan kami tak bisa masuk terlalu dalam." ucap Rudi.

"Anda benar, mohon pengertiannya. Meski aku takkan mengambil cara musyawarah." ucap Melody.

"Baiklah, lakukanlah. Semua buktinya sudah kuberikan." ucap Rudi.

"Terimakasih tuan, sampaikan terimakasihku pada tuan Zayn." ucap Melody.

"Baiklah." ucap Rudi.

Melody pun keluar dari resto dan menghubungi pengacara. Melody ingin memberikan kejutan spesial di hari pernikahan Melisa dan Andrew. Melody ingin membuat hinaan Melisa dan Desi menjadi boomerang bagi keduanya.

Setelah berbicara panjang lebar dan menunjukkan sejumlah bukti, Melody pun mendapat beberapa arahan dari pengacaranya. Dan kasus ini cukup mudah baginya terlebih semua bukti sudah ada.

"Baiklah Nona, jika anda ingin mengatur waktu sesuai keinginan anda." ucap pengacara tersebut.

"Terimakasih tuan, aku tak ingin mengganggu pernikahan pelaku tersebut, jadi biarkan mereka menikah dulu." ucap Melody.

"Ide bagus nona." ucap pengacara tersebut tersenyum.

"Baiklah, sampai jumpa lagi." ucap Melody lalu pergi.

Hari ini sangat panjang dan mengesalkan. Bahkan Melody tak bisa makan dengan benar akibat ulah Melisa dan Desi. Melody pun pergi ke kedai bakso yg berada di dekat apartemennya. Disana Melody menikmati semangkuk bakso pedas sendirian.

Makan makanan pedas bisa menjadi obat kekesalan hati bagi sebagian orang. Dan Melody melakukannya hari ini. Ia kira hari ini akan berjalan baik dengan beberapa hal baik yg terjadi. Tapi malah ditutup dengan kejadian buruk karena bertemu keluarganya. Sampai Melody tak bisa makan dengan benar di resto tersebut. Dan makanan yg ia bungkus sudah dingin dan membuatnya tak selera lagi.

Di kedai bakso tersebut Melody bertemu dengan Bian yg sedang makan juga disana.

"Melody.." sapa Bian.

"Oh pak Bian." ucap Melody.

"Kau sendiri?"

"Iya, tentu saja." balas Melody.

"Bagaimana liburanmu?" tanya Bian.

"Kembali ke rutinitas awalku pak." ucap Melody.

"Baguslah, saat ini sistem sudah aman. Kau bisa bersantai." ucap Bian.

"Iya pak. Itu sangat membuatku tenang." ucap Melody.

"Baiklah, aku harus kembali ke kantor." ucap Bian.

"Iya pak." ucap Melody.

Bian pun pergi karena harus kembali ke kantor. Begitu juga dengan Melody yg harus pulang ke apartemennya. Banyak hal yg terjadi hari ini, mulai dari hal baik hingga hal buruk. Tapi Melody percaya kalau dirinya tak akan menyerah dan mengalah lagi dengan keluarganya. Sudah cukup semua asetnya direbut oleh mereka.

....

Esok harinya Melody pun mendapatkan motor yg ia beli kemarin. Dan Melody senang akhirnya bisa punya kendaraan yg bisa diandalkan saat kondisi mendesak dan macetnya jalanan.

Setelah merapikan motornya, Melody pun pergi hari itu ke suatu tempat. Melody ingin membeli sebuah gaun untuk menyambut hari bahagia Melisa. Sekalian Melody membooking salon untuk meriasnya.

Melody pun tiba di sebuah butik ternama dan melihat-lihat gaun disana. Dan ternyata ada ibu tiri dan adik tirinya disana.

"Wah hebat ya kau mampu beli pakaian disini." cibir Desi.

Tapi Melody menghiraukannya dan malah mengajak bicara pegawai butik untuk menanyakan beberapa gaun yg simple.

"Hei pela***rr.. Kalau diajak bicara itu menyahut." ucap Desi menarik bahu Melody.

"Anda bicara padaku nyonya? tapi aku bukan pela**r." balas Melody sembari melepaskan tangan Desi.

"Kalau tidak menjual diri memangnya kau sanggup berbelanja disini?" tanya Desi.

"Tentu saja sanggup, memangnya aku hanya punya tubuhku? Aku masih punya ini." tunjuk Melody pada kepalanya.

"Halah paling juga kau merayu atasanmu yg kemarin kan?" balas Desi.

"Oh iya, tema pernikahan Melisa apa? Aku ingin menyelaraskan busana." ucap Melody.

"Ck.. Kau bahkan tak mampu membeli gaun disini." sindir Desi.

"Ya terserah ya." ucap Melody.

"Ibu sedang apa? Bagaimana gaunku?" panggil Rara.

"Oh putriku, kau sangat cantik dan cocok dengan gaun tersebut." puji Desi.

"Lho itu kan kak Melody, sedang apa dia? Memangnya dia punya uang?" tanya Rara.

"Sudahlah, kau kan tahu kakakmu itu pela**r." ucap Desi.

Kesabaran Melody pun diuji habis-habisan di hadapan ibu tiri laknat ini. Dan tentunya Melody harus sabar agar rencananya berjalan sukses. Melody pun memerhatikan gaun Rara yg berwarna putih.

Lalu Melody juga membeli gaun berwarna senada dengan motif yg cocok untuknya serta nyaman dipakai. Setelah itu, Melody membayarnya dan meninggalkan butik tersebut. Desi pun melihat Melody kini hanya mengendarai sepeda motor.

"Lihatlah kakak tirimu itu, dia cuma pakai motor butut." ucap Desi.

"Ibu, itu motor jenis baru. Butut darimana." balas Rara.

"Paling juga motor murah." ucap Desi.

"Atau dia hanya bisa kredit." ucap Rara tersenyum.

Sedangkan Melody pun menuju ke sebuah salon untuk membuat janji. Setelah selesai dengan semua tujuannya Melody pun pulang.

Kebetulan hari itu Zayn sedang ada di rumah saat weekend.

"Melody.." sapanya yg baru keluar dari apartemennya.

"Iya tuan Zayn.. Sepertinya anda hari ini libur." ucap Melody.

"Ya begitulah, dan kau akhirnya keluar apartemen." ucap Zayn.

"Sebenarnya kemarin juga aku keluar, tapi anda saja tidak melihatnya." balas Melody.

"Mungkin begitu, kalau begitu aku permisi." ucap Zayn lalu pergi.

Sementara Melody masuk ke dalam dan mempersiapakan segalanya untuk acara pernikahan Melisa. Kali ini Melody akan membalas dendam atas perbuatan jahat mereka padanya.

....

Hari pernikahan Melisa pun tiba juga, dan nanti malam acaranya akan dimulai. Pagi ini Melody pergi ke kantor polisi bersama pengacaranya untuk melaporkan Melisa dan ibunya atas pencemaran nama baik dan penyerangan.

Setelah itu, Melody pun akan mempersiapkan segala rencananya yg lain. Melody merapikan gaunnya dan mempersiapkan beberapa hal yg akan ia lakukan di acara Melisa dan Andrew.

Saat sore hari, Melody pun pergi ke salon untuk bersiap. Dan dirinya dirias sesuai permintaannya. Tak lupa Melody memakai gaun yg suah ia persiapkan. Lalu Melody memesan taksi menuju ke pernikahan Melisa dan Andrew.

Melody pun tersenyum setelah yakin rencananya berjalan dengan baik. Dan saat tiba di tempat, rasa gugup pun menyelimutinya. Tapi Melody berusaha untuk tetap tenang. Dirinya memasang wajah elegannya memasuki gedung pernikahan tersebut.

Dan tak lupa Melody menatap ke arah Melisa dan Andrew yg tampak bahagia setelah menghancurkan hidupnya. Semua tamu yg datang pun cukup terkejut melihat Melody yg merupakan anak sulung keluarga tersebut muncul. Ditambah lagi semua harta Melody tiba-tiba menjadi milik Desi dan kedua putrinya.

Beberapa orang pun menyapa Melody yg menghilang beberapa bulan terakhir. Bahkan anehnya mantan suaminya dulu justru menikahi Melisa.

Sesuai rencana Melody melihat tampilan layar digital yg memperlihatkan foto-foto pre-weedding Melisa dan Andrew. Lalu Melody mencari dimana server yg mengatur tampilan layar tersebut. Melody pun menatap ke segala arah dan menemukan sesuatu.

"Akhirnya kutemukan juga." gumam Melody.

Melihat laptop itu tak ada yg menjaganya, membuat Melody dengan mudah mengatur segalanya. Melody menambahkan beberapa video menarik dan mengatur waktu yg tepat untuk diputar. Setelah itu Melody pergi dan penjaga yg menjaga tempat itu baru kembali dari toilet. Untuk keamanan cctv Melody sudah mematikan kameranya agar dirinya tak muncul di cctv.

Lalu Melody kembali bergabung dengan para tamu undangan disana. Dan Rara menghampirinya dengan wajah ramah dan sok polosnya.

"Hai kak.. Bagaimana kabarmu?" tanya Rara.

"Aku baik-baik saja seperti yg terlihat." ucap Melody.

"Minumlah wine ini." ucap Rara menyuguhkannya pada Melody.

"Maaf aku tak minum alkohol." ucap Melody.

"Ini hanya wine masa kakak tak bisa minum." ucap Rara.

"Tak peduli berapapun mahalnya dan bagaimana pun enaknya, aku tak minum alkohol." ucap Melody tegas.

Rara pun mengalah dan mengganti dengan rencana keduanya. Dan Melody sudah paham jebakan yg disediakan mereka.

Terpopuler

Comments

Wisnu Mahendra

Wisnu Mahendra

rara sama melisa beda?

2024-09-04

0

Memyr 67

Memyr 67

𝗯𝗮𝗽𝗮𝗸𝗻𝘆𝗮 𝗺𝗲𝗹𝗼𝗱𝘆 𝘁𝗲𝗿𝘁𝗶𝗽𝘂 𝘀𝗮𝗺𝗮 𝘄𝗮𝗻𝗶𝘁𝗮 𝗯𝗼𝗱𝗼𝗵 𝗱𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗿𝗮𝗸𝗮𝗵. 𝗮𝗻𝗮𝗸𝗻𝘆𝗮 𝘆𝗴 𝗺𝗲𝗻𝘂𝗮𝗶 𝗽𝗲𝗻𝗱𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗸𝗲𝗯𝗼𝗱𝗼𝗵𝗮𝗻 𝗯𝗮𝗽𝗮𝗸𝗻𝘆𝗮.

2024-09-01

1

lihat semua
Episodes
1 Bab.1 Permulaan
2 Bab.2 Tragedi Beruntun
3 Bab.3 Bertahan hidup
4 Bab.4 Tetangga
5 Bab.5 Perceraian
6 Bab.6 Dua Hati yg terluka
7 Bab.7 Kerja Keras
8 Bab.8 Salah Kamar
9 Bab.9 Terkejut
10 Bab.10 Lelah
11 Bab.11 Tertangkapnya Pengkhianat
12 Bab.12 Kembali pada rutinitas
13 Bab.13 Hukum
14 Bab.14 Pembalasan
15 Bab.15 Sebuah Kesalahan
16 Bab.16 Salah sasaran
17 Bab.17 Takkan ada ampun
18 Bab.18 Pernyataan
19 Bab.19 Masalah Baru
20 Bab.20 Pertemuan
21 Bab.21 Penyerangan Sistem
22 Bab.22 Kecurigaan
23 Bab.23 Sebuah Fakta tersembunyi
24 Bab.24 Salah masuk kamar
25 Bab.25 Jejak
26 Bab.26 Pernikahan Tertutup
27 Bab.27 Tempat tinggal terpisah
28 Bab.28 Hidup Bersama
29 Bab.29 Rumah Baru
30 Bab.30 Pilihan Melody
31 Bab.31 Tetangga dari masa lalu
32 Bab.32 Akhir dari Masalalu
33 Bab.33 Kunjungan kakak ipar
34 Bab.34 Pertunangan Deva dan Ditya
35 Bab.35 Dipermalukan
36 Bab.36 Luka
37 Bab.37 Iri hati
38 Bab.38 Pemikiran Negatif
39 Bab.39 Cemburu
40 Bab.40 Ikut Bergabung
41 Bab.41 Bertemu Saingan
42 Bab.42 Kunjungan ibu Mertua
43 Bab.43 Takkan tinggal diam
44 Bab.44 Pelajaran
45 Bab.45 Penjilat
46 Bab.46 Permainan Kotor
47 Bab.47 : Project sukses
48 Bab.48 Musuh Baru
49 Bab.49 Cemburu??
50 Bab.50 Terjebak masalalu
51 Bab.51 Sebuah usaha
52 Bab.52 Perubahan
53 Bab.53 Aku tak butuh Obat
54 Bab.54 Niat jahat
55 Bab.55 Perjanjian Damai
56 Bab.56 Sebuah Pertobatan
57 Bab.57 Menjaga sebuah Rahasia
58 Bab.58 Prediksi yg Meleset
59 Bab.59 A Baby boy
60 Bab.60 Sebuah pesta sederhana
61 Bab.61 Over Protective
62 Bab.62 Aku tahu
63 Bab.63 Kekuatan seorang Ibu
64 Bab.64 Hadiah Kejutan
65 Bab.65 Pukulan Telak
66 Bab.66 Hasil
67 Bab.67 Babak baru
68 Bab.68 Kedatangan
69 Bab.69 Keberhasilan
70 Bab.70 Makan malam keluarga
71 Bab.71 Perjodohan
72 Bab.72 Uji Coba
73 Bab.73 Tak ada yang instan
74 Bab.74 Kembalinya Deva
75 Bab.75 Saudara
76 Bab.76 Aku bukan wanita lemah
77 Bab.77 Kesal
78 Bab.78 Mencaritahu
79 Bab.79 Berita Bahagia
80 Bab.80 Kegagalan
81 Bab.81 Panik
82 Bab.82 Kejujuran
83 Bab.83 Serangan Pertama
84 Bab.84 Tanpa Pengasuh
85 Bab.85 Strategi
86 Bab.86 End game
87 Bab.87 Aku tahu
88 Bab.88 Kerjasama
89 Bab.89 Start
90 Bab.90 Tertangkap
91 Bab.91 Ketenangan
92 Bab.92 Hidup Baru
93 Bab.93 100% Sukses
94 Bab.94 Honeymoon
95 Bab.95 Waktu bersama
96 Bab.96 : Final Ending
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Bab.1 Permulaan
2
Bab.2 Tragedi Beruntun
3
Bab.3 Bertahan hidup
4
Bab.4 Tetangga
5
Bab.5 Perceraian
6
Bab.6 Dua Hati yg terluka
7
Bab.7 Kerja Keras
8
Bab.8 Salah Kamar
9
Bab.9 Terkejut
10
Bab.10 Lelah
11
Bab.11 Tertangkapnya Pengkhianat
12
Bab.12 Kembali pada rutinitas
13
Bab.13 Hukum
14
Bab.14 Pembalasan
15
Bab.15 Sebuah Kesalahan
16
Bab.16 Salah sasaran
17
Bab.17 Takkan ada ampun
18
Bab.18 Pernyataan
19
Bab.19 Masalah Baru
20
Bab.20 Pertemuan
21
Bab.21 Penyerangan Sistem
22
Bab.22 Kecurigaan
23
Bab.23 Sebuah Fakta tersembunyi
24
Bab.24 Salah masuk kamar
25
Bab.25 Jejak
26
Bab.26 Pernikahan Tertutup
27
Bab.27 Tempat tinggal terpisah
28
Bab.28 Hidup Bersama
29
Bab.29 Rumah Baru
30
Bab.30 Pilihan Melody
31
Bab.31 Tetangga dari masa lalu
32
Bab.32 Akhir dari Masalalu
33
Bab.33 Kunjungan kakak ipar
34
Bab.34 Pertunangan Deva dan Ditya
35
Bab.35 Dipermalukan
36
Bab.36 Luka
37
Bab.37 Iri hati
38
Bab.38 Pemikiran Negatif
39
Bab.39 Cemburu
40
Bab.40 Ikut Bergabung
41
Bab.41 Bertemu Saingan
42
Bab.42 Kunjungan ibu Mertua
43
Bab.43 Takkan tinggal diam
44
Bab.44 Pelajaran
45
Bab.45 Penjilat
46
Bab.46 Permainan Kotor
47
Bab.47 : Project sukses
48
Bab.48 Musuh Baru
49
Bab.49 Cemburu??
50
Bab.50 Terjebak masalalu
51
Bab.51 Sebuah usaha
52
Bab.52 Perubahan
53
Bab.53 Aku tak butuh Obat
54
Bab.54 Niat jahat
55
Bab.55 Perjanjian Damai
56
Bab.56 Sebuah Pertobatan
57
Bab.57 Menjaga sebuah Rahasia
58
Bab.58 Prediksi yg Meleset
59
Bab.59 A Baby boy
60
Bab.60 Sebuah pesta sederhana
61
Bab.61 Over Protective
62
Bab.62 Aku tahu
63
Bab.63 Kekuatan seorang Ibu
64
Bab.64 Hadiah Kejutan
65
Bab.65 Pukulan Telak
66
Bab.66 Hasil
67
Bab.67 Babak baru
68
Bab.68 Kedatangan
69
Bab.69 Keberhasilan
70
Bab.70 Makan malam keluarga
71
Bab.71 Perjodohan
72
Bab.72 Uji Coba
73
Bab.73 Tak ada yang instan
74
Bab.74 Kembalinya Deva
75
Bab.75 Saudara
76
Bab.76 Aku bukan wanita lemah
77
Bab.77 Kesal
78
Bab.78 Mencaritahu
79
Bab.79 Berita Bahagia
80
Bab.80 Kegagalan
81
Bab.81 Panik
82
Bab.82 Kejujuran
83
Bab.83 Serangan Pertama
84
Bab.84 Tanpa Pengasuh
85
Bab.85 Strategi
86
Bab.86 End game
87
Bab.87 Aku tahu
88
Bab.88 Kerjasama
89
Bab.89 Start
90
Bab.90 Tertangkap
91
Bab.91 Ketenangan
92
Bab.92 Hidup Baru
93
Bab.93 100% Sukses
94
Bab.94 Honeymoon
95
Bab.95 Waktu bersama
96
Bab.96 : Final Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!