Bab.10 Lelah

Melody pun pulang pergi naik taksi karena dirinya tak memiliki kendaraan. Semua miliknya sudah diambil oleh ibu tirinya dan dikuasai olehnya. Dan kini Melody hanya mengandalkan usahanya sendiri untuk bertahan hidup. Meski begitu Melody bersyukur karena dirinya juga takkan mampu mengendarai mobil dalam kondisi lelah dan mengantuk.

Saat turun dari taksi, Melody pun disambut oleh ibu tirinya yg kejam dan Melisa serta Andrew.

Prok..prokk.prok.. Desi pun bertepuk tangan membuat Melody menatapnya.

"Kau hebat juga ya, berapa tarifmu semalam sampai bisa tinggal di apartemen ini?" tanya Desi.

"Bagaimana ya menjelaskannya pada orang-orang kudet dan kuno ini." balas Melody.

"Ck.. Jangan kurang ajar kau, kau itu hanyalah pel***r..!" ucap Desi.

"Kak.. Kau ini kurang ajar sekali pada ibu." ucap Melisa.

"Ibu? Ibuku sudah tiada, dan itu ibumu." ucap Melody.

"Katakan siapa yg membayarmu sampai kau bisa tinggal di apartemen sebagus ini?? Ha??" tanya Desi.

"Apapun pekerjaanku, orang bodoh seperti kalian takkan paham." ucap Melody.

"Ck, dasar anak tak tahu diri.. Bikin malu saja..!" ucap Desi hendak menamparnya.

Tapi tangan Melody menahannya dan menepisnya.

"Cukup ya nyonya Desi, aku lelah bermain drama dengan kalian. Cepat katakan tujuan kalian menemuiku.." pinta Melody.

"Ck, awas saja kalau kau tertangkap polisi jangan hubungi kami.. Menyusahkan saja." ucap Desi.

"Lagipula warga yg bersih dan taat hukum sepertiku mustahil tertangkap." balas Melody.

"Kak.. Kau itu kelewatan. Aku kemari hanya ingin memberimu undangan pernikahanku dengan Andrew." ucap Melisa.

"Oke.. Akhirnya kalian meresmikannya juga." balas Melody.

"Ya.. Kau harus datang dan jangan menangis ya, karena aku takkan memelukmu." ucap Andrew.

Melody pun terkekeh mendengarnya.

"Kenapa kau tertawa?" tanya Andrew.

"Menangis? Aku malah bersyukur kalian menikah, kenapa? Karena beban-beban berat dihidupku sudah pergi." balas Melody.

"Ck.. " ucap Melisa berusaha mendekat dan menjambak rambut Melody.

Melody pun menghindar dan Melisa tersungkur di tanah. Bahkan pipinya sampai lecet.

"Ibu, kakak jahat.." ucap Melisa menangis.

"Sayang kau tak apa?" tanya Andrew.

"Lihat pipiku lecet." ucap Melisa.

"Makanya Mel, kalau jalan pakai mata." balas Melody lalu masuk ke dalam.

"Dasar Pela***r tak tahu diri..!" ucap Melisa.

Tapi Melody tak mau mendengarnya dan memilih untuk masuk saja ke dalam. Apalagi mereka tak diijinkan untuk masuk ke dalam apartemen.

"Aku sudah cukup lelah dengan pekerjaanku, kenapa mereka terus muncul??" gumam Melody dalam hati.

Melody pun menggenggam undangan pernikahan adik tirinya dan mantan suaminya tersebut. Lalu tersenyum karena mereka adalah pasangan yg serasi. Ibarat sampah bertemu dengan sampah begitulah Melisa dan Andrew.

Melody pun masuk ke apartemennya dan bersantai di sofa. Dirinya kemudian mengeluarkan laptopnya dan menuangkan air dingin di dalam gelas. Rasanya hari ini sangat melelahkan, tapi ada saja yg mengganggu sistem yg sudah ia bangun rapi bersama rekannya.

Melody pun merebahkan tubuhnya di sofa tersebut. Rasa kantuk pun mulai dirasakannya dan tak lama Melody pun tertidur di sofanya. Dan Melody baru terbangun pada jam 7 malam. Perutnya yg lapar pun sudah meronta-ronta meminta diisi. Tentunya Melody harus makan malam dengan benar kali ini.

Selesai makan malam, Bian menghubunginya karena sistem kembali diretas. Melody pun mengepal geram akan hal ini. Lalu Melody meminta Bian untuk tetap di kantor dan Melody akan menuju ke kantor malam itu. Meski harus bolak-balik hari ini, tapi Melody tak bisa membiarkan masalah ini berlarut-larut.

Setelah berbicara di telepon dan berkonsultasi dengan Bian, Melody pun bersiap untuk kembali ke kantor. Melody akan memberi pelajaran pada orang-orang yg merusak sistem yg ia bangun.

...

Setibanya di kantor, suasananya sudah mulai sepi dan di ruang IT hanya ada Bian yg sudah menunggunya. Dan Melody langsung bergabung dengannya menyelesaikan masalah ini.

Atas ide Melody, mereka mengganti semua kata sandi di komputer dan sistem agar kali ini hanya kedua orang itu yg tahu segalanya. Dan ini untuk mempersempit tuduhan pengkhianat di dalam tim. Siapapun yg akan merusak sistem kali ini akan merasa kesulitan 5x lipat dari sebelumnya karena semua sandinya berubah.

"Pak, jika ini berhasil pasti pelakunya akan sakit kepala." ucap Melody.

"Kuharap dia jera dan menunjukkan dirinya." ucap Bian.

"Benar, dia membuatku bolak-balik ke kantor selarut ini.. Dan aku akan memberinya pelajaran." ucap Melody.

"Maaf Melody, kau sampai harus selalu lembur." ucap Bian.

"Ya.. Tak apa pak, aku akan bekerja keras." ucap Melody.

"Dan jika rencanaku berhasil aku bisa mengontrol segalanya dari rumah." ucap Melody tersenyum.

"Aku percaya padamu.. Mari kita menyelesaikan ini." ucap Bian.

Melody dan Bian pun bekerjasama mengerjakan masalah yg terjadi disistem. Dan untuk mencegah tragedi berulang, kini Melody dan Bian yg akan mengatur segalanya. Besok siapapun pengkhianatnya pasti akan ketahuan oleh Melody.

Melody dan Bian pun bekerja sampai larut malam, dan Bian cukup terkesan melihat perjuangan Melody yg bertahan bekerja sampai selarut ini tanpa mengeluh.

Klikk..

"Akhirnya selesai juga." ucap Melody.

"Kuharap ini yg terakhir kalinya, tuan Zayn sudah mulai komplain." ucap Bian.

"Ya.. Pasti pekerjaannya menumpuk, membuat tuan Zayn dan tuan Rudi begadang lagi." ucap Melody.

"Iya, seperti saat ini." ucap Bian.

"Hoaam.. Aku mengantuk, aku mau tidur sebentar pak." ucap Melody.

"Melody kau pulang saja, aku akan berjaga." ucap Bian.

"Benar tak masalah jika aku pulang?" tanya Melody.

"Serahkan padaku, aku sebagai ketua tim akan bertanggungjawab penuh." ucap Bian.

"Baiklah, kalau begitu aku pulang ya.. Kabari aku jika ada masalah, aku bisa membantu dari rumah." ucap Melody.

"Ya.. Kau hati-hati ini sudah malam, harusnya aku bisa mengantarmu pulang." ucap Bian.

"Oh tidak perlu pak, aku tak masalah." ucap Melody.

"Aku akan mengantarmu sampai kau mendapatkan taksi." ucap Bian.

"Oke.. Terimakasih." ucap Melody.

Saat Melody keluar dari kantor, nampak Zayn dan Rudi juga keluar dari kantor. Mereka berpapasan di depan dan menyapa Melody serta Bian.

"Melody, kau lembur lagi?" tanya Zayn.

"Begitulah tuan, tapi aku akan pulang karena pak Bian akan melanjutkannya." ucap Melody.

"Ikutlah bersamaku, tujuan kita sama." ucap Zayn.

"Tidak usah tuan." ucap Melody.

"Melody, ikut saja berbahaya jika kau pulang selarut ini sendirian." ucap Bian.

"Benar, ikut saja dengan tuan Zayn, kalian kan satu tujuan." ucap Rudi.

"Baiklah jika kalian memaksa." ucap Melody.

Melody pun pulang bersama tuan Zayn, dan Bian tetap menjaga sistem malam ini. Dan Zayn melihat Melody terlihat sangat lelah dan mengantuk.

"Kau baik-baik saja?" tanya Zayn.

"Iya tuan hanya lelah." ucap Melody.

"Besok jangan ke kantor, aku akan memarahi Bian jika kau ke kantor." ucap Zayn.

"Baguslah tuan, jika sistem bermasalah aku akan membereskannya dari rumah." ucap Melody.

Lalu tak lama kemudian, Melody pun tertidur di mobil Zayn. Hingga mereka tiba di apartemen dan Zayn pun membangunkannya karena sudah sampai. Mereka pun masuk ke dalam dan langkah Melody sangat gontai, hingga Zayn harus memegang pundaknya. Di lift pun Melody tertidur sambil berdiri membuat Zayn khawatir jika Melody bekerja besok.

Zayn pun mengantar Melody ke kamarnya bahkan menekan pasword kamar mereka yg sama. Ini adalah kali keduanya Zayn masuk ke apartemen Melody. Bahkan membantu Melody untuk sampai di kamarnya.

"Melody tidurlah, besok kau kuberi libur." ucap Zayn.

Tapi Melody langsung menarik selimut dan tertidur lelap. Zayn pun merasa bersalah karena stafnya sampai harus seperti ini. Lalu Zayn pun keluar dari apartemen Melody dan menatap apartemen tempat tinggal Melody. Segalanya begitu rapi dengan warna yg cerah. Lalu Zayn melihat kelendar milik Melody yg dicoret-coret dan ditandai berbagai tulisan.

Hal yg membuatnya tertarik adalah tanggal dimana dirinya bertemu dengan Melody di persidangan. Tanggal yg dilingkari oleh Melody dan diberi tanda merah serta tulisan "Divorce" yg berarti perceraian.

"Siapa yg bercerai?" gumamnya lalu memilih pergi daripada terus kepo pada kehidupan Melody.

Terpopuler

Comments

Ida Naurah

Ida Naurah

kasian bngt da ahhh

2024-11-08

0

lihat semua
Episodes
1 Bab.1 Permulaan
2 Bab.2 Tragedi Beruntun
3 Bab.3 Bertahan hidup
4 Bab.4 Tetangga
5 Bab.5 Perceraian
6 Bab.6 Dua Hati yg terluka
7 Bab.7 Kerja Keras
8 Bab.8 Salah Kamar
9 Bab.9 Terkejut
10 Bab.10 Lelah
11 Bab.11 Tertangkapnya Pengkhianat
12 Bab.12 Kembali pada rutinitas
13 Bab.13 Hukum
14 Bab.14 Pembalasan
15 Bab.15 Sebuah Kesalahan
16 Bab.16 Salah sasaran
17 Bab.17 Takkan ada ampun
18 Bab.18 Pernyataan
19 Bab.19 Masalah Baru
20 Bab.20 Pertemuan
21 Bab.21 Penyerangan Sistem
22 Bab.22 Kecurigaan
23 Bab.23 Sebuah Fakta tersembunyi
24 Bab.24 Salah masuk kamar
25 Bab.25 Jejak
26 Bab.26 Pernikahan Tertutup
27 Bab.27 Tempat tinggal terpisah
28 Bab.28 Hidup Bersama
29 Bab.29 Rumah Baru
30 Bab.30 Pilihan Melody
31 Bab.31 Tetangga dari masa lalu
32 Bab.32 Akhir dari Masalalu
33 Bab.33 Kunjungan kakak ipar
34 Bab.34 Pertunangan Deva dan Ditya
35 Bab.35 Dipermalukan
36 Bab.36 Luka
37 Bab.37 Iri hati
38 Bab.38 Pemikiran Negatif
39 Bab.39 Cemburu
40 Bab.40 Ikut Bergabung
41 Bab.41 Bertemu Saingan
42 Bab.42 Kunjungan ibu Mertua
43 Bab.43 Takkan tinggal diam
44 Bab.44 Pelajaran
45 Bab.45 Penjilat
46 Bab.46 Permainan Kotor
47 Bab.47 : Project sukses
48 Bab.48 Musuh Baru
49 Bab.49 Cemburu??
50 Bab.50 Terjebak masalalu
51 Bab.51 Sebuah usaha
52 Bab.52 Perubahan
53 Bab.53 Aku tak butuh Obat
54 Bab.54 Niat jahat
55 Bab.55 Perjanjian Damai
56 Bab.56 Sebuah Pertobatan
57 Bab.57 Menjaga sebuah Rahasia
58 Bab.58 Prediksi yg Meleset
59 Bab.59 A Baby boy
60 Bab.60 Sebuah pesta sederhana
61 Bab.61 Over Protective
62 Bab.62 Aku tahu
63 Bab.63 Kekuatan seorang Ibu
64 Bab.64 Hadiah Kejutan
65 Bab.65 Pukulan Telak
66 Bab.66 Hasil
67 Bab.67 Babak baru
68 Bab.68 Kedatangan
69 Bab.69 Keberhasilan
70 Bab.70 Makan malam keluarga
71 Bab.71 Perjodohan
72 Bab.72 Uji Coba
73 Bab.73 Tak ada yang instan
74 Bab.74 Kembalinya Deva
75 Bab.75 Saudara
76 Bab.76 Aku bukan wanita lemah
77 Bab.77 Kesal
78 Bab.78 Mencaritahu
79 Bab.79 Berita Bahagia
80 Bab.80 Kegagalan
81 Bab.81 Panik
82 Bab.82 Kejujuran
83 Bab.83 Serangan Pertama
84 Bab.84 Tanpa Pengasuh
85 Bab.85 Strategi
86 Bab.86 End game
87 Bab.87 Aku tahu
88 Bab.88 Kerjasama
89 Bab.89 Start
90 Bab.90 Tertangkap
91 Bab.91 Ketenangan
92 Bab.92 Hidup Baru
93 Bab.93 100% Sukses
94 Bab.94 Honeymoon
95 Bab.95 Waktu bersama
96 Bab.96 : Final Ending
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Bab.1 Permulaan
2
Bab.2 Tragedi Beruntun
3
Bab.3 Bertahan hidup
4
Bab.4 Tetangga
5
Bab.5 Perceraian
6
Bab.6 Dua Hati yg terluka
7
Bab.7 Kerja Keras
8
Bab.8 Salah Kamar
9
Bab.9 Terkejut
10
Bab.10 Lelah
11
Bab.11 Tertangkapnya Pengkhianat
12
Bab.12 Kembali pada rutinitas
13
Bab.13 Hukum
14
Bab.14 Pembalasan
15
Bab.15 Sebuah Kesalahan
16
Bab.16 Salah sasaran
17
Bab.17 Takkan ada ampun
18
Bab.18 Pernyataan
19
Bab.19 Masalah Baru
20
Bab.20 Pertemuan
21
Bab.21 Penyerangan Sistem
22
Bab.22 Kecurigaan
23
Bab.23 Sebuah Fakta tersembunyi
24
Bab.24 Salah masuk kamar
25
Bab.25 Jejak
26
Bab.26 Pernikahan Tertutup
27
Bab.27 Tempat tinggal terpisah
28
Bab.28 Hidup Bersama
29
Bab.29 Rumah Baru
30
Bab.30 Pilihan Melody
31
Bab.31 Tetangga dari masa lalu
32
Bab.32 Akhir dari Masalalu
33
Bab.33 Kunjungan kakak ipar
34
Bab.34 Pertunangan Deva dan Ditya
35
Bab.35 Dipermalukan
36
Bab.36 Luka
37
Bab.37 Iri hati
38
Bab.38 Pemikiran Negatif
39
Bab.39 Cemburu
40
Bab.40 Ikut Bergabung
41
Bab.41 Bertemu Saingan
42
Bab.42 Kunjungan ibu Mertua
43
Bab.43 Takkan tinggal diam
44
Bab.44 Pelajaran
45
Bab.45 Penjilat
46
Bab.46 Permainan Kotor
47
Bab.47 : Project sukses
48
Bab.48 Musuh Baru
49
Bab.49 Cemburu??
50
Bab.50 Terjebak masalalu
51
Bab.51 Sebuah usaha
52
Bab.52 Perubahan
53
Bab.53 Aku tak butuh Obat
54
Bab.54 Niat jahat
55
Bab.55 Perjanjian Damai
56
Bab.56 Sebuah Pertobatan
57
Bab.57 Menjaga sebuah Rahasia
58
Bab.58 Prediksi yg Meleset
59
Bab.59 A Baby boy
60
Bab.60 Sebuah pesta sederhana
61
Bab.61 Over Protective
62
Bab.62 Aku tahu
63
Bab.63 Kekuatan seorang Ibu
64
Bab.64 Hadiah Kejutan
65
Bab.65 Pukulan Telak
66
Bab.66 Hasil
67
Bab.67 Babak baru
68
Bab.68 Kedatangan
69
Bab.69 Keberhasilan
70
Bab.70 Makan malam keluarga
71
Bab.71 Perjodohan
72
Bab.72 Uji Coba
73
Bab.73 Tak ada yang instan
74
Bab.74 Kembalinya Deva
75
Bab.75 Saudara
76
Bab.76 Aku bukan wanita lemah
77
Bab.77 Kesal
78
Bab.78 Mencaritahu
79
Bab.79 Berita Bahagia
80
Bab.80 Kegagalan
81
Bab.81 Panik
82
Bab.82 Kejujuran
83
Bab.83 Serangan Pertama
84
Bab.84 Tanpa Pengasuh
85
Bab.85 Strategi
86
Bab.86 End game
87
Bab.87 Aku tahu
88
Bab.88 Kerjasama
89
Bab.89 Start
90
Bab.90 Tertangkap
91
Bab.91 Ketenangan
92
Bab.92 Hidup Baru
93
Bab.93 100% Sukses
94
Bab.94 Honeymoon
95
Bab.95 Waktu bersama
96
Bab.96 : Final Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!