Belakangan ini banyak desas-desus yang beredar mengenai jam setan. Banyak sekali pengalaman serupa yang diceritakan orang-orang di sosial media tentang jam setan ini.
Polanya hampir sama, rata-rata orang yang mengalami kejadian ini adalah orang-orang yang beraktivitas hingga dini hari. Kebanyakan mereka mengalami hal ini pada pukul 03:31 dini hari.Tentu saja serentetan kejadian ini membuat orang-orang takut, untuk begadang hingga larut malam.
Lain halnya dengan Sienna, menurutnya mendapatkan nilai jelek lebih menakutkan jika dibandingkan dengan rumor aneh itu.
Jadwal UTS kian mendekat, membuat Sienna menambah porsi belajarnya. Ia sering terjaga hingga dini hari, tak jarang membuatnya lemas dan mengantuk ketika berada di sekolah. Kantung matanya menghitam, semua itu ia lakukan untuk mendapat nilai maksimal saat ujian nanti.
Tentu saja keadaan Sienna yang seperti ini membuat Talia khawatir, "Na udahlah, kita ke UKS aja minta teh anget sama PMR."
"Gak usah Li, aku kuat kok. Cuma ngantuk aja dikit." Kata Sienna sambil menutup mulutnya yang sedang menguap.
"Beneran?" Talia menyilangkan tangannya. Sienna mengangguk sambil tersenyum kecil, wajahnya terlihat sangat kelelahan.
Tak berselang lama ada anak yang berlari kedalam kelas sambil berteriak kegirangan, "Jamkos, jamkos."
"Jamkos Na," Kata Talia terlihat bahagia.
"Tugasnya mengerjakan soal latihan bab 3, dikumpulkan Jum'at depan." Lanjut anak itu memberikan pengumuman.
Talia yang mendengar kata dikumpulkan Jum'at depan langsung menyunggingkan bibirnya ia nampak sangat sumringah. Artinya selama jam pelajaran terakhir ini dia tak perlu repot-repot mengerjakan tugas.
Sementara Sienna memilih untuk langsung mengerjakan tugas yang diberikan karena tak ingin mengerjakan tugas itu di rumah. Tak terasa jam menunjukkan pukul 03:31, itu artinya sekitar setengah jam lagi waktunya mereka pulang. Sienna tak kuasa menahan matanya yang terasa sangat berat ini lebih lama lagi, ia terlelap dalam tidur.
Talia yang melihat Sienna tertidur pun tak tega untuk membangunkannya, meskipun Talia tau jika tidur disela senja itu pamali.
Sienna terbangun dari tidurnya, di kelas yang sama namun tak ada seorangpun disana. Dari jendela kelas ditembus cahaya langit yang memerah dihiasi oleh awan jingga. Sienna heran apakah sudah selama itu ia tertidur? Hingga langit sudah mengubah warnanya.
Ia melihat ke arah jam tangan yang melingkar di tangannya, Sienna menggosok matanya seakan tak percaya dengan apa yang ia lihat 31:03 tertera di sana. Jika diperhatikan dengan seksama semua yang ada disini terlihat sama persis namun dengan arah yang berbeda. Sienna mencoba untuk tenang, agar dapat menemukan jalan keluar dari sana secepatnya.
Terdengar suara ketukan dari jendela kelas namun tak ada seorang pun disana, suara ketukan itu kian bertambah keras. Hampir setiap bagian jendela kelas bergetar dengan keras, seperti di ketuk dengan kencang rasanya kaca itu hampir pecah.
Samar-samar Sienna melihat wujud seseorang di jendela, tangannya keriput dengan kuku runcing badannya tertutup oleh kain hitam. Perlahan wujud wujud dari sosok itu kian terlihat jelas. Sienna melihat jendela kelasnya dipenuhi oleh sosok-sosok yang ditutupi kain itu. Mereka menempel pada jendela, seolah mencoba untuk masuk.
Sienna mencoba untuk menjauh dari sana dan mendekati pintu. Saat tangan Sienna hampir menyentuh daun pintu, dari luar terdengar gedoran pintu yang sangat keras berulangkali, daun pintu itu juga naik turun dengan cepat seperti memaksa untuk masuk.
Suara garukan dinding dan teriakan yang memekakkan telinga mulai saling bersahutan, suara cekikikan juga mulai terdengar. Suara-suara riuh itu menyatu semakin kencang, membuat suasana semakin mencekam. Jantung Sienna rasanya hampir lepas. Sekujur badannya merinding, keringat mulai membasahi wajah Sienna.
Ia sangat ingin pulang, namun tak tahu bagaimana caranya agar ia dapat kembali. Semua kejadian disekelilingnya membuat kepalanya hampir pecah.
Sienna putus asa merasa tak punya harapan, ia tak tau apa yang harus dilakukan. Sienna duduk meringkuk di depan papan tulis, mencoba menutup telinga dan memendamkan kepalanya agar tak mendengar semua suara menakutkan ini. Tanpa sadar air membasahi pipinya, badannya bergetar tangisannya kian deras.
Dari luar pintu terdengar suara Talia memanggilnya, sambil sesenggukan Sienna mencoba menjangkau pintu ia tak peduli apa yang akan terjadi saat ia membuka pintu itu. Sienna yakin suara Talia yang memanggilnya dapat membawanya keluar dari sana.
Dilihatnya Talia yang sedang berada dihadapannya, ia terlihat sangat khawatir. Talia memeluk Sienna, "Aku kira kamu bakal ninggalin aku." Sienna kebingungan dengan apa yang dikatakan oleh Talia. Kelas sudah kosong langit pun sudah memerah, Sienna tak asing dengan suasana ini, buru-buru ia melepaskan pelukan Talia dan bertanya dengan tegas "Kamu siapa?"
Wajah Sienna yang dibasahi oleh keringat, terlihat serius. Namun Talia justru kebingungan dengan maksud dari pertanyaan Sienna. Talia menyangka mungkinkah Sienna dirasuki, keduanya saling menaruh curiga.
Dalam ketegangannya itu tiba-tiba pak Mamet muncul, "Kalian kenapa masih ada disini? cepet pulang, gak ada siaran kan hari ini."
"I ... iya pak." Kata Sienna sambil membereskan barang-barangnya. Sienna mencoba melirik ke arah jam tangan miliknya 04:35, dengan kedatangan pak Mamet dan jam yang sudah normal menguatkan kepercayaan Sienna kalau dia sudah berada di dunia yang sesungguhnya, dan orang yang memeluknya tadi benar-benar Talia.
Sementara Talia masih menaruh curiga pada Sienna, ia belum sepenuhnya yakin bahwa itu adalah Sienna yang asli. Talia buru-buru pergi dari kelas, Sienna terus memanggil namanya namun Talia mengabaikan Sienna dan berjalan semakin cepat.
"Li tunggu Li," panggil Sienna sembari berlari menyusul Talia yang langkahnya kian cepat. Sienna menyusul Talia dengan susah payah, ia menepuk pundak Talia namun Talia justru terlihat ketakutan ketika Sienna menyentuhnya.
"Li, maaf aku kira tadi aku masih ada di tempat itu. Aku kira kamu salah satu sosok yang tadi aku liat." Sienna menyatukan kedua telapak tangannya sambil terengah-engah.
"Maksud kamu?" Talia kebingungan mendengar kata-kata Sienna.
"Mungkin kamu gak bakal percaya apa yang aku ceritain, tapi aku gak bohong Li." Sienna berbicara sambil terus melangkah, kini mereka sudah ada di halte.
Sienna mencoba menceritakan apa yang ia alami pada Talia, ia mendengarkan cerita dari Sienna dengan seksama. Talia percaya dengan apa yang di ceritakan oleh Sienna, saat Sienna sudah selesai bercerita kini giliran Talia yang bercerita tentang apa yang ia lihat saat Sienna tertidur tadi.
Talia bercerita, ketika Sienna mulai tertidur awalnya tak ada yang aneh. Tapi setelah berjalan sekitar lima belas menit Sienna mulai berkeringat, awalnya Talia mengira Sienna hanya sedang kepanasan saja. Akan tetapi setelah berjalannya waktu keringat itu mulai deras. Talia berusaha membangunkan Sienna namun Sienna justru menangis ketika Talia berusaha membangunkannya.
Talia semakin khawatir karena Sienna tak kunjung bangun bahkan sampai akhir jam pelajaran. Talia tak tega meninggalkan Sienna sendirian dikelas, selain itu Talia merasa bersalah karena tak membangunkan Sienna sejak awal padahal Talia sendiri tahu jika tertidur disela senja itu tidak diperkenankan maka dari itu Talia terus berusaha membangunkan Sienna.
"Pas bangun aku juga bingung Li, rasanya aku berada disana tak sampai lima menit. Tapi kenapa aku tertidur selama itu? dan sebenarnya aku ada dimana?" Sienna menggaruk kepalanya ia sungguh kebingungan dengan apa yang terjadi padanya.
Talia tampak ragu untuk berbicara, "Mungkin tadi kamu ada di dimensi lain Na, berdasarkan deskripsi yang kamu ceritakan kemungkinan kamu terjebak di jam setan. Memang belakangan ini banyak orang yang mengalami kejadian yang serupa seperti yang kamu alami. Mereka terbangun di jam yang sama, jam 31:03. Untung saja kamu tidak berinteraksi dengan mereka, katanya kalo kamu berinteraksi dengan mereka kamu tak akan bisa pulang."
Sienna bergidik ketika Talia menjelaskan apa yang ia ketahui. Sienna sungguh merasa beruntung Talia memanggilnya, sehingga ia dapat kembali dengan selamat. Hari itu Sienna memutuskan untuk tak akan lagi terjaga hingga larut untuk belajar, Sienna memutuskan untuk belajar dan beristirahat sesuai dengan porsinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments