Pak guru mulai membereskan perlengkapan mengajar bersiap untuk meninggalkan kelas, para siswa dan siswi mulai berhamburan keluar kelas. Kantin mulai dipenuhi oleh para siswa/i yang tengah lapar. Di tengah suasana istirahat yang begitu ramai ini Sienna justru terlihat murung.
"Na, kapan kamu mau kasih tau Kang Atlas sama Teh Sitta?" ucap Talia sambil mencolek punggung Sienna dari belakang.
Merasakan adanya sentuhan dipunggung nya Sienna lantas membalikan badannya perlahan.
"Em ... gak tau aku Li, aku bingung ngasih taunya gimana selain itu aku juga khawatir ganggu mereka, kamu tau sendiri Kang Atlas lagi PKL sedangkan Teh Sitta lagi persiapan ujikom sama persiapan masuk PTN. Banyak yang harus mereka pikirin Li, aku gak mau nambah beban pikiran mereka." Kata Sienna sambil menghela napas.
Ting
Nampak dilayar ponsel milik Sienna ada pesan masuk dari Max.
Setelah membalas pesan itu pun Sienna mulai merasakan perutnya mulai terasa lapar.
"Li mau ke kantin gak?" ajak Sienna.
"Aku bawa bekel Na maaf ya, mau aku anterin?" Talia menawarkan untuk menemani Sienna seraya mengeluarkan bekal makan siang miliknya.
"Gak usah Li, Max udah nungguin kok." Ucap Sienna sambil tersenyum kecil.
"Max anak OSIS temen SMP kamu itu?" Tanya Talia sambil tersenyum jahil. Sementara Sienna hanya mengangguk.
"Yaudah, aku ke kantin dulu ya. Aku makan disana, jadi kalo kamu mau makan gak usah nungguin aku, dadah." Kata Sienna melambaikan tangan sambil melangkah keluar kelas.
Sesampainya di kantin Sienna melihat Max, lelaki tinggi dengan rambut cepak itu sedang duduk menunggunya.
"Duh maaf ya, kamu udah lama nunggunya Max?" ucap Sienna buru-buru seraya duduk diseberang Max.
"Gak kok orang aku juga baru sampe, kamu mau makan apa? Biar sekalian aku pesenin, tapi bayar sendiri ya." Kata Max sambil tersenyum lebar.
“Kamu mau makan apa Max?” tanya Sienna.
“Aku lagi BM ayam geprek sama es teh manis sih Na,” ucap Max sambil memegang dagunya.
"Yaudah aku ayam geprek sama es jeruk aja deh Max, ini uangnya makasih ya." Sienna menyerahkan uang kepada Max dengan wajah lesu nya.
"Kok kamu lemes banget, udah selapar itu kah? Tunggu ya aku pesenin, jangan pingsan dulu Na." Max dengan sigap berlari memesan makanan yang dipesan oleh Sienna menembus kerumunan siswa/i yang memenuhi setiap kedai.
Sedangkan Sienna hanya bisa terkekeh kecil melihatnya. Tak lama kemudian Max kembali dengan membawa dua porsi ayam geprek dan dua gelas es teh manis.
"Kok cepet banget sih Max, padahal keliatannya penuh banget? Loh es jeruk aku mana?" Tanya Sienna keheranan.
"Soalnya aku bilang ke Bi Wati temenku lemes banget Bi, kelaparan takut pingsan. Jadi cepet-cepet deh dibikinin nya untungnya semua yang ngantri duluan juga pada ngalah. Hehe maaf ya aku gak beliin es jeruk soalnya takut kamu belum makan, terus minum es jeruk makan nya juga ayam geprek pedes pula, takut kamu asam lambungnya naik. Udah, jangan banyak tanya dulu ayo kita makan nanti kamu pingsan beneran." Max berceloteh tentang apa yang terjadi sambil menarik piring dihadapannya bersiap untuk makan.
Walaupun tak memiliki selera untuk makan tetapi Sienna tetap memaksakan diri untuk makan meskipun terlihat enggan. Max yang sudah mengenal Sienna sejak SMP itu pun menyadari bahwa Sienna sedang memikirkan sesuatu.
"Na, ada apa?" Ucap Max dengan mulut yang masih penuh sehingga kalimat yang diucapkan nya terdengar tak jelas.
"Pelan-pelan, telen dulu Max." Sienna lalu menyodorkan es teh manis yang ada di hadapannya pada Max. Sienna menghela napas dalam, "Sebenarnya aku lagi bingung banget Max.”
"Pasti soal pembubaran ekskul ya?" tanya Max lembut.
"Loh kamu tau dari mana Max, jangan-jangan selama ini kamu cenayang ya?" gurau Sienna.
"Kamu ngga tau? Aku kan murid Boy Kimoii," ucap Max membalas candaan temannya itu.
Untuk sesaat mereka tertawa seakan lupa akan masalah yang dihadapi oleh Sienna.
"Aku tau Na, soalnya Bu Millie minta OSIS buat bikin dokumen administrasi pembubaran ekskul. Kebetulan ekskul itu adalah ekskul penyiaran," jelas Max tampak serius.
Dengan mata berkaca-kaca dan suara yang hampir bergetar Sienna berkata, "Aku harus gimana Max? Aku gak mau ekskul penyiaran bubar tapi aku bingung apa yang harus aku lakukan."
"Tenang dulu Na, kita pikirin sama-sama ya." Max berkata dengan lembut seraya menepuk pundak Sienna, menunjukkan dukungan nya pada Sienna.
Sienna hanya mengangguk tak tau apa yang harus ia katakan.
"Ketua ekskul udah tau?" tanya Max.
"Belum, aku dikasih waktu empat hari sama Bu Millie buat diskusi sama ketua ekskul, tapi aku gak tau harus jelasinnya gimana.Aku takut Max dia pasti kecewa sama aku. Aku kira aku bisa menyelesaikan masalah ini sendiri tapi ternyata susah Max," kata Sienna sambil tersenyum.
Nampak terlihat jelas senyuman itu adalah senyuman palsu yang selalu digunakan oleh Sienna untuk menutupi kesedihannya.
"Na, biar bagaimanapun kamu harus ngomong ke ketua ekskul kamu, ketua ekskul kamu punya hak untuk tau hal ini langsung dari kamu. Coba pikirin perasaan ketua ekskul kamu kalo tau hal ini dari orang lain? Lagipula ini bukan salah kamu Na, kamu gak harus menghadapi ini sendirian, aku tau ini gak mudah tapi aku yakin kalian bisa melalui ini bersama-sama." Ucap Max menyemangati Sienna.
"Iya juga ya, makasih ya Max udah mau dengerin curhatan aku sekarang aku udah lega. Aku mau ngajak ketua ekskul aku buat ketemu pulang sekolah besok deh, sekali lagi makasih ya Max udah nyemangatin aku," seru Sienna tersenyum dengan tulus. Entah mengapa setelah berbincang dengan Max Sienna merasa beban yang ada di dalam hatinya sedikit terangkat.
"Nah gitu dong, semangat semoga lancar ya." Ucap Max sambil mengacungkan jempol.
Lalu Sienna mengeluarkan ponselnya tanpa ragu dia mengirimkan pesan kepada Atlas dan Sitta.
***
“Max menurut kamu kalo aku chat kaya gini, gak apa-apa?” Sienna meminta pendapat Max.
“Gak apa-apa Na, udah bagus kok itu masih terbilang sopan dan gak bertele-tele.” Max mengungkapkan pendapat pribadinya.
Tiba-tiba lonceng pun berbunyi pertanda jam istirahat telah selesai. Max dan Sienna pun harus berpisah dan kembali ke kelas masing-masing untuk melanjutkan pembelajaran. Sienna kembali ke kelas dengan hati yang lebih tenang daripada sebelumnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
💞Amie🍂🍃
Itu chatnya beneran ya kak🤭, salut dehh bisa kepikiran gitu🤗
2024-01-09
1
Helen
Aku yakin ceritamu bisa membuat banyak pembaca terhibur, semangat terus author!
2023-08-03
1