Kiyara dan Arkatama makan malam di sebuah restoran mewah. Mereka adalah satu-satunya orang yang ada di sana. Melihat semua pelayan yang melayaninya begitu baik dengan makanan yang enak. Kiyara teringat masa lalunya dengan Arkatama.
Di masa lalu Arkatama berpura-pura menjadi orang yang tak punya. Jadi saat mereka berkencan, Arkatama akan mengajaknya makan di pinggir jalan, warung tenda. Ketika Kiyara mengingat masa lalunya ia tanpa sadar tersenyum dan itu tidak lepas dari mata Arkatama.
“Kamu suka tempat ini? Aku bisa membelinya untukmu,” ucap Arkatama.
Senyum Kiyara langsung lenyap, “Apa maksudmu?”
Di tempat lain, Kaya yang baru saja berganti baju untuk menyambut Arkatama langsung terkejut begitu target sudah tidak ada. Ia juga tidak melihat kakaknya di sana.
“Dimana kakak?”
“Kakakmu pergi dengan Presdir Arkatama.”
“Mereka pergi bersama? Ayah mengapa tidak mencegah mereka?”
Kesal Kaya lalu mencari keberadaan ibunya yang ternyata berada di kamarnya dengan melihat tas yang diberikan Arkatama.
“Bu, bagaimana bisa Arkatama pergi dengan kakak?”
“Ayahmu sekarang hanya memikirkan Kiyara dan Kiyara. Ia tidak bisa menentang di depan Presdir Arkatama.”
“Bu, bagaimana jika kakak benar-benar menikahi kakak? Aku tidak akan sanggup lagi hidup di dunia ini.”’
“Tenang saja, jika kamu tidak bisa memilikinya. Kiyara juga tidak bisa. Kita harus bersekutu dengan Inez.
Kembali ke Arkatama dan Kiyara. Mereka sudah tiba di Hera castle.
Arkatama keluar dari mobil dan secara pribadi membuka pintu untuk Kiyara. Saat Kiyara keluar dari, ia langsung ditarik ke dalam pelukannya.
“Ingat, jangan pergi ke klub, jangan menerima minuman dari pria lain dan tidak melakukan kontak fisik dengan pria lain selain aku. Jika tidak patuh kamu akan mendapatkan konsekuensi yang tidak bisa kamu bayangkan sebelumnya.
Jangan lakukan itu, jangan lakukan ini. Tuntutan tidak masuk akal tapi aku akan mencoba menurut tapi kamu juga harus berjanji padaku.”
“Baiklah, aku akan berjanji padamu.”
Kiyara langsung mendongak mata Arkatama.
“Masuklah.”
Kiyara mengangguk saat ia hendak berbalik, Arkatama lebih dulu mencegahnya. Arkatama membungkam bibir Kiyara. Bibir Arkatama meraup bibirnya seakan telah tak lama bertemu. Kiyara merasa dirinya lemas dan meleleh.
Kiyara yang awalnya terlena karena cumbuan Arkatama langsung tersadar. Ia langsung mendorong dada Arkatama karena di sana masih ada Dipta.
“Kamu harus pergi,” ucap Kiyara langsung berbalik dan menuju pintu utama.
Sementara Arkatama yang masih belum puas langsung menghela napas.
“Dipta tunggu beberapa menit lagi, aku masih ada urusan.”
Arkatama langsung mengejar Kiyara. Dipta hanya mengerjapkan matanya. Arkatama memang menyuruhnya untuk menunggu beberapa menit namun sudah dipastikan akan berjalan beberapa jam.
Kiyara yang bersiap membuka pintu kamarnya tiba-tiba merasakan kepungan tangan seseorang.
“Apa yang kamu lakukan? Mengapa kamu masih ada di sini?”
“Aku akan pergi setelah memastikan kamu tidur.”
Arkatama membelai perut datar Kiyara, bergerak pelan. Menyesapi setiap inci kelembutan kulit Kiyara.
“Di sini akan ada Arkatama kecil atau Kiyara kecil yang akan hadir,” ucap Arkatama dengan napas yang panas yang menderu untuk menggoda Kiyara.
Kiyara melepas kepungan tangan-tangan besar Arkatama dari tubuhnya.
“Tidak! Maksudku tidak untuk saat ini.”
Tidak dapat menahan diri, bibir Arkatama langsung mendesak. ******* habis rasa bibir Kiyara.
Tok tok tok
Suara nyaring ketuka pintu membuat Arkatama mengumpat keras.
“Ada apa?’ Teriak Arkatama keras pada Dipta.
“Presdir, anda harus kembali sekarang.”
...…....
Sepeninggal Arkatama, Kiyara menjelajahi dunia internet dengan iPadnya. Ia melihat sebagian berita besar berasal darinya. Banyak orang yang menggali masa lalunya dan tentunya itu tidak benar dan terlalu dibubuhi dengan kata-kata yang dibesarkan.
Bertunangan dengan Arkatama dari perusahaan besar setelah menjadi aktris untuk beberapa bulan, telah memperkuat tuduhan bahwa Kiyara hanya mengandalkan kecantikannya saja. Kiyara juga dituduh sebagai perebut laki orang oleh penggemar Inez.
Masalah itu sangat berdampak pada tim produksi. Para netizen akan memboikot film itu jika Kiyara tidak segera dikeluarkan dari film tersebut.
Kiyara hanya mengela napas panjang dan dengan kasar membanting iPadnya di ranjang.
“Menyebalkan.”
Keesokan harinya, banyak anggota kru sedang bergosip di belakang Kiyara.
“Bagaimana menurutmu? Banyak orang membicarakan hubungan Kiyara dan Presdir Arkatama?”
“Kita semua tahu, bagaimana Presdir Arkatama memperlakukan Inez dengan baik. Bahkan mendukungnya dan pergi menemui Inez lalu tiba-tiba saat acara kemarin tiba-tiba Presdir Arkatama tidak ingin menikahi Inez dan malah ingin menikahi Kiyara. Menurutmu?”
“Kiyara adalah rubah betina yang licik bahkan menggoda Presdir Arkatama.”
“Ya semua gosip meledak. Banyak skandal tentang Kiyara.”
“Sebaiknya kita jangan membicarakannya lagi.”
“Kenapa?”
Beberapa anggota kru dan beberapa pemeran figuran membicarakan skandal Kiyara.
“Apa yang sedang kalian lakukan?” Tiba-tiba suara Mery terdengar.
Semua orang terkejut dan mulai berlagak sibuk.
Kiyara yang berdiri di samping mery hanya memasang wajah datar. Seolah-olah tidak mendengar apa-apa.
“Uhuk uhuk.”
Mereka berdua memandang ke arah suara batuk dan melihat Dipta di sana. Lalu pria yang berada di depan Dipta.
Arkatama berjalan perlahan menuju Kiyara dan kemudian menarik tubuh mungilnya ke dalam pelukannya. Kiyara terkejut. Mereka masih berada di lokasi syuting.
Orang-orang terkejut saat melihat Arkatama memeluk Kiyara.
Kiyara langsung berjuang untuk melepaskan diri. Begitu berhasil, ia langsung menarik tangan Arkatama.
Di dalam mobil, Kiyara memutar telepon Mery namun tak ada jawaban dari asistennya itu.
“Ada apa?”
“Tidak ada,” kata Kiyara.
“Apakah kamu perlu bantuanku di konferensi besok.”
“Tidak.”
“Jangan meremehkan pers dan kekuatan netizen di negara ini.”
Arkatama berharap Kiyara akan meminta bantuannya.
...…...
Kiyara memandang cermin di depannya dengan senyum tipis di bibirnya. Baju yang ia pakai khusus dibeli langsung oleh Arkatama. Terlihat indah dan begitu elegan. Gaun yang ia pakai terdapat belahan samping yang tak terlihat.
Tapi ketika melangkah akan menunjukkan paha mulusnya . Kiyara memuji dalam hati pilihan Arkatama itu. Terlihat begitu sempurna. Sekarang ia siap untuk menghadiri konferensi pers.
Tidak terlalu lama kemudian, Kiyara dan rombongan tiba di hotel yang menjadi temoat diadakannya konferensi pers.
Begitu wartawan melihat mobil yang datang, mereka langsung merubungi Kiyara. Pada saat yang sama, mereka di dorong oleh beberapa pengawal.
Arkatama turun dari mobilnya juga dengan percaya diri melangkah ke samping Kiyara. Arkatama langsung memegang tangan kiyara.
“Aku akan mengantarkanmu.”
“Mengapa kamu datang?”
“Untuk memberimu dukungan.”
Hanya dalam beberapa detik, semua kamera yang berkedip diarahkan ke keduanya.
“Nona Kiyara, bagaimana tanggapanmu tentang berita yang beredar?”
“Bagaimana kamu bisa bertemu dengan Presdir Arkatama?”
“Presdir Arkatama, apa pendapatmu tentang semua ini? Dikatakan bahwa nona Kiyara mengandalkan kecantikannya untuk menjadi aktris? Dan kehidupan pribadinya dipertanyakan karena tidak jelas.”
Pertanyaan repoter wanita itu membuat Arkatama berhenti, pria itu membaca nama dan perusahaan dimana repoter itu bekerja. Tanpa kata pun Arkatama meletakkan tangannya di pinggang Kiyara.
“Tamat riwayatmu,” gumam Arkatama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Fenti
apakah dia dipecat??🤔
2024-03-06
0
Fenti
mati saja kaya kalau begitu🤣🤣
2024-03-06
0
Fenti
banyak uang mah bebas😁😌
2024-03-06
0