pagi itu tanpa pikir panjang, sheina langsung bergegas menghampiri hotel pesona, yang ada di sebelah toko laundry milik keluarga nya, pada saat ia masuk ke dalam toko tersebtu, mulut sheina terbua lebar tercengang tak menyangka apa yang iya lihat "ini hotel apa istana kerajaan sih indah banget, jauh berbeda dari toko laundry ku, pantas saja pria itu sangat menginginkan ruko pamanku, hemmn mataku tak bosan2 melihat deaign dari hotel ini benar-benar mempesona". gumam sheina.
mata shenina terbelalak menyaksikan lukisan yang sangat besar, sosok pria yang memarahi pamannya kemarin, dan tertulis namanya pandra puntra dahasian, " jadi nama pria itu pandra putra dahasian, dia sanggat gagah dan tampan sekali di lukisan itu, tapi tak seperti hatinya yang sangat buruk", gumam sheina.
sheina menghampiri meja resepsionis, "apa tuan pandra nya ada?", petugas respsionis pun bertanya "apa nyonya ada janji senelumnya?". aku pun terdiam, mendadak ada seorang pria yang sangat sempurna, dingin dan santun "iya, dia sudah ada janji dengan tuan pandra", ujar pria itu "anda siapa pak?", aku bertnya "perkenalkan saya jev, sekertaris tuan pandra, anda nona sheina kan, keponakan bapak rio wijaya?", aku hanya mengagguk "baik, mari ikut saya ke ruangannya tuan pandra",
di perjalanan menuju ruangan tuan pandra hatiku bertanya-tanya, "darimana pria ini tau mrngenai ku, hemmm sudahlahhhh",aku pun menaiki lift dan menuju ruangan tuan pandra, "ruangan ini indah sekali", jev pun membalas kata-kataku, "terimakasih atas pujiannya nona, nona silahkan tunggu di sini saya akan panggilkan tuan pandra", aku hanya mengangguk.
aku duduk di sofa di ruangan tuan pandra, "benar- benar hebat pria ini, sekretaris nya saja seorang pria jua haaaaa, sepertinya dia tidak suka dengan wanita, mungkin karna wanita bertele-tele dan dab cengeng", gumam sheina.
setengah jam aku menunggu tuan pandra, jev kembali dan mengajakku ke sebuah ruangan, sepertinya ruangan rapat tetapi kenapa banyak sekali makanan di sini, apakah akan ada pesta " tuan jev apakah akan ada pesta di sini?", tanyaku, jev hanya tersenyum dingin dan iya mempersilahkan aku duduk, "makanan di sini benar-benar enak, lezat dan mahal sepertinya", air liurku pun penuh menyaksikan hidangan yang mewah ini di hafapanku.
tidak lama setelah itu, yang di tunggupun muncuk iya dia, tuan pandra putra dahasian pemilik hotel ini, akupun langsung berdiri melihat kedatangannya," tampannyaaaa", gumam dalam hatiku. "muka jelekmu biasa saja tidak usah terpesona seperti itu melihatku", dalam hati aku berkata "siapa juga yang terpesona ihhhh", iya per tertawa terbahak-bahak melihatku, seperti melihat badut di acarasirkus,"ada apa dengan muka ku, apakah sseparah itu?", aku hanya bertanya dalam hati.
"baik, apa tujuanmu berani datang ke tempatku?", tanya pandra
"aku hanya ingin melunasi hutang-hutang pamanku, apapun akan aku lakukan asal kau tidak menyakiti mereka berdua, karena mereka berdua adalah segalanya bagiku, mereka adalah keluargaku satu-satunya" itu pinyaku.
pandra hanya tertawa, suaranya pun menggelegar seperti akan memakanku, aku hanya terdiam dan menundukan pandanganku." baiklah kalo itu mau mu mata kucing kampungan", ia melirik jev, jev pun menyerahkan map yang berisi surat perjanjia,"silahkan kau membacanya dan menandatangani perjanjia ini", pinta pandra.
akupun mulai membaca satu persatu perjanjian itu, dan aku terkejut membacanya, pria dingin inj ingin aku menikah dengannya dan menjadi istrinya, iya ingin memindahkan toko laundry kami ke tempat yang lain, serta yang aku tidak habis pikir apapun yang berkenaan denganku sudah menjadi tanggung jawabnya, dan setiap apa yang iya minta adalah aturan yang tidak bisa di bantah.
"kau ingin mengekuarkan biji matamu, mengapa kau membaca perjanjian itu sampai sebehitunya, apa kau sudah tidak sabar?", aku hanya terdiam.
dalam benakku penuh dengan pertanyaan-pertanyaan, "bagaimana ini sheina, kalo aku tidak menandatanganinya aku pasti akan jadi miliknya juga, seperti yang iya katakan apabila paman tidak mampu untuk membayar hutang-hutang nya maka akulah bayarannya", tak begitu lama aku berfikir "baiklah aku menyetujui semua perintahmu tuan", akupun menandatangani surat perjanjian itu.
pandra pun mendekati sheina dan menyuapkan potongan buah kiwi kepadanya "makanlah", aku menolaknya " bukankan kau sudah menandatangani surat perjanjian itu?, kau tidak boleh menolak semua keinginanku", muka pandra berubah seperti ingin memakanku, akhirnya aku menerima suapan potongan buah kiwi itu, tak sampai itu saja, tuan pandra juga menyuapiku bebrapa makanan lainya, sampai-sampai aku kekenyangan dan tegang," apa ia mau membunuhku dengan menyuapiku penuh makanan begini supaya perutku meledak?", pria itu hanya senyum saat menyapi aku makan "tuan aku sudah kekenyangan, apakah kau mau membunuhku dengan menyapiku makan terus menerus?", lalu iya tertawa sangat kuat dan kencang "hahhhhaaaa terbesit di otaku ingin melakukan itu", nada bicara pandra membuat sheina semakin bergetar.
"baiklah, selebihnya biar aku yang urus, kau tinggal duduk manis saja ya, kucing kampung" , sambil mengelus kepalaku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Ruby Talabiu
stres itu thor bisa jja bikin cerita
2020-11-05
2
Sunarti Mahrudin
gila x dia
2020-11-04
2
julian 🤩🤩🤩
kucing kampung yg cantik
2020-09-17
2