Semuanya sudah terjadi, hal yang tidak pernah terduga oleh sheina, di atas tempat tidur ini, dengan memakai selimut yang sama, tanpa ada benang sekalipun di dalam nya, sepasang suami istri ini baru saja melakukan hubungan yang selayaknya di lakukan oleh pengantin baru.
“Sampai kapan kau mau tidur puss?, aku tau kau sudah bangun dari tadi”, pandra bertanya kepada istrinya dengan nada yang sangat lembut tapi sedikit mengancam.
Sheina masih menutup matanya, ia sangat bingung atas apa yang sudah terjadi, bahkan ia tidak berani menggerakkan tubuhnya karena kaki pandra yang melingkar sangat kencang di kakinya.
“Benarkah kau masih mau berbaring di sini?, kalau begitu apa kita perlu melakukan nya lagu sayang?”, pandra berbicara sambil menggigit kuping istrinya itu, dan sontak mata sheina terbangun yang membuat suaminya itu tergelak sangat kencang.
“haaa haaa, betapa bodohnya kau ini puss, kenapa di otakku ini ingin melakukannya lagi dan lagi ya?, apa karena mukamu yang sangat bodoh itu?”.
Pandra menatap istrinya dengan sangat tajam, mata mereka saling bertemu, “maafkan saya tuan, apakah bisa tuan melepaskan kaki tuan, kakiku sudah mulai keram”, pinta sheina.
“Kalau aku melepaskannya, apa kau bisa membayar hutang mu?”, pandra bertanya sambil mengecup kening istrinya, sheina merasa sangat bingung, hutang apalagi yang harus ia bayar, sedangkan saat ini dirinya sudah ada di pelukan tuannya itu.
“hutang apa tuan?”.
kali ini pandra mulai mencubit pipi istrinya dengan sangat geram nan manja, “bukankah tadi kau ingin memandikanku?, bisa-bisanya secepat itu kau melupakan hal itu?, hutang harus dibayar, aku tidak mau tau mulai saat ini dan selanjutnya kau harus memandikanku setiap hari, kau mengerti?”, pandra menatap mata istrinya dengan penuh amarah, sheina hanya mengangguk.
Di kamar mandi, sheina mencoba melakukan kegiatan yang baru ia lakukan beberapa saat lalu, saat semua nya terjadi, semua yang ia jaga untuk suami yang ia cintai, ia mulai mengulangi menggosok punggung dan dada bidang suaminya dengan perlahan, dan tiba-tiba.
"Berjanjilah untuk tidak pernah meninggalkanku”, pandra memeluk istrinya itu dengan sangat erat, kali ini sheina membalas pelukan suaminya itu.
Selesai mandi mereka menuju ruang makan untuk menyantap semua hidangan yang ada di hadapan mereka, kali ini lagi dan lagi pandra menyuapi istrinya itu dengan berbagai macam makanan.
“aku sudah kenyang tuan, perutku sudah mulai sakit”, sheina meminta pandra menghentikan tingkah konyol nya itu.
”kalau kau benar-benar sudah kenyang, aku minta kau kembali ke kamar kita akan melakukannya untuk kedua kalinya”.
pandra tersenyum sambil menjahili istrinya itu, “tidak tuan, aku makan saja di sini, silahkan saja kalau tuan ingin menyuapiku terus-menerus, tiba-tiba aku sangat lapar”, pandra tertawa sejadi nya.
Beberapa saat setelah mereka makan, sekretaris jev menghampiri pandra dan sheina, “selamat siang tuan”, pandra hanya melirik sekretaris nya itu sambil menyuapi istrinya.
“bagaimana jev, apa kau sudah menyiapkan semuanya?, apa ibu dan ayah masih di rumah?”, jev terdiam sejenak dan menatap ke arah sheina.
"tuan, dokter jon ingin bertemu dengan nona sheina”, muka pandra berubah memerah dan penuh dengan amarah.
“aku tanya sekali lagi jev, apa kau sudah menyiapkan semua keperluan nona muda di rumahnya yang baru dan apakah ayah dan ibu masih di sana?”.
jev membungkukan tubuhnya, “iya tuan”.
pandra menatap jev yang sedari tadi masih membungkuk, “aku tak mengizinkan istriku bertemu dengan dokter kampungan itu, kau sampaikan padanya bahwa aku tidak mengizinkan sheina bertemu dengannya”.
kali ini pandra benar-benar marah, ia belum bisa menerima apabila istrinya mengetahui penyakit kejiwaan yang ia derita selama ini. Jev meninggalkan ruangan setelah pandra menjelaskan amarahnya.
Saat ini pandra sangat takut dan tak mau kalau istrinya mengetahui penyakitnya, dokter jon sebelumnya sudah menjelaskan kepada pandra akan penyakit ketiga yang akan menyerangnya, ia tak ingin kehilangan cintanya untuk kedua kali, kali ini pandra benar-benar akan menjaga istrinya dengan sangat ketat, ia tatap mata istrinya dengan sangat tajam.
“berjanjilah untuk tidak pernah meninggalkanku”, kali ini pandra bertanya untuk kedua kalinya setelah dari kamar mandi tadi.
“Aku minta kau menjawabnya sheina”.
sheina sontak terdiam sambil menatap mata sang tuannya itu, mulutnya terbungkam, ia tak tau apa yang membungkam mulutnya, “apa kau harus dipaksa untuk berbicara sayang?,
berjanji lah untuk tidak pernah meninggalkanku”.
kali ini nada bicara pandra mulai tinggi dan kencang, “iya tuan aku berjanji”, sheina mengucapkannya dengan penuh keraguan, “benarkah, kau sudah berjanji, aku harap kau tepati janjimu”.
Sheina merasa sangat heran akan pertanyaan tuannya itu, bukannya ia hanya isteri bayaran akan menebus hutang paman dan bibinya, bahkan ia yakin sewaktu saat nanti pasti tuannya akan meninggalkannya, ia sudah pasrah akan hidupnya, apalagi saat kejadian beberapa saat lalu, hatinya sudah hancur, masa depannya sudah sirna dan musnah.
***
Di tempat yang berbeda, di kediaman tuan pandra, ayah dan ibu pandra sedang berbincang sambil sarapan pagi, “sayang, bagaimana nasib anak kita, haruskah ia di bodohi oleh wanita miskin itu, mau ditaruh dimana mukaku ini”, ibu pandra mengeluh akah tingkah laku anak semata wayangnya itu.
“Diamlah dan nikmati saja, akan ada masanya kita memisahkan mereka berdua, aku minta kau biasa saja menyikapinya, biarkan saja anak kita menikmati kebahahiannya, tapi nanti aku pastikan rencana kita berjalan dengan lancar”.
ayah sheina berbicara dengan sangat meyangkinkan kepada istringa, ayah pandra berencana untuk tetap memisahkan anak dan istrinya itu tetapi dengan cara yang berbeda seperti empat tahun lalu.
Ayah dan ibu pandra tidak pernah sadar akan kejiwaan yang dialami oleh anak nya, mereka hanya mementikan urusan mereka saja, tanpa memahami apa yang anak mereka inginkan, sejak empat tahun lalu di saat anak nya mengalami gangguan mental yang sangat akut.
Di saat anaknya mengalami gangguan jiwa hanga sekretaris jev dan dokter jon yang mengurus semuanya serta beberapa pelayan. Hidup pandra apabila di lihat dari dalam amatlah menyedihkan, pandra amatlah haus kasih sayang, dan perhatian, karena itu di saat ia menemukan cintanya di toko laundry milik paman sheina, ia berjanji untuk menjaga cintanya.
******
Pesan penulis
Hai teman-teman penikmat noveltoon Pelampiasan cinta tuan muda, aku mohon maaf ya, kali ini agak sedikit lama terbit nya, karena ada sesuatu hal yang harus diselesaikan diluar menulis
Teman-teman aku mohon kritik dan sarannya akan novel ini, aku juga sangat senang akan komentar kalian yang sangat membangun, novel ini aku buat dari ide-ide dan gagasan dari teman-teman yang ada di sekeliling aku, aku juga berharap mendapatkan ide dan gagasan dari teman-teman pembaca noveltoon khususnya novel pelampiasan cinta tuan muda.
Terimakasih love you all
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Neivi Rose Papilaya
wah ceritanya jangan seperti crita2 novel lainnya dong,knp sih selalu ada yg mau memisahkan,ibu tiri & ayah Rendra ini ga punya hati ya,Anak sampe sdh sakit scr psykihis jiwanya,kok mau mengulang masa lalu,aduh udahlah biarkan mereka happy ending walau harus melewati krikil2 kehidupan cinta mereka😔🤨
2021-03-02
1
Ruby Talabiu
orang tua karna harta anak nya di korban kan
2020-11-06
1
siti lahiriah
keren ceritanya,
mungkin beberapa kalimat yang perlu diperbaiki..😊
2020-09-19
6