Emily benar benar tak tau harus membalas seperti apa ketika James terus menggodanya
walau pun Emily tak tau harus berbuat apa ia mengikuti nalurinya saja dan mengimbangi apa yang James lakukan padanya.
padahal ini kali pertama Emily melakukan nya, walaupun dengan berlahan James melakukannya namun tetap saja itu membuat Emily tegang,
pada akhirnya semalaman James dan Emily melakukan hal yang seharusnya mereka tak lakukan.
PAGI HARINYA...
04 : 00 Wib...
semalaman Emily terus di serang omnya sampai lemas,
mungkin tiga kali mereka melakukan lagi dan lagi, seakan mereka berdua tak puas puas melakukan itu.
sampai Emily tak bisa bangun karena badannya sakit semua, dari ujung rambut sampai ujung kaki,
ia benar benar tak bisa bangun jika saja ulangan akhir semester hari ini tak penting bagi hidup nya mungkin ia lebih memilih masih tertidur di pelukan om tercintanya..
( astaga... hari ini gue ujian kan,) batin Emily mengingat.
( gue harus cepat cepat pulang,) pikir Emily lagi..
Emily pun memindahkan lengan omnya yang memeluk dirinya dengan berlahan lahan, setelah lengan itu terpindah ia menuju kamar mandi sebentar dan sengaja menyalakan shower, berharap ia melakukan itu James tak curiga jika dirinya sudah tak ada di sana, dengan cepat ia mengambil baju bajunya dan memakainya dengan cepat juga,
sebelum pergi Emily mencium bibir omnya dengan lembut,
" aku sangat mencintaimu om James," ucap Emily lembut dan meninggalkan James seorang diri di sana..
sebelum pergi Emily menulis sesuatu di cermin yang lumayan besar dan tinggi dan ia terkikik geli saat menulisnya..
tak lama James pun terbangun dari tidur nyenyaknya, ia tersenyum mengingat kejadian indah semalam namun senyuman itu sirna saat tempat di sisi nya sudah kosong tak ada siapa siapa di sana.
( kemana gadis itu,) batin James enggan bangun.
( apa dia sedang di kamar mandi,) batin James lagi karena ada suara air di dalam kamar mandi,
James tersenyum senang, ini adalah kali pertama nya merasakan kenikmatan luar biasa setelah beberapa tahun tak merasakan seperti ini lagi.
mungkin jika gadis itu keluar dari kamar mandi ia akan melakukannya lagi dan lagi, begitulah pemikiran James saat ini,
James pun mau tak mau bangun berlahan ia menunggu gadis itu keluar dari dalam kamar mandi namun tak kunjung keluar,
James pun menghampiri kamar mandi itu dan tak ada siapa siapa di dalam,
" kemana gadis kecil itu," ucap James kesal karena di tinggal seorang diri seperti pelacur.
James pun dengan kesal membersikan tubuhnya, dan dengan cepat ia memakai bajunya kembali,
" berani beraninya gadis itu meninggalkan ku," ucap James marah..
Ia akan melapor pada momi si pemilik rumah bordil ini atas kelakuan pekerja yang telah meninggalkannya ia pun mandi lebih dulu agar terlihat segar dan tampan.
setelah selesai James pun kembali kedalam kamar untuk berpakaian.
James benar benar terkejut saat melihat ada noda darah di seprei putih berwarna gading itu.
" apa gadis itu masih perawan," tanya James pada dirinya sendiri,
ia merasa aneh bukankah semua pekerja seperti itu tak ada yang perawan, tapi kenapa gadis itu masih perawan..
" tapi bukankah momi Deana sudah mengatakan kalo di rumah pekerja di sini tidak ada yang perawan," ucap James bingung.
" baiklah seharunya aku tanyakan dulu pada momi Deana," kata James lagi ia pun dengan cepat memakai baju dan ia pun turun untuk menemui momi Deana.
namun sebelum turun ia melihat tulisan tangan yang indah di cermin dekat ranjang..
" terimakasih atas layanan yang memuaskan tuan💋"
tulisan tangan Emily begitu indah,
James terkekeh saat melihat tulisan itu..
" apa dia pikir dia akan terbebas dariku," ucap James terkekeh geli.
" lihat saja, akan ku pastikan kau mendapat masalah karena sudah meninggalkanku seperti seorang pelacur," ucap James lagi.
James pun turun untuk menemui momi Deana..
" tuan James," panggil momi Deana senang karena melihat James sangat bugar dan segar..
" dimana gadis itu," tanya James marah.
" gadis, gadis yang mana tuan," tanya Deana bingung.
" hadis yang semalam bersamaku, namanya Emi, dimana dia," kata James lagi..
" ah jadi nama gadis itu namanya Emi, dia sudah pulang tuan," kata momi Deana pelan.
" apa pulang, bukankah dia bekerja di sini," tanya James bingung.
" tidak tuan, dia tidak bekerja di sini, saya pikir gadis itu kenalan tuan," ucap momi Deana jujur.
" tadi gadis itu juga berkata sebelum pulang, kalo dia kenal dengan tuan, dan katakannya anda juga sangat mengenal gadis itu," ucap Deana lagi.
( mengenal ku, tapi siapa,) batin James mengingat kalo dia memiliki kenalan seperti Emily..
berapa kali pun James ingat ia tak pernah memiliki kenalan seperti Emily,
" jadi maksudmu dia tidak bekerja di sini," tanya James lagi.
" tidak tuan, semalam saya kan sudah bilang kalo gadis itu tidak bekerja di sini, tapi tuan tetep kekeh mau gadis itu yang melayani tuan," kata momi Deana membela.
" jadi...dia bukan seorang pelacur,, pantas saja semalam dia...." tanya James semakin bingung.
" apa kau tau dimana alamat rumahnya," tanya James lagi.
" bukankah gadis itu mengatakan kalo anda mengenalnya, bahkan gadis itu juga tau nama anda tuan," tanya balik momi Deana.
" jika aku mengenal gadis itu, mana mungkin aku bertanya padamu bukan," kata James dengan nada marah.
" aaah maafkan saya, saya benar benar tidak tau nama atau pun alamat gadis itu," ucap momi Deana merasa takut.
" baiklah...Jika dia kembali kesini, tolong hubungi saya, atau jika perlu kau tangkap dia, dan langsung hubungi saya jika kau mendapatkannya," kata James meninggalkan tempat itu, sebelum pergi ia memberikan momi uang yang cukup banyak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Anita noer
wah....yg pertama hanya utk om james
2023-09-16
1