" sory ya Em, gue gak tau harus minta tolong sama siapa," kata Kiran setelah mereka berada di tempat aman..
" gue gak tau kalo Ali jadiin gue barang taruhan," kata Kiran lagi..
" dan ketika dia bilang suka sama gue, gue langsung mau jadi pacarnya karena gue juga menyukai nya," kata Kiran merasa bodoh..
" dan gue gak tau kalo gue malah di jadikan barang taruhan dan gue malah di lecehkan sama ketua genk nya," kata Kiran menangis..
" dan ketika Ali menyebut nama lu pada ketua genk nya ia berkata akan mendapatkan lu saat itu," kata Kiran merasa bersalah.
" dan karena gue tak tau harus bagaimana akhirnya gue katakan kalo gue juga teman lu, dan Ali pun mengirim surat sama lu, dan mengatakan menyandra gue, agar lu percaya," kata Kiran lagi dan ia menangis lagi karena merasa bersalah pada Emily..
" gue benar-benar minta maaf Em, gue benar benar tak tau harus bagaimana," kata Kiran lagi..
" udah gak apa apa, yang penting lu baik baik saja sekarang," kata Emily pelan.
" Iya Ran, udah lupakan aja yang penting lu dan kita semua selamat dan baik baik saja," kata Gadis menimpali..
" lagian gue yakin kok tuh orang gak bakalan ganggu kita lagi," kata Emily tegas..
Emily, Gadis dan Kiran pun berlalu menuju kelas mereka, Karena jam sekarang jam pulang..
HARI MINGGU KEMUDIAN...
pagi pagi sekali Emily sudah bertarung dengan kakaknya Juna di aula rumah Jhonatan..
dan itu juga di suruh Jhonatan untuk mengasah kemampuan Emily yang sudah lama tak belajar..
Emily dan Juna saling menyerang satu sama lainnya..
di sana juga ada tante Angela, Jimy dan juga Jody, tak lupa om Jhonatan juga berada di sana menyaksikan pertarungan sengit antara Emily dan Juna..
" ayolah kak, jangan main main, seriuslah sedikit." kata Emily ketika melawan Juna yang tak mempunyai tenaga lagi..
" astaga Emi, kamu pikir kakak main main hah, kakak juga pakai tenaga saat melawanmu," kata Juna kesal karena Emily pikir Juna main main berkelahi dengannya.
" benarkah," kata Emily dan dengan cepat mengalahkan Juna. Juna pun terkapar kelelahan..
" haaa..haaa... kamu memang hebat Em, kemampuan mu semakin bagus saja," kata Juna terengah-engah.
" sampai kakak saja kalah," kata Juna lagi..
" biar gue yang coba lawan, kak," kata Jody dan ia pun menghampiri Emily dan melawannya..
dengan sigap Emily pun menghindar saat Jody mau menyerangnya..
Emily tersenyum melihat Jody yang menyerangnya seperti itu..
" bukan seperti itu dy, tapi.... begini," kata Emily dan malah memberi tau Jody bagaimana cara melawan dengan benar..
Jhonatan yang melihat keponakan dan anaknya berkelahi hanya tersenyum karena apa yang ia pikirkan ternyata tidak benar, ternyata Emily semakin Hebat saja dalam menguasai ilmu ilmu beladiri...
" Jimy...coba kau lawan juga Emily bersamaan dengan Jody," kata Jhonatan pelan.
Jimy pun mengangguk dan melawan Emily bersama dengan Jody.
Emily pun dengan gesit melawan dan mengalahkan Jody dan juga Jimy bersamaan.
prok...
prok...
prok...
Jhonatan bertepuk tangan karena merasa bangga pada keponakannya yang semakin hebat saja dalam menguasai ilmu beladiri..
" sudah...sudah cukup, berhentilah," kata Jhonatan lantang..
Emily, Jimy dan Jody pun berhenti dan menghampiri Jhonatan..
" selamat sayang...ternyata kau semakin hebat saja," kata Jhonatan pelan..
" itu semua kan berkat om Natan juga, kalo bukan om Natan yang mengajarkan mana bisa Emi sehebat sekarang," kata Emily tersenyum dan memeluk omnya itu..
" makasih om," kata Emily memeluk Jhonatan sayang..
" sama sama sayang, itu semua demi kebaikanmu juga," kata Jhonatan..
" apa lagi di jaman sekarang anak perempuan banyak yang menjadi bahan kejahatan," kata Jhonatan lagi.
" mungkin dengan belajar beladiri, kamu bisa menjaga dirimu sendiri sayang," kata Angel ikut berbicara..
" apa yang di katakan tantemu benar sayang,," kata Jhonatan tersenyum dan Emily pun mengangguk mengiyakan,,
" ah iya... katanya kamu nanti mau belajar kelompok," kata Angel mengingatkan Emily kalo hari ini ada janji bersama teman temannya.
" oh iya...Emi hampir saja lupa tan, makasih ya tan udah di ingetin," kata Emily berlari menuju kamar mandi..
" hati hati sayang.. jangan lari lari," kata Angel pelan.
" tak di sangka Emi kita sudah tumbuh dewasa saja," kata Jhonatan mengajak Angel masuk.
" iya, dan semakin dewasa Emi semakin mirip saja dengan Regina." kata Angel tersenyum..
" Iya... semakin hari Emily memang semakin mirip dengan Regina," kata Jhonatan mengiyakan..
" cuma... Emily lebih cantik dari Regina," kata Jhonatan tersenyum..
" kau benar sayang," kata Angela tersenyum juga.
*********
setelah selesai mandi Emily pun menuju tempat dimana Gadis dan dirinya akan belajar..
tadinya Emily dan Gadis akan belajar di rumah Gadis namun karena sekarang bertambah dan Kiran ingin ikut belajar juga, akhirnya mereka pun belajar di luar rumah saja,,
mereka juga memesan tempat agak lumayan jauh, dan mereka belajar di sebuah caffe yang terbilang cukup unik.
teman teman Emily sudah berada di sana,
sedangkan Emily baru saja sampai.
Emily melihat lihat caffe yang begitu unik ini ia benar benar takjub saat melihat desain caffe unik ini..
" di sini, Em," panggil Gadis saat melihat Emily yang celingak celinguk mungkin mencari keberadaan mereka berdua.. begitulah pemikiran Gadis saat ini
Emily pun tersenyum melihat kedua temannya sudah berada di sana.
" sory ya, gue telat," kata Emily langsung duduk di hadapan kedua temannya.
mereka bertiga pun belajar dengan serius..
banyak sekali yang tak di mengerti Gadis dan Kiran dan itu membuat Emily pusing memberi penjelasan pada Gadis dan juga Kiran.
namun lambat laun Gadis dan Kiran pun mengerti apa yang di katakan Emily..
" istirahat dulu napa, gue laper banget, boleh makan dulu kan," kata Emily pada teman temannya..
Gadis dan Kiran hanya tersenyum melihat Emily yang kelaparan seperti itu..
" memangnya lu belum makan apa em," tanya Gadis..
" udah...cuma kan tadi pagi gue cuma sarapan roti aja, bukan nasi makannya gue laper banget ini," kata Emily memesan makanan.
" makan aja dulu Em, nanti biar gue yang traktir," kata Kiran pelan.
" Emily doang yang lu traktir gue gak gitu," kata Gadis kesal pada Kiran karena hanya mentraktir Emily saja..
" iya iya lu juga boleh kok, tenang gue yang traktir juga," kata Kiran yang memang anak orang punya..
" beneran ya," kata Gadis dan memesan makanan serta minuman untuk mereka bertiga..
" eh bentar ya gue ke toilet dulu," ucap Emily nyengir.
" kebiasaan pasti mau boker lu ya," kata Gadis mendelik.
" gak lah, gue mau pipis kebelet ini," kata Emily dan berlalu meninggalkan gadis dan Kiran yang tertawa...
setelah selesai dari toilet Emily menuju kembali pada Gadis dan Kiran namun pandangannya teralihkan pada seseorang yang Emily kenal..
" om," kata Emily kaget saat melihat seseorang yang ia kenal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Anita noer
wah ketemu org yg dsuka....
2023-09-16
1