" sudah siap sayang," tanya tante Azahra lembut saat melihat Emily yang baru saja membereskan baju bajunya.
" sudah kok tan, memangnya om Natan sudah ada ya tan," tanya Emily senang.
" iya...om kesayangan kamu sudah ada di luar," kata Azahra tersenyum lirih.
" tante zahra kenapa," tanya Emily pelan saat melihat raut wajah tante yang ia sayangi terlihat sedih seperti itu.
" tidak apa apa, hanya saja...tante akan kesepian jika kamu tidak ada di rumah ini," ucap Azahra pelan..
" tante.... sebentar lagi pasti tidak akan kesepian kalo gak ada Emi, soalnya dede bayi tante sebentar lagi akan lahir, jadi tante tidak akan kesepian lagi kalo gak ada Emi," ucap Emily pelan dan tersenyum lembut,
senyuman itu membuat Azahra ingin menangis karena ia melihat senyuman itu seperti senyum Regina di dalam diri Emily.
" tante," panggil Emily kaget saat Azahra malah menangis.
" kau sangat begitu mirip dengan Ibunda mu, sayang," ucap Azahra menangis..
" tentu saja aku mirip Ibundaku tan,kalo aku mirip om Natan berarti aku ini anaknya," ucap Emily bermaksud bercanda dengan tantenya..
namun itu malah membuat tantenya semakin sedih..
" kau benar sayang, tentu saja kau pasti mirip ibunda mu," ucap Azahra lembut..
" hanya saja aku sangat merindukan ibunda mu itu," ucap Azahra terisak..
" tante...bukan hanya tante yang merindukan bunda, Emi juga sama seperti tante merindukannya," ucap Emily menenangkan tante yang ia sayangi menangis..
" tante jangan menangis, nanti dede yang ada di perut tante ikut nangis juga loh," ucap Emily mengingatkan jika Azahra tengah hamil besar saat ini.
" kau benar sayang, seharunya tante tak menangis seperti ini," kata Azahra pelan..
" haaaaah,... ayo kak Natan pasti sudah lama menunggumu," ucap Azahra menarik nafas lembut..
Emily pun mengangguk dan mengikuti tante Azahra ke luar kamar..
" pelan pelan sayang jangan lari lari," kata Azahra lembut saat melihat Emily berlari menuruni tangga..
Emily hanya tersenyum mendengar apa yang di katakan tantenya itu..
" om Natan," panggil Emily saat melihat om nya sedang berbicara dengan Jacky...
Emily pun berlari menghampiri omnya itu..
dengan sigap Jhonatan malah mengguncangkan tubuh Emily ke atas dan memutarnya seperti anak kecil,
walaupun sudah dewasa Emily tetap suka diperlakukan seperti itu oleh om omnya!!
karena memang sudah biasa sedari kecil ketika bertemu dengan om omnya mereka akan melakukan seperti itu..
" apa kabarmu sayang," tanya Natan pada Emily ketika kakinya sudah berada di atas tanah..
" aku baik baik saja om," kata Emily pelan..
" im sendiri bagaimana kabarnya, bagaimana kabar dengan tante Angel dan kakak kakak," kata Emily pelan.
" mereka sedang tak baik baik saja sayang, justru mereka sangat merindukanmu dan tak sabar ingin bertemu dengan mu saat ini," ucap Jhonatan pelan.
" benarkah," kata Emily pura pura terkejut dan membuat Azahra dan Jacky tersenyum melihat tingkah Emily yang seperti anak kecil..
" kalo begitu ayo cepat om kita ke sana, Emi tak mau kalo tante Angel sama kakak pingsan karena menunggu ku terlalu lama," ucap Emily bercanda..
" hahahaha...kau ini," ucap Jhonatan tersenyum..
" kalo begitu pamit lah pada om Jack dan tante Zahra," kata Jhonatan pelan..
Emily pun mengagguk dan berpamitan pada om Jacky dan tante Azahra.
tak lupa ia juga pamitan pada Azka...
sampai mobil hilang dari pandangan pun Azahra terus menatap mobil itu ketika Emily sudah tak ada di sana.
" ada apa," tanya Jacky lembut dan memeluk istrinya yang tengah bersedih..
" tak terasa Emily sudah besar saja, padahal baru kemarin kita melihatnya dilahirkan," ucap Azahra pelan dan malah menerawang mengingat masa lalu yang kelam..
" kau benar sayang... bahkan Emi sangat begitu miripnya dengan Regina," ucap Jacky pelan.
memang benar walau pun sedikit agak tomboi Emily tetap cantik bahkan kecantikannya mengalahkan ibundanya sendiri..
memang Emily sangat mirip dengan Regina hanya saja persi Emily lebih cantik..
Azahra mengangguk membenarkan apa yang suaminya katakan..
" memang... Emily sangat mirip dengan Regan, bahkan Emily begitu cantik dan menarik" ucap Azahra lirih..
" tak terasa juga Regan sudah lima belas tahun saja meninggalakan kita," ucap Azahra lirih mengingat kejadian naas yang menimpa Regina sahabat nya.
Zahra masih ingat betul kejadian saat kebakaran itu,
saat ia berkunjung untuk menemui Regina dan Emily,
ia benar benar terkejut saat melihat rumah Regina sudah di kepung asap dan api.
beberapa kali Zahra memanggil Regina namun tak ada sautan dari dalam,
Zahra pun menelpon suami dan kakak kakaknya kalo rumah Regina terbakar,
tak cukup waktu lama kakak kakaknya pun menuju tempat kejadian.
dan ketika Zahra mendengar tangisan,
Zahra bingung harus bagaimana ia pun membasahi tubuhnya,
dengan nekad Zahra malah berlari menerobos masuk dengan menggunakan pakaian basah.
ia tak mendengar apa yang di teriakan suami dan kakak kakaknya ketika ia berlari kedalam, karena di dalam pikirannya selalu mengarah kalo Regina di dalam masih selamat apa lagi ia mendengar suara Emily menangis,
Zahra pun mencari sumber suara itu dan menemukan jika Emily berada di pelukan Regina saat itu.
" Regan...," panggil Azahra lega saat melihat Regina masih hidup..
" Zahra," ucap Regina pelan..
" ayo...aku bantu kamu keluar dari sini," kata Azahra pelan.
namun Regina malah menggeleng dan memberikan Emily pada Azahra..
" Ra...tolong jaga Emily," ucap Regina..
" tapi Regan, kau juga harus hidup dan kita akan menjaga Emily sama sama," ucap Azahra menangis..
namun Regina menggeleng dan tak mau meninggalkan suaminya yang sudah meninggal memeluknya bahkan punggung suaminya sudah terbakar karena api semakin membesar..
" aku tak bisa meninggalkan suamiku Ra, Aku mencintainya, dan.... aku juga mencintai putriku, tapi aku tak bisa membiarkan putriku ikut bersamaku Ra," kata Regina lirih..
" tolong jaga dia Ra, demi aku," kata Regina pelan.
" pergilah sebelum api ini semakin membesar Ra, tolong selamatkan putriku Ra," pinta Regina sebelum meninggal..
dengan berlinang air mata Azahra pun menyanggupinya dan berlari membawa Emily di pelukannya, dan keluar dari api yang semakin membesar..
" Jack tolong Regina Jack tolong dia, aku mohon," pinta Zahra saat sudah berada di luar.
" aku tak bisa membawanya keluar karena tubuh Regan dan Nicolas tertindih sesuatu, aku mohon Jack tolong Regan, Jack,"
" tidak bisa sayang,, api nya semakin membesar," ucap Jacky lirih..
Jacky ingin sekali masuk kedalam namun api di dalam semakin membesar dan merobohkan bangunan itu..
suami Azahra pun memeluknya ketika Azahra berteriak memanggil Regina saat api semakin membara dan rumah itu berlahan roboh...
" sayang," panggil Jacky lembut membuyarkan lamunan Azahra yang sangat kelam..
" ada apa," tanya Jacky lembut
" aku hanya merindukan Regan saja," gumam Zahra lirih..
" aku benar benar merindukannya," kata Azahra menangis..
" bukan hanya kau yang merindukan nya sayang, aku dan juga kakak kakakku juga sama merindukan Regina," ucap Jacky suami Azahra.
" paling tidak kita masih bisa melihat Emily yang tumbuh dewasa dengan sehat dan bahagia," ucap Jack pelan.
" bahkan dengan adanya Emily rasa rindu kita pada Regina bisa terobati," kata Jacky lagi.
" kau benar sayang," kata Azahra tersenyum.
" paling tidak rasa rinduku pada Regan terobati ketika melihat Emily," kata Azahra pelan.
kejadian itu tak akan pernah bisa Azahra lupakan, ia selalu mengingat kejadian itu. bagaimana bisa ia melupakan kejadian naas itu, apa lagi Azahra melihat sahabatnya meninggal di depan matanya, mana bisa ia melupakan begitu saja.
walaupun penuh dengan luka bakar di punggungnya, Azahra tak pernah menyesali saat menyelamatkan Emily saat itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Anita noer
nah...episode ke 2 malah bikin sedih....😭😭😭😭
2023-09-16
1