sekarang jam menunjukan pukul tujuh malam.
Emily menyusuri mall itu berlahan sambil melihat lihat suasana mall pada malam hari.
" apa benar om James beneran ada di sini," gumam Emily pelan..
" lalu jika memang om James ada di sini di kota ini, berarti yang kemarin aku lihat itu beneran om James," kata Emily lagi..
" apa nanti aku bertanya sama om Natan saja ya," gumam Emily lagi..
" Emily," panggil Gadis setelah beberapa menit..
" lu kok malah keluar sih," tanya Gadis.
" males gue nonton romantis," kata Emily lagi.
" kasian banget si lu, makanya punya pacar sana biar tau romantis itu kaya gimana," kata Ken pelan.
" ye....banyak tau kak yang suka sama gue dan mau jadi pacar gue, cuma karena gue belum mau punya pacar gue tolak semua," kata Emily sombong..
" memangnya ada ya yang mau sama lu Em," kata Kenjo meledek Emily..
" sudah kalian ini selalu saja berantem," kata gadis yang menengahi adu mulut antara Emily dan Kenjo.
" pacar lu nya tuh nyebelin," kata Emily lagi..
" lu juga sama nyebelin," kata Kenjo yang tak mau kalah..
" sudah kalian ini," kata Gadis dan menggandeng Emily.
" ayo Em, kita tinggal kan orang nyebelin ini." ajak Gadis meninggalkan Kenjo yang diam mematung..
" sayang....kenapa kau malah marah padaku," kata Kenjo berlari mengejar Emily dan Gadis.
" aku tidak marah padamu tau, aku hanya tidak mau mendengar kalian bertengkar saja," kata Gadis pelan.
" baiklah...aku tidak akan bertengkar dengannya lagi, kau bisa pegang janjiku, iya kan adikku sayang," kata Kenjo lembut, dan bertanya pada Emily.
Emily hanya cuek pada kakaknya itu, ia tau tak mungkin kakaknya itu akan diam jika berurusan dengan Emily karena mereka tak pernah akur.
" janji," tanya Gadis pelan.
" ya sayang... aku janji," kata Kenjo tersenyum.
" iiiih.... geli banget gue denger nya," kata Emily dan pura pura merinding mendengar nya.
Gadis dan Kenjo hanya tersenyum melihat Emily yang bertingkah seperti itu..
" gue laper nih, kita makan dulu yuk," ajak Kenjo lagi...
Emily dan Gadis pun mengagguk.
" lu yang traktir ya kak," kata Emily senang.
" iya iya iya... gue yang teraktir, kalian mana punya uang," kata Ken tertawa.
Gadis dan Emily pun tersenyum...
ketiganya pun menuju restoran di mall sana.
mereka pun makan tanpa berkelahi..
" lu gak bareng kita aja Em," tanya Gadis saat ketika mau pulang..
" gak ah...gak mau jadi obat nyamuk gue," kata Emily pelan.
" ye... seriusan Em, lu pulang sendiri," tanya Gadis lagi.
" iya.. lagian kan tujuan kita tuh beda gak sama," kata Emily lagi..
" ya sudah..lu hati hati, jika sudah sampai kabari kakak, apa kau mengerti Emi," kata Kenjo pelan.
" ya kak,! aku tau kok, ya sudah ya kak, itu busnya udah ada," kata Emily saat melihat bus berhenti..
" yakin lu mau naik bus," tanya Ken tak percaya.
" iya...udah ya bye," kata Emily masuk menaiki bus itu.
" tapi Em," panggil Kenjo tak di dengar karena Emily sudah masuk kedalam bus..
" ya kali...gue mau jadi obat nyamuk lagi," kata Emily saat sudah duduk di bus yang akan menuju rumah om Jhonatan.
21 : 00 Wib.....
akhirnya bus itu pun sampai walau pun masih lumayan agak jauh..
Emily pun berjalan menuju rumah om Jhonatan melewati jalan yang sepi biasa Emily lewati..
" sejuk banget udara malam ini," ucap Emily dan merasakan udara malam hari yang memang sangat sejuk.
Emily melihat beberapa orang sedang berkumpul di jalan yang lumayan sepi..
apa lagi itu jalan yang sering ia lewati kalo pulang Kerja.
Emily lihat ada empat orang laki laki yang menghalangi jalannya dan Emily mengenal kedua laki laki itu yang tadi siang berada di caffe omnya dan kalo tak salah itu Bagus dan anak buah nya.. pikir Emily mengingat.
" wiiih.... cewek cantik nih bos," kata salah satu laki laki pada bosnya itu.
" bos kalo gak salah ini tuh pelayan tadi kan bos yang ngusir kita," kata salah satu laki laki yang mengenali Emily dan Emily juga mengenal laki laki ini yang merupakan Anak buah Bagus
" benarkah..." kata laki laki yang di sebut bos mereka dan menghalangi jalan Emily..
" tunggu," ucap laki laki yang menjadi bos mereka pada Emily,
Emily hanya cuek saat di hadang Bagus, dan Emily sama sekali tak merasa takut sedikit pun pada laki-laki yang di katakan bos itu oleh teman temannya.
Emily pun menatap laki laki yang ternyata memang Bagus yang tadi membuat onar di caffe om nya..
" lu lagi lu lagi," kata Emily kesal.
" bisa gak sih lu gak ganggu hidup gue," kata Emily kesal.
" yang ganggu hidup lu tuh siapa, yang ada gue sial terus ketemu sama lu," kata Bagus ketus.
" jadi benar lu pelayan yang tadi ngusir gue," kata Bagus marah..
" kalo iya...memangnya kenapa," tanya Emily balik.
" beraninya lu ngusir bos gue," kata anak buah Bagus marah..
" mana wanita yang tadi sama lu, bukankah tadi bos gue sudah katakan kalo malam ini bos gue mau jadiin dia pacar," kata anak buah Bagus lagi yang bernama Dian
" heh...bos lu punya kaca kan di rumah, bos lu gak ngaca dulu apa sebelum ke sini, mana mau teman gue sama cowok yang jelek kaya bos lu itu," kata Emily kesal.
" udah sana minggir, gue mau lewat ini," kata Emily lagi.
" kalo teman lu itu tak ada lu juga boleh lah, apa lagi.... lu jauh lebih cantik dari teman lu itu, iya kan bos," tanya anak buah Bagus lagi, Bagus hanya mengangguk anggukan kepalanya saja..
" najis," kata Emily kesal.
" teman gue aja ogah sama lu lu pada, apa lagi gue, najis banget gue," kata Emily marah..
" heh Pan... cewek kaya gini langsung aja di pake biar tu mulutnya diem, apa lagi jika barang punya lu di masukin tuh ke mulut bawelnya," kata salah satu anak buah Bagus yang baru Emily lihat dan berbicara pada temanya yang bernama Ipan.
" lu benar juga Lan,, hahahaha" kata Ipan pada Alan dan kedua laki laki itu anak buah Bagus yang baru Emily lihat sekarang.
" kalo malam ini lu mau temenin gue dulu, gue lepasin deh lu, bagaimana," tawar Alan pada Emily..
" ogah banget gue," kata Emily kesal.
mereka tak tau kalo sedari tadi ada seseorang yang memperhatikan mereka di dalam mobil yang lumayan agak Jauh dari sana dan memantau mereka..
" jangan salahkan gue kalo gue paksa lu," kata Alan menyerigai dengan wajah menakutkan..
" kalo begitu, coba lu paksa,, lu bisa kagak," kata Emily menantang nya.
sontak perkataan Emily membuat Alan tertantang dengan apa yang Emily katakan..
berlahan Alan pun mendekati Emily dan mencoba menangkap Emily.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments