" wiiih nantangin nih bos," kata Alan yang merasa gemas pada Emily karena Emily selalu mengatakan yang tak enak padanya..
berlahan Alan pun mendekati Emily bukannya takut seperti kebanyakan gadis gadis lainnya, Emily malah sama sekali tak takut dan malah tersenyum senang karena hari ini ia bisa bersenang senang...
" iiiiih ni cewek malah senyum, lu gak takut neng," kata Alan yang merasa aneh karena baru pertama kali melihat seorang gadis yang ia temui tak takut padanya.
biasanya kalo bertemu dengan gadis di jalan belum apa apa saja gadis gadis itu sudah menangis lebih dulu.
" takut...kenapa gue harus takut sama lu, emangnya lu hantu yang mesti gue takutkan," kata Emily ringan
" wiiih lu berani neng, tenang aja gue gak bakalan kasar kasar kok mainnya, gue akan main dengan cara lembut," ucap Alan yang berjalan santai mendekati Emily.
dengan santainya Alan memegang lengan Emily dan dengan secepat kilat tangan Alan patah oleh Emily yang tiba tiba mematahkan tangan Alan karena menyentuhnya.
sontak apa yang Emily lakukan membuat Alan menjerit kesakitan.
" aaaaaaarrrrrggg tangan gue, tangan gue, saaakit," teriak Alan kesakitan..
Bagus dan teman temannya bingung melihat tangan Alan yang bengkok karena Emily memelintir tangannya.
" makanya jangan pegang pegang sembarangan, kualat kan," kata Emily yang malah berceramah..
sontak perkataan Emily membuat Bagus dan teman temannya kesal.
" lu apain teman gue hah," kata Ipan marah melihat temannya Alan seperti itu.
" gak gue apa apain, gue cuma pelintirin tangannya saja, karena dia sudah berani sentuh sentuh gue," kata Emily lagi..
sontak Ipan pun marah dan akan memukul Emily dengan tinjunya.
" beraninya lu," kata Ipan mencoba memukul Emily.
Emily pun menghindari pukulan itu dan malah menendang perut Ipan dengan kakinya seperti menendang bola.
buk....
terdengar suara pukulan di perut Ipan dan itu membuatnya memuntahkan semua isi perut Ipan yang baru saja ia isi tadi...
uueeek....
Ipan muntah muntah karena mual dan sakit akibat terkena tendangan dari Emily.
Bagus penasaran dengan sosok Emily ini ia pun mencoba kebolehannya dengan melawan Emily..
" lawan cewek kaya gini saja gak bisa," kata Bagus mulai melawan Emily..
keduanya pun berkelahi dengan sengit, Emily atau pun Bagus tak ada yang kalah.
" hebat juga lu," kata Bagus kagum melihat Emily yang hebat melawannya tanpa kalah.
" lu juga lumayan," kata Emily yang mengaku ternyata Bagus juga sedikit jago melawannya.
" bagaimana kalo kita taruhan, jika lu menang, gue dan juga anak buah gue akan jadi anak buah lu, tapi...jika lu kalah, lu harus mau jadi pelacur gue," kata Bagus..
" astaga...gak ada taruhan lain apa, misalnya uang, gue lebih memilih uang dari pada harus menjadikan lu sebagai anak buah gue," kata Emily lagi..
" jadi lu mau jadi pelacur gue kalo begitu," kata Bagus senang.
" geer banget lu, siapa juga yang mau jadi pelacur cowok jelek kaya lu," kata Emily pelan.
" kalo lu ganteng gue bisa pertimbangkan lagi itu, lagian siapa yang akan membuat lu menang dalam pertaruhan ini, gak akan," kata Emily lagi..
perkataan Emily sontak membuat seseorang yang melihatnya dari tadi tersenyum..
" baiklah... lu akan mendapat kan uang yang lu mau, bagaimana," kata Bagus lagi..
" baiklah...gue setuju" kata Emily tersenyum..
keduanya pun berkelahi lagi..
kali ini Emily serius menghadapi lawannya ia pun dengan sungguh sungguh ingin mengalahkan Bagus dan teman temannya.
tak maulah ia menjadi pelacur untuk Bagus kalo ia kalah.
dengan mengeluarkan ilmu beladiri ke tingkat lebih tinggi lagi akhirnya Bagus terkapar tak berdaya karena Emily mengalahkan nya..
dengan terengah engah Bagus pun mengakui kehebatan Emily dalam seni beladiri..
" lu memang hebat," kata Bagus pelan.
" gue mengaku kalah, mulai sekarang lu bos kita," kata Bagus lagi..
" paling tidak lu jangan mengganggu kehidupan orang lain karena lu merasa paling hebat di antara orang orang lemah," kata Emily tegas.
" gue gak butuh jadi bos kalian, yang jelas jika lu masih berkelakuan seperti ini dan mengganggu, gue gak akan segan segan buat lu menyesal seumur hidup lu," kata Emily lagi..
" tapi taruhan tetaplah taruhan, dan kami kalah, sebagai laki laki sejati pantang bagi kami untuk mengingkari janji kami," kata Bagus lagi..
" baiklah terserah kalian saja," kata Emily berlalu meninggalkan mereka..
" kalo begitu terima kami sebagai anak buahmu bos," kata semua yang di sana kompak.
" jangan panggil gue bos seperti itu, gua tidak suka kalian memanggil gue dengan sebutan seperti itu," kata Emily kesal.
" panggil saja gue Emi," kata Emily berlalu..
" baik bos Emi," kata Bagus dan anak buahnya semua..
Emily pun meninggalkan orang orang itu dan menuju rumah omnya..
********
baru saja selesai bertemu dengan ke tiga kakak kakaknya. James tak sengaja melihat seorang gadis yang sedang di hadang beberapa laki laki.
saat itu James baru saja keluar dari supermarket untuk membeli rokok.
tadinya ia ingin bermalam di rumah kakaknya Jhonatan namun ia urungkan karena masih banyak pekerjaan yang belum ia selesaikan. jadi ia pun berhenti sebentar di supermarket dekat situ dan tak sengaja melihat seorang gadis yang di hadang beberapa laki laki di sana.
" bukankah dia gadis yang berada di Caffe saat itu..." gumam James saat melihat Emily yang beberapa hari lalu ia temui di caffe..
James masih mengingatnya, ia tak bisa melupakan gadis itu apa lagi gadis itu begitu mirip dengan Regina..
dan sekarang mereka bertemu kembali seakan semua itu sudah takdir untuk mereka bertemu lagi..
baru saja James akan keluar dari mobil mewahnya untuk membantu gadis yang ia pikirkan selama ini dari para laki laki yang mengganggunya.
James terkejut saat melihat ternyata gadis itu bisa mengalahkan beberapa laki laki di sana.
James sampai bengong melihat ternyata gadis itu bisa menghajar dan berkelahi dengan laki laki itu.
pantas saja sedari tadi gadis itu tak merasa takut saat berhadapan dengan laki laki di sana.
" gadis pintar," ucap James saat melihat gadis itu berkelahi dengan salah satu bosnya, dan gadis itu sangat pintar menghindari nya.
James tersenyum mendengar Emily mengatakan ia akan mempertimbangkan menjadi pelacurnya jika saja ia tampan..
dan itu membuat James sangat ingin terbahak bahak saat mendengar gadis itu mengatakan seperti apa yang ia katakan barusan.
( jadi...apa dia mau menjadi pelacurku, karena menurutku aku sangat tampan,) pikir James terkikik geli.
" gadis pintar, ternyata ia bisa beladiri," kata James kagum pada gadis itu.
James terus saja memperhatikan gadis itu sampai menghilang dari pandangannya..
" apa gadis itu tinggal di daerah sini," tanya James penasaran dan tersenyum senang..
" lain kali aku akan menemuimu," kata James mantap ia pun berlalu meninggalkan tempat itu dan menuju ke kediamannya yang super nyaman.
James benar benar tak mengenali Emily sebagai keponakannya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments