" tapi tuan..." ucap momi Deana aneh karena ia tak mengenal gadis itu..
( siapa gadis itu, kenapa dia ada di sini,) pikir momi Deana tak mengenal Emily.
" saya akan bayar berapa pun, asal gadis itu yang melayani saya," kata James tegas
" tapi tuan... gadis itu tidak melayani seperti kebanyakkan wanita wanita di sini," kata Deana bingung harus berbicara apa
jika ia mengatakan kalo gadis itu bukan berasal dari sini kenapa ada gadis luar di dalam sini sedangkan tempat ini sangat tertutup dan itu bisa membahayakan rumah bordil yang baru saja dibangunnya di sini.
" saya tidak mau tau, saya mau gadis itu," kata James dingin..
Deana tau betul siapa James jika ia tak melakukan apa yang ia inginkan, bisa bisa rumah bordil miliknya dalam masalah besar nanti kedepannya.
" lalu kami bagaimana tuan," tanya kedua wanita seksi itu yang tak sabar ingin bersenang senang dengan pria tampan,
karena kebanyakan yang memesan mereka pria tua dan jelek..
" kalian pergilah...saya hanya menginginkan gadis itu," kata James dingin dan menghampiri Emily..
Deana hanya diam saja...ia tak tau harus bagaimana semoga saja gadis itu bisa tutup mulut nantinya,,
tanpa pikir panjang dan tak tau jika rumah itu adalah rumah bordil Emily masuk begitu saja, Ia begitu terkejut saat pertama kali masuk kedalam,
karena baru kali ini Emily melihat rumah itu,
di dalam begitu banyak wanita yang berpakaian seksi atau kurang bahan dan di sana juga ada beberapa pria yang sedang bermesraan dan ada juga yang memesan layanan di sana.
karena Emily tak tau dan tak mengerti ia hanya memandang sekeliling mencari keberadaan omnya itu..
Ia pun melihat omnya yang sedang bergandengan dengan dua wanita dan menuju ke atas..
baru saja Emily akan menghampiri omnya dia di hadang beberapa laki laki yang menggodanya.
" nona...nona sangat cantik, dan masih segar, bagaimana kalo nona melayani saya saja," kata salah satu laki laki pada Emily dengan menyentuh lengan Emily,
sontak perlakuan itu membuat Emily refleks menghidari nya.
" maksud anda apa ya," tanya Emily aneh.
" nona seorang pelayanan sex di sini kan, nona bekerja di sini bukan," tanya laki laki itu lembut.
" apa," kata Emily kaget ternyata ia masuk ke tempat seperti itu.
( apa...jadi ini tempat sex seperti itu, pantas saja banyak wanita yang berpakaian seperti itu,) pikir Emily saat melihat wanita wanita yang seksi.
( tapi... kenapa om James masuk ke tempat seperti ini,) batin Emily tak percaya.
" saya akan bayar nona lebih tinggi jika nona mau melayani saya," kata laki laki itu lagi.
" sama saya saja nona, saya akan bayar nona tiga kali lipat," kata laki laki lainnya..
ada tiga laki laki yang mengelilingi Emily.
" maaf saya bukan pelacur, dan saya tidak bekerja di sini," kata Emily menghindari sentuhan para laki laki yang mengelilingi nya.
" dan saya hanya mencari seseorang di sini, bukan nya mau melayani kalian" kata Emily kesal dan ia pun mendorong beberapa laki laki yang mendekatinya.
" benarkah...lalu jika nona bukan pekerja di sini kenapa nona berada di sini," kata salah satu laki laki pada Emily.
" sudah saya bilang sayang sedang mencari seseorang," kata Emily kesal.
Emily terkejut ketika tangan seseorang memegang tangannya dan membawanya menjauh dari kerumunan para laki laki yang sedari tadi mengerumuninya..
semua laki laki yang tadinya mengerumuninya langsung menghindar..
Emily semakin terkejut ketika tau siapa yang telah memegang tangannya,
dan Emily semakin membeku ketika melihat siapa yang memegang dan menuntun dirinya..
( om James,) batin Emily senang bercampur cemas saat melihat James berada begitu dekat dengannya.
delapan tahun sudah Emily tak pernah bertemu omnya Ini,
Ia memperhatikan James dengan leluasa.
James yang dulu yang Emily lihat kini berubah lebih tampan lagi tak sama seperti terakhir kali Emily melihatnya,
dan sekarang omnya Itu semakin,
tampan, hidung mancung, bibir seksi, tubuh tegap dan kekar, tubuhnya yang jangkung, dan mata nya yang indah berwarna coklat keemasan membuat Emily semakin menyukai nya saja.
( kenapa om James menuntunku,) pikir Emily pelan.
( apa om James mengenali ku,) pikir Emily lagi cemas sampai tak sadar jika James sudah membawanya ke dalam kamar dan hanya berdua saja di sana.
" siapa namamu," tanya James pada Emily sambil menuangkan anggur di dalam gelas.
( apa om James tak mengenali ku,) batin Emily sedikit sedih..
" apa kau tak mengenaliku," tanya Emily pelan dan menatap James lembut.
Emily memastikan jika omnya ini benar benar tak mengenali jika dirinya putri kakaknya yaitu Regina..
" jika aku mengenalmu mana mungkin aku bertanya siapa nama mu bukan," kata James memberikan segelas anggur itu pada Emily.
" aku tak bisa minum itu," ucap Emily pelan.
" cobalah.." ucap James lagi dan mau tak mau Emily pun mencoba minuman itu untuk pertama kalinya..
" siapa namamu," tanya James lagi kalo ini lebih lembut dan menuntun Emily untuk duduk bersamanya di ranjang...
James tak tau kenapa hatinya sangat menginginkan gadis kecil seperti ini,
bahkan wajah ini lah yang sudah mengganggu mimpi mimpi James selama ini,
ia tak mau melewatkan kesempatan ini.
" nama saya Emi,tuan," ucap Emily pura pura tak mengenali omnya Ini..
Emily sengaja tak memberi tau omnya jika dirinya keponakannya.
Emily merasa aneh ketika meminum anggur itu. ia merasa sedikit terbakar ketika minuman itu meluncur melewati tenggerokannya sehingga membuat Emily terbatuk batuk.
" uhuk...uhuk..uhuk," Emily terbatuk batuk saat meminum anggur itu.
" pelan pelan," ucap James lembut.
James tersenyum melihat gadis yang ia mimpikan selama ini ternyata memang benar benar berada di dekatnya, dan kini ia tahu siapa nama gadis yang ia inginkan ini.
" jadi namamu Emi...nama yang cantik," gumam James semakin mendekat pada Emily.
James benar benar tak sabar ingin sekali mendapatkan gadis kecil ini,
Ia pikir gadis ini adalah salah satu pekerja di rumah bordil ini,
jadi nanti ia akan membayar gadis ini lebih tinggi atau jika James mau ia akan membeli gadis ini di rumah bordil ini.
James pun berlahan mencium bibir Emily dengan lembut.
Emily yang mendapat perlakuan seperti itu untuk kali pertama, ia bingung harus membalasnya seperti apa, jadi ia pun hanya diam tak membalas apa yang James lakukan padanya.
" apa seperti itu caramu melayani klien mu," ucap James lembut mencoba merayu Emily yang diam saja tak membalas ciuman lembut darinya..
James merasa aneh, bukankah seorang pelacur bisa lebih pandai atau agresif untuk menggoda laki laki, tapi kenapa gadis ini berbeda seakan ia tak tau apa apa.
" tapi saya bukan pela...." ucapan Emily terpotong ketika James kembali mencium Emily dengan lebih dalam lagi..
James mencium Emily ketika Emily berbicara karena itu kesempatan James untuk menciumnya lebih dalam..
Emily benar-benar kewalahan menerima serangan dari James,
semua titik sensitif Emily sudah di jamah James, sehingga membuat Emily mengerang kenikmatan..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Anita noer
wow...it is hottttt....adegan favorite mak mak seantero novel....
2023-09-16
1
Fransiska Husun
klo nnt omx di bkn kelewatan q yg kecewa Thor
2023-08-14
0
Fransiska Husun
jangan keterlaluan ya om nnt juga si emeli jangan nurut2 aj, gak bener itu
2023-08-14
0