Semua orang tampak sangat bahagia dengan pertunangan kami malam ini. Aku sangat terkesan dengan rencana mereka semua yang begitu rapi. Seolah-olah aku mengira bahwa ini acara milik Kak Sarah dan Pi Joy. Aku bahkan baru menyadari inisial nama kami sama.
Kami duduk mengelilingi sebuah meja oval besar yang sudah disiapkan oleh manager villa untuk makan malam keluarga. Ada Ayah dan Ibuku, Papa Hamid, Mama Carissa, Ayah dan Ibu kak Sarah, Kak Sarah, Pi Joy, Trisa, Song, Nat dan Grace.
Aku bertanya kepada Mas Jana bagaimana bisa ia merencanakan ini semua.
“Mas, bisa-bisanya kamu bohongin aku. Semua tebakanku kamu iyain.. Ditanya apa-apa enggak pernah jawab cuma tersenyum..”
“Chan Koo toot...” Jawab Kak Sarah sambil mengatupkan kedua tangannya, tapi raut wajahnya terlihat menertawakanku.
“Maaf ya Ta, aku sengaja bikin surprise buat kamu hahahaha. Lagian Ayah dan Ibu juga sudah setuju waktu aku membahasnya di Indonesia kemarin.” Jawab Mas Jana dengan entengnya.
“Dan kamu juga Sa.. Kenapa tiba-tiba ada disini.. Dibayar berapa sama Mas Jana. Bisa-bisanya kalian juga ikut-ikutan dalam rencana ini.” Aku menegur Trisa dengan bercanda, ia hanya cekikikan.
“Ah enough dear.. Ask as much as you can to Jana Ta. He is the head of this plan of course. Hahaha.. Then, let’s enjoy the dinner and celebrate this joyfull event of our family...” Ayah Mas Jana menyuruh kami untuk berhenti berdebat dan melanjutkan makan malam.
Makan malam ini bisa dibilang reuni untuk para sahabat lama. Ayahku, Papa Hamid, dan Paman Chaiya merupakan sahabat dekat sewaktu mereka menempuh pendidikan disini.
Kami melanjutkan makan malam sambil bersendau gurau. Selesai makan teman-temanku pamit untuk pulang. Termasuk Trisa yang masih akan melanjutkan menginap di rumah Nat. Pi Joy dan Kak Sarah menghampiri aku dan Mas Jana yang sedang bersama dengan teman-temanku.
“Ta, let me tell you something.. Actually Nat is my Nong. Hahaha...” Pi Joy tiba-tiba mengatakan kalau sebenarnya Nat adalah adiknya.
Aku tentu saja terkejut. Tapi Trisa, Song, dan Grace tidak terkejut. Lagi-lagi aku merasa dikerjai oleh mereka semua.
“Hahaha sorry ya Ta.. Kami memang sudah merencanakan ini bersama Mas Jana, Kak Sarah dan Pi Joy.” Kata Trisa padaku.
“Hmmm, emang kalian jahat sih ya..” Aku mengacungkan jari telunjukku pada mereka.
Keempat temanku berpamitan pulang kembali ke rumah Nat. Begitu juga Paman Chaiya beserta Tante Rani yang tidak lain adalah Ayah dan Ibu Kak Sarah berpamitan pulang. Hanya tinggal kami berempat dan orang tua kami.
Aku dan Mas Jana menghampiri Ayah dan Ibu. Kupeluk mereka berdua dengan sangat erat. Karena mereka datang saat acara jadi tidak ada kesempatan bagi kami untuk saling melepas rindu. Ibu tak kuasa menahan setitik
air mata yang lolos dari pelupuk matanya.
“Ayah, Ibu, aku kangen banget..” Kataku sambil memeluk mereka
“Iya sayang, kami juga rindu.” Ayah menjawabku dan mengusap punggungku.
Demikian juga dengan orang tua Mas Jana. Aku menghampiri mereka berdua. Kucium punggung tangan Papa Hamid, dan kupeluk juga tubuh Mama Carissa. Beliau terlihat sangat bahagia dengan terlaksananya acara malam ini.
“Akhirnya ya Ta.. Satu hal baik sudah kita lakukan hari ini. Mama bahagia banget kamu bersedia menikah dengan Jana” Ujar Mama Carissa kepadaku. Aku hanya tersenyum dan menganggukkan kepalaku.
Selama mengenal Mas Jana, Mama Carissa selalu menunjukkan kebaikan hatinya. Beliau sangat baik kepadaku dan sudah menganggapku seperti anak sendiri. Setiap kali berkunjung ke rumah Mas Jana, Mama Carissa akan selalu mengatakan agar aku segera menjadi menantunya. Papa Hamid pun juga demikian, meskipun lebih pendiam dan terlihat serius tapi sangat lembut hatinya.
Hari sudah semakin larut. Kulihat jam di tangan Mas Jana sudah menunjukkan pukul 11.30 malam. Kak Sarah memintaku untuk segera istirahat saja. Sementara Ayah Ibuku dan Mas Jana diantar oleh manager ke kamar mereka di lantai bawah.
Mas Jana tidak langsung mengajakku untuk istirahat. Ia menarikku menuju balkon. Memandangi gemerlapan bintang dan lampu kota yang terhampar di hadapan kami. Mas Jana menarikku dalam pelukannya.
Malam ini akan jadi malam yang tidak pernah terlupakan dalam hidupku. Betapa beruntungnya aku dikelilingi oleh orang-orang yang sangat menyayangiku dan selalu membuatku bahagia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments