Mas Jana mengambil pakaiannya dan kemudian masuk ke dalam kamar mandi lagi untuk berganti baju. Setelah ia selesai, aku segera menyambar handuk dan jubah mandi yang diberikan Mas Jana tadi. Aku beranjak ke kamar mandi. Kamar mandinya cukup luas dengan bathup dan lampu kekuningan. Aku sudah mencium wangi sandalwood sejak pintunya dibuka. Suasana di kamar mandi ini begitu romantis dan menenangkan.
Aku merebahkan tubuhku dalam bathup. Rasanya nyaman sekali, bisa merendam tubuhku dalam air hangat. Ditambah dengan aroma yang menenangkan. Tidak terasa sudah 30 menit aku berendam. Aku beranjak dan membilas tubuhku dengan air. Kukenakan jubah mandiku dan segera keluar untuk mengambil baju.
Kulihat Mas Jana sedang tiduran sambil memainkan ponselnya. Aku segera berganti pakaian di dalam kamar mandi dan meghampirinya.
"Mas..." Aku menepuk pundaknya.
"Hmm.. Kamu udah selesai mandinya Ta?" Jawabnya tanpa melihat ke arahku yang duduk di sampingnya.
"Sudah Mas. Mas aku mau tanya deh.."
"Tanya apa?" Jawab Mas Jana singkat dan masih tetap memainkan ponselnya tanpa melihatku.
"Mmmm, tadi waktu dibawah kan Kak Sarah bicara sama bapak-bapak pegawai yang nganterin kita. Terus mereka ngomongnya pakai bahasa Thailand. Yang aku tangkap nih ya, Kak Sarah nanya soal persiapan acara nanti malam. Sebenarnya ada apa sih Mas?" Tanyaku pada Mas Jana.
"Cuma dinner Sayang.. Sarah minta mereka menyiapkan meja dan makanan lengkap buat dinner nanti.."
Aku mengangguk. Mas Jana kemudian mengajakku turun untuk menikmati senja di halaman villa. Halamannya sangat lapang, Sehingga kita dapat menikmati mentari yang perlahan tenggelam di ufuk barat. Mas Jana mengajakku duduk di bangku yang ada di halaman. Ia melingkarkan tangan kanannya di belakangku dan meraih lengan kananku.
"Tenang banget ya Mas disini.." Kataku memecah keheningan kami.
"Iya Ta.. Mimpiku besok kalau kita sudah berkeluarga aku mau beli tanah di daerah pegunungan dan membangun rumah disana. Kapanpun kita lelah dengan hiruk pikuk kota dan pekerjaan, kita akan istirahat sejenak disana bersama anak-anak kita nanti.."
Aku tidak menjawabnya, hanya menganggukkan kepalaku sambil tersenyum dan menyandarkan kepalaku pada pundaknya. Membayangkan apa yang dikatakan Mas Jana barusan rasanya sangat bahagia. Aku yakin suatu hari nanti pasti mimpi-mimpi kita akan terwujud.
Tidak lama kemudian, dari kejauhan muncul Kak Sarah dan Pi Joy yang berboncengan menaiki sepeda. Entah darimana mereka pergi. Kak Sarah tampak sangat ceria dan melambaikan tangannya pada kami. Aku balas melambaikan tangan padanya. Sepertinya mereka berdua sedang bersenang-senang. Mereka menghampiri kami yang masih duduk di halaman.
"Darimana Sar?" Tanya Mas Jana pada Kak Sarah.
"Menikmati waktu dong. Emang cuma kalian aja yang bisa mesra-mesraan begitu.. hahaha"
Aku tersipu malu, pipiku memerah lagi karena candaan Kak Sarah.
"Aku tadi sudah memesan makanan ringan. Mungkin sudah diantar ke kamar. Masuklah dan makan dulu sebelum makan besar nanti malam hahaha.." Kata Kak Sarah pada kami.
Aku dan Mas Jana masuk ke dalam karena hari sudah mulai gelap. Sementara Kak Sarah dan Pi Joy memarkirkan sepeda di samping Villa. Mereka terlihat sangat bahagia.
Kami segera naik ke kamar. Dan benar saja, Kak Sarah sudah memesankan makanan ringan untuk kami. Tentu saja makanan khas Thailand. Aku dan Mas Jana makan sambil menonton televisi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments