Villa di Luar Bangkok

Tak berapa lama kemudian kami sampai di sebuah Villa. Pemandangan di sekitar cukup asri dan sangat sejuk.

“Here we go.” kata Pi Joy sambil tersenyum lebar.

“Mas ini mau ngapain sih..” Aku berbisik pada Mas Jana. Tapi Mas Jana hanya tersenyum.

Ia tidak menjawabku dan malah mengajak Pi Joy untuk membawa barang-barang kami ke dalam Villa. Sementara Kak Sarah mengajakku turun dari mobil dan masuk ke villa meninggalkan kedua lelaki itu yang sedang sibuk menurunkan barang.

Villa ini tidak terlalu besar. Jauh dari kota dan pemandangannya memang masih asri. Di teras aku dan Kak Sarah sudah disambut oleh seorang laki-laki sekitar usia 40an. Sepertinya Beliau adalah manajer villa atau resepsionis, aku juga tidak tahu.

Kak Sarah dan orang tersebut berbicara dalam bahasa Thailand. Aku bisa menangkap dialog mereka meskipun aku belum lancar dalam berbahasa Thailand. Kak Sarah mengatakan akan menginap selama 3 hari 2 malam seperti yang sudah mereka bicarakan saat mmemesan kemarin. Kak Sarah juga bertanya, apakah acara untuk nanti malam sudah mereka siapkan atau belum.

Aku berkata dalam hati, jadi sebenarnya akan ada apa ini. Katanya liburan, tapi kenapa Kak Sarah meminta mereka untuk menyiapkan keperluan acara nanti malam. Ah entahlah, lagian kalau aku tanya mereka juga tidak akan menjawabnya.

Mas Jana dan Pi Joy menghampiri kami. Pegawai villa mengantarkan kami ke kamar masing-masing. Villa ini ternyata cukup luas dengan taman indoor yang atapnya terbuka. Dekorasinya juga sangat cantik. Dan tentu saja ada kolam renang di dalamnya.

Kami dibawa ke lantai 2. Setelah mengantar Kak Sarah dan Pi Joy, pegawai villa mengantarku dan Mas Jana ke kamar kami.

Mas Jana masuk membawa barang-barang kami. Aku mengikutinya di belakang. Dia tidak mengeluarkan sepatah katapun. Hanya tersenyum sembari membereskan barang-barang kami. Aku juga tidak menanyakan apapun padanya.

Aku duduk diam di tepi tempat tidur. Mas Jana tiba-tiba melemparkan handuk ke arahku.

“Mandi dulu yuk Sayang.. Udah sore nih.” Kata Mas Jana sambil menghampiriku dan menarik tanganku.

“Gak Mas, aku malu.. Kamu duluan aja..” Jawabku singkat. Sebenarnya aku takut kalau Mas Jana macam-macam.

Mas Jana menarikku hingga aku berdiri dan memelukku. Ia mencium keningku dan mengatakan bahwa ia mencintaiku. Aku tersenyum padanya. Ia melepaskan pelukannya dan beranjak ke kamar mandi.

Aku mengambil ponselku dan menghubungi teman-temanku di grup whatsapp. Mereka memamerkan foto liburannya di rumah Nat. Aku kemudian mengambil foto villa ini dan kukirimkan pada mereka. Seketika itu juga Trisa menghubungiku.

“Halo Sa... Duh enak ya yang lagi di pantai.” Kataku pada Trisa

“Enakan mana sama yang liburan sama calon suaminya woy...” Trisa menggodaku.

“Ini yang ngajakin Kak Sarah temennya Mas Jana. Yaudah deh mau gak mau aku juga harus ikut.. Lagian tempatnya asik banget nih. Kapan-kapan kita kesini yuk”

“Hemm yaudah deh aku enggak akan gangguin kamu, nyicil honeymoon ya Ta.. Hahahaha bye bye..”

“Hih apaan sih kamu Sa.. Dasar jomblo mesum. Jangan lupa kalau ke pantai nangkep pacar sekalian biar enggak jomblo hahaha..”

Trisa kemudian memutus sambungan video call.

Aku tiduran dan meregangkan otot-ototku. Rasanya enak sekali bisa bertemu dengan kasur setelah perjalanan dari Bangkok ke tempat ini. Aku masih belum tahu tepatnya sekarang ada dimana.Aku terlalu asyik memainkan ponselku hingga tidak menyadari Mas Jana sudah selesai mandi dan berdiri di sampingku.

Aku menoleh ke arahnya. Sontak aku terkejut melihatnya yang hanya terlilit handuk. Aku hampir berteriak, tapi Mas Jana dengan sigap menutup mulutku.

“Sssttt.. Jangan teriak. Nanti kamu bikin gaduh. Nanti Sarah ngira aku ngapa-ngapain kamu Ta.” Kata Mas Jana ambil menutup mulutku.

Aku mulai menenangkan diriku. Ini baru pertama kalinya aku melihat Mas Jana tidak memakai baju seperti itu. Dan parahnya hanya terlilit handuk saja. Tentu saja aku malu sendiri. Pipiku sudah sangat memerah seperti kepiting rebus.

Episodes
1 Aku, Sinta Ismayana
2 Impianku Akhirnya Terwujud
3 Sarapan Terakhir di Indonesia
4 Kejutan Mas Jana Sebelum Keberangkatanku
5 Menginjakkan Kaki di Negeri Gajah Putih
6 Penyesuaian
7 Kabar Mendadak dari Mas Jana
8 Undangan Nat
9 Kedatangan Mas Jana
10 Bodohnya Kamu Ta!
11 Kali Pertama Tidur Denganmu
12 Piknik!
13 Mereka Tidak Menjawab Sama Sekali
14 Villa di Luar Bangkok
15 Sore Hari di Villa
16 Make Up Artist dan Seperangkat Attelier
17 Sepertinya Pertunangan Kak Sarah dan Pi Joy
18 Aku Salah Menduga
19 Kejutan!
20 Sebuah Reuni Sahabat Lama
21 Pagi yang Sangat Memalukan
22 Pantai!
23 Railay Beach
24 Menemui Papa Hamid dan Mama Carissa
25 Berpamitan
26 Kembali ke Bangkok
27 Bercanda Bertiga
28 Berburu Khao Tom
29 Bertemu dengan Klien
30 PENGUMUMAN
31 Siam Paragon Mall
32 Kabar Baik!
33 Terimakasih Sudah Mau Mengerti Aku
34 Melepas Mas Jana Kembali
35 Aku Tunggu Kamu, Mas
36 Secangkir Coklat Hangat
37 Apakah Aku Berlebihan?
38 Pertemuan dengan James
39 Semangkuk Khao Tom
40 Lumpini Park
41 Semoga Saja Dia Tahu Batasannya
42 Ucapan yang Tak Kumengerti
43 Terkejut!
44 Mengantar ke Kampus
45 Pasti Akan Kuakhiri
46 Mengakhiri
47 Kuceritakan yang Sebenarnya
48 Maaf
49 Terus Mengganggu
50 Sudah Cukup!
51 Sebuah Bukti
52 Melunak
53 Tak Sadarkan Diri
54 Pukulan Panas
55 Apa Kau Akan Melepaskan Tanganku?
56 Tentang James
57 Rencana Pernikahan
58 James Si Serba Bisa
59 Si Duo Konyol
60 Gaun Pernikahan
61 Apapun Yang Kamu Mau, Akan Aku Berikan
62 Mahar
63 Kembali ke Indonesia
64 Menikah itu Tidak Mudah (Part 1)
65 Menikah itu Tidak Mudah (Part 2)
66 Persiapan
67 Malam Pernikahan
68 Author Menyapa
69 The Wedding (Part 1)
70 The Wedding (Part 2)
71 Malam Ini Kau Milikku
72 Membara dan Memuncak
73 Apa Kau Ingin Segera Memiliki Anak?
74 Nenek Aida (Part 1)
75 Nenek Aida (Part 2)
76 Safiya
77 Tentang Nenek Aida dan Safiya
78 Fakta Lain
79 Wanita Tak Tahu Malu
80 Menjebak
81 Akan Aku Selesaikan Sendiri (Part 1)
82 Akan Aku Selesaikan Sendiri (Part 2)
83 Selesai Sudah
84 Tidak Akan Ada Lagi yang Berani Menyakitimu
85 Doa Dua Ibu
86 Kembali ke Thailand
87 Terlambat
88 Semua Butuh Privasi
89 Karena Kita Membutuhkannya
90 Harus Bersabar
91 Tidak Perlu Untuk Kecewa
92 Kelulusan
93 Sebuah Keputusan
94 Nasi Padang
95 Sarah (Part 1)
96 Sarah (Part 2)
97 Harapan Dalam Kehancuran
98 Luka Menganga
99 Kenyataan Mengejutkan
100 Kembali Dalam Pelukan
101 Untuk Yang Terakhir
102 Nekat
103 Huru Hara
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Aku, Sinta Ismayana
2
Impianku Akhirnya Terwujud
3
Sarapan Terakhir di Indonesia
4
Kejutan Mas Jana Sebelum Keberangkatanku
5
Menginjakkan Kaki di Negeri Gajah Putih
6
Penyesuaian
7
Kabar Mendadak dari Mas Jana
8
Undangan Nat
9
Kedatangan Mas Jana
10
Bodohnya Kamu Ta!
11
Kali Pertama Tidur Denganmu
12
Piknik!
13
Mereka Tidak Menjawab Sama Sekali
14
Villa di Luar Bangkok
15
Sore Hari di Villa
16
Make Up Artist dan Seperangkat Attelier
17
Sepertinya Pertunangan Kak Sarah dan Pi Joy
18
Aku Salah Menduga
19
Kejutan!
20
Sebuah Reuni Sahabat Lama
21
Pagi yang Sangat Memalukan
22
Pantai!
23
Railay Beach
24
Menemui Papa Hamid dan Mama Carissa
25
Berpamitan
26
Kembali ke Bangkok
27
Bercanda Bertiga
28
Berburu Khao Tom
29
Bertemu dengan Klien
30
PENGUMUMAN
31
Siam Paragon Mall
32
Kabar Baik!
33
Terimakasih Sudah Mau Mengerti Aku
34
Melepas Mas Jana Kembali
35
Aku Tunggu Kamu, Mas
36
Secangkir Coklat Hangat
37
Apakah Aku Berlebihan?
38
Pertemuan dengan James
39
Semangkuk Khao Tom
40
Lumpini Park
41
Semoga Saja Dia Tahu Batasannya
42
Ucapan yang Tak Kumengerti
43
Terkejut!
44
Mengantar ke Kampus
45
Pasti Akan Kuakhiri
46
Mengakhiri
47
Kuceritakan yang Sebenarnya
48
Maaf
49
Terus Mengganggu
50
Sudah Cukup!
51
Sebuah Bukti
52
Melunak
53
Tak Sadarkan Diri
54
Pukulan Panas
55
Apa Kau Akan Melepaskan Tanganku?
56
Tentang James
57
Rencana Pernikahan
58
James Si Serba Bisa
59
Si Duo Konyol
60
Gaun Pernikahan
61
Apapun Yang Kamu Mau, Akan Aku Berikan
62
Mahar
63
Kembali ke Indonesia
64
Menikah itu Tidak Mudah (Part 1)
65
Menikah itu Tidak Mudah (Part 2)
66
Persiapan
67
Malam Pernikahan
68
Author Menyapa
69
The Wedding (Part 1)
70
The Wedding (Part 2)
71
Malam Ini Kau Milikku
72
Membara dan Memuncak
73
Apa Kau Ingin Segera Memiliki Anak?
74
Nenek Aida (Part 1)
75
Nenek Aida (Part 2)
76
Safiya
77
Tentang Nenek Aida dan Safiya
78
Fakta Lain
79
Wanita Tak Tahu Malu
80
Menjebak
81
Akan Aku Selesaikan Sendiri (Part 1)
82
Akan Aku Selesaikan Sendiri (Part 2)
83
Selesai Sudah
84
Tidak Akan Ada Lagi yang Berani Menyakitimu
85
Doa Dua Ibu
86
Kembali ke Thailand
87
Terlambat
88
Semua Butuh Privasi
89
Karena Kita Membutuhkannya
90
Harus Bersabar
91
Tidak Perlu Untuk Kecewa
92
Kelulusan
93
Sebuah Keputusan
94
Nasi Padang
95
Sarah (Part 1)
96
Sarah (Part 2)
97
Harapan Dalam Kehancuran
98
Luka Menganga
99
Kenyataan Mengejutkan
100
Kembali Dalam Pelukan
101
Untuk Yang Terakhir
102
Nekat
103
Huru Hara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!