Mereka Tidak Menjawab Sama Sekali

Kak Sarah kemudian turun dari mobilnya dan membantu membuka bagasi untuk memasukkan barang-barang kami. Mas Jana dan aku duduk di kursi belakang. Ternyata Kak Sarah tidak sendiri. Ia bersama dengan teman laki-lakinya

juga. Dari gestur dan biacaranya mereka terlihat seperti sepasang kekasih juga.

“Sawatdii Kha, Sinta” kedua orang tersebut memberi salam kepadaku dalam bahasa Thailand.

“Sawatdii Kha, Pi Sarah, Sawatdii Kha Pi, errr  i’m Sorry i don’t know your name” Jawabku pada Kak Sarah dan temannya.

“Mai bpen rai Khap Sinta, you can call me Joy..” Jawab teman Kak Sarah. Ternyata namanya adalah Joy. Aku diminta memanggilnya Pi Joy.

“Saya bisa bahasa Indonesia Sinta, karena mama saya orang Indonesia. Please feel free to speak in Indonesian. Kamu pasti juga belum lancar bahasa Thailand kan?”

“Hmm iya Kak Sarah. Aku masih belum lancar bahasa Thailand padahal sudah sebulan disini. Aku enggak masalah kok kak. Kalau kak Sarah lebih nyaman pakai bahasa Thailand atau bahasa Inggris aku enggak apa-apa.” Kataku pada Kak Sarah.

Pi Joy kemudian melajukan mobil kami. Aku masih belum tahu dimana mereka akan membawaku pergi. Jadi ceritanya ini double date.

“Mas kita mau kemana sih?” Tanyaku pada Mas Jana.

“Kamu tanya aja sama supirnya. Aku juga gak tahu mereka mau ngajak kita kemana.” Jawab Mas Jana. Padahal aku yakin dia pasti sudah tahu kita mau kemana.

“Pi Joy.. can i ask some question?” aku bertanya pada Pi Joy.

“Dai.. just ask what you want to ask..” Jawab Pi Joy sambil tetap fokus mengemudi. Ternyata Pi Joy juga menggunakan bahasa campuran. Hanya saja ia tidak bisa berbahasa Indonesia.

“Emm, where are we going Pi?” Tanyaku pada Pi Joy

“Hahaha kamu penasaran sekali ya Ta. Kita buat surprise dong. Kamu belum pernah jalan-jalan kan?” Kak Sarah yang menjawabku dan mereka bertiga justru malah menertawakanku.

Aku kesal dengan Mas Jana. Kenapa dia tidak mau memberitahuku. Sepertinya mereka bertiga sudah merencanakan sesuatu. Ah yasudahlah, terserah mereka saja. Yang penting mereka juga tidak akan mencelakaiku.

“Oh ya, kita berhenti makan siang dulu ya..” Kata Kak Sarah menghentikan lamunanku karena kesal.

“Up to you Sarah, local cuisine boleh lah?” Mas Jana yang menjawab Kak Sarah.

“Ok Kha, kita cari makanan yang halal ya. Street food?”

“Boleh juga Kak. Selama disini aku jarang jajan karena lebih sering masak.” Aku spontan menjawab ajakan Kak Sarah.

Tidak berselang lama pi Joy mengehentikan mobil di depan 7el***n. Minimarket yang sudah cukup terkenal. Aku bingung. Perasaan tadi Kak Sarah mengajak makan street food. Ini kenapa jadi berhenti di 7 el***n.

“Mas\, kok berhentinya malah di 7 el***n?”  Tanyaku pada Mas Jana.

“Yuk turun Ta..” Ajak kak Sarah.

“Kamu buruan deh beli apapun yang kamu butuhkan karena tempat kita liburan nanti jauh dari minimarket. Mau beli apa aja terserah. Nih pakai ini aja jangan pakai uangmu.” Kata Mas Jana sambil menyodorkan kartu debit miliknya.

Aku dan Kak Sarah turun dari mobil. Sementara Mas Jana dan Pi Joy menunggu kami di dalam mobil. Kak Sarah membawa keranjang belanja. Aku mengikutinya dari belakang sambil membawa keranjang juga. Kulihat Kak Sarah

memasukkan beberapa makanan ringan dan peralatan mandi.

“Kak Sarah, kita sebenernya mau kemana sih?” Aku memberanikan diri bertanya kepada Kak Sarah. Mungkin saja saat  hanya berdua denganku ia mau menjawabnya. Tapi Kak Sarah malah tersenyum.

“Kamu ambil aja makanan dan keperluan mandi. Nanti juga tahu sendiri kalau sudah sampai.”

Aku semakin bingung dan kesal. Tidak ada yang mau menjawabku kita akan pergi kemana. Akhirnya aku mengambil beberapa makanan ringan kesukaanku dan Mas Jana. Serta beberapa peralatan mandi yang tadi tidak sempat kubawa. Aku kira kami hanya akan piknik sehari saja. Tapi sepertinya akan stay

beberapa hari. Untung tadi aku sudah menyiapkan beberapa baju ganti dan baju tidur untuk berjaga-jaga.

Setelah membayar kami kembali ke mobil. Aku mengembalikan kartu Mas Jana tapi ia menolaknya.

“Udah kamu bawa aja, buat pegangan.” Kata Mas Jana sambil mengambil dompetku dan memasukkan kartunya ke dalam dompetku.

Aku tidak menjawabnya. Kami saling berpandangan dan aku tersenyum kepadanya.

Pi Joy melajukan mobilnya lagi. Kami sudah keluar dari Bangkok, tapi aku masih tidak tahu akan dibawa kemana. Mau membaca petunjuk jalan masih susah karena menggunakan aksara Thailand bukan alphabet.

Episodes
1 Aku, Sinta Ismayana
2 Impianku Akhirnya Terwujud
3 Sarapan Terakhir di Indonesia
4 Kejutan Mas Jana Sebelum Keberangkatanku
5 Menginjakkan Kaki di Negeri Gajah Putih
6 Penyesuaian
7 Kabar Mendadak dari Mas Jana
8 Undangan Nat
9 Kedatangan Mas Jana
10 Bodohnya Kamu Ta!
11 Kali Pertama Tidur Denganmu
12 Piknik!
13 Mereka Tidak Menjawab Sama Sekali
14 Villa di Luar Bangkok
15 Sore Hari di Villa
16 Make Up Artist dan Seperangkat Attelier
17 Sepertinya Pertunangan Kak Sarah dan Pi Joy
18 Aku Salah Menduga
19 Kejutan!
20 Sebuah Reuni Sahabat Lama
21 Pagi yang Sangat Memalukan
22 Pantai!
23 Railay Beach
24 Menemui Papa Hamid dan Mama Carissa
25 Berpamitan
26 Kembali ke Bangkok
27 Bercanda Bertiga
28 Berburu Khao Tom
29 Bertemu dengan Klien
30 PENGUMUMAN
31 Siam Paragon Mall
32 Kabar Baik!
33 Terimakasih Sudah Mau Mengerti Aku
34 Melepas Mas Jana Kembali
35 Aku Tunggu Kamu, Mas
36 Secangkir Coklat Hangat
37 Apakah Aku Berlebihan?
38 Pertemuan dengan James
39 Semangkuk Khao Tom
40 Lumpini Park
41 Semoga Saja Dia Tahu Batasannya
42 Ucapan yang Tak Kumengerti
43 Terkejut!
44 Mengantar ke Kampus
45 Pasti Akan Kuakhiri
46 Mengakhiri
47 Kuceritakan yang Sebenarnya
48 Maaf
49 Terus Mengganggu
50 Sudah Cukup!
51 Sebuah Bukti
52 Melunak
53 Tak Sadarkan Diri
54 Pukulan Panas
55 Apa Kau Akan Melepaskan Tanganku?
56 Tentang James
57 Rencana Pernikahan
58 James Si Serba Bisa
59 Si Duo Konyol
60 Gaun Pernikahan
61 Apapun Yang Kamu Mau, Akan Aku Berikan
62 Mahar
63 Kembali ke Indonesia
64 Menikah itu Tidak Mudah (Part 1)
65 Menikah itu Tidak Mudah (Part 2)
66 Persiapan
67 Malam Pernikahan
68 Author Menyapa
69 The Wedding (Part 1)
70 The Wedding (Part 2)
71 Malam Ini Kau Milikku
72 Membara dan Memuncak
73 Apa Kau Ingin Segera Memiliki Anak?
74 Nenek Aida (Part 1)
75 Nenek Aida (Part 2)
76 Safiya
77 Tentang Nenek Aida dan Safiya
78 Fakta Lain
79 Wanita Tak Tahu Malu
80 Menjebak
81 Akan Aku Selesaikan Sendiri (Part 1)
82 Akan Aku Selesaikan Sendiri (Part 2)
83 Selesai Sudah
84 Tidak Akan Ada Lagi yang Berani Menyakitimu
85 Doa Dua Ibu
86 Kembali ke Thailand
87 Terlambat
88 Semua Butuh Privasi
89 Karena Kita Membutuhkannya
90 Harus Bersabar
91 Tidak Perlu Untuk Kecewa
92 Kelulusan
93 Sebuah Keputusan
94 Nasi Padang
95 Sarah (Part 1)
96 Sarah (Part 2)
97 Harapan Dalam Kehancuran
98 Luka Menganga
99 Kenyataan Mengejutkan
100 Kembali Dalam Pelukan
101 Untuk Yang Terakhir
102 Nekat
103 Huru Hara
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Aku, Sinta Ismayana
2
Impianku Akhirnya Terwujud
3
Sarapan Terakhir di Indonesia
4
Kejutan Mas Jana Sebelum Keberangkatanku
5
Menginjakkan Kaki di Negeri Gajah Putih
6
Penyesuaian
7
Kabar Mendadak dari Mas Jana
8
Undangan Nat
9
Kedatangan Mas Jana
10
Bodohnya Kamu Ta!
11
Kali Pertama Tidur Denganmu
12
Piknik!
13
Mereka Tidak Menjawab Sama Sekali
14
Villa di Luar Bangkok
15
Sore Hari di Villa
16
Make Up Artist dan Seperangkat Attelier
17
Sepertinya Pertunangan Kak Sarah dan Pi Joy
18
Aku Salah Menduga
19
Kejutan!
20
Sebuah Reuni Sahabat Lama
21
Pagi yang Sangat Memalukan
22
Pantai!
23
Railay Beach
24
Menemui Papa Hamid dan Mama Carissa
25
Berpamitan
26
Kembali ke Bangkok
27
Bercanda Bertiga
28
Berburu Khao Tom
29
Bertemu dengan Klien
30
PENGUMUMAN
31
Siam Paragon Mall
32
Kabar Baik!
33
Terimakasih Sudah Mau Mengerti Aku
34
Melepas Mas Jana Kembali
35
Aku Tunggu Kamu, Mas
36
Secangkir Coklat Hangat
37
Apakah Aku Berlebihan?
38
Pertemuan dengan James
39
Semangkuk Khao Tom
40
Lumpini Park
41
Semoga Saja Dia Tahu Batasannya
42
Ucapan yang Tak Kumengerti
43
Terkejut!
44
Mengantar ke Kampus
45
Pasti Akan Kuakhiri
46
Mengakhiri
47
Kuceritakan yang Sebenarnya
48
Maaf
49
Terus Mengganggu
50
Sudah Cukup!
51
Sebuah Bukti
52
Melunak
53
Tak Sadarkan Diri
54
Pukulan Panas
55
Apa Kau Akan Melepaskan Tanganku?
56
Tentang James
57
Rencana Pernikahan
58
James Si Serba Bisa
59
Si Duo Konyol
60
Gaun Pernikahan
61
Apapun Yang Kamu Mau, Akan Aku Berikan
62
Mahar
63
Kembali ke Indonesia
64
Menikah itu Tidak Mudah (Part 1)
65
Menikah itu Tidak Mudah (Part 2)
66
Persiapan
67
Malam Pernikahan
68
Author Menyapa
69
The Wedding (Part 1)
70
The Wedding (Part 2)
71
Malam Ini Kau Milikku
72
Membara dan Memuncak
73
Apa Kau Ingin Segera Memiliki Anak?
74
Nenek Aida (Part 1)
75
Nenek Aida (Part 2)
76
Safiya
77
Tentang Nenek Aida dan Safiya
78
Fakta Lain
79
Wanita Tak Tahu Malu
80
Menjebak
81
Akan Aku Selesaikan Sendiri (Part 1)
82
Akan Aku Selesaikan Sendiri (Part 2)
83
Selesai Sudah
84
Tidak Akan Ada Lagi yang Berani Menyakitimu
85
Doa Dua Ibu
86
Kembali ke Thailand
87
Terlambat
88
Semua Butuh Privasi
89
Karena Kita Membutuhkannya
90
Harus Bersabar
91
Tidak Perlu Untuk Kecewa
92
Kelulusan
93
Sebuah Keputusan
94
Nasi Padang
95
Sarah (Part 1)
96
Sarah (Part 2)
97
Harapan Dalam Kehancuran
98
Luka Menganga
99
Kenyataan Mengejutkan
100
Kembali Dalam Pelukan
101
Untuk Yang Terakhir
102
Nekat
103
Huru Hara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!