1 tahun kemudian
Teriakan itu terdengar memekakkan telinga. Devano terlihat cemas sedari tadi dia berdiri bolak-balik didepan pintu kamarnya yang tertutup rapat.
Sementara itu, didalam kamar, Narura tengah berjuang mengeluarkan sang calon pewaris kerajaan Diamond suatu hari nanti.
"Eeeeuuuhhh.. Ibu sakiit"
Himeka berusaha menenangkan menantunya itu.

Sang tabib juga terlihat berusaha. "Sedikit lagi permaisuri"
Devano mendengus kesal dan terlihat makin cemas. Tiba-tiba dia mendengar bunyi seperti sesuatu yang pecah yang bersumber dari gerbang kerajaan.
Devano segera melihat nya. Ternyata Refano yang berhasil memecahkan pertahanan yang selama ini melindungi kerajaan Diamond.
Terlihat cahaya hijau yang mengeras itu pecah akibat kekuatan Refano yang berwujud naga.
Devano menautkan alisnya. "Kkau"
Naga itu mendarat ke tanah dan berubah wujud menjadi manusia.
"Istrimu sedang melahirkan? Dia menahan sakit akibat perbuatanmu" kata Refano tanpa basa basi.
"Hmm.. Apa yang kau inginkan, kuharap kau tidak berniat buruk" kata Devano.
"Tidak, aku hanya ingin membawa Narura "
"Sebenarnya apa maumu! Apa kau menyukai Narura! "
"Tidak, aku hanya ingin memberimu pelajaran, bagaimana rasanya terpisah dengan orang yang kau cintai"
♡♥♡♥♡♥♡
"Aaaahhhh"
Terdengar tangisan bayi. "Bayinya laki-laki, selamat permaisuri, ibu suri" kata tabib.
Tabib memandikannnya. Himeka tersenyum bahagia.
"Terimakasih sayang, kau telah memberikan istana ini seorang pewaris " kata Himeka sambil mencium kening Narura.
Narura tersenyum lemah. Terdengar suara pintu kamar dibuka. Narura dan Himeka menoleh ternyata Refano.
Narura dan Himeka terkejut.
"Apa yang kau lakukan disini? " tanya Himeka seraya berdiri.
"Ibu tidak perlu berdiri, aku ingin menemuimu dan wanita itu " kata Refano sambil menatap Narura.
Tabib memasuki kamar sambil menggendong bayi yang baru lahir itu. Dia terkejut melihat keberadaan Refano.
Refano menoleh dan menghampiri sang tabib kemudian menatap bayi yang juga menatapnya.
"Hmm, tampan sekali" Refano menggendongnya. Himeka dan Narura tampak khawatir. Begitu pun sang tabib.
Refano melihat tatto naga melingkari sekitaran leher bayi itu.
"Tanda kepemilikan Devano terukir jelas disini. Anak ini setengah manusia dan setengah druckless, aku yakin kekuatannya akan dasyat" batin Refano.
"Jangan sakiti dia" kata Narura.
"Aku tidak mungkin menyakiti keponakanku" jawab Refano.
Devano memasuki ruangan dengan keadaan acak-acakan. Jubahnya koyak dan banyak luka sayatan ditubuhnya.
"Lepaskan dia! " bentak Devano.
Refano memberikan bayi itu pada tabib kemudian dia berubah wujud menjadi naga dan keluar lewat jendela.
"Jaga dia Dev" kata naga itu sebelum dia pergi menghilang dari pandangan.
Devano menggendong putranya itu. "Dia mirip sekali denganku"
"Namanya.. Alexander Lee.. Bagaimana menurutmu Naru? " tanya Devano.
"Nama yang bagus" jawab Narura. Sebenarnya dia merasa cemas karena kedatangan Refano.
"Semoga saja dia tidak berbuat aneh lagi, kenapa dia bisa menembus pertahanan kita? " kata Himeka diakhiri pertanyaan.
"Aku tidak tahu, tapi yang pasti dia sangat kuat bu" jawab Devano.
"Kita benar-benar harus hati-hati" kata Himeka.
"Iya, aku benar-benar cemas, aku takut terjadi sesuatu pada Alex" kata Narura.
Devano mendekati istrinya kemudian menenangkannya. "Tenanglah, ada aku disini, tak kan kubiarkan dia menculikmu lagi"
Narura tersenyum dia merasa beruntung memiliki seorang suami sebaik Devano. Seandainya dia lebih memilih Sam, maka dia tidak bisa menjamin hal buruk apa yang akan terjadi jika mereka menikah.
"Terimakasih sayang kau sudah memberikanku kebahagiaan yang kedua" kata Devano.
"Memangnya yang pertama apa? " tanya Narura penasaran.
"Dengan kau rela menjadi istriku, itu adalah kebahagiaan yang pertama dan memberikanku kesempatan untuk memiliki Alex" jawab Devano.
♡♥♡♥♡♥♡
4 tahun kemudian
Narura sedang mengajak putra tampannya bermain ditaman belakang istana kerajaan Diamond.
"Ibu lihat ini" Alex menangkap seekor kelinci dan memberikannya pada Narura.

Alexander Lee
"Ini manis sekali sayang " kata Narura.
"Aku mau membawanya ke nenek ya bu"
"Iya boleh sayang "
Alex menghampiri wanita yang tengah duduk di bangku taman. Ya, dia ibu suri Himeka. Wajahnya tidak banyak berubah. Dia druckless yang akan berubah jika usianya bertambah 100.
"Lihat nenek" Alex memberikan kelinci itu pada Himeka.
"Kau hebat sekali bisa menangkapnya sayang " kata Himeka.
Alex tersenyum senang. Narura menghampiri mereka.
"Kau pasti lelah Naru, istirahatlah, kehamilanmu yang sekarang harus diperhatikan" kata Himeka.
Narura membelai perutnya yang agak buncit. Saat ini dia mengandung anaknya yang kedua.
Dia pun permisi pada ibu mertuanya kemudian berlalu.
"Ibu cepat lelah, apa kalena aku nakal nek? " tanya Alex dengan logat cadelnya.
"Bukan begitu sayang, ibumu sedang mengandung, dia akan memberikanmu seorang adik Alex" kata Himeka.
"Adik? "
"Iya, dan kau akan menjadi seorang kakak"
"Hmm" Alex terlihat sedih.
"Kenapa kau sedih sayang? "
"Bagaimana jika ayah dan ibu lebih menyayangi adik? "
"Itu tidak akan terjadi, ayahmu dan ibumu akan menyayangi kalian berdua, sama seperti nenek dan kakek yang menyayangi ayahmu dan.... " kata-kata Himeka tidak dilanjutkan.
"Dan? " tanya Alex.
"Oh, kau disini ruapanya" kata Devano yang tiba-tiba datang kemudian menggendong Alex.
Alex tersenyum pada ayahnya.
"Mana Naru bu? " tanya Devano.
"Dia lelah setelah bermain dengan Alex, kemudian dia istirahat" jawab Himeka.
"Ya sudah, ayo kita masuk" kata Devano. Himeka mengangguk. Mereka pun memasuki istana.
Tanpa mereka sadari, sepasang mata dengan tajam menatap mereka dengan tatapan benci.
♡♥♡♥♡♥♡
Narura tengah berbaring diranjang nya yang berukuran kingsize itu.
Pintu kamar terbuka. Narura menoleh ternyata Devano.
"Kau lelah? " tanya Devano kemudian duduk ditepi ranjang dan memijit kaki Narura yang terlihat agak bengkak.
"Kau tidak perlu melakukan ini Vano" kata Narura.
"Tapi aku mau melakukannya, aku tidak mau kau terluka"
"Hem, hari ini Alex sangat aktif, aku harus selalu mengawasinya"
"Ada ibuku dan para pelayan kan? "
"Aku tidak mau merepotkan ibu, selain itu aku tidak terlalu percaya pada pelayan"
"Kau memang keras kepala"
Narura tersenyum. "Aku tahu, aku memang tidak ingin membiarkan perkembangan Alex bertambah tanpa pengawasanku Vano"
"Iya aku mengerti"
"Aku merasa cemas"
"Kenapa? "
"Entahlah, aku merasa takut setiap hari merasa seperti ini, aku..aku takut kehilangan kalian"
"Tidak akan, tidak akan kubiarkan semua itu terjadi "
Narura memeluk Devano. Setidaknya itu mengurangi rasa takutnya. Dia merasa aman setiap berada dipelukan Devano.
By
Ucu Irna Marhamah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Naya Kunaya
malam pertama nya mana ? ikh tuh yang di nanti2 🤦
2021-09-02
0
Kimi Meme
nih cerita malam pertamanya aja kaga ada tau2 lahiran muncul anak kedua thor kok ceritanya kaya kurang bumbu sih ...he..he thor bumbu hot ranjangnya tuh thor masa kg ada sih
2021-07-17
0
Momo R
gk balik2 lagi kah ke dunia nyata
2021-07-08
0