"Aku yakin, setelah ini Refano tidak akan tinggal diam. Dia menginginkan Naru, Dev, aku akan meminta para pendeta suci untuk menikahkan kalian secepatnya" kata Himeka.
Devano menoleh pada Narura yang dibalas anggukkan oleh Narura.
"Aku ingin besok kalian menikah" kata Himeka.
♡♥♡♥♡♥♡
Himeka dan para orang suci menabur serbuk suci disekitar benteng istana Diamond. Cahaya hijau mengelilingi istana itu.
"Semoga Refano tidak bisa menembus benteng pertahanan suci ini" gumam Himeka.
Keesokan harinya, Narura dirias oleh para pelayan. "Aku gugup" kata Narura.
"Nn. Sangat cantik, Nn. Tidak perlu gugup" kata salah satu dari pelayan itu.
Sementara itu, Devano berdiri di altar bersama pendeta suci tertua.
Himeka terlihat sangat gugup, meski dia sadar ini pernikahan putranya dengan Narura.
Diluar sana, Refano berusaha menembus pertahanan suci benteng istana Diamond.
"Sial, apa yang dilakukan mereka pada benteng sialan ini " geram Refano.
Dan..
Terdengar ketukan high hills pada lantai diamond menuju altar.
Semua pandangan tertuju pada sang mempelai wanita yang begitu cantik dan menawan.
Narura mengenakan dress putih bertabur berlian dengan belahan dada rendah. Rambutnya yang panjang dibiarkan terurai dan dihias dengan berbagai jenis bunga berwarna putih. Membuatnya terlihat seperti peri taman.
Devano mengulurkan tangannya pada Narura. Narura menerima uluran tangan Devano.
Kini mereka berdua bersanding di altar. Pendeta memulai membaca doa yang tidak dimengerti Narura.
Diluar sana, Refano berubah menjadi naga raksasa dan masih berusaha menembus pertahanan suci itu.
Tiba-tiba, Refano yang tengah menjadi naga itu tersengat cahaya hijau dan seketika berubah kembali menjadi druckless. Refano mendengus kemudian menghilang.
Sementara itu, Devano dan Narura sudah mengucap janji suci. Himeka memakaikan mahkota ke kepala Narura. Tanda bahwa Narura sudah sah menjadi permaisuri raja kerajaan Diamond.
Setelah itu, acara pernikahan pun selesai. Narura tersenyum mengingat dirinya sudah tidak lajang lagi. Dia sudah menikah dengan Devano yang sekarang menjadi suaminya.
Narura memasuki kamar pengantin. Kamar yang indah dihiasi berbagai bunga.
Narura memegang tirai yang terbuat dari bunga itu.
"Ibu, ayah aku merindukan kalian"
Tiba-tiba, sepasang tangan kekar memeluk perutnya yang rata.
"Mereka sudah bahagia disana, sayang " bisik Devano dengan suara serak ditelinga Narura membuat Narura menggelinjang geli.
"Aku akan mandi dulu, kamar ini memiliki 2 ruang mandi. Aku disebelah sana dan kau disebelah sana" bisik Devano.
Narura mengangguk. Devano pun berlalu ke kamar mandi yang dimaksud.
Narura juga. Beberapa menit kemudian, Narura keluar dari kamar mandi dan memasuki kamar. Dia melihat Devano duduk di ranjang dengan jubah biru gelapnya.
Narura berjalan ke meja rias dan menyisir rambutnya. Devano beranjak dari duduknya dan mendekati Narura.
Narura menatap Devano dari pantulan cermin. Begitu pun dengan Devano.
Devano menarik tubuh Narura kepelukannya. "Naru.. Hhhh" desah Devano.
Devano memagut bibir Narura. Mereka berciuman cukup lama.
Devano melepaskan ciumannya. Narura terengah.
"Aku mencintaimu Naru" desah Devano.
Narura mengangguk. "Aku juga"
"Aku akan menandaimu, kuharap kau tidak kesakitan" kata Devano.
Pipi Narura merona mendengar ucapan Devano. Devano membelai pipi Narura.
"Bukan menandai seperti yang ada dipikiranmu, aku serius. Ini tanda kepemilikan seorang suami yang dibuat pada malam pengantinnya"
Raut wajah Narura berubah. Dia yakin yang dimaksud Devano bukanlah sesuatu yang menyenangkan.
"Apa kau siap? " tanya Devano. Narura mengangguk ragu.
Devano kembali mencium bibir Narura dengan lembut dan menyesapnya beberapa kali.
Ciuman Devano turun ke leher Narura.
"Hhhh" desahan nakal keluar dari bibir Narura.
Tiba-tiba, Narura menjerit saat sesuatu menusuk lehernya. Devano memeluk Narura agar tidak berontak.
Air mata Narura lolos membasahi pipinya. Narura mendorong dada Devano. Narura terkejut melihat taring mulut Devano.
Narura terpundur dan bergidik ngeri. Taring itu menghilang. Devano menghampiri Narura. Narura menggeleng ketakutan.
"Maafkan aku Naru, rasanya pasti sakit sekali, tapi ini kulakukan agar kau bisa ku tandai sebagai milikku"
Devano memeluk Narura. Narura tidak melawan dan melelapkan kepalanya di dada bidang Devano.
Narura melepaskan pelukannya dan memegang dua lubang bekas gigitan Devano. Luka itu menganga. Tiba-tiba sebuah tato muncul melingkari sekitaran leher Narura. Tato yang sama dengan yang ada ditubuh Devano yaitu naga berwarna hitam.
"Tanda kepemilikanku sudah muncul, kau istriku sayang" Devano mendorong Narura ke ranjang dan menindihnya.
By
Ucu Irna Marhamah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Diankeren
smoga strus'y kyk gini, jgn direbut Naru'y jgn isdet devano'y
mdh²an Yoona bner anak'y Devan sama Naru 🤲🏻 amin
2024-07-31
0
ariasa sinta
2318
2021-12-28
0
Eny Aprelia
kg jadi kek vampir y Thor ad taring drucless nya
2021-11-26
0