***Narura***
Perlahan mataku terbuka. Aku terkejut mendapati diriku berada diruangan asing. Kemudian aku baru sadar kalau kini aku berada di istana Diamond yaitu nama kerajaan para druckless.
Aku pun turun dari ranjang menuju cermin. Senyuman mengembang dibibirku melihat pantulan diriku di cermin.
Gaun tidur ini sangat indah dan pas ditubuhku. Aku senang sekali, namun kesenanganku berubah. Bagaimana tidak satu minggu lagi aku akan menikah dengan.. Emm apa ya sejenis makhluk yang bukan manusia. Emm mereka bilang druckless, ah apapun itu kedengarannya menakutkan.
Terdengar pintu dibuka dari luar. Aku menoleh. Ternyata dia pria tampan yang menculikku.. Oohh tidak.. Ini kemauanku sendiri.
Dia tersenyum padaku. Senyuman yang indah membuat wajahnya semakin tampan. Duh kenapa jantungku berdebar seperti ini.
"Hai, bagaimana tidurmu? "
Aku tersenyum. "Ya.. Aku tidur nyenyak"
"Baguslah, tapi setelah kita menikah, jangan harap kau bisa tidur nyenyak"
Uhh kata-kata macam apa itu! Aduh pipiku sudah terasa panas, pasti sudah meerah karena mendengar ucapannya.
Dia mendekatiku. Aku yakin sekarang dia bisa mendengar detak jantungku.
"Mana morning kiss untukku? "
Aku terpundur. Aku tidak mau menciumnya, bagaimana jika ibunya melihat ? Ahh itu memalukan!!
Dia semakin dekat. Kurasakan dia menraih daguku dan.. Oohh ciuman itu tidak terelakkan. Sungguh ciuman yang manis. Aku merasa kalau dia memang pria yang pas untukku.
Tunggu!! Kenapa ini, aku merasakan tubuhnya begitu hangat dan aku merasakan hembusan napasnya. Kemudian detak jantungnya juga bisa kudengar dan bisa kurasakan.
Aku mendorong tubuhnya. Aku takut jika pria ini bukan Devano. Aku takut takut takut.
"Kenapa sayang?
Aku menggeleng. "Aku tidak pernah merasakan hembusan napasmu aku tidak pernah mendengar detak jantungmu! Katakan kau siapa! Beraninya kau menciumku! "
Kulihat dia malah tersenyum. Dia semakin mendekatiku. Aku benar-benar takut. Devano dimana kau toloong aku!
"Aku adalah penjahat druckless, aku menginginkanmu.. Kau sangat cantik " katanya yang membuatku gemetar ketakutan.
"Tidak!! Pergi kau aku hanya milik Devano Lee! " teriakku.
Kulihat senyumannya makin mengembang. "Hahaha" terdengar tawa yang... Emm sexy.
"Kenapa kau tertawa penjahat!! " teriakku.
Tiba-tiba dia memelukku. Aku berontak. "Lepaskan aku!! Lepaskan!! "
"Aku hanya bercanda.. Aku Devano.. Aku milikmu"
Aku terkejut. Aku memukuli punggungnya. "Jangan berbohong! Pergi kau!! "
"Aku tidak berbohong, tatap mataku"
Memangnya acara hipnotis pikirku. Aku pun terpaksa menatap matanya. Memang seperti Devano dan aku yakin dia Devano.
"Apa aku terlihat seperti orang lain? "
"Lalu detak jantungmu dan napasmu? " tanyaku menyelidik.
"Aku bernapas dan memiliki detak jantung bila berada diduniaku"
Aku menghela napas lega. Aku benar-benar malu. Aku yakin pipiku sudah memerah. Ah dasar Devano menyebalkan!
"Jadi kau memang mencintaiku? "
"Tidak tahu! "
"Jangan marah"
"Kau pikir aku tidak takut! "
"Haha iya iya maafkan aku sayang"
Dia memelukku dengan erat. Aku pun membalas pelukannya.
"Aku mencintai mu Naru"
"Aku juga"
Kami berpelukan. Bisa kurasakan dia sangat menyayangiku dan tidak rela melepaskanku.
"Ehmm"
Kami terkejut dan menoleh kearah asal suara itu ternyata ibu.. Ibunya Devano.
"Nyamannya kalian berpelukan"
Aku merasa pipiku memanas.
"Ayolah kita sarapan" kata wanita cantik itu sambil berlalu.
Aku dan Devano menyusul. Ok semua yang ada di istana ini tampak aneh dan baru untukku, aku harus terbiasa dan membiasakan diri.
Kami duduk dan sarapan. Entahlah aku merasa tidak nyaman ditempat ini. Aku merasa berada disuatu tempat yang bisa dibilang seperti mimpi. Karena suasananya sangat aneh dan membuatku merinding.
Tiba-tiba aku mendengar suara keras bedebam diluar. Devano dan ibunya saling pandang.
"Bagaimana bu? "
"Biar ibu yang menemuinya, bawa calon mempelaimu ke kamarnya"
Setelah mendengar ucapan yang merupakan perintah dari ibunya Devano, Devano segera membawaku ke kamarku.
"Tunggu disini, jangan kemana-mana, aku akan segera kembali"
Aku hanya mengangguk mendengar ucapannya.
Devano pun berlalu.
Jujur aku tidak pernah merasa setegang ini. Sebenarnya ada apa? Apa yang terjadi? Apa yang akan dihadapi ibu mertuaku? Maksudku calon.
Terdengar suara perkelahian. Aku benar-benar takut. Devano bilang tunggu disini dan dia pasti akan kembali.
Aku melihat keluar jendela. Ada kereta kencana yang ditarik 7 kuda berwarna hitam dan ekornya dipenuhi api berwarna merah. Aku mengucek kedua mataku. Itu nyata. Tidak ada yang mengemudikan kereta itu.
Aku mulai takut.
BRUAK
Aku terhenyak mendengar pintu kamar yang kutempati didobrak.
Aku menoleh. Seorang pria tinggi dengan wajah yang hampir mirip Devano berdiri disana. Wajahnya terlihat lebih matang dan memancarkan kejengahan dimatanya.
Dengan susah payah aku menelan air liurku sendiri. "Si.. Siapa kkau? " aku memberanikan diri bertanya.
Seketika pria itu berada didepanku. "Kau calon mempelai adikku? Wahai manusia? "
Pertanyaan macam apa itu. Seolah aku ini manusia satu-satunya didunia.
"Hmm pantas saja, dia menginginkanmu, kau begitu cantik " katanya sambil memegang pipiku.
Aku gemetar ketakutan dan lututku terasa lemas. Aku pun terduduk.
Devano kau kemana, kau bilang akan segera kembali. Kau dimana.
"Apa kau mengharapkan keberadaan Devano? Dia tidak akan kembali, dia masih mencintai gadisnya yang berambut putih. Ok daripada kau disini menunggu ketidakpastiannya, lebih baik ikut dengan ku"
Dia menarik tanganku. Tapi dengan cepat aku menarik kembali tanganku.
Aku mengumpulkan semua keberanianku dan berkata "Aku akan tetap disini menunggu Devano! Pergi!! "
Ku lihat dia malah tersenyum meremehkan. "Aku tidak mau kau kecewa. Tapi aku baru saja mengalahkannya"
Aku tercengang mendengar penuturannya. Apa yang dia lakukan pada Devano.
"Ayolah, jangan keras kepala!! "
Dia menyeretku ke kereta kencana yang tadi kukihat. Kupikir rasanya akan panas, ternyata tidak. Devano dimana kau.
***Refano***
Gadis ini cantik sekali. Tidak ada salahnya jika aku sesekali menyukai manusia.
Aku akan membawanya ke istanaku. Lihat saja Devano, milikmu akan menjadi milikku!
***
Narura berteriak keras meminta pertolongan pada makhluk drucless lain yang juga ada di sekitar wilayah Diamond.
Tapi tidak ada seorang pun yang berani menolongnya. Mereka takut kepada Refano Lee yang merupakan kakaknya Devano Lee.
"Jangan berteriak seperti itu, kau bisa sakit"
"Kau yang membuatku seperti ini! "
"Keras kepala! "
Mereka sampai diistana besar yang didominasi warna hitam dan abu.
Istana yang sangat besar. Narura terkesima melihat keindahan yang ada didepannya. Sampai dia lupa kalau kini dirinya tengah diculik.
Refano tersenyum melihat tingkah polos gadis itu. "Istanaku memang bagus"
Narura menoleh pada Refano, kemudian mendengus.
"Masuklah, anggap istana sendiri " kata Refano.
Narura makin terpesona melihat keindahan didalam istana itu. Setiap pilar diistana ada berlian berwarna hitam yang berkilauan. Membuat Narura terhipnotis dan tidak berontak lagi.
By
Ucu Irna Marhamah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Diankeren
yah elah toorr... masa kyk raefal, daeril, n Trisya sih
jgn doonk
2024-07-29
0
niken babyzie
kenapa yang jahat selaku kuat sih thor
2024-05-12
0
ariasa sinta
2025
2021-12-28
0