Mama?

"JANAN PEGANG! CAKIT KALI PALAKU!" Pekik seorang bocah yang baru tersadar dari pingsan nya. Di keningnya sudah melingkar sebuah kasa putih yang membungkus lukanya.

Matanya menatap Alan dengan tajam, dia beringsut mundur tak mau dekat dengan pria tersebut.

"Napa di cini? ulucin cana keljaanna! Lekci mau cali papa balu aja." Celoteh anak itu.

"Alexixxxx!" Tegur Alan dengan geram.

Alexix Carlos Annovra, putra yang Alan bawa lima tahun yang lalu. Kini, menjadi anak yang menggemaskan. Pipinya gembul dan memiliki mulut yang tajam. Anak yang tak suka di kekang, dan selalu ingin bebas. Tingkahnya sangat aktif, bahkan membuat beberapa baby sitter yang Alan kerjakan mengundurkan diri karena tingkahnya yang ajaib.

"Alekci .. Ciapa itu Alekci? balu ingat anakna? Nda ada pelacaan kali papa ini." Kesal Alexix.

Alan mencoba menurunkan egonya, dia duduk di tepi brankar dan tersenyum lembut pada putranya. Saat melihat senyuman Alan, bukannya tenang Alexix malah semakin beringsut.

"Napa cenyum-cenyum? Celam kali kalau papa cenyum, nda ucah cenyum lah! Nda cocok mukana," ujar Alexix dengan sinis.

"Kamu!!" Alan geram dengan putranya itu, tapi dia kembali mencoba sadar.

"Oke! jangan buat papa marah! Tanya pertanyaan papa, kenapa kamu tidak mau belajar dengan gurumu di rumah?!" Tanya Alan mencoba untuk sabar

Alexix menatap sang papa dengan mata melirik sinis, kedua tangan mungilnya bersedekap d4da.

"Lekci bilangna mau cekolah umum, nda mau di lumah. Papa malah culuh di lumah, ya Lekci nda mau! Cala cendili culuh Lekci belajal di lumah, lumah itu katana buat tidul. Bukan belajal! belajal itu di cekolah!"

Alan memejamkan matanya, sungguh jika putranya sudah dia asingkan ke negara lain.

"Apa Azalea menukar anakku dengan bayi lain saat itu. Tapi ... wajah dia mirip denganku. Tapi tingkahnya, membuat aku hilang akal." Batin Alan.

"Napa? pucing? papa pikil, papa aja yang pucing? Lekci juga pucing. Kelual cana! balik lagi ke kantol!" Usir Alexix.

Alan kembali membuka matanya, dia berdiri dari duduknya dan menatap Asisten nya yang setia berdiri di dekatnya.

"Kamu, jaga anak ini. Saya keluar sebentar mencari makan malam." Pamit Alan.

Setelah kepergian Alan, Alexix menatap Kendrick dengan tatapan penuh selidik. Sedangkan yang di tatap, dia hanya bisa meneguk kasar lud4hnya.

"Kecini bawa apa? Bawa cucu nda? kalau nda, kelual cana! Nda ada gunana dicini." Ketus Alexix.

"Saya belikan dulu gimana?" Tawar Kendrick.

Alexix yang tadinya akan kembali tertidur, seketika menatap Kendrick dengan tatapan berbinar.

"Belikan cucu kotakna lima, Cilol na cepolci. Lekci lapel." Pekik Alexix.

"Ha? Cilor? memangnya boleh sama tuan?" Bingung Kendrick.

"Boleh! nanti dali pada Lekci bilang ke papa culuh pecat citu, mau?"

"E-eh enggak! Yaudah, saya belikan dulu." Pamit Kendrick.

"Nah, gitu. Hati-hati yah," ujar Alexix dengan gembira.

Kendrick mendengus sebal, tapi dia tetap keluar untuk membelikan jajanan buat Alexix. Sementara kamar Alexix, di jaga oleh satu bodyguard. Karena dia di antaranya, di bawa pergi oleh Alan untuk mengawalnya.

"Ish, lama kali loh beli cilol ama cucu doang. Bocan kali lacana." Kesal Alexix.

Alexix menatap infusannya, dengan berani. Dia menarik selang infus yang tertancap di tangannya. Sehingga akibatnya, darahnya mengucur deras.

"AAA!! NAPA DALAHNA BANAK KALI!!!" lekik Alexix.

Dia panik, bergegas dia turun dari tempat tidur sembari memeluk tangannya yang mengeluarkan darah. Alexix membuka pintu, dia pikir ada bodyguard yang berjaga. Namun, tidak ada siapapun di sana.

"Aduh, minta tolong ciapa ini. Nanti Lekci ninggal gimana." Panik Alexix.

Alexix berjalan di sepanjang koridor, berusaha untuk menemukan seseorang yang bisa menolongnya. Namun, langkahnya terhenti ketika melihat sebuah ruangan yang terbuka.

"Macuk aja kali, pacti ada olang na ci." Gumam Alexix.

Alexix masuk ke dalam ruangan itu, dia mendapati seorang bocah yang duduk di brankar dengan membelakanginya.

"He! mana mamakmu? bica minta tolong nda? Tangan Lekci beldalah telus."

Bocah tersebut akhirnya menoleh, hingga tatapan keduanya saling bertemu. Membuat Alexix dan bocah tersebut melongo seketika.

"KAMU!!"

"KENAPA KITA MILIP?!"

"KAMU CIAPA HAH?!"

Seru keduanya, dengan kata dan kalimat yang sama. Alexix, ternyata dia memasuki ruang rawat Elouise. Kebetulan, malam ini Elouise akan pulang dan tengah menunggu Azalea yang sedang ada di kamar mandi.

Tatapan Elouise jatuh pada tangan Alexix, tangan itu berdarah. Elouise bergegas turun dari brankar, dia mengambil selimut rumah sakit dan menutup luka Alexix dengannya.

"Di tutup, bial dalahna nda kelual banak. Nanti cakit kayak El." Peringat Elouise.

Alexix, dengan tangan satunya dia mengusap wajah El. Meyakinkan jika di hadapannya kini adalah manusia. Keduanya bagai pinang di belah dua, sangat-sangat mirip. Hanya saja, Alexix lebih berisi di banding Elouise yang kurus.

Cklek!

"Apa sih El, kok ribut-ribut. Mama sudah ... a-apa ini ...,"

Azalea menganga, saat dia melihat putranya yang menjadi dua. Tubuhnya mendadak melemas, dia bahkan sampai mengusap kedua matanya untuk meyakinkan dirinya bawah dia tidak salah melihat.

"Apa karena aku ngantuk yah." Gumam Azalea.

"Mama." Cicit Elouise, dia berjalan mendekat pada Azalea dan memeluk kakinya.

Sungguh, Azalea tidak mengantuk saat ini. Dia bisa melihat jelas bocah yang sama persis seperti putranya ada di hadapannya dan bahkan sama-sama menatapnya.

"El, siapa dia nak?" Tanya Azalea dengan suara bergetar.

"Nda tau, main macuk aja tadi dia," ujar Elouise.

Azalea menggenggam tangan putranya, dan membawanya mendekat pada Alexix yang menatapnya dengan tatapan polosnya. Kemudian, Azalea melepaskan genggamannya pada Elouise. Lalu, dia berlutut di hadapan Alexix dan menatap anak itu dengan lekat.

"Siapa namamu sayang?" Tanya Azalea sembari mengusap lembut wajah Alexix.

Jantung Azalea berdebar kuat, melihat wajah Alexix yang mirip dengan putranya. Membuat Azalea curiga, jika bocah tersebut adalah kembaran sang putra.

"Alekci, pake huluf cebelum W."

"Ooh, Alexix. Boleh tante bertanya?" Alexix mengangguk dengan cepat.

"Apakah nama ayahmu ... Alan?"

Alexix membulatkan mulutnya, dia terkejut dengan tebakan Azalea yang benar. Bagaimana bisa wanita asing di depannya mengenal ayahnya, padahal dirinya jarang sekali bertemu dengan orang luar.

"Kok tante tau?" Bingung Alexix.

Air mata Azalea luruh, tanpa berlama-lama dia memeluk tubuh Alexix. Tangisnya pecah, dia lalu mengecup bertubi-tubi pipi putranya yang sudah lama ia tinggalkan itu. Alexix hanya diam, dia terkejut dengan apa yang Azalea lakukan padanya.

"Apa kamu lupa dengan mama hm? kamu lupa? ini mama."

"Mama?"

Azalea melepas pelukannya, dia menggenggam tangan Alexix. Netranya menatap lekat Alexix yang sepertinya kebingungan.

"Ya, mama. Mama mu,"

Tatapan Azalea jatuh pada darah yang berada di baju pasien milik Alexix, dia mencari luka yang menyebabkan Alexix berdarah.

"Kamu sakit sayang? Apa kamu sendiri yang mencabut selang infusmu?" Tanya Azalea dengan tatapan khawatir.

Alexix diam, dia masih menatap lekat ke arah Azalea. Sungguh, dirinya terkejut ketika Azalea memberitahukan padanya jika wanita itu adalah ibunya.

"Ayo, biar mama obati."

Sedangkan Elouise, dia hanya menatap bingung ke arah mama nya yang tengah mengobati anak lain. Dia tidak iri, hanya saja dia penasaran dengan anak itu.

"El, kamu memiliki kembaran. Dan ini, kembaranmu, Alexix." ujar Azalea dengan raut wajah bahagia.

"Kembalan El?" Tanya El dengan bingung.

"Iya, dia kakakmu. Panggil dia kakak Alexix." Pinta Azalea.

Tatapan Elouise beralih menatap Alexix yang juga tengah menatapnya. "Palana kenapa? habis di *** yah?" Tanya Elouise dengan polosnya.

Azalea menghentikan kegiatannya, dia menatap kepala Alexix yang tertutup perban. Seketika, dia terdiam. "Apa kamu anak yang kecelakan siang tadi?" Tanya Azalea.

Alexix terdiam, "Iya, kok tau lagi?"

Azalea memejamkan matanya, entah ini suatu kebetulan ataukah jalan untuk dirinya bertemu dengan putranya yang lain.

"Mama melihatmu tadi, tapi tidak melihat wajahmu." Jawab Azalea dan kembali mengobati Alexix.

Di saat asik mengobati Alexix, Azalea terdiam. Kegiatannya terhenti, pikirannya melayang ke arah lain.

"Alexix disini, pasti sekarang Mas Alan juga ada disini. Mas Alan kaya, dia bisa membayar pengobatan Elouise, tapi ... jika ku beri tahu tentang Elouise. Dia akan mengambilnya dan aku akan jauh dari semua anakku. Namun, putraku juga butuh biaya untuk berobat. Bagaimana kalau ...." Azalea menatap kedua putranya bergantian, sebuah ide tercetus di benaknya.

"Wajah mereka bahkan sama persis, bagai pinang di belah dua. Mas Alan, gak akan curiga kan jika aku ... menukar tempat mereka untuk sementara." Batinnya. Matanya menatap keduanya dengan saling bergantian.

____

JANGAN LUPA LIKE, KOMEN, VOTE DAN HADIAHNYA🥳🥳🥳😍😍😍

Terima kasih, semoga sehat selalu😊

Terpopuler

Comments

Amalia Khaer

Amalia Khaer

ya Ampun Azalea 😂😂maapin aku yaa. mskipun keadaanmu lgi kesusahan, TPI kmu trlihat lucu mau nukar2 si kembr.

2024-04-21

0

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

ya ketahuan lah, yg satu kepala di perban, yg satu polos, gimana sih mamud😁

2024-05-13

0

Salman Falah

Salman Falah

maaf klw bisa anak umur 5 tahun udah pandai bicara bungan nya masih cadel..maaf

2024-05-16

0

lihat semua
Episodes
1 Hati yang berbeda
2 Kelahiran si Kembar dan Berakhirnya Kerja Sama
3 Merelakan untuk mempertahankan
4 Rumah sakit
5 Gagal Ginjal Kronis
6 El mau ketemu papa
7 Mama?
8 Bertukar tempat
9 Lekci juga anak mama kan?
10 Elouise jujur pada Bi Sari mengenai dirinya
11 Kambuh
12 Brandon bertemu Alexix
13 Kejanggalan
14 Air mata Alan, untuk putranya
15 Perasaan yang aneh
16 "Apa dia pikir, aku tidak akan mengetahuinya?"
17 ENAK BETUL MAU BAWA MAMA OLANG!
18 Peringatan Alan, untuk Azalea
19 Tentang cinta
20 Sikap aneh Alan.
21 Hati yang tersakiti
22 Antara mimpi dan kenyataan
23 Nasehat Reagan
24 Papa nda bahagia!
25 Kita bertemu lagi, Nona Azalea
26 Kalau mirip, katanya jodoh
27 Donor Ginjal
28 Malam kebahagiaan Reagan
29 Kenekatan Alexix
30 Ketahuan?
31 Elouise, dia juga putraku
32 Elouise putramu!!
33 Janji papa
34 Papa menyayangimu
35 Keputusan Alan
36 Perdebatan ayah dan anak
37 Titipan Elouise yang menguntungkan
38 Kaca mata mama
39 Baju dinas? Siapa yang membelinya?
40 Apa kau mencintainya?
41 Kecanggungan
42 Aku tidak bisa bersaing dengan papa dari anakmu
43 Operasi
44 Henti jantung
45 Penempatan janji
46 Aku tidak bisa mendapatkan wanita yang ku cintai
47 Keanehan Azalea
48 Tidur berdua
49 Istri Dokter Aryan
50 Hadiah untuk Dokter Aryan
51 Dia masih istri saya!
52 Beri aku kesempatan
53 Kesempatan untukmu
54 Kesabaran Reagan
55 Bisa kok! Bisa!
56 Jangan sia-siakan
57 Mau untung, malah buntung
58 Tingkah jail Alan
59 Kebahagiaan sementara?
60 Tragedi
61 Kita cerai saja!!
62 Melukai hati kedua putraku
63 Tragedi 24 tahun silam
64 Kamu putriku!
65 Jeritan Azalea
66 kakak ipar
67 Memaafkan
68 Ulah Lempeyek
69 Tingkah si kembar
70 Nda butuh di cayang, butuhna uang
71 Kepintaran si kembar
72 Kau mengenalnya, Alan?
73 Kenapa kau meminumnya?
74 Omelan Alan pada si kembar
75 Anak genius
76 Bertemu oma dan opa
77 Abang pamit
78 Bertemu kembali dengan mantan
79 Publish hubungan
80 Kehilangan?
81 Merindukannya
82 Bocah iseng
83 Wanita misterius
84 Penderitaan Kendrick
85 Insiden
86 Seberapa banyak yang anda tahu tentang suami saya?
87 Apakah nama ibu kamu, Arumi?
88 Anda ibu kandung suami saya kan?!
89 Benar, tapi kurang tepat
90 Kakak ipar VS adik ipar
91 Saya ibu kandungnya
92 Putraku
93 Berontak
94 Klien aneh
95 Modusnya Reagan
96 Kembali pulang
97 Gigitan Caramel
98 Kesedihan keluarga Arumi
99 Saran si kembar yang sangat cerdas
100 Pertemuan Airin dan Alan
101 Alan yang luluh
102 Perdebatan si kembar
103 Memaafkan masa lalu
104 Calon istri
105 Mantan VS Reagan
106 Kami sayang mama
107 Keberhasilan Azalea
108 Keadaan sang bayi
109 Pendekatan
110 Calandra Abrisham
111 Saya sudah lamar adek abang
112 SAH!
113 Pikiran aneh Reagan
114 Isi hati Alexix
115 Insiden copot gigi yang tak terduga
116 Satu sama
117 Pertemuan pertama Airin dan Calandra
118 Hak asuh Calandra
119 Calandra Abrisham Xaver, anak kita
120 Si cadel yang suka jajan
121 Calah apa aku lupana
122 Pria misterius
123 Bertemu dengan mantannya istri
124 Penyesalan yang tak berarti
125 Bu Lik
126 Keributan di kantor
127 Cala cayang bunda
128 Mual-mual
129 Hamil lagi?
130 Hamil kembar
131 Pertemuan pertama Lucian dan Calandra
132 Tamu spesial
133 Calah apa lagi aku lupana
134 Mengejar
135 Heboh karena jajan
136 Arley
137 Permintaan Jessica
138 Regan dan Alan, akhirnya bertemu Lucian
139 Terbongkarnya status Lucian
140 Titik terang
141 Suasana semakin panas
142 Janan tinggalin Cala
143 Surat pengadilan
144 Kamu adalah cahaya kami
145 Ada apa dengan Sherly?
146 Kekhawatiran Jessica
147 Calandra putraku?
148 Mendapat petunjuk dari gelang Caramel
149 "Apa yang tidak aku ketahui selama ini"
150 Kepanikan Jessica
151 Calandra adalah putraku!
152 Penyelamatan yang penuh drama
153 Kisah cinta Arley dan Sherly
154 Ici dompet citu nda bica bayal halga diliku
155 Kembali pulang
156 Cuting cinetlon pendelitaan ictli kah?
157 Ego kedua ibu
158 Perdamaian
159 Cala bantu dapatkan hatina mommy
160 Airin melahirkan dan kerempongan Reagan
161 Kesedihan Natasya
162 Kedewasaan Alexix
163 Duka
164 Cimalakama
165 Mansion Arley
166 Sepotekel
167 Kehebohan di hari kelahiran baby twins
168 KOK MENALA?!
169 Jodoh Kendrick
170 Selalu mencintaimu
171 Ekstra part
172 Ekstra part 2
173 Ektra part 3
174 Ektra part 4
175 Ekstra part terakhir
176 PENGUMUMAAANN
177 S2 Eps. 01
178 S2. Cinta yang goyah.
179 Aku sakit, tapi aku rindu
180 Sadar
181 Amnesia
182 Ponsel tersembunyi
183 Apakah Diva?
184 Kepingan ingatan
185 Arghi
186 Gedung tersembunyi
187 Terancam
188 Leader Black Hold
189 Penyerangan
190 Melamar
191 Apa kamu pria itu?
192 Hari H
193 Misi Penyelamatan
194 Kemunculan Chieko
195 Akhir dari Karel
196 Happy ending
197 KARYA BARU: ISTRI DADAKAN MR. GYNOPHOBIA
198 KARYA BARUUU
Episodes

Updated 198 Episodes

1
Hati yang berbeda
2
Kelahiran si Kembar dan Berakhirnya Kerja Sama
3
Merelakan untuk mempertahankan
4
Rumah sakit
5
Gagal Ginjal Kronis
6
El mau ketemu papa
7
Mama?
8
Bertukar tempat
9
Lekci juga anak mama kan?
10
Elouise jujur pada Bi Sari mengenai dirinya
11
Kambuh
12
Brandon bertemu Alexix
13
Kejanggalan
14
Air mata Alan, untuk putranya
15
Perasaan yang aneh
16
"Apa dia pikir, aku tidak akan mengetahuinya?"
17
ENAK BETUL MAU BAWA MAMA OLANG!
18
Peringatan Alan, untuk Azalea
19
Tentang cinta
20
Sikap aneh Alan.
21
Hati yang tersakiti
22
Antara mimpi dan kenyataan
23
Nasehat Reagan
24
Papa nda bahagia!
25
Kita bertemu lagi, Nona Azalea
26
Kalau mirip, katanya jodoh
27
Donor Ginjal
28
Malam kebahagiaan Reagan
29
Kenekatan Alexix
30
Ketahuan?
31
Elouise, dia juga putraku
32
Elouise putramu!!
33
Janji papa
34
Papa menyayangimu
35
Keputusan Alan
36
Perdebatan ayah dan anak
37
Titipan Elouise yang menguntungkan
38
Kaca mata mama
39
Baju dinas? Siapa yang membelinya?
40
Apa kau mencintainya?
41
Kecanggungan
42
Aku tidak bisa bersaing dengan papa dari anakmu
43
Operasi
44
Henti jantung
45
Penempatan janji
46
Aku tidak bisa mendapatkan wanita yang ku cintai
47
Keanehan Azalea
48
Tidur berdua
49
Istri Dokter Aryan
50
Hadiah untuk Dokter Aryan
51
Dia masih istri saya!
52
Beri aku kesempatan
53
Kesempatan untukmu
54
Kesabaran Reagan
55
Bisa kok! Bisa!
56
Jangan sia-siakan
57
Mau untung, malah buntung
58
Tingkah jail Alan
59
Kebahagiaan sementara?
60
Tragedi
61
Kita cerai saja!!
62
Melukai hati kedua putraku
63
Tragedi 24 tahun silam
64
Kamu putriku!
65
Jeritan Azalea
66
kakak ipar
67
Memaafkan
68
Ulah Lempeyek
69
Tingkah si kembar
70
Nda butuh di cayang, butuhna uang
71
Kepintaran si kembar
72
Kau mengenalnya, Alan?
73
Kenapa kau meminumnya?
74
Omelan Alan pada si kembar
75
Anak genius
76
Bertemu oma dan opa
77
Abang pamit
78
Bertemu kembali dengan mantan
79
Publish hubungan
80
Kehilangan?
81
Merindukannya
82
Bocah iseng
83
Wanita misterius
84
Penderitaan Kendrick
85
Insiden
86
Seberapa banyak yang anda tahu tentang suami saya?
87
Apakah nama ibu kamu, Arumi?
88
Anda ibu kandung suami saya kan?!
89
Benar, tapi kurang tepat
90
Kakak ipar VS adik ipar
91
Saya ibu kandungnya
92
Putraku
93
Berontak
94
Klien aneh
95
Modusnya Reagan
96
Kembali pulang
97
Gigitan Caramel
98
Kesedihan keluarga Arumi
99
Saran si kembar yang sangat cerdas
100
Pertemuan Airin dan Alan
101
Alan yang luluh
102
Perdebatan si kembar
103
Memaafkan masa lalu
104
Calon istri
105
Mantan VS Reagan
106
Kami sayang mama
107
Keberhasilan Azalea
108
Keadaan sang bayi
109
Pendekatan
110
Calandra Abrisham
111
Saya sudah lamar adek abang
112
SAH!
113
Pikiran aneh Reagan
114
Isi hati Alexix
115
Insiden copot gigi yang tak terduga
116
Satu sama
117
Pertemuan pertama Airin dan Calandra
118
Hak asuh Calandra
119
Calandra Abrisham Xaver, anak kita
120
Si cadel yang suka jajan
121
Calah apa aku lupana
122
Pria misterius
123
Bertemu dengan mantannya istri
124
Penyesalan yang tak berarti
125
Bu Lik
126
Keributan di kantor
127
Cala cayang bunda
128
Mual-mual
129
Hamil lagi?
130
Hamil kembar
131
Pertemuan pertama Lucian dan Calandra
132
Tamu spesial
133
Calah apa lagi aku lupana
134
Mengejar
135
Heboh karena jajan
136
Arley
137
Permintaan Jessica
138
Regan dan Alan, akhirnya bertemu Lucian
139
Terbongkarnya status Lucian
140
Titik terang
141
Suasana semakin panas
142
Janan tinggalin Cala
143
Surat pengadilan
144
Kamu adalah cahaya kami
145
Ada apa dengan Sherly?
146
Kekhawatiran Jessica
147
Calandra putraku?
148
Mendapat petunjuk dari gelang Caramel
149
"Apa yang tidak aku ketahui selama ini"
150
Kepanikan Jessica
151
Calandra adalah putraku!
152
Penyelamatan yang penuh drama
153
Kisah cinta Arley dan Sherly
154
Ici dompet citu nda bica bayal halga diliku
155
Kembali pulang
156
Cuting cinetlon pendelitaan ictli kah?
157
Ego kedua ibu
158
Perdamaian
159
Cala bantu dapatkan hatina mommy
160
Airin melahirkan dan kerempongan Reagan
161
Kesedihan Natasya
162
Kedewasaan Alexix
163
Duka
164
Cimalakama
165
Mansion Arley
166
Sepotekel
167
Kehebohan di hari kelahiran baby twins
168
KOK MENALA?!
169
Jodoh Kendrick
170
Selalu mencintaimu
171
Ekstra part
172
Ekstra part 2
173
Ektra part 3
174
Ektra part 4
175
Ekstra part terakhir
176
PENGUMUMAAANN
177
S2 Eps. 01
178
S2. Cinta yang goyah.
179
Aku sakit, tapi aku rindu
180
Sadar
181
Amnesia
182
Ponsel tersembunyi
183
Apakah Diva?
184
Kepingan ingatan
185
Arghi
186
Gedung tersembunyi
187
Terancam
188
Leader Black Hold
189
Penyerangan
190
Melamar
191
Apa kamu pria itu?
192
Hari H
193
Misi Penyelamatan
194
Kemunculan Chieko
195
Akhir dari Karel
196
Happy ending
197
KARYA BARU: ISTRI DADAKAN MR. GYNOPHOBIA
198
KARYA BARUUU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!