Sikap aneh Alan.

Selang beberapa menit, Elouise masih memperhatikan Alan. Ada rasa khawatir yang menyerang hati Elouise, dia takut Alan kenapa-napa. Maka dari itu, dia berinisiatif untuk mengeceknya sendiri.

Karena sulit menghampiri Alan dengan memakai selang oksigen, Elouise membukanya. Dia yang merasa bisa bernafas normal, berlanjut turun dari brankar. Tangan kirinya yang terinfus sedikit dia angkat, karena khawatir tersenggol. Sedangkan tangan kanannya, menarik tiang infus sambil dirinya melangkah menghampiri Alan.

"Papa." Lirih Elouise ketika sampai tepat di sisi Alan.

Elouise menarik tangannya dari tiang infus, laku dia mengarahkan tangan nya itu menyentuh pipi Alan. Alan yang merasa ada sesuatu dingin menyentuh kulitnya pun tersentak kaget. Dia bergegas menjauhkan lengannya, dan menatap melotot ke arah Elouise.

"Lexi! apa yang kamu lakukan!" Pekik Alan.

Elouise panik, dia seperti terpergok tengah mencuri saat ini. "Anu ... itu, tadi ... tadi ... tadi apa cih! Itu, papa cakit? Pipina panas, Lekci panggil doktel yah. Bial di pelikca." Elouise yang bingung ingin menjawab apa, membuat dirinya salah dalam berkata.

Alan tak mengindahkan perkataan putranya, dia malah beranjak dan menggendong Elouise. Dalam diam, pria itu membawa Elouise kembali ke brankarnya dan memasangkan padanya selang oksigennya kembali.

"Jangan melepasnya, kau bisa sesak nafas lagi. Sudah cukup tadi pagi kau muntah-muntah seperti orang yang mau m4ti, jangan buat papa khawatir lagi." Lirih Alan, sembari mengusap rambut putranya dengan sayang.

"Nih olang mau pelhatian apa cali gala-gala cih? Bilangna anakna m4ti, enteng kali ngomongna." Gerutu Elouise dalam hatinya.

Setelah melakukan cuci darah kemarin malam, paginya Elouise langsung mengalami mual dan sesak nafas karena efek cuci darah. Sehingga membuat dokter kembali memasangkan selang oksigen yang sebelumnya sempat di lepas karena kondisi Elouise yang sempat membaik.

"Tidurlah." Titah Alan, sambil menyelimuti putranya.

"Papa tidul cini, camping Lekci." Pinta Elouise, sembari menepuk kasur di sampingnya.

"Tidak, kau saja. Papa ada kerjaan sedikit." Tolak Alan.

"TIDUL NDA!! NGEYEL KALI LOH! DAH TAU CAKIT! NANTI CIAPA YANG TEMENIN LEKCI KALAU PAPA CAKIT HAH?!"

Alan melongo, bisa-bisanya dia di marahi oleh anaknya sendiri. Apalagi Elouise, dia yang memiliki sifat pendiam ternyata kesabarannya setipis tisu di belah dua.

"Oke! Papa tidur denganmu!" Putus Alan.

Elouise melebarkan senyumnya, dia sedikit menggeser tubuhnya agar sang pala bisa tidur di sampingnya. Saat Alan merebahkan dirinya di samping Elouise, putranya itu malah tidur berbantalkan lengannya. Jadilah Elouise tidur di pelukan sang papa.

"Rupanya kau lagi ingin di manja hm?" Bisik Alan, akhirnya dia mengerti maksud putranya.

"Baiklah, malam ini Papa akan tidur bersamamu." Alan membawa Elouise ke pelukannya, matanya terpejam menikmati pelukan lembut si kecil.

Sementara Elouise, dia tersenyum di dalam tidurnya. Bisa memeluk Alan ketika dirinya tidur, adalah salah satu yang ia impikan sebelumnya.

"Walau nda ce-empuk pelukan mama, tapi anget juga. Apalagi kalau di peluk mama juga, tambah anget." Batin Elouise.

Selang beberapa menit, Elouise pun tertidur dengan lelap. Alan yang tadinya sudah memejamkan matanya, kembali membukanya. Tatapannya menatap kosong ke arah depan, entah apa yang dia pikirkan saat itu. Dia hanya diam, dengan air mata yang menetes dari sudut matanya.

.

.

Hari ini Elouise sudah di perbolehkan pulang, walau dua hari lagi pria kecil itu harus kembali melakukan cuci darah. Namun, setidaknya kondisi Elouise jauh lebih baik hari ini. Dia sudah bisa melepas selang oksigennya, dan juga infusannya yang sudah habis.

"Ayo pulang Papa! Ayo pulang!" Heboh Elouise.

"Iya sebentar." Sahut Alan yang baru saja keluar dari kamar mandi.

Alan berjalan menghampiri Elouise yang masih duduk di brankar, dia meraih putranya itu ke dalam gendongannya. Sedangkan Kendrick, dia membantu Alan membawa koper miliknya.

"Tuan, apakah tidak sebaiknya Alexix saya saja yang gendong? Kopernya biar saya minta bodyguard bawakan, seperti nya ... anda kurang sehat. Wajah anda terlihat pucat." Usul Kendrick, yang merasa kasihan dengan Alan yang terlihat kelelahan.

"Tidak, aku bisa menggendong putraku Dan aku tidak sakit!" Sentaknya.

Kendrick mengunci rapat mulut nya, dia membiarkan Alan menggendong Elouise dan beranjak dari sana.

"Hais, keras kepala sekali." Gumam Kendrick dan langsung bergegas menyusul Alan.

Setibanya di rumah, Alan langsung membawa Elouise ke kamar Alexix. "Papa, Lekci nda mau tidul. Mau main, nda mau tidul!" Rengek Elouise, dia bosan harus tiduran terus.

"Main apa?" Heran Alan.

"Pokokna mau main, mau main!" Rengek Elouise.

Alan menghela nafas pelan, kepalanya sedari tadi berdenyut sakit. Tubuhnya sangat lelah dan pegal. Tapi dia harus mengerti putranya yang saat ini tengah merengek itu.

"Lexi, papa akan mengajakmu bermain. Tapi tidak untuk sekarang," ujar Alan dengan pelan.

Elouise merengut sebal, dia bosan tiduran terus. Akhirnya, dia membiarkan Alan pergi keluar dari kamarnya.

"Yacudah, main cendili." Cicit Elouise.

Elouise turun dar ranjang, dia berjalan mendekati box besar yang terdapat di pojok kamar milik Alexix. Karena pemasaran, dia membukanya. Rupanya, box besar itu menyimpan banyak sekali mainan milik Alexix. Seketika, mata Elouise berbinar terang.

"Waaah, banak kali mainan na." Pekik Elouise.

Elouise mengambil salah satu mainan milik kembarannya, dia memainkannya sebentar dan berlanjut mengambil yang lain.

Tok! Tok!

"Den, bibi boleh masuk?"

Elouise menghentikan sejenak permainannya, dia menoleh dan mendapati Bi Sari memegang segelas susu di tangannya.

"Boleh-boleh!" Seru Elouise.

Bi Sari tersenyum, dia mendekat pada Elouise dan duduk di samping anak majikannya itu. Dia menyodorkan segelas susu yang tadi dirinya bawakan.

"Mama ada tepon bibi? El kangen, mau tepon mama." Tanya Elouise di sela kegiatannya meminum susu.

"Belum den, Bibi gak berani. Takut ketahuan tuan," ujar Bi Sari.

Elouise mengangguk lesu, dia bergegas menghabiskan susunya agar bisa kembali bermain. Setelah habis, dia menyerahkan gelas itu lada Bi Sari.

"Aden tuh mirip banget sama den Lexi, sampai Bibi gak bisa bedain. Cuman, den Lexi galak orangnya. Ngomongnya suka ketus, beda sama den El."

"Oo gitu, kacian mama belalti yah." Lirih Elouise.

"Loh? kok kasihan mama?" Bingung Bi Sari.

Elouise mengangguk lucu, "Iya, ngulus anak cepelti Lekci kayak ngulus anak kambing. Culit kali, ngeyel kali, muka na kayak mau di tabok."

"Hah?!"

.

.

.

Seharian Alan tidak keluar dari kamarnya, bahkan dia melewatkan makan siang dan malamnya membuat Elouise heran di buatnya. Hingga, Elouise memutuskan untuk berjalan-jalan di dalam mansion megah tersebut. Padahal jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, yang artinya semua maud sudah beristirahat. Hanya tersisa penjaga di pintu utama dan pintu masuk lainnya yang masih berjaga.

"Pantecan Lekci nda betah, lumah na becal tapi cepi. Macam kubulan cunyi kali." Celoteh Elouise. Kini, dia berjalan-jalan menyusuri Mansion Annovra.

Langkah Elouise terhenti di sebuah pintu bercat hitam, dengan penasaran. Dia meraih gagang pintu dan menarik nya.

Cklek!

Kreett!!

Terbukalah pintu tersebut, Elouise mendapati sebuah ruangan yang gelap tanpa cahaya. Dia yang tadinya penasaran, menjadi enggan masuk lantaran takut.

"Hih celam kali! Tapi ... penacalan, gimana yah. Macuk nda? Tapi penacalan." Gumam Elouise dengan ragu.

"Dah lah, kepo caya. Macuk aja deh, nanti kalau ada cetan na tinggal katain jelek. Bial telcelang mentalna." Gumam Elouise.

Elouise mulai melangkahkan kakinya masuk, dan baru juga beberapa langkah. Tiba-tiba lampu menyala terang, tatapan Elouise jatuh pada sebuah foto besar yang terpajang di ruangan itu.

"Mama? Itu mama!" Pekik Elouise. Saat Elouise akan mendekati foto itu, sebuah suara membuatnya tubuhnya menegang kaku.

"Apa yang sedang kamu lalukan disini, Lexi?!"

DEGH!!

Terpopuler

Comments

🐰F͢ɪ͋ᴄ͠ᴀ᪶ ࿐

🐰F͢ɪ͋ᴄ͠ᴀ᪶ ࿐

Wkwkakak

2024-03-31

0

yetiku86

yetiku86

aq jadi ngekek El 🤭

2024-03-25

0

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

wah ketahuan yah El,,,

2024-03-14

0

lihat semua
Episodes
1 Hati yang berbeda
2 Kelahiran si Kembar dan Berakhirnya Kerja Sama
3 Merelakan untuk mempertahankan
4 Rumah sakit
5 Gagal Ginjal Kronis
6 El mau ketemu papa
7 Mama?
8 Bertukar tempat
9 Lekci juga anak mama kan?
10 Elouise jujur pada Bi Sari mengenai dirinya
11 Kambuh
12 Brandon bertemu Alexix
13 Kejanggalan
14 Air mata Alan, untuk putranya
15 Perasaan yang aneh
16 "Apa dia pikir, aku tidak akan mengetahuinya?"
17 ENAK BETUL MAU BAWA MAMA OLANG!
18 Peringatan Alan, untuk Azalea
19 Tentang cinta
20 Sikap aneh Alan.
21 Hati yang tersakiti
22 Antara mimpi dan kenyataan
23 Nasehat Reagan
24 Papa nda bahagia!
25 Kita bertemu lagi, Nona Azalea
26 Kalau mirip, katanya jodoh
27 Donor Ginjal
28 Malam kebahagiaan Reagan
29 Kenekatan Alexix
30 Ketahuan?
31 Elouise, dia juga putraku
32 Elouise putramu!!
33 Janji papa
34 Papa menyayangimu
35 Keputusan Alan
36 Perdebatan ayah dan anak
37 Titipan Elouise yang menguntungkan
38 Kaca mata mama
39 Baju dinas? Siapa yang membelinya?
40 Apa kau mencintainya?
41 Kecanggungan
42 Aku tidak bisa bersaing dengan papa dari anakmu
43 Operasi
44 Henti jantung
45 Penempatan janji
46 Aku tidak bisa mendapatkan wanita yang ku cintai
47 Keanehan Azalea
48 Tidur berdua
49 Istri Dokter Aryan
50 Hadiah untuk Dokter Aryan
51 Dia masih istri saya!
52 Beri aku kesempatan
53 Kesempatan untukmu
54 Kesabaran Reagan
55 Bisa kok! Bisa!
56 Jangan sia-siakan
57 Mau untung, malah buntung
58 Tingkah jail Alan
59 Kebahagiaan sementara?
60 Tragedi
61 Kita cerai saja!!
62 Melukai hati kedua putraku
63 Tragedi 24 tahun silam
64 Kamu putriku!
65 Jeritan Azalea
66 kakak ipar
67 Memaafkan
68 Ulah Lempeyek
69 Tingkah si kembar
70 Nda butuh di cayang, butuhna uang
71 Kepintaran si kembar
72 Kau mengenalnya, Alan?
73 Kenapa kau meminumnya?
74 Omelan Alan pada si kembar
75 Anak genius
76 Bertemu oma dan opa
77 Abang pamit
78 Bertemu kembali dengan mantan
79 Publish hubungan
80 Kehilangan?
81 Merindukannya
82 Bocah iseng
83 Wanita misterius
84 Penderitaan Kendrick
85 Insiden
86 Seberapa banyak yang anda tahu tentang suami saya?
87 Apakah nama ibu kamu, Arumi?
88 Anda ibu kandung suami saya kan?!
89 Benar, tapi kurang tepat
90 Kakak ipar VS adik ipar
91 Saya ibu kandungnya
92 Putraku
93 Berontak
94 Klien aneh
95 Modusnya Reagan
96 Kembali pulang
97 Gigitan Caramel
98 Kesedihan keluarga Arumi
99 Saran si kembar yang sangat cerdas
100 Pertemuan Airin dan Alan
101 Alan yang luluh
102 Perdebatan si kembar
103 Memaafkan masa lalu
104 Calon istri
105 Mantan VS Reagan
106 Kami sayang mama
107 Keberhasilan Azalea
108 Keadaan sang bayi
109 Pendekatan
110 Calandra Abrisham
111 Saya sudah lamar adek abang
112 SAH!
113 Pikiran aneh Reagan
114 Isi hati Alexix
115 Insiden copot gigi yang tak terduga
116 Satu sama
117 Pertemuan pertama Airin dan Calandra
118 Hak asuh Calandra
119 Calandra Abrisham Xaver, anak kita
120 Si cadel yang suka jajan
121 Calah apa aku lupana
122 Pria misterius
123 Bertemu dengan mantannya istri
124 Penyesalan yang tak berarti
125 Bu Lik
126 Keributan di kantor
127 Cala cayang bunda
128 Mual-mual
129 Hamil lagi?
130 Hamil kembar
131 Pertemuan pertama Lucian dan Calandra
132 Tamu spesial
133 Calah apa lagi aku lupana
134 Mengejar
135 Heboh karena jajan
136 Arley
137 Permintaan Jessica
138 Regan dan Alan, akhirnya bertemu Lucian
139 Terbongkarnya status Lucian
140 Titik terang
141 Suasana semakin panas
142 Janan tinggalin Cala
143 Surat pengadilan
144 Kamu adalah cahaya kami
145 Ada apa dengan Sherly?
146 Kekhawatiran Jessica
147 Calandra putraku?
148 Mendapat petunjuk dari gelang Caramel
149 "Apa yang tidak aku ketahui selama ini"
150 Kepanikan Jessica
151 Calandra adalah putraku!
152 Penyelamatan yang penuh drama
153 Kisah cinta Arley dan Sherly
154 Ici dompet citu nda bica bayal halga diliku
155 Kembali pulang
156 Cuting cinetlon pendelitaan ictli kah?
157 Ego kedua ibu
158 Perdamaian
159 Cala bantu dapatkan hatina mommy
160 Airin melahirkan dan kerempongan Reagan
161 Kesedihan Natasya
162 Kedewasaan Alexix
163 Duka
164 Cimalakama
165 Mansion Arley
166 Sepotekel
167 Kehebohan di hari kelahiran baby twins
168 KOK MENALA?!
169 Jodoh Kendrick
170 Selalu mencintaimu
171 Ekstra part
172 Ekstra part 2
173 Ektra part 3
174 Ektra part 4
175 Ekstra part terakhir
176 PENGUMUMAAANN
177 S2 Eps. 01
178 S2. Cinta yang goyah.
179 Aku sakit, tapi aku rindu
180 Sadar
181 Amnesia
182 Ponsel tersembunyi
183 Apakah Diva?
184 Kepingan ingatan
185 Arghi
186 Gedung tersembunyi
187 Terancam
188 Leader Black Hold
189 Penyerangan
190 Melamar
191 Apa kamu pria itu?
192 Hari H
193 Misi Penyelamatan
194 Kemunculan Chieko
195 Akhir dari Karel
196 Happy ending
197 KARYA BARU: ISTRI DADAKAN MR. GYNOPHOBIA
198 KARYA BARUUU
Episodes

Updated 198 Episodes

1
Hati yang berbeda
2
Kelahiran si Kembar dan Berakhirnya Kerja Sama
3
Merelakan untuk mempertahankan
4
Rumah sakit
5
Gagal Ginjal Kronis
6
El mau ketemu papa
7
Mama?
8
Bertukar tempat
9
Lekci juga anak mama kan?
10
Elouise jujur pada Bi Sari mengenai dirinya
11
Kambuh
12
Brandon bertemu Alexix
13
Kejanggalan
14
Air mata Alan, untuk putranya
15
Perasaan yang aneh
16
"Apa dia pikir, aku tidak akan mengetahuinya?"
17
ENAK BETUL MAU BAWA MAMA OLANG!
18
Peringatan Alan, untuk Azalea
19
Tentang cinta
20
Sikap aneh Alan.
21
Hati yang tersakiti
22
Antara mimpi dan kenyataan
23
Nasehat Reagan
24
Papa nda bahagia!
25
Kita bertemu lagi, Nona Azalea
26
Kalau mirip, katanya jodoh
27
Donor Ginjal
28
Malam kebahagiaan Reagan
29
Kenekatan Alexix
30
Ketahuan?
31
Elouise, dia juga putraku
32
Elouise putramu!!
33
Janji papa
34
Papa menyayangimu
35
Keputusan Alan
36
Perdebatan ayah dan anak
37
Titipan Elouise yang menguntungkan
38
Kaca mata mama
39
Baju dinas? Siapa yang membelinya?
40
Apa kau mencintainya?
41
Kecanggungan
42
Aku tidak bisa bersaing dengan papa dari anakmu
43
Operasi
44
Henti jantung
45
Penempatan janji
46
Aku tidak bisa mendapatkan wanita yang ku cintai
47
Keanehan Azalea
48
Tidur berdua
49
Istri Dokter Aryan
50
Hadiah untuk Dokter Aryan
51
Dia masih istri saya!
52
Beri aku kesempatan
53
Kesempatan untukmu
54
Kesabaran Reagan
55
Bisa kok! Bisa!
56
Jangan sia-siakan
57
Mau untung, malah buntung
58
Tingkah jail Alan
59
Kebahagiaan sementara?
60
Tragedi
61
Kita cerai saja!!
62
Melukai hati kedua putraku
63
Tragedi 24 tahun silam
64
Kamu putriku!
65
Jeritan Azalea
66
kakak ipar
67
Memaafkan
68
Ulah Lempeyek
69
Tingkah si kembar
70
Nda butuh di cayang, butuhna uang
71
Kepintaran si kembar
72
Kau mengenalnya, Alan?
73
Kenapa kau meminumnya?
74
Omelan Alan pada si kembar
75
Anak genius
76
Bertemu oma dan opa
77
Abang pamit
78
Bertemu kembali dengan mantan
79
Publish hubungan
80
Kehilangan?
81
Merindukannya
82
Bocah iseng
83
Wanita misterius
84
Penderitaan Kendrick
85
Insiden
86
Seberapa banyak yang anda tahu tentang suami saya?
87
Apakah nama ibu kamu, Arumi?
88
Anda ibu kandung suami saya kan?!
89
Benar, tapi kurang tepat
90
Kakak ipar VS adik ipar
91
Saya ibu kandungnya
92
Putraku
93
Berontak
94
Klien aneh
95
Modusnya Reagan
96
Kembali pulang
97
Gigitan Caramel
98
Kesedihan keluarga Arumi
99
Saran si kembar yang sangat cerdas
100
Pertemuan Airin dan Alan
101
Alan yang luluh
102
Perdebatan si kembar
103
Memaafkan masa lalu
104
Calon istri
105
Mantan VS Reagan
106
Kami sayang mama
107
Keberhasilan Azalea
108
Keadaan sang bayi
109
Pendekatan
110
Calandra Abrisham
111
Saya sudah lamar adek abang
112
SAH!
113
Pikiran aneh Reagan
114
Isi hati Alexix
115
Insiden copot gigi yang tak terduga
116
Satu sama
117
Pertemuan pertama Airin dan Calandra
118
Hak asuh Calandra
119
Calandra Abrisham Xaver, anak kita
120
Si cadel yang suka jajan
121
Calah apa aku lupana
122
Pria misterius
123
Bertemu dengan mantannya istri
124
Penyesalan yang tak berarti
125
Bu Lik
126
Keributan di kantor
127
Cala cayang bunda
128
Mual-mual
129
Hamil lagi?
130
Hamil kembar
131
Pertemuan pertama Lucian dan Calandra
132
Tamu spesial
133
Calah apa lagi aku lupana
134
Mengejar
135
Heboh karena jajan
136
Arley
137
Permintaan Jessica
138
Regan dan Alan, akhirnya bertemu Lucian
139
Terbongkarnya status Lucian
140
Titik terang
141
Suasana semakin panas
142
Janan tinggalin Cala
143
Surat pengadilan
144
Kamu adalah cahaya kami
145
Ada apa dengan Sherly?
146
Kekhawatiran Jessica
147
Calandra putraku?
148
Mendapat petunjuk dari gelang Caramel
149
"Apa yang tidak aku ketahui selama ini"
150
Kepanikan Jessica
151
Calandra adalah putraku!
152
Penyelamatan yang penuh drama
153
Kisah cinta Arley dan Sherly
154
Ici dompet citu nda bica bayal halga diliku
155
Kembali pulang
156
Cuting cinetlon pendelitaan ictli kah?
157
Ego kedua ibu
158
Perdamaian
159
Cala bantu dapatkan hatina mommy
160
Airin melahirkan dan kerempongan Reagan
161
Kesedihan Natasya
162
Kedewasaan Alexix
163
Duka
164
Cimalakama
165
Mansion Arley
166
Sepotekel
167
Kehebohan di hari kelahiran baby twins
168
KOK MENALA?!
169
Jodoh Kendrick
170
Selalu mencintaimu
171
Ekstra part
172
Ekstra part 2
173
Ektra part 3
174
Ektra part 4
175
Ekstra part terakhir
176
PENGUMUMAAANN
177
S2 Eps. 01
178
S2. Cinta yang goyah.
179
Aku sakit, tapi aku rindu
180
Sadar
181
Amnesia
182
Ponsel tersembunyi
183
Apakah Diva?
184
Kepingan ingatan
185
Arghi
186
Gedung tersembunyi
187
Terancam
188
Leader Black Hold
189
Penyerangan
190
Melamar
191
Apa kamu pria itu?
192
Hari H
193
Misi Penyelamatan
194
Kemunculan Chieko
195
Akhir dari Karel
196
Happy ending
197
KARYA BARU: ISTRI DADAKAN MR. GYNOPHOBIA
198
KARYA BARUUU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!