Kelahiran si Kembar dan Berakhirnya Kerja Sama

"POKOKNYA! KAMI TIDAK INGIN ADA WARGA ASING YANG MENEMPATI KAMPUNG KAMI!!"

"YA! BENAR!! KAMPUNG KAMI AKAN RUSAK OLEH ORANG KOTA!"

Para tukang proyek, tak dapat menangani para warga. Mereka tengah menunggu kedatangan Alan, untuk memberikan solusi bagi semuanya.

Tak lama, Mobil Bentley berwarna hitam membelah kerumunan. Supir keluar dan membukakan pintu penumpang.

Terlihat, Alan keluar sembari memasangkan kancing pada jas hitamnya. Kaca matanya pun bertengger manis di hidung mancungnya.

Alan mengambil speaker milik petugas proyek, lalu dia berteriak dengan lantang dan membuat ocehan para warga berhenti.

"DIAM SEMUANYA!"

Tiba-tiba suara senyap, mereka terkejut dengan suara berat milik Alan. Sementara Brandon, dia berdiri di samling Alan.

"Apa hak kalian mengusir saya? Saya membeli tanah ini dengan uang saya, bukan uang kalian. Saya akan membatalkan pembangunan ini, dengan syarat. Kembalikan uang saya!" Seru Alan dengan penuh penekanan.

"GAK BISA GITU DONG PAK! INI KAMPUNG KAMI! JANGAN SEENAKNYA DISINI!" seru seorang warga laki-laki yang memegang spanduk.

Alan membuka kaca matanya, dia menunjuk orang itu dengan kaca mata miliknya.

"Siapa namamu?" Tanya Alan.

"Riski." Jawab orang itu.

Alan mengangguk, dia menoleh menatap Asistennya dan berkata, "Catat namanya, kita akan bawa masalah ini ke meja hijau."

"LAH! S3MPRUL!" Pekiknya tak terima.

Alan kembali memakai kaca matanya, orang-orang di sana sungguh menjengkelkan untuknya.

"Saya gak main-main, siapa lagi yang ingin seperti dia? Namanya akan saya catat, dan kita bertemu di meja hijau. Kalau berkenan, silahkan mengantri dan Asisten saya yang akan mencatatnya," ujar Alan.

Alan berbalik, dia kembali memasuki mobilnya. Brandon pun menyusulnya masuk, sementara para warga akhirnya terpaksa bubar.

Di perjalan, Alan menghela nafas pelan. Ini bukan pertama kali untuknya, berurusan dengan para warga.

Beberapa menit perjalanan, mobil terhenti di perusahaan milik Brandon. Brandon keluar dari mobil milik Alan, dan memasuki perusahaannya.

"Maaf tuan, kita langsung ke rumah sakit atau gimana?" Tanya Asisten Alan.

Alan yang tadinya bermain ponsel, seketika menghentikan kegiatannya. Kening nya mengerut, menatap Asistennya dengan pandangan bingung.

"Kendrick, apa maksudmu? Memangnya, ada apa di rumah sakit?" Bingung Alan.

Kendrick, yang merupakan pria berusia 22 tahun. Dia sudah menjadi Asisten Alan sejak satu tahun belakangan.

"Maaf tuan, satu jam yang lalu Bi Sari mengabarkan. Jika istri anda akan melahirkan, dan di bawa ke rumah sakit." Terang Kendrick sembari meringis saat melihat wajah tuannya itu yang tak bersahabat.

"APA?! KENAPA KAMU TIDAK BILANG HAH!! PUTAR BALIK! KITA KE RUMAH SAKIT! GAK BECUS KAMU!"

Kendrick memejamkan matanya, dia mengangguk pelan dan meminta supir untuk memutar balik.

"Perasaan tuan gak suka kerjaannya di ganggu, jadi aku pikir dia akan marah. Makanya aku bilang saat pekerjaannya selesai." Gumam Kendrick.

"Ngomong apa kamu huh?" Sewot Alan.

"Eng-enggak tuan." Pekik Kendrick.

Alan mendengus sebal, dia membuka ponselnya lalu membuka chat di sana. Berkali-kali dirinya mendapat telpon dari Azalea, tetapi dia tak membalasnya.

"Apa kamu baik-baik saja? Hubungi polisi, jangan menanganinya sendiri. Para warga banyak yang membawa kayu."

"Ck, wanita b0doh! Mengapa dia harus berpura-pura menjadi istri yang baik? apa dia tidak lelah selama ini terus berpura-pura." Gumam Alan.

Sedangkan di rumah sakit, Azalea tengah berusaha mengeluarkan bayinya. Dia mengejan sembari tangannya meremas pada kasur.

"Ayo bu, sedikit lagi! kepalanya sudah kelihatan!" Seru dokter.

Azalea kembali mengejan, dia mengeluarkan seluruh tenaganya. Tak lama kemudian, suara tangis bayi memecah keheningan.

"OEEKK!! OEEKK!!"

"Wah, selamat bu. Bayinya laki-laki," ujar dokter.

Azalea tersenyum, tetapi senyum itu hanya sebentar. Karena dia kembali merasakan mules di perutnya.

"Awsshh!!"

Dokter terlihat bingung, dia menekan perut Azalea dan merasakan ada yang aneh.

"Dokter! ada satu bayi lagi!" Pekik Suster yang melihat rambut bayi dari jalan lahir.

Dokter bergegas meminta Azalea untuk kembali mengejan.

"Bu, sekali lagi yah. Ternyata masih ada satu, ayo terus bu?"

Azalea kembali mengejan, walau hatinya bertanya-tanya mengapa masih ada satu bayi di dalam rahimnya. Wajar saja Azalea bingung, terakhir kali dia USG saat kandungannya menginjak usia 2 bulan. Alan melarangnya keluar dari mansion dan tampak di depan publik. Sehingga, ia tidak pernah tau kondisi bayinya.

"OEEEKK!! OEEKK!!"

Nafas Alea tersenggal-senggal, dia meminta kedua bayinya untuk di dekatkan padanya.

"Di dada kanan kakaknya, di dada kiri adiknya. Selamat yah bu," ujar dokter dengan bahagia.

Azalea terdiam, dia tak menyahut perkataan sang dokter. Dia hanya menatap kedua bayi yang berada di d4danya.

"Dokter, bisa saya minta tolong?" Tanya Azalea degan tatapan yang sulit di artikan.

.

.

.

Alan berlari di koridor rumah sakit, sampai langkahnya terhenti ketika melihat Bi sari yang berdiri di depan ruangan.

"Tuan!" Lekik Bi Sari saat melihat Alan.

"Anakku bagaimana?" Tanya Alan.

Rait wajah Bi sari yang tadinya terlihat bahagia seketika berubah sendu. Apakah di pikirannya Alan hanya bayi saja? tidak bisakah pria itu menanyakan kondisi istrinya?

"Tu-tuan, kondisi nyonya Azalea ...,"

"Ck! Aku bertanya tentang anakku, bukan dia!" Sentak Alan dengan nada kesal.

Bi Sari menutup mulutnya rapat-rapat, dia merasa kasihan dengan Azalea.

"Bayi sudah lahir, mungkin dokter masih membersihkannya." Lirih Bi Sari.

Alan tak bisa menunggu lagi, dia bergegas membuka pintu ruang bersalin itu. Pertama kali yang dirinya lihat, dia menangkap Azalea yang sedang bersandar pada brankar dengan tatapan datar.

Dengan langkah pelan, Alan menghampiri Azalea. "Bagaimana dengan anakku? Dia laki-laki kan?" Tanya Alan menatap dingin pada Azalea.

Azalea beralih menatap Alan, apakah gender seorang anak penting bagi pria itu? Laki-laki dan perempuan, bukankah sama-sama anak kandungnya kan?

"Kalau anak kita perempuan, memangnya kenapa?" Tanya Azalea dengan tatapan datar. Namun, jika di lihat lebih jelas lagi. Mata Azalea kini berkaca-kaca.

"Kamu sudah tahu, kalau sedari awal perjanjian kita adalah memberikan ku seorang penerus. Perempuan, tidak akan bisa menjadi penerus. Jika dia perempuan, kontrak kerja sama kita akan terus berjalan hingga kamu memberikan anak laki-laki untukku." Jawab Alan dengan penuh penekanan.

Azalea menahan sesak di dadanya, mengapa suaminya itu sampai segitunya?

"Sampai kapan kamu akan terus membenci wanita? Apakah tidak ada cinta di hatimu? apakah selama ini kita tinggal bersama, tidak ada perasaan yang tumbuh dalam hatimu untukku? Tidakkah kamu memikirkan perasaanku sedikit saja?"

Bukannya merenung, Alan malah terkekeh sejenak. Dia menatap lekat Azalea dan mengapit dagu wanita itu dengan kasar.

"Dengar! aku sudah membebaskanmu dari jerat pamanmu. Jika tidak, kamu sudah menjadi istri ke sekian si tua bangka itu. Aku sudah hafal niatmu, wanita lebih menghargai harta dari pada hati. Dari awal juga, aku hanya memintamu untuk melahirkan anakku. Bukan pemilik hatiku, paham!"

Alan menghempaskan dagu Azalea begitu saja, membuat wanita itu mengepalkan. tangannya dengan tatapan tajam penuh amarah.

"Jangan coba-coba mengambil anakku, jika kamu tidak mau berakhir di balik jeruji besi." Tekan Alan, membuat Azalea semakin mengeratkan kepalan tangannya.

Cklek!

Seorang Dokter datang membawa seorang bayi yang telah di bedong, dia membawanya mendekat pada orang tuanya.

"Selamat, tuan. Anda mendapat kan seorang bayi laki-laki." Dokter itu memberikan bayi tersebut pada Alan. Setelah mendengar nama laki-laki, Alan pun menerima bayi itu dari tangan sang Dokter.

Azalea menatap, bagaimana Alan memperhatikan bayinya. Dia hanya diam, menahan rasa sesak di dadanya. Jiwa memberontak, dia ingin merebut bayinya itu dari tangan pria seperti Alan.

Alan mengambil sebuah amplop di balik jas nya, dia memberikannya pada Azalea. Saat Azalea membukanya, dia menatap kertas itu dengan senyuman sumbang.

"Tanda tangani surat perceraian kita, dengan begitu. Kerja sama kita sudah selesai, aku akan memberikanmu uang dan pergilah dari kota ini. Kalau perlu, dari negara ini. Pergilah sejauh mungkin,"

___

JANGAN LUPA LIKE, KOMEN, VOTE DAN HADIAHNYA🥳🥳🥳😍😍😍

Terima kasih, semoga sehat selalu😊

Terpopuler

Comments

Marsuti Jain

Marsuti Jain

tega amat tuh si alan azalea aza tulus bikin dia menyesal thor

2024-05-03

1

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

assem, suam edan hanya perlu penerus. edan 😎

2024-05-13

0

Calista Azka

Calista Azka

ternyata ada laki2 berhati batu

2024-04-26

0

lihat semua
Episodes
1 Hati yang berbeda
2 Kelahiran si Kembar dan Berakhirnya Kerja Sama
3 Merelakan untuk mempertahankan
4 Rumah sakit
5 Gagal Ginjal Kronis
6 El mau ketemu papa
7 Mama?
8 Bertukar tempat
9 Lekci juga anak mama kan?
10 Elouise jujur pada Bi Sari mengenai dirinya
11 Kambuh
12 Brandon bertemu Alexix
13 Kejanggalan
14 Air mata Alan, untuk putranya
15 Perasaan yang aneh
16 "Apa dia pikir, aku tidak akan mengetahuinya?"
17 ENAK BETUL MAU BAWA MAMA OLANG!
18 Peringatan Alan, untuk Azalea
19 Tentang cinta
20 Sikap aneh Alan.
21 Hati yang tersakiti
22 Antara mimpi dan kenyataan
23 Nasehat Reagan
24 Papa nda bahagia!
25 Kita bertemu lagi, Nona Azalea
26 Kalau mirip, katanya jodoh
27 Donor Ginjal
28 Malam kebahagiaan Reagan
29 Kenekatan Alexix
30 Ketahuan?
31 Elouise, dia juga putraku
32 Elouise putramu!!
33 Janji papa
34 Papa menyayangimu
35 Keputusan Alan
36 Perdebatan ayah dan anak
37 Titipan Elouise yang menguntungkan
38 Kaca mata mama
39 Baju dinas? Siapa yang membelinya?
40 Apa kau mencintainya?
41 Kecanggungan
42 Aku tidak bisa bersaing dengan papa dari anakmu
43 Operasi
44 Henti jantung
45 Penempatan janji
46 Aku tidak bisa mendapatkan wanita yang ku cintai
47 Keanehan Azalea
48 Tidur berdua
49 Istri Dokter Aryan
50 Hadiah untuk Dokter Aryan
51 Dia masih istri saya!
52 Beri aku kesempatan
53 Kesempatan untukmu
54 Kesabaran Reagan
55 Bisa kok! Bisa!
56 Jangan sia-siakan
57 Mau untung, malah buntung
58 Tingkah jail Alan
59 Kebahagiaan sementara?
60 Tragedi
61 Kita cerai saja!!
62 Melukai hati kedua putraku
63 Tragedi 24 tahun silam
64 Kamu putriku!
65 Jeritan Azalea
66 kakak ipar
67 Memaafkan
68 Ulah Lempeyek
69 Tingkah si kembar
70 Nda butuh di cayang, butuhna uang
71 Kepintaran si kembar
72 Kau mengenalnya, Alan?
73 Kenapa kau meminumnya?
74 Omelan Alan pada si kembar
75 Anak genius
76 Bertemu oma dan opa
77 Abang pamit
78 Bertemu kembali dengan mantan
79 Publish hubungan
80 Kehilangan?
81 Merindukannya
82 Bocah iseng
83 Wanita misterius
84 Penderitaan Kendrick
85 Insiden
86 Seberapa banyak yang anda tahu tentang suami saya?
87 Apakah nama ibu kamu, Arumi?
88 Anda ibu kandung suami saya kan?!
89 Benar, tapi kurang tepat
90 Kakak ipar VS adik ipar
91 Saya ibu kandungnya
92 Putraku
93 Berontak
94 Klien aneh
95 Modusnya Reagan
96 Kembali pulang
97 Gigitan Caramel
98 Kesedihan keluarga Arumi
99 Saran si kembar yang sangat cerdas
100 Pertemuan Airin dan Alan
101 Alan yang luluh
102 Perdebatan si kembar
103 Memaafkan masa lalu
104 Calon istri
105 Mantan VS Reagan
106 Kami sayang mama
107 Keberhasilan Azalea
108 Keadaan sang bayi
109 Pendekatan
110 Calandra Abrisham
111 Saya sudah lamar adek abang
112 SAH!
113 Pikiran aneh Reagan
114 Isi hati Alexix
115 Insiden copot gigi yang tak terduga
116 Satu sama
117 Pertemuan pertama Airin dan Calandra
118 Hak asuh Calandra
119 Calandra Abrisham Xaver, anak kita
120 Si cadel yang suka jajan
121 Calah apa aku lupana
122 Pria misterius
123 Bertemu dengan mantannya istri
124 Penyesalan yang tak berarti
125 Bu Lik
126 Keributan di kantor
127 Cala cayang bunda
128 Mual-mual
129 Hamil lagi?
130 Hamil kembar
131 Pertemuan pertama Lucian dan Calandra
132 Tamu spesial
133 Calah apa lagi aku lupana
134 Mengejar
135 Heboh karena jajan
136 Arley
137 Permintaan Jessica
138 Regan dan Alan, akhirnya bertemu Lucian
139 Terbongkarnya status Lucian
140 Titik terang
141 Suasana semakin panas
142 Janan tinggalin Cala
143 Surat pengadilan
144 Kamu adalah cahaya kami
145 Ada apa dengan Sherly?
146 Kekhawatiran Jessica
147 Calandra putraku?
148 Mendapat petunjuk dari gelang Caramel
149 "Apa yang tidak aku ketahui selama ini"
150 Kepanikan Jessica
151 Calandra adalah putraku!
152 Penyelamatan yang penuh drama
153 Kisah cinta Arley dan Sherly
154 Ici dompet citu nda bica bayal halga diliku
155 Kembali pulang
156 Cuting cinetlon pendelitaan ictli kah?
157 Ego kedua ibu
158 Perdamaian
159 Cala bantu dapatkan hatina mommy
160 Airin melahirkan dan kerempongan Reagan
161 Kesedihan Natasya
162 Kedewasaan Alexix
163 Duka
164 Cimalakama
165 Mansion Arley
166 Sepotekel
167 Kehebohan di hari kelahiran baby twins
168 KOK MENALA?!
169 Jodoh Kendrick
170 Selalu mencintaimu
171 Ekstra part
172 Ekstra part 2
173 Ektra part 3
174 Ektra part 4
175 Ekstra part terakhir
176 PENGUMUMAAANN
177 S2 Eps. 01
178 S2. Cinta yang goyah.
179 Aku sakit, tapi aku rindu
180 Sadar
181 Amnesia
182 Ponsel tersembunyi
183 Apakah Diva?
184 Kepingan ingatan
185 Arghi
186 Gedung tersembunyi
187 Terancam
188 Leader Black Hold
189 Penyerangan
190 Melamar
191 Apa kamu pria itu?
192 Hari H
193 Misi Penyelamatan
194 Kemunculan Chieko
195 Akhir dari Karel
196 Happy ending
197 KARYA BARU: ISTRI DADAKAN MR. GYNOPHOBIA
198 KARYA BARUUU
Episodes

Updated 198 Episodes

1
Hati yang berbeda
2
Kelahiran si Kembar dan Berakhirnya Kerja Sama
3
Merelakan untuk mempertahankan
4
Rumah sakit
5
Gagal Ginjal Kronis
6
El mau ketemu papa
7
Mama?
8
Bertukar tempat
9
Lekci juga anak mama kan?
10
Elouise jujur pada Bi Sari mengenai dirinya
11
Kambuh
12
Brandon bertemu Alexix
13
Kejanggalan
14
Air mata Alan, untuk putranya
15
Perasaan yang aneh
16
"Apa dia pikir, aku tidak akan mengetahuinya?"
17
ENAK BETUL MAU BAWA MAMA OLANG!
18
Peringatan Alan, untuk Azalea
19
Tentang cinta
20
Sikap aneh Alan.
21
Hati yang tersakiti
22
Antara mimpi dan kenyataan
23
Nasehat Reagan
24
Papa nda bahagia!
25
Kita bertemu lagi, Nona Azalea
26
Kalau mirip, katanya jodoh
27
Donor Ginjal
28
Malam kebahagiaan Reagan
29
Kenekatan Alexix
30
Ketahuan?
31
Elouise, dia juga putraku
32
Elouise putramu!!
33
Janji papa
34
Papa menyayangimu
35
Keputusan Alan
36
Perdebatan ayah dan anak
37
Titipan Elouise yang menguntungkan
38
Kaca mata mama
39
Baju dinas? Siapa yang membelinya?
40
Apa kau mencintainya?
41
Kecanggungan
42
Aku tidak bisa bersaing dengan papa dari anakmu
43
Operasi
44
Henti jantung
45
Penempatan janji
46
Aku tidak bisa mendapatkan wanita yang ku cintai
47
Keanehan Azalea
48
Tidur berdua
49
Istri Dokter Aryan
50
Hadiah untuk Dokter Aryan
51
Dia masih istri saya!
52
Beri aku kesempatan
53
Kesempatan untukmu
54
Kesabaran Reagan
55
Bisa kok! Bisa!
56
Jangan sia-siakan
57
Mau untung, malah buntung
58
Tingkah jail Alan
59
Kebahagiaan sementara?
60
Tragedi
61
Kita cerai saja!!
62
Melukai hati kedua putraku
63
Tragedi 24 tahun silam
64
Kamu putriku!
65
Jeritan Azalea
66
kakak ipar
67
Memaafkan
68
Ulah Lempeyek
69
Tingkah si kembar
70
Nda butuh di cayang, butuhna uang
71
Kepintaran si kembar
72
Kau mengenalnya, Alan?
73
Kenapa kau meminumnya?
74
Omelan Alan pada si kembar
75
Anak genius
76
Bertemu oma dan opa
77
Abang pamit
78
Bertemu kembali dengan mantan
79
Publish hubungan
80
Kehilangan?
81
Merindukannya
82
Bocah iseng
83
Wanita misterius
84
Penderitaan Kendrick
85
Insiden
86
Seberapa banyak yang anda tahu tentang suami saya?
87
Apakah nama ibu kamu, Arumi?
88
Anda ibu kandung suami saya kan?!
89
Benar, tapi kurang tepat
90
Kakak ipar VS adik ipar
91
Saya ibu kandungnya
92
Putraku
93
Berontak
94
Klien aneh
95
Modusnya Reagan
96
Kembali pulang
97
Gigitan Caramel
98
Kesedihan keluarga Arumi
99
Saran si kembar yang sangat cerdas
100
Pertemuan Airin dan Alan
101
Alan yang luluh
102
Perdebatan si kembar
103
Memaafkan masa lalu
104
Calon istri
105
Mantan VS Reagan
106
Kami sayang mama
107
Keberhasilan Azalea
108
Keadaan sang bayi
109
Pendekatan
110
Calandra Abrisham
111
Saya sudah lamar adek abang
112
SAH!
113
Pikiran aneh Reagan
114
Isi hati Alexix
115
Insiden copot gigi yang tak terduga
116
Satu sama
117
Pertemuan pertama Airin dan Calandra
118
Hak asuh Calandra
119
Calandra Abrisham Xaver, anak kita
120
Si cadel yang suka jajan
121
Calah apa aku lupana
122
Pria misterius
123
Bertemu dengan mantannya istri
124
Penyesalan yang tak berarti
125
Bu Lik
126
Keributan di kantor
127
Cala cayang bunda
128
Mual-mual
129
Hamil lagi?
130
Hamil kembar
131
Pertemuan pertama Lucian dan Calandra
132
Tamu spesial
133
Calah apa lagi aku lupana
134
Mengejar
135
Heboh karena jajan
136
Arley
137
Permintaan Jessica
138
Regan dan Alan, akhirnya bertemu Lucian
139
Terbongkarnya status Lucian
140
Titik terang
141
Suasana semakin panas
142
Janan tinggalin Cala
143
Surat pengadilan
144
Kamu adalah cahaya kami
145
Ada apa dengan Sherly?
146
Kekhawatiran Jessica
147
Calandra putraku?
148
Mendapat petunjuk dari gelang Caramel
149
"Apa yang tidak aku ketahui selama ini"
150
Kepanikan Jessica
151
Calandra adalah putraku!
152
Penyelamatan yang penuh drama
153
Kisah cinta Arley dan Sherly
154
Ici dompet citu nda bica bayal halga diliku
155
Kembali pulang
156
Cuting cinetlon pendelitaan ictli kah?
157
Ego kedua ibu
158
Perdamaian
159
Cala bantu dapatkan hatina mommy
160
Airin melahirkan dan kerempongan Reagan
161
Kesedihan Natasya
162
Kedewasaan Alexix
163
Duka
164
Cimalakama
165
Mansion Arley
166
Sepotekel
167
Kehebohan di hari kelahiran baby twins
168
KOK MENALA?!
169
Jodoh Kendrick
170
Selalu mencintaimu
171
Ekstra part
172
Ekstra part 2
173
Ektra part 3
174
Ektra part 4
175
Ekstra part terakhir
176
PENGUMUMAAANN
177
S2 Eps. 01
178
S2. Cinta yang goyah.
179
Aku sakit, tapi aku rindu
180
Sadar
181
Amnesia
182
Ponsel tersembunyi
183
Apakah Diva?
184
Kepingan ingatan
185
Arghi
186
Gedung tersembunyi
187
Terancam
188
Leader Black Hold
189
Penyerangan
190
Melamar
191
Apa kamu pria itu?
192
Hari H
193
Misi Penyelamatan
194
Kemunculan Chieko
195
Akhir dari Karel
196
Happy ending
197
KARYA BARU: ISTRI DADAKAN MR. GYNOPHOBIA
198
KARYA BARUUU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!