ENAK BETUL MAU BAWA MAMA OLANG!

Malam ini, Elouise melalukan cuci darah kembali. Seperti biasanya. Hanya saja, kali ino berbeda. Jika dulunya di temani sang ibu, sekarang ia di temani oleh sang papa. Alan duduk di samping Elouise, dia menarik Elouise agar bersandar pada dada bidangnya. Sesekali, Alan mencium kening Elouise. Agar, putranya tak merasakan sakitnya harus suntik.

"Sakit?" Tanya Alan ketika jarum berhasil tembus ke tangannya.

Elouise menggeleng, dia sudah biasa. Hanya saja, dia lelah. Dia lelah haru melakukan cuci darah berulang, dia lelah harus melakukan pengobatan yang bersifat hanya sementara.

"Putra anda keren sekali tuan, biasanya anak yang lain akan menjerit kesakitan. Tapi, putra anda tampak tenang." Puji Sang Dokter.

Alan tersenyum tipis, putranya memang hebat. "Biasanya di gigit semut saja, dia akan melakukan drama yang membuat seisi rumah panik dok." Canda Alan.

"Haha benarkah? Kali ini, dia tidak ingin membuat papa nya khawatir." Ouji sang dokter.

Alan mengusap kepala Elouise, semenjak dia mengetahui putranya sakit. Sikap Alan sangat berubah, dia lebih bersikap lembut pada putranya. Walau tadi siang, dia sempat marah pada Elouise karena Azalea yang datang menemui putranya.

"Lexi, apa yang wanita siang tadi katakan padamu?" Tanya Alan, mencoba menggali kembali informasi tentang Azalea yang datang menemui Elouise.

"Nda napain-napain, cuman nanya cakit apa. Udah." Jawab Elouise, mencoba bersikap biasa saja.

Alan menganggukkan kepalanya, ada sedikit rasa lega di hatinya. Karena mengira, jika Azalea tak memberitahu tentang statusnya pada putra mereka. Padahal, ibu dan anak kembarnya bekerja sama demi kesembuhan Elouise.

"Lexi, memangnya Lexi tau ginjal Lexi kenapa?" Tanya Alan, sebab dirinya merasa belum memberitahukan hal ini pada putranya.

"Tau, lucak ginjalna kan?"

Alan terdiam, dia menegakkan tubuhnya dan menatap putranya dengan lekat. "Dari mana kamu tahu?" Bingung Alan.

Elouise terdiam, dia lupa jika Alan belum memberitahunya. DIa memutar otaknya agar bisa menemukan jawabannya.

"Eum ...." Mata Elouise mengarah pada bingkai gambar tentang Ginjal.

"Tuh! Lekci baca dali cana!" Seru Elouise menunjuk ke sebuah gambar.

Tatapan Alan beralih menatap bingkai gambar yang menjelaskan tentang kerusakan Ginjal dan ciri-cirinya. Alan mengangguk mengerti, dia tak lagi mempermasalahkan soal itu.

"Papa." Panggil Elouise sembari mendongak menatap sang papa.

"Hm?" Sahut Alan sembari menundukkan kepalanya agar bisa menatap tepat ke arah mata putranya.

"Cuci dalahna campai kapan?" Tanya Elouise dengan lesu.

Mendengar itu, Alan mencoba untuk tidak membuat putranya bertambah bersedih. "Papa lagi berusaha buat cari ginjal yang baru untuk kamu. Sebelum ginjal itu ada, Papa minta Lexi untuk bersabar yah. Setelah sembuh, Papa janji akan mengabulkan permintaan Lexi."

Raut wajah Elouise berubah bahagia, senyumnya bahkan mengembang sangat lebar. "BENALKAH!! APAPUN?!" Seru Elouise yang mendapatkan anggukan langsung dari Alan.

"Keinginan terbesar Lexi adalah sekolah umum. Setelah dia sembuh, aku akan mengabulkan keinginannya itu." Ucap Alan dalam hatinya.

Berbeda dengan pemikiran Alan, jutsru Elouise berharap hal lain. Dia tengah membayangkan, hal apa yang akan dia minta pada sang papa nantinya.

"El mau minta papa baleng lagi cama mama, jadi Lekci dan El nda picah-picah lagi. Bahagia kali idup na El nantina." Batin Elouise. Bibirnya tak kunjung berhenti untuk senyum.

.

.

.

Azalea menemani Alexix yang akan tidur, dia sedang menepuk paha putranya berharap Alexix segera tidur agar dirinya juga cepat menyusul. Namun, bukannya tertidur. Alexix malah bertanya hal yang membuat Azalea tak mampu untuk menjawab.

"Ma, kenapa Mama dan papa picah? Kenapa nda baleng-baleng lagi aja?" Tanya Alexix.

Tak kunjung mendapatkan jawaban Azalea, Alexix beralih ke pertanyaan lain.

"Apa Mama cinta papa?" Tanya Alexix.

Barulah Azalea merespon, dia mengecup kening putranya dengan sayang. "Tentu saja, Mama mencintai papa. Tapi itu dulu, saat mama mengandung kalian," ujar Azalea.

"Cekalang kenapa nda lagi?" Tanya Alexix dengan bingung.

"Karena ...,"

TOK!

TOK!

Azalea mengerutkan keningnya, siapa malam-malam bertamu ke rumah nya? Bergegas, Azalea beranjak dari tempat tidur dan melangkah menuju pintu untuk membukanya.

Cklek!

"Reagan?! kamu ngapain malam-malam kesini!!" Pekik Azalea saat melihat Reagan datang ke rumahnya dengan membawa sebuah paper bag.

"Aku ingin membicarakan sesuatu, boleh aku masuk?" Tanya Reagan.

Dengan ragu, Azalea mengangguk. Dia sengaja membuka pintu agar tidak terjadi fitnah dari tetangga. Bagaimana pun juga, dia dan Reagan tak memiliki hubungan apapun.

"Ada apa?" Tanya Azalea langsung ke intinya.

Reagan memberikan paper bag itu pada Azalea, "Bisakah kamu menemaniku akhir pekan nanti?" Tanya Reagan.

Azalea terlihat bingung, tanpa menjawab dia mengambil paper bag itu dan membukanya agar dia bisa melihat isi dalamnya. Terdapat di dalam sana, sebuah gaun dan juga sepatu.

"Reagan, ini untuk apa?" Bingung Azalea.

"Sahabat orang tuaku sedang mengadakan acara pernikahan anaknya, aku di undang datang. Tapi, bersama pasangan. Kamu tahu sendiri, aku masih menjomblo karena masih menunggumu." Jelas Reagan.

Azalea bergegas mendorong paper bag itu ke arah Regan, raut wajahnya berubah kesal. "Datanglah sendiri kalau gitu!" Pekik Azalea.

Sedangkan Alexix, dia mengintip dari balik pintu kamar. Matanya menyipit, agar dirinya bisa melihat jelas wajah pria yang datang menemui sang mama. Alisnya menukik tajam, dia menatap Reagan dengan tatapan tak bersahabat.

"Nda bica di bialin, gatel kali tuh olang cama mama Lekci. Kalau gini celitana, bica dapet papa balu caya. Bukan cuman papa balu, nanti papa juga cali mama balu." Bisik Alexix dengan segala pikirannya. Sedetik kemudian, Alexix menggelengkan kepalanya guna mengusir apa yang ada dalam pikirannya.

"Aisshhh nda! nda boleh! nda mau punya mama cama papa balu, ini nda bica di bialin. Lekci halus punya lencana.

Alexix kembali memperhatikan keduanya, dia memasang telinganya benar-benar agar bisa menangkap apa yang mereka bicarakan.

"Ayolah, apa kau tidak bisa membantuku? Sebagai teman? apa tidak boleh?" Bujuk Reagan.

Azalea menghela nafas pelan, dia tidak tertarik dengan ajakan Reagan. Entahlah Reagan ini seperti apa orangnya, Azalea tak terlalu memahami pria itu. Yang jelas, selama ini Reagan berusaha mendekatinya. Tapi baiknya, pria itu tidak memaksanya untuk menerimanya.

"Reagan ...."

"Please ... tolonglah, kali ini saja ... aku hargai jika memang kamu belum move on dari mantanmu. Aku tidak masalah soal itu, tapi kali ini temani aku yah ...,"

Azalea menghela nafas pelan, sebetulnya dia berat mengabulkan keinginan Reagan. Namun, sifat pria di depannya ini tidak mudah menyerah. Bisa-bisa, Reagan berada di rumahnya sampai pagi untuk membujuknya agar mau menemani pria itu.

"Baiklah, aku akan menemanimu." Putus Azalea.

"YESS!!" Seru Reagan dengan perasaan yang bahagia.

Sementara Alexix, seketika dia melototkan matanya. Tanpa berlama-alam, dia bergegas keluar dan datang menghampiri kedua nya dengan tangan yang berada di pinggang.

"HE! ENAK BETUL MAU BAWA MAMA OLANG! KAU NI CAPA HAH?! DATANG NDA DI UNDANG, PULANG NDA DI ANTAL. MACAM CETAN BETINA KAU!"

"Lexi!" Tegur Azalea.

Reagan terkejut dengan sentakan Alexi, dia menatap Azalea dengan raut wajah yang syok bukan main.

"I-ini Elouise kan? Kok jadi begini?" Bingung Reagan.

Azalea menepuk keningnya, seharusnya Alexix tidak keluar. Dia bingung ingin menjelaskan apa pada Reagan.

"El, ini om Reagan. Kamu kenapa? kok marah sama om? Setiap om datang, kamu senang kan?"

"Cenang dali cingkong, nda lah! mana ada cenang! Om pulang cana, ciapa lagi om ini. Cyok kenal kali." Sinis Alexix.

"Azalea, ini ... dia bukan El. Dia nih siapa? El ngomongnya lembut, gak kayak petasan banting gini." Pekik Reagan.

"HEH! CEMBALANGAN!!" Seru Alexix tak terima di katakan petasan banting oleh pria yang naksir pada sang mama.

Azalea menepuk keningnya, sudahlah. Dia tidak bisa mengelak lagi, lagian Reagan tak mengenal Alan. Jadi, sah-sah saja bukan jika Reagan mengetahuinya?

"Reagan, sebenarnya dia bukan El. Tapi dia Alexix, kembaran El."

"APA?!"

Terpopuler

Comments

Erna Masliana

Erna Masliana

ya usir jangan terpengaruh dong.. karena sekali dikasih kesempatan orang yg lagi berjuang akan lebih ngelunjak lagi

2024-05-21

0

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

waduh siapa yang bilang apa tuh,,,

2024-03-14

0

Rupink Chiabella

Rupink Chiabella

ayo kembar berjuang tuk mempersatukan kedua ortu mu

2024-02-26

2

lihat semua
Episodes
1 Hati yang berbeda
2 Kelahiran si Kembar dan Berakhirnya Kerja Sama
3 Merelakan untuk mempertahankan
4 Rumah sakit
5 Gagal Ginjal Kronis
6 El mau ketemu papa
7 Mama?
8 Bertukar tempat
9 Lekci juga anak mama kan?
10 Elouise jujur pada Bi Sari mengenai dirinya
11 Kambuh
12 Brandon bertemu Alexix
13 Kejanggalan
14 Air mata Alan, untuk putranya
15 Perasaan yang aneh
16 "Apa dia pikir, aku tidak akan mengetahuinya?"
17 ENAK BETUL MAU BAWA MAMA OLANG!
18 Peringatan Alan, untuk Azalea
19 Tentang cinta
20 Sikap aneh Alan.
21 Hati yang tersakiti
22 Antara mimpi dan kenyataan
23 Nasehat Reagan
24 Papa nda bahagia!
25 Kita bertemu lagi, Nona Azalea
26 Kalau mirip, katanya jodoh
27 Donor Ginjal
28 Malam kebahagiaan Reagan
29 Kenekatan Alexix
30 Ketahuan?
31 Elouise, dia juga putraku
32 Elouise putramu!!
33 Janji papa
34 Papa menyayangimu
35 Keputusan Alan
36 Perdebatan ayah dan anak
37 Titipan Elouise yang menguntungkan
38 Kaca mata mama
39 Baju dinas? Siapa yang membelinya?
40 Apa kau mencintainya?
41 Kecanggungan
42 Aku tidak bisa bersaing dengan papa dari anakmu
43 Operasi
44 Henti jantung
45 Penempatan janji
46 Aku tidak bisa mendapatkan wanita yang ku cintai
47 Keanehan Azalea
48 Tidur berdua
49 Istri Dokter Aryan
50 Hadiah untuk Dokter Aryan
51 Dia masih istri saya!
52 Beri aku kesempatan
53 Kesempatan untukmu
54 Kesabaran Reagan
55 Bisa kok! Bisa!
56 Jangan sia-siakan
57 Mau untung, malah buntung
58 Tingkah jail Alan
59 Kebahagiaan sementara?
60 Tragedi
61 Kita cerai saja!!
62 Melukai hati kedua putraku
63 Tragedi 24 tahun silam
64 Kamu putriku!
65 Jeritan Azalea
66 kakak ipar
67 Memaafkan
68 Ulah Lempeyek
69 Tingkah si kembar
70 Nda butuh di cayang, butuhna uang
71 Kepintaran si kembar
72 Kau mengenalnya, Alan?
73 Kenapa kau meminumnya?
74 Omelan Alan pada si kembar
75 Anak genius
76 Bertemu oma dan opa
77 Abang pamit
78 Bertemu kembali dengan mantan
79 Publish hubungan
80 Kehilangan?
81 Merindukannya
82 Bocah iseng
83 Wanita misterius
84 Penderitaan Kendrick
85 Insiden
86 Seberapa banyak yang anda tahu tentang suami saya?
87 Apakah nama ibu kamu, Arumi?
88 Anda ibu kandung suami saya kan?!
89 Benar, tapi kurang tepat
90 Kakak ipar VS adik ipar
91 Saya ibu kandungnya
92 Putraku
93 Berontak
94 Klien aneh
95 Modusnya Reagan
96 Kembali pulang
97 Gigitan Caramel
98 Kesedihan keluarga Arumi
99 Saran si kembar yang sangat cerdas
100 Pertemuan Airin dan Alan
101 Alan yang luluh
102 Perdebatan si kembar
103 Memaafkan masa lalu
104 Calon istri
105 Mantan VS Reagan
106 Kami sayang mama
107 Keberhasilan Azalea
108 Keadaan sang bayi
109 Pendekatan
110 Calandra Abrisham
111 Saya sudah lamar adek abang
112 SAH!
113 Pikiran aneh Reagan
114 Isi hati Alexix
115 Insiden copot gigi yang tak terduga
116 Satu sama
117 Pertemuan pertama Airin dan Calandra
118 Hak asuh Calandra
119 Calandra Abrisham Xaver, anak kita
120 Si cadel yang suka jajan
121 Calah apa aku lupana
122 Pria misterius
123 Bertemu dengan mantannya istri
124 Penyesalan yang tak berarti
125 Bu Lik
126 Keributan di kantor
127 Cala cayang bunda
128 Mual-mual
129 Hamil lagi?
130 Hamil kembar
131 Pertemuan pertama Lucian dan Calandra
132 Tamu spesial
133 Calah apa lagi aku lupana
134 Mengejar
135 Heboh karena jajan
136 Arley
137 Permintaan Jessica
138 Regan dan Alan, akhirnya bertemu Lucian
139 Terbongkarnya status Lucian
140 Titik terang
141 Suasana semakin panas
142 Janan tinggalin Cala
143 Surat pengadilan
144 Kamu adalah cahaya kami
145 Ada apa dengan Sherly?
146 Kekhawatiran Jessica
147 Calandra putraku?
148 Mendapat petunjuk dari gelang Caramel
149 "Apa yang tidak aku ketahui selama ini"
150 Kepanikan Jessica
151 Calandra adalah putraku!
152 Penyelamatan yang penuh drama
153 Kisah cinta Arley dan Sherly
154 Ici dompet citu nda bica bayal halga diliku
155 Kembali pulang
156 Cuting cinetlon pendelitaan ictli kah?
157 Ego kedua ibu
158 Perdamaian
159 Cala bantu dapatkan hatina mommy
160 Airin melahirkan dan kerempongan Reagan
161 Kesedihan Natasya
162 Kedewasaan Alexix
163 Duka
164 Cimalakama
165 Mansion Arley
166 Sepotekel
167 Kehebohan di hari kelahiran baby twins
168 KOK MENALA?!
169 Jodoh Kendrick
170 Selalu mencintaimu
171 Ekstra part
172 Ekstra part 2
173 Ektra part 3
174 Ektra part 4
175 Ekstra part terakhir
176 PENGUMUMAAANN
177 S2 Eps. 01
178 S2. Cinta yang goyah.
179 Aku sakit, tapi aku rindu
180 Sadar
181 Amnesia
182 Ponsel tersembunyi
183 Apakah Diva?
184 Kepingan ingatan
185 Arghi
186 Gedung tersembunyi
187 Terancam
188 Leader Black Hold
189 Penyerangan
190 Melamar
191 Apa kamu pria itu?
192 Hari H
193 Misi Penyelamatan
194 Kemunculan Chieko
195 Akhir dari Karel
196 Happy ending
197 KARYA BARU: ISTRI DADAKAN MR. GYNOPHOBIA
198 KARYA BARUUU
Episodes

Updated 198 Episodes

1
Hati yang berbeda
2
Kelahiran si Kembar dan Berakhirnya Kerja Sama
3
Merelakan untuk mempertahankan
4
Rumah sakit
5
Gagal Ginjal Kronis
6
El mau ketemu papa
7
Mama?
8
Bertukar tempat
9
Lekci juga anak mama kan?
10
Elouise jujur pada Bi Sari mengenai dirinya
11
Kambuh
12
Brandon bertemu Alexix
13
Kejanggalan
14
Air mata Alan, untuk putranya
15
Perasaan yang aneh
16
"Apa dia pikir, aku tidak akan mengetahuinya?"
17
ENAK BETUL MAU BAWA MAMA OLANG!
18
Peringatan Alan, untuk Azalea
19
Tentang cinta
20
Sikap aneh Alan.
21
Hati yang tersakiti
22
Antara mimpi dan kenyataan
23
Nasehat Reagan
24
Papa nda bahagia!
25
Kita bertemu lagi, Nona Azalea
26
Kalau mirip, katanya jodoh
27
Donor Ginjal
28
Malam kebahagiaan Reagan
29
Kenekatan Alexix
30
Ketahuan?
31
Elouise, dia juga putraku
32
Elouise putramu!!
33
Janji papa
34
Papa menyayangimu
35
Keputusan Alan
36
Perdebatan ayah dan anak
37
Titipan Elouise yang menguntungkan
38
Kaca mata mama
39
Baju dinas? Siapa yang membelinya?
40
Apa kau mencintainya?
41
Kecanggungan
42
Aku tidak bisa bersaing dengan papa dari anakmu
43
Operasi
44
Henti jantung
45
Penempatan janji
46
Aku tidak bisa mendapatkan wanita yang ku cintai
47
Keanehan Azalea
48
Tidur berdua
49
Istri Dokter Aryan
50
Hadiah untuk Dokter Aryan
51
Dia masih istri saya!
52
Beri aku kesempatan
53
Kesempatan untukmu
54
Kesabaran Reagan
55
Bisa kok! Bisa!
56
Jangan sia-siakan
57
Mau untung, malah buntung
58
Tingkah jail Alan
59
Kebahagiaan sementara?
60
Tragedi
61
Kita cerai saja!!
62
Melukai hati kedua putraku
63
Tragedi 24 tahun silam
64
Kamu putriku!
65
Jeritan Azalea
66
kakak ipar
67
Memaafkan
68
Ulah Lempeyek
69
Tingkah si kembar
70
Nda butuh di cayang, butuhna uang
71
Kepintaran si kembar
72
Kau mengenalnya, Alan?
73
Kenapa kau meminumnya?
74
Omelan Alan pada si kembar
75
Anak genius
76
Bertemu oma dan opa
77
Abang pamit
78
Bertemu kembali dengan mantan
79
Publish hubungan
80
Kehilangan?
81
Merindukannya
82
Bocah iseng
83
Wanita misterius
84
Penderitaan Kendrick
85
Insiden
86
Seberapa banyak yang anda tahu tentang suami saya?
87
Apakah nama ibu kamu, Arumi?
88
Anda ibu kandung suami saya kan?!
89
Benar, tapi kurang tepat
90
Kakak ipar VS adik ipar
91
Saya ibu kandungnya
92
Putraku
93
Berontak
94
Klien aneh
95
Modusnya Reagan
96
Kembali pulang
97
Gigitan Caramel
98
Kesedihan keluarga Arumi
99
Saran si kembar yang sangat cerdas
100
Pertemuan Airin dan Alan
101
Alan yang luluh
102
Perdebatan si kembar
103
Memaafkan masa lalu
104
Calon istri
105
Mantan VS Reagan
106
Kami sayang mama
107
Keberhasilan Azalea
108
Keadaan sang bayi
109
Pendekatan
110
Calandra Abrisham
111
Saya sudah lamar adek abang
112
SAH!
113
Pikiran aneh Reagan
114
Isi hati Alexix
115
Insiden copot gigi yang tak terduga
116
Satu sama
117
Pertemuan pertama Airin dan Calandra
118
Hak asuh Calandra
119
Calandra Abrisham Xaver, anak kita
120
Si cadel yang suka jajan
121
Calah apa aku lupana
122
Pria misterius
123
Bertemu dengan mantannya istri
124
Penyesalan yang tak berarti
125
Bu Lik
126
Keributan di kantor
127
Cala cayang bunda
128
Mual-mual
129
Hamil lagi?
130
Hamil kembar
131
Pertemuan pertama Lucian dan Calandra
132
Tamu spesial
133
Calah apa lagi aku lupana
134
Mengejar
135
Heboh karena jajan
136
Arley
137
Permintaan Jessica
138
Regan dan Alan, akhirnya bertemu Lucian
139
Terbongkarnya status Lucian
140
Titik terang
141
Suasana semakin panas
142
Janan tinggalin Cala
143
Surat pengadilan
144
Kamu adalah cahaya kami
145
Ada apa dengan Sherly?
146
Kekhawatiran Jessica
147
Calandra putraku?
148
Mendapat petunjuk dari gelang Caramel
149
"Apa yang tidak aku ketahui selama ini"
150
Kepanikan Jessica
151
Calandra adalah putraku!
152
Penyelamatan yang penuh drama
153
Kisah cinta Arley dan Sherly
154
Ici dompet citu nda bica bayal halga diliku
155
Kembali pulang
156
Cuting cinetlon pendelitaan ictli kah?
157
Ego kedua ibu
158
Perdamaian
159
Cala bantu dapatkan hatina mommy
160
Airin melahirkan dan kerempongan Reagan
161
Kesedihan Natasya
162
Kedewasaan Alexix
163
Duka
164
Cimalakama
165
Mansion Arley
166
Sepotekel
167
Kehebohan di hari kelahiran baby twins
168
KOK MENALA?!
169
Jodoh Kendrick
170
Selalu mencintaimu
171
Ekstra part
172
Ekstra part 2
173
Ektra part 3
174
Ektra part 4
175
Ekstra part terakhir
176
PENGUMUMAAANN
177
S2 Eps. 01
178
S2. Cinta yang goyah.
179
Aku sakit, tapi aku rindu
180
Sadar
181
Amnesia
182
Ponsel tersembunyi
183
Apakah Diva?
184
Kepingan ingatan
185
Arghi
186
Gedung tersembunyi
187
Terancam
188
Leader Black Hold
189
Penyerangan
190
Melamar
191
Apa kamu pria itu?
192
Hari H
193
Misi Penyelamatan
194
Kemunculan Chieko
195
Akhir dari Karel
196
Happy ending
197
KARYA BARU: ISTRI DADAKAN MR. GYNOPHOBIA
198
KARYA BARUUU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!