Brandon bertemu Alexix

Alan membawa Elouise ke rumah sakit yang berbeda dari yang kemarin, karena rumah sakit yang Alan datangi sekarang adalah rumah sakit milik keluarga Brandon.

Setelah sampai, Elouise sudah tak sadarkan diri dan langsung di tangani oleh pihak rumah sakit. Alan pun menunggu di luar ruang UGD, karena dia tidak bisa masuk.

"Alan."

Alan menoleh, dia mendapati pria paruh naya memakai jas dokter datang menghampirinya dengan raut wajah bingung.

"Ngapain kamu disini?" Tanya pria paruh baya itu.

"Om Hervan, aku sedang menunggu putraku. Dia sedang di tangani di dalam." Jawab Alan.

Hervan, adalah ayah dari Brandon sekaligus pemilik rumah sakit. Dia sudah mengenal Alan sejak Brandon mengenalnya. Keduanya cukup terbilang dekat, sehingga Alan tak asing dengan Hervan.

"Memangnya apa yang terjadi pada putramu?" Tanya Hervan.

Alan berkacak pinggang, dia menghela nafas pelan. "Aku tidak tahu, saat aku pulang kantor tiba-tiba pembantu rumah berteriak dari kamar Alexix. Saat aku datang, Alexix sudah muntah-muntah. Bahkan ... Dia mengalami sesak nafas. Aku panik, aku segera membawanya kesini. Apa ... Apa mungkin hal itu terjadi karena ada cedera di perutnya karena kecelakaan kemarin." Terang Alan.

Penjelasan Alan, tidak membuat Hervan merasa puas dengan jawabannya. "Kecelakaan gimana?" Tanya Hervan.

"Kemarin dia tertabrak mobil. Om tahu sendiri gimana pecicilannya putraku. Bangun dari pingsannya saja, dia sudah mencabut infus dan kabur begitu saja. Aku takut dia hilang, jadi aku membawanya pulang. Aku pikir, tidak ada masalah jika rawat jalan."

Hervan menepuk keningnya, entah apa yang ada di pikiran pria itu. Yang jelas, Hervan tak membenarkan perbuatan Alan.

"Alan, putramu ketabrak mobil bukan kucing. Kenapa kamu membawanya pulang sesantai itu. Di rumah sakit mana kamu membawa putramu? Bisa-bisanya mereka mengizinkanmu membawa putramu pulang?!" Tanya Hervan.

"Rumah Sakit Cahaya," ujar Alan.

"Bagaimana hasilnya? apakah dokternya mengatakan ada cedera yang serius?" Tanya Hervan, dia mengenal baik dengan pemilik rumah sakit itu.

"Semuanya oke, hanya kepala saja yang sedikit retak karena benturan yang cukup kencang. Katanya retakan itu sangat halus, jadi tidak masalah. Aku meminta rawat jalan, dokter pun mengizinkan karena Alexix dalam keadaan yang sudah lebih baik." Hervan mengangguk mengerti.

Tak lama, pintu ruang UGD terbuka. Bergegas, Alan melangkah mendekat ketika dokter keluar. Tanpa berlama-lama lagi, Alan bertanya pada dokter tersebut.

"Bagaimana keadaan putra saya dok?" Tanya Alan dengan perasaan yang campur aduk.

"Saya harus melalukan melakukan tes menyeluruh tentang apa yang terjadi pada putra anda. Dia mengalami sesak nafas , saat saya tensi darahnya sangat rendah." Alan mengamati dengan jelas penjelasan sang dokter.

"Saya ingin bertanya mengenai beberapa hal, sejak kapan putra anda muntah-muntah seperti tadi?"

"Saya lihat baru kali ini melihat dia sampai seperti ini, putra saya anak yang aktif. Dia jarang sekali sakit, bahkan bisa di katakan ... daya tahan tubuhnya kuat." Jawab Alan.

"Tapi, kemarin dia kecelakaan tertabrak mobil. Dia sempat di rawat tapi meminta pulang, jadi terpaksa malam kemarin saya bawa dia pulang." Lanjut nya.

Dokter mengangguk mengerti, kecurigaannya ada pada beberapa hal. Bisa saja, perut pasiennya mengalami cedera. Atau pun karena ada sesuatu yang terlewat saat pemeriksaan.

"Baik, saya akan lalukan beberapa tes. Pasien akan saya alihkan ke ruang ICU karena kita harus memantaunya dalam 24 jam ke depan."

Alan mengangguk lemas, dirinya benar-benar khawatir dengan putranya. Biarpun dirinya sering marah dan emosi pada siapapun, tapi Alan tetaplah memiliki sisi seorang ayah. Dimana dia akan khawatir ketika anaknya jatuh sakit.

"Istirahat lah dulu, hasilnya pasti akan keluar dalam beberapa jam ke depan." Ujar Hervan sembari menepuk bahu Alan.

Cklek!

Pintu ruang UGD terbuka, beberapa suter menarik brankar keluar. Alan yang melihat kondisi putranya, seketika matanya langsung berkaca-kaca. Dimana dia melihat Elouise terbaring lemah dengan masker oksigen menutupi hidung dan mulutnya, untuk membantu pernafasannya. Juga, selang infus yang tertancap di tangan mungilnya.

"Sus, bisa saya temani putra saya?" Tanya Alan, menghentikan laju brankar itu.

"Dokter belum mengizinkan siapapun menjenguknya, mohon kerjasamanya tuan."

Alan mengangguk lemas, dia meraih tangan putranya yang tak terinfus. "Papa tunggu di luar yah, jangan takut." Bisik Alan.

Brankar Elouise pun di bawa masuk ke ruang ICU, Alan hanya bisa menatap putranya yang menghilang setelah pintu tertutup.

Alan mengusap kasar wajahnya, dan menjambak kasar rambutnya. Di titik ini, dia merasa menjadi ayah yang tidak becus. Dia menyalahkan dirinya sendiri, atas aoa yang terjadi pada putranya. Sikap kerasnya melemah, saat melihat putranya yang sakit.

"Kenapa aku membawanya pulang dari rumah sakit kemarin. Seharusnya aku biarkan dia marah kalau perlu mengamuk, asalkan dia sembuh. Aku biarkan dia keluyuran semaunya dengan menyebar seluruh bodyguard di setiap sudut rumah sakit. Haish ... kenapa aku begitu bodoh!" Alan sampai memukuli kepalanya, dia merasa gagal menjadi seorang ayah.

Tanpa Alan sadari, Azalea berada di belakangnya. Dia bersembunyi di balik tembok sedari tadi, dan mendengar jelas omongan Alan. Hatinya terenyuh saat melihat pria dingin itu bersedih atas aoa yang menimpa putra mereka.

"Baru mendengar seperti ini saja hatimu sudah hancur mas? Setelah ini, kamu akan lebih hancur lagi. Sama seperti ku, ketika pertama kali mengetahui keadaannya kala itu." Lirih Azalea, dengan air mata yang mengalir di pipinya.

"Mama."

Azalea menunduk dan menatap bocah yang sedari tadi dia genggam tangannya. Bergegas, dia menghapus air matanya dan tersenyum pada bocah itu.

"Alexix, pakai maskermu. Nanti ada yang melihat kita," ujar Azalea.

Alexix mengangguk, dia kembali memakai maskernya. Dia memperhatikan kesedihan sang mama, bahkan dia mengeratkan genggaman tangannya pada tangan sang mama. Menyalurkan kekuatan karena mengerti, bahwa saat ini mama nya tengah bersedih.

"Mama, Lekci lapal."

"Oh ya, kamu belum makan malam yah. Kita ke kantin rumah sakit aja yuk." Ajak Azalea.

"Nda beli Cilol?"

"Cilor terus, udah malam makan nasi." Tegur Azalea, bisa-bisanya putranya meminta Cilor di saat seperti ini.

Azalea menoleh sejenak pada Alan, barulah ia memutuskan untuk beranjak dari sana membawa putranya pergi. Pas-pasan saat Azalea berbalik, Alan pun ikut berbalik dan menatap punggung Azalea. Tapi, pria itu tak mengira jika itu adalah ibu dari anaknya.

Azalea membawa Alexix ke kantin rumah sakit, dia mencari meja dan mendudukkan Alexix di sana. Dia akan membeli makanan untuk putranya, karena mereka belum sempat makan malam.

"Mama pergi pesan dulu, Alexix diam disini yah." Alexix mengangguk dengan raut wajah bahagia, sebentar lagi dirinya akan makan.

Azalea bergegas pergi untuk memesan makanan, sementara Alexix menunggunya dengan menendang-nendang kakinya di bawah meja.

"Ish, engap kali loh. Nda ada papa ini, buka aja lah." Alexix membuka masker.

"Haaahh gini kan bica menghilup aloma cegaaal, anginna macuk ke idung na lancaaall." Celoteh Alexix sembari memejamkan matanya.

Puk!

Alexix kembali membuka matanya kala seseorang menepuk keras bahunya. Tentu saja dia ingin marah, tapi saat dia melihat orangnya. Alexix terdiam dengan tatapan melotot.

"Woy! dih, si kartu Exix spesial tanpa batas. Ngapain disini? papa mana?" Sapanya, yang ternyata adalah Brandon. Dia berniat akan menjemput sang papa di rumah sakit, tapi saat melewati kantin. Dirinya malah tak sengaja melihat anak dari sahabatnya itu.

"Napa lagi nih cetan astlal catu ada dicini cih." Gerutu Alexix dan kembali memakai maskernya.

"Eh, sombong banget jadi anak. Awas loh, om laporin papa nya." Seru

Ponsel Brandon berdering, dan ternyata itu panggilan dari Alan. Seketika senyumnya berubah cerah. Dia melirik ke arah Alexix dengan tersenyum jail.

"Nih, bapak lo nelpon. Naaahh curiga gue, lo kabur kan! ngaku lo! Emang dasar pecicilan yah lo!" Pekik Brandon dengan tersenyum menyeringai, dia tak sabar melihat Alexix yang akan di tegur oleh Alan.

Brandon mengangkat panggilan itu, dia berbalik membelakangi Alexix. Tangan kanannya, bertengger manis di pinggang. Sementara tangan kirinya, dia gunakan untuk menempelkan ponselnya ke telinganya.

"Halo bro? Alexix lagi ...."

"Alexix di ruang ICU, dia belum sadarkan diri. Kau dimana?"

"Ha? Belum sadar gimana? orang dia ada bersama ... ku!" Brandon langsung berbalik untuk melihat Alexix.

"Eh, kemana dia?!" Pekik Brandon, saat tak mendapati Alexix yang duduk di sana.

Sedangkan Alexix dan Azalea, mereka bersembunyi di balik tembok kamar mandi. Setelah Azalea mendapati Brandon, buru-buru dia menarik Alexix pergi di kala Brandon tak menyadari kepergian mereka.

"Jangan berhalu! Putraku sedang tidak sadar saat ini, bagaimana bisa dia bersamamu di kantin huh?!"

Brandon mematikan ponselnya, dia memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku celananya dengan kebingungan. Netranya masih mencari keberadaan Alexix, dia merasa tidak mungkin dirinya salah lihat.

"Bisa-bisanya hilang, tapi bener kok. Tadi Alexix ada disini, masa iya aku ngelindur." Gumam Brandon.

____

JANGAN LUPA DUKUNGANNYA🥳🥳🥳

Terpopuler

Comments

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

waduh untung si Alexix bisa cepat tanggap🤭🤭

2024-03-14

0

titiek

titiek

🤣🤣🤣 kartu exix tanpa batas 😁😁

2024-03-08

0

Eka Novariani

Eka Novariani

hahaha...Alexix ngomel lucu banget sih...setan astral satu ada disini..... Brandon dibilang setan astral hahaha 🤣🤣🤣🤣

2024-03-07

2

lihat semua
Episodes
1 Hati yang berbeda
2 Kelahiran si Kembar dan Berakhirnya Kerja Sama
3 Merelakan untuk mempertahankan
4 Rumah sakit
5 Gagal Ginjal Kronis
6 El mau ketemu papa
7 Mama?
8 Bertukar tempat
9 Lekci juga anak mama kan?
10 Elouise jujur pada Bi Sari mengenai dirinya
11 Kambuh
12 Brandon bertemu Alexix
13 Kejanggalan
14 Air mata Alan, untuk putranya
15 Perasaan yang aneh
16 "Apa dia pikir, aku tidak akan mengetahuinya?"
17 ENAK BETUL MAU BAWA MAMA OLANG!
18 Peringatan Alan, untuk Azalea
19 Tentang cinta
20 Sikap aneh Alan.
21 Hati yang tersakiti
22 Antara mimpi dan kenyataan
23 Nasehat Reagan
24 Papa nda bahagia!
25 Kita bertemu lagi, Nona Azalea
26 Kalau mirip, katanya jodoh
27 Donor Ginjal
28 Malam kebahagiaan Reagan
29 Kenekatan Alexix
30 Ketahuan?
31 Elouise, dia juga putraku
32 Elouise putramu!!
33 Janji papa
34 Papa menyayangimu
35 Keputusan Alan
36 Perdebatan ayah dan anak
37 Titipan Elouise yang menguntungkan
38 Kaca mata mama
39 Baju dinas? Siapa yang membelinya?
40 Apa kau mencintainya?
41 Kecanggungan
42 Aku tidak bisa bersaing dengan papa dari anakmu
43 Operasi
44 Henti jantung
45 Penempatan janji
46 Aku tidak bisa mendapatkan wanita yang ku cintai
47 Keanehan Azalea
48 Tidur berdua
49 Istri Dokter Aryan
50 Hadiah untuk Dokter Aryan
51 Dia masih istri saya!
52 Beri aku kesempatan
53 Kesempatan untukmu
54 Kesabaran Reagan
55 Bisa kok! Bisa!
56 Jangan sia-siakan
57 Mau untung, malah buntung
58 Tingkah jail Alan
59 Kebahagiaan sementara?
60 Tragedi
61 Kita cerai saja!!
62 Melukai hati kedua putraku
63 Tragedi 24 tahun silam
64 Kamu putriku!
65 Jeritan Azalea
66 kakak ipar
67 Memaafkan
68 Ulah Lempeyek
69 Tingkah si kembar
70 Nda butuh di cayang, butuhna uang
71 Kepintaran si kembar
72 Kau mengenalnya, Alan?
73 Kenapa kau meminumnya?
74 Omelan Alan pada si kembar
75 Anak genius
76 Bertemu oma dan opa
77 Abang pamit
78 Bertemu kembali dengan mantan
79 Publish hubungan
80 Kehilangan?
81 Merindukannya
82 Bocah iseng
83 Wanita misterius
84 Penderitaan Kendrick
85 Insiden
86 Seberapa banyak yang anda tahu tentang suami saya?
87 Apakah nama ibu kamu, Arumi?
88 Anda ibu kandung suami saya kan?!
89 Benar, tapi kurang tepat
90 Kakak ipar VS adik ipar
91 Saya ibu kandungnya
92 Putraku
93 Berontak
94 Klien aneh
95 Modusnya Reagan
96 Kembali pulang
97 Gigitan Caramel
98 Kesedihan keluarga Arumi
99 Saran si kembar yang sangat cerdas
100 Pertemuan Airin dan Alan
101 Alan yang luluh
102 Perdebatan si kembar
103 Memaafkan masa lalu
104 Calon istri
105 Mantan VS Reagan
106 Kami sayang mama
107 Keberhasilan Azalea
108 Keadaan sang bayi
109 Pendekatan
110 Calandra Abrisham
111 Saya sudah lamar adek abang
112 SAH!
113 Pikiran aneh Reagan
114 Isi hati Alexix
115 Insiden copot gigi yang tak terduga
116 Satu sama
117 Pertemuan pertama Airin dan Calandra
118 Hak asuh Calandra
119 Calandra Abrisham Xaver, anak kita
120 Si cadel yang suka jajan
121 Calah apa aku lupana
122 Pria misterius
123 Bertemu dengan mantannya istri
124 Penyesalan yang tak berarti
125 Bu Lik
126 Keributan di kantor
127 Cala cayang bunda
128 Mual-mual
129 Hamil lagi?
130 Hamil kembar
131 Pertemuan pertama Lucian dan Calandra
132 Tamu spesial
133 Calah apa lagi aku lupana
134 Mengejar
135 Heboh karena jajan
136 Arley
137 Permintaan Jessica
138 Regan dan Alan, akhirnya bertemu Lucian
139 Terbongkarnya status Lucian
140 Titik terang
141 Suasana semakin panas
142 Janan tinggalin Cala
143 Surat pengadilan
144 Kamu adalah cahaya kami
145 Ada apa dengan Sherly?
146 Kekhawatiran Jessica
147 Calandra putraku?
148 Mendapat petunjuk dari gelang Caramel
149 "Apa yang tidak aku ketahui selama ini"
150 Kepanikan Jessica
151 Calandra adalah putraku!
152 Penyelamatan yang penuh drama
153 Kisah cinta Arley dan Sherly
154 Ici dompet citu nda bica bayal halga diliku
155 Kembali pulang
156 Cuting cinetlon pendelitaan ictli kah?
157 Ego kedua ibu
158 Perdamaian
159 Cala bantu dapatkan hatina mommy
160 Airin melahirkan dan kerempongan Reagan
161 Kesedihan Natasya
162 Kedewasaan Alexix
163 Duka
164 Cimalakama
165 Mansion Arley
166 Sepotekel
167 Kehebohan di hari kelahiran baby twins
168 KOK MENALA?!
169 Jodoh Kendrick
170 Selalu mencintaimu
171 Ekstra part
172 Ekstra part 2
173 Ektra part 3
174 Ektra part 4
175 Ekstra part terakhir
176 PENGUMUMAAANN
177 S2 Eps. 01
178 S2. Cinta yang goyah.
179 Aku sakit, tapi aku rindu
180 Sadar
181 Amnesia
182 Ponsel tersembunyi
183 Apakah Diva?
184 Kepingan ingatan
185 Arghi
186 Gedung tersembunyi
187 Terancam
188 Leader Black Hold
189 Penyerangan
190 Melamar
191 Apa kamu pria itu?
192 Hari H
193 Misi Penyelamatan
194 Kemunculan Chieko
195 Akhir dari Karel
196 Happy ending
197 KARYA BARU: ISTRI DADAKAN MR. GYNOPHOBIA
198 KARYA BARUUU
Episodes

Updated 198 Episodes

1
Hati yang berbeda
2
Kelahiran si Kembar dan Berakhirnya Kerja Sama
3
Merelakan untuk mempertahankan
4
Rumah sakit
5
Gagal Ginjal Kronis
6
El mau ketemu papa
7
Mama?
8
Bertukar tempat
9
Lekci juga anak mama kan?
10
Elouise jujur pada Bi Sari mengenai dirinya
11
Kambuh
12
Brandon bertemu Alexix
13
Kejanggalan
14
Air mata Alan, untuk putranya
15
Perasaan yang aneh
16
"Apa dia pikir, aku tidak akan mengetahuinya?"
17
ENAK BETUL MAU BAWA MAMA OLANG!
18
Peringatan Alan, untuk Azalea
19
Tentang cinta
20
Sikap aneh Alan.
21
Hati yang tersakiti
22
Antara mimpi dan kenyataan
23
Nasehat Reagan
24
Papa nda bahagia!
25
Kita bertemu lagi, Nona Azalea
26
Kalau mirip, katanya jodoh
27
Donor Ginjal
28
Malam kebahagiaan Reagan
29
Kenekatan Alexix
30
Ketahuan?
31
Elouise, dia juga putraku
32
Elouise putramu!!
33
Janji papa
34
Papa menyayangimu
35
Keputusan Alan
36
Perdebatan ayah dan anak
37
Titipan Elouise yang menguntungkan
38
Kaca mata mama
39
Baju dinas? Siapa yang membelinya?
40
Apa kau mencintainya?
41
Kecanggungan
42
Aku tidak bisa bersaing dengan papa dari anakmu
43
Operasi
44
Henti jantung
45
Penempatan janji
46
Aku tidak bisa mendapatkan wanita yang ku cintai
47
Keanehan Azalea
48
Tidur berdua
49
Istri Dokter Aryan
50
Hadiah untuk Dokter Aryan
51
Dia masih istri saya!
52
Beri aku kesempatan
53
Kesempatan untukmu
54
Kesabaran Reagan
55
Bisa kok! Bisa!
56
Jangan sia-siakan
57
Mau untung, malah buntung
58
Tingkah jail Alan
59
Kebahagiaan sementara?
60
Tragedi
61
Kita cerai saja!!
62
Melukai hati kedua putraku
63
Tragedi 24 tahun silam
64
Kamu putriku!
65
Jeritan Azalea
66
kakak ipar
67
Memaafkan
68
Ulah Lempeyek
69
Tingkah si kembar
70
Nda butuh di cayang, butuhna uang
71
Kepintaran si kembar
72
Kau mengenalnya, Alan?
73
Kenapa kau meminumnya?
74
Omelan Alan pada si kembar
75
Anak genius
76
Bertemu oma dan opa
77
Abang pamit
78
Bertemu kembali dengan mantan
79
Publish hubungan
80
Kehilangan?
81
Merindukannya
82
Bocah iseng
83
Wanita misterius
84
Penderitaan Kendrick
85
Insiden
86
Seberapa banyak yang anda tahu tentang suami saya?
87
Apakah nama ibu kamu, Arumi?
88
Anda ibu kandung suami saya kan?!
89
Benar, tapi kurang tepat
90
Kakak ipar VS adik ipar
91
Saya ibu kandungnya
92
Putraku
93
Berontak
94
Klien aneh
95
Modusnya Reagan
96
Kembali pulang
97
Gigitan Caramel
98
Kesedihan keluarga Arumi
99
Saran si kembar yang sangat cerdas
100
Pertemuan Airin dan Alan
101
Alan yang luluh
102
Perdebatan si kembar
103
Memaafkan masa lalu
104
Calon istri
105
Mantan VS Reagan
106
Kami sayang mama
107
Keberhasilan Azalea
108
Keadaan sang bayi
109
Pendekatan
110
Calandra Abrisham
111
Saya sudah lamar adek abang
112
SAH!
113
Pikiran aneh Reagan
114
Isi hati Alexix
115
Insiden copot gigi yang tak terduga
116
Satu sama
117
Pertemuan pertama Airin dan Calandra
118
Hak asuh Calandra
119
Calandra Abrisham Xaver, anak kita
120
Si cadel yang suka jajan
121
Calah apa aku lupana
122
Pria misterius
123
Bertemu dengan mantannya istri
124
Penyesalan yang tak berarti
125
Bu Lik
126
Keributan di kantor
127
Cala cayang bunda
128
Mual-mual
129
Hamil lagi?
130
Hamil kembar
131
Pertemuan pertama Lucian dan Calandra
132
Tamu spesial
133
Calah apa lagi aku lupana
134
Mengejar
135
Heboh karena jajan
136
Arley
137
Permintaan Jessica
138
Regan dan Alan, akhirnya bertemu Lucian
139
Terbongkarnya status Lucian
140
Titik terang
141
Suasana semakin panas
142
Janan tinggalin Cala
143
Surat pengadilan
144
Kamu adalah cahaya kami
145
Ada apa dengan Sherly?
146
Kekhawatiran Jessica
147
Calandra putraku?
148
Mendapat petunjuk dari gelang Caramel
149
"Apa yang tidak aku ketahui selama ini"
150
Kepanikan Jessica
151
Calandra adalah putraku!
152
Penyelamatan yang penuh drama
153
Kisah cinta Arley dan Sherly
154
Ici dompet citu nda bica bayal halga diliku
155
Kembali pulang
156
Cuting cinetlon pendelitaan ictli kah?
157
Ego kedua ibu
158
Perdamaian
159
Cala bantu dapatkan hatina mommy
160
Airin melahirkan dan kerempongan Reagan
161
Kesedihan Natasya
162
Kedewasaan Alexix
163
Duka
164
Cimalakama
165
Mansion Arley
166
Sepotekel
167
Kehebohan di hari kelahiran baby twins
168
KOK MENALA?!
169
Jodoh Kendrick
170
Selalu mencintaimu
171
Ekstra part
172
Ekstra part 2
173
Ektra part 3
174
Ektra part 4
175
Ekstra part terakhir
176
PENGUMUMAAANN
177
S2 Eps. 01
178
S2. Cinta yang goyah.
179
Aku sakit, tapi aku rindu
180
Sadar
181
Amnesia
182
Ponsel tersembunyi
183
Apakah Diva?
184
Kepingan ingatan
185
Arghi
186
Gedung tersembunyi
187
Terancam
188
Leader Black Hold
189
Penyerangan
190
Melamar
191
Apa kamu pria itu?
192
Hari H
193
Misi Penyelamatan
194
Kemunculan Chieko
195
Akhir dari Karel
196
Happy ending
197
KARYA BARU: ISTRI DADAKAN MR. GYNOPHOBIA
198
KARYA BARUUU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!