Early menyandarkan kepalanya di jok mobil, sambil sesekali melirik Aji yang menyetir disebelahnya.
" Pasti si Asisten mas yang angkuh itu tadi laporan ya.... nyebelin". Ketus Early menebak.
" Hmmm.... kenapa? Marah? lagian gadis kok nangis di sembarang tempat".
Kemudian mereka terdiam kembali ga ada pembicaraan hanya sesekali Aji mengangkat telpon entah dari siapa, yang jelas itu pembicaraan bisnis.
" Kenapa nangis? Ada masalah?".
" Ga, ga ada, lagi bete saja".
" Yakin.... ga ada masalah?".
" Yakin, kalaupun ada itu sudah kelar.... jadi tadi aku nangis karena masalahku kelar... udah itu saja jangan banyak nanya".
" Oke, sekarang kemana kita?".
" Yeee..... situ yang ngajak kenapa Ear yang ditanya.... lha mas tadi mau ngajak Early kemana?".
" Ribet ya ngomong sama Abege!".
" Isshhh, nyebelin".
" Ya sudah kita sedikit menepi, mencari udara segar di sore hari menikmati ikan bakar di atas sampan mau ga?".
" Mauuu..... lapas mas, Ear belum makan".
Sssrrtttt
Aji mengerem mobilnya kuat, untung saja di belakangnya kosong jadi tidak terjadi musibah.
" Dari pagi belum makan?", Early mengangguk.
" Tadi pagi makan sanwicd isi coklat 1 terus belum makan lagi". Early menunduk males menjawab lagi merasa salah bicara.
" Kenapa? jadi tadi itu nangis pasti karena ada sesuatu yang berat menurut mu sampai selera makan cantik hilang? jawab dulu yang jujur kalau mau lanjut jalannya", Early cuma manggut pandangannya lurus ke depan air matanya menetes.
" Ya sudah kita cari makan, tapi kalau tempat yang mas sebutkan tadi agak jauh, gapapa?", Early cuma manggut lagi tidak bersuara.
" Jangan nangis kalau begitu, udah ya, Bismillah kita jalan moga lancar.... cantikku udah lapar.... hahaaa". Ucapan Aji membuat Early akhirnya tersenyum malu malu.
Aji melajukan kembali mobilnya dan berhenti di sebuah mini market untuk membeli minum dan beberapa camilan untuk Early biar perutnya sedikit terisi sebelum akhirnya sampai di tempat makan yang dituju.
" Nih Makan dulu snack biar tidak gabut", Aji memberikan sekeresek besar aneka jajanan dan minuman pada Early.
" Kalau banyak gini sepertinya tidak perlu cari makan jauh jauh deh, makan ini juga kenyang", canda Early membuat Aji tersenyum senang.
" Serius nih, atau kita putar balik saja?".
" Iihh.... jangan!! Ear mau teriak yang kenceng banget .... ditengah danau".
" Boleh....! Dengan satu syarat!".
" Apa itu?".
" Ceritakan masalah Cantik pada Mas!".
" Hmmm..... tapi tidak sekarang!".
" Boleh, tapi janji Cantik adalah hutang.... akan mas tagih suatu hari nanti".
" Iihh..... semoga saja lupa.... heheee".
" Maunya!". Aji mengacak rambut Early.
Setelah beberapa saat mereka sampai di sebuah tempat makan di pinggir danau yang lumayan sejuk
Kemudian mereka berkeliling untuk melihat lihat setelah itu baru memilih resto yang kiranya asyik untuk mereka berdua makan.
Setelah mendapat pilihan resto mereka parkir dan turun dari mobil, tidak lupa Early melakukan penyamaran dulu, disini dia hanya menambahkan aksesoris kaca mata bening dan sebuah tahi lalat palsu di bawah mata.
" Hahaaaa ..... ribet amat hidup mu cantik.... ga sekalian tompel dan kumisnya di pasang.... hahaaaa". Aji tertawa melihat kegiatan Early sebelum turun.
Early hanya memukul lembut lengan Aji serta memelototinya.
" Tapi cantik juga begitu, kayak Artis lawas yang cantik " Ita Purnamasari" iya... mirip dia yank". Aji senyum senyum lihat penampakan Early dalam penyamaran.
" Yank.... yank.... kepala siapa yang peyang".
" Jangan marah gitu lah..... copot itu entar tahi lalat..... hahaaaa". Aji masih cekikikan.
Mereka turun terus mencari tempat duduk yang nyaman. Kemudian memanggil pelayan.
" Mas disini ikan bakar yang cepat ga nunggu lama ikan apa mas?", Tanya Aji pada pelayan.
" Bisa ikan mas, nila, gurame, mujaer, gabus, bawal ..... semuanya akan kami usahakan cepat tersaji".
" Mas saya mau ikan gabus bakar dan sate kambing". Early langsung memilih menu.
" Saya Gurame asam manis dan Nila bakar yang besarnya, cah brokoli dan jus Alpukat, Cantik kamu minumnya apa?".
" Hmm..... lemon tea yang panas ". pelayang mencatat semua pesanan tadi kemudian pamit menuju pantry.
Sementara mereka menunggu pesanan Early asyik bermain ponsel Aji pun membalas Email satu satu.
" Mas.... kalau Ear mau teriak disini dimana tempatnya?".
" Habis makan kita ke atas nanti sewa karaoke room.... mau?".
" Kedap suara?".
" Ada yang kedap, cuma masih bisa terdengar kalau teriakan mu membahana... cuma ya tidak memekakkan telinga".
" Oke.... habis makan kita jerit jerit.... hahaaa...".
" Jangan jerit jerit juga kali, jerit jeritnya kalau di kamar sama mas nanti kalau udah halal".
" Harus cari Lebel MUI dulu dong!".
" Heh.... dikira sosis apa? Lebel halal kita ke KUA bukan Ke MUI atau BPOM!".
" Ya kali.... Hahaaa".
" Permisi.....". pelayan menghidangkan makanan pesanan mereka.
" Makasih mba".
" Mari, silahkan!". Pelayan pamit setelah meletakkan aneka pesanan mereka.
" Berdoa dulu", Aji mengingatkan pada Early.
" Bismillahirohmanirohiim.....". mereka berdoa bersama.
Suasana begitu tenang apalagi saat itu hari sudah semakin sore angin yang berhembus pun semakin dingin apalagi mereka duduk di sebuah resto dengan konsep semi outdoor.
" Mas...... Sini Early suapin satenya". Aji terkejut tapi senang sangat senang malah, tidak menduga gadis kecil didepannya akan membuat kejutan seperti itu, Aji membuka mulutnya dan memakan sate yang di pegang Early, kemudian mengunyahnya dengan senyum dan mata yang hampir berkaca kaca.
Tanpa bertanya pun Aji juga menyuapi Early dengan satu sendok berisi ikan gurame asem manis dan brokoli tanpa nasi.
" Enak.... makyus mas". Aji bahkan mengulanginya berkali kali, tanpa Early sadari mulutnya membuka terus saat Aji menyuapinya.
" Yang capek nangis lapar ya?".
" He-em", Early mengangguk dan terus mengunyah, " Jadi gemes dech ", bathin Aji.
Setelah selesai makan mereka bersantai sejenak dan bersendau gurau.
" Mas ..... kalau bikin usaha tuh susah ga sih?". Early bertanya karena menurut Early Aji adalah contoh pengusaha sukses dan lagi saat ini mereka sedang akrab.
" Tergantung Niat, usaha itu sebenarnya modal awalnya adalah cuma Niat dan Mental kalau ga kuat mental ya Me'ntal ".
" Hmmm..... Ear, terkadang jenuh dan capek menjalani rutinitas itu, ingin punya usaha biar Ear jadi bos nya".
" Oke.... kalau begitu gali bakat mu, pupuk menthal mu, terus pilih usaha yang sesuai bakat dulu nanti selebihnya menyusul, sekarang kalau mau jualan tidak perlu lokasi, karena di rumah juga bisa dengan cara online".
" Sip.... akan Ear pikirkan".
" Mas Bantu, apalagi followers mu banyak, manfaatkan itu selagi ada kesempatan".
" Baik mas".
" Cuti syuting lama?".
" Tidak, hanya karena baru kelar stripping jadi istirahat sejenak tapi penawaran sih udah ada beberapa, mau di pilih pilih dulu peran yang sesuai keinginan, ga mau ngasal dulu biar fokus juga dengan kuliah".
" Baguslah.... kalau cape, menikah saja yuk biar ga usah kerja, tapi mas kerjain".
" Haiizzttt.... itu mau mu mas.... ". Early memalingkan mukanya males memandang orang didepannya kalau sudah ngomongnya begitu.
♥️Yuk Ach.... tinggalkan tanda cinta kalian Reader ku tersayang.... kasih Emak jempol👍👍👍 Terima kasih😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
el Nabil
hadir
2020-07-09
1