Sementara orang yang mengemudikan mobil dan sedang diisi BBM itu tidak sengaja mendengar obrolan kedua pegawai itupun mengarahkan pandangannya ke mobil yang dimaksud. Dia perhatikan dengan seksama.
Setelah selesai pengisian kemudian orang itu membayar dan melajukan mobilnya, kemudian dia menepikan untuk parkir di tempat aman. Dia turun dan mendekati mobil yang dimaksud dengan kedua pegawai POM tadi.
Tok tok tok
Diperhatikan sejenak pengemudi di dalam kemudian mengetuk kaca mobil itu setelah pandangannya tak melihat orang lain disana kecuali hanya Early seorang diri.
Tok tok tok
Early mengangkat kepalanya yang tertunduk di atas setir mobilnya dan melirik siapa gerangan yang mengetuk.
" Pak Doni!".
" Buka pintunya!".
" Eh, kok bisa ada pak Doni", suara Early melemah melihat sorot mata Doni yang tajam tak kalah dengan si tuannya Aji. Perlahan dia mengangkat sempurna kepalanya dan membuka kaca mobilnya.
" Kenapa tidur di tempat seperti ini, kenapa ga cari tempat yang aman! pulang misalnya?".
Nada dingin dari mulut Doni seakan menusuk hati Early.
" Habis nangis?". Tambahnya lagi dengan nada lebih menyeramkan dari sebelumnya.
" Iya, saya lagi sedih, tapi malah ketemu pak Doni jadi tambah berduka hati saya ini", Jawab Early ngasal karena merasa tidak beruntung ketemu Asisten Aji itu.
" Ayo pulang atau saya laporkan pada mama Nona".
" Iya, saya pulang.... ga mungkin Gue tidur disini sampai besok!", ketus Early.
" Sekarang Nona, saya kawal dari belakang, cepat!".
" Yee.... kenapa pak Doni jadi galak, emang apa peduli mu".
" Saya sangat peduli dengan apa yang menjadi kesenangan tuan saya Nona, jadi hargai sikap saya dan turuti".
Early pun tak mau berdebat akhirnya menyalakan kontak mobilnya dan melaju meninggalkan POM tersebut diikuti Doni dari belakang pulang ke rumah, sementara Doni hanya memastikan, begitu Early sudah terlihat masuk rumah dan turun dari mobilnya masuk kedalam rumah barulah Doni melajukan kembali kuda besinya.
" Assalamualaikum", Early masuk kedalam rumah menyapa ke dua orang tuanya.
" Waalaikum salam, kok telat dik kemana dulu?".
" Macet ma".
" Dik, 2 minggu ini adalah masa percobaan adik mengendarai mobil dan pergi ke kampus sendiri, papa harap adik bisa jaga amanah lho ya".
" Beneran macet papa, Adik ga kemana mana dulu kok".
" Bagus lah, cepet sana ganti baju terus makan!". Jawab mama Karmila.
" Early tadi makan dulu di kantin, Early mau tidur saja". Early berbohong karena saat ini tidak ada rasa lapar di perutnya yang ada hanya kejengkelan yang memenuhi hatinya. Dan dia tidak bisa berbagi kepada mamanya untuk masalah ini, maka dia memilih untuk menghabiskan waktunya di atas kasur.
" Baiklah....", jawab mama Karmila pasrah.
🌺🌺🌺🌺🌺
Doni sampai di kantor dan segera keruangan kerja Tuannya. Aji terlihat sedang sibuk dengan berbagai dokumen di meja kerjanya.
Tok tok tok
" masuk, Kamu Don... gimana pertemuan hari ini", Aji memang mengutus Doni untuk menemui kliennya hari ini.
" Lancar Tuan".
" Bagus". Doni kemudian duduk di hadapan Aji dan menyerahkan beberapa berkas hasil pertemuan dengan kliennya barusan.
" Tuan sudah makan?".
" Sudah, tadi di pesankan online sama Rika".
Doni masih ragu mau cerita kalau barusan dia bertemu dengan Early.
" Oke, beres ini sudah lengkap semua tinggal pelaksaannya saja, PT. Sinar Baru, CEO Alexander Safier, Dah". Ucap Aji memperjelas pada Doni.
" Tuan baru saja saya melihat Non Early tengah menyetir sendiri dan berhenti di POM dalam kondisi menangis, kemudian saya samperin dan suruh pulang, sekarang sudah di rumah sih, maaf saya cerita begini takutnya ada apa apa sama dia dan tidak berani cerita pada mamanya". Doni akhirnya bercerita walau sebetulnya dia belum yakin tentang hubungan Tuannya dengan Early.
" Oke ... Terima kasih, Biar nanti Aku cari tahu sendiri masalah nya".
" Kalau begitu permisi Tuan". Doni pergi meninggalkan tuang kerja bos nya, Aji cuma menganggukkan kepala.
Lama Dia menimang ponselnya, setelah fi beri tahu Doni tentang Early ingin rasanya menghubungi gadis incarannya itu tapi sedikit ragu.
Dret dret dret
Akhirnya Aji menelpon Early, hanya menimbang saja seandainya mau mengangkat berarti rejeki dia tapi kalaupun tidak diangkat ya sudah, pasrah saja, harus banyak maklum naksir sama anak remaja, masih labil begitu pikiran Aji.
" Assalamualaikum", suara dari sebrang menjawab dengan malas, "Pasti Doni sudah ngadu", bathin Early.
" Waalaikum salam..... cantik lagi apa?".
" Lagi menjawab telpon orang ga penting".
" Hahaaa..... terima kasih...... jalan yuk!".
" Kemana?".
" Kemana saja.... yang penting senang, mau ga?".
" Hmm.... mas yang minta ijin sama Mama papa yak, Ear siap siap dulu".
" Asyiaaappp.... oke tunggu ". Aji nampak sumringah, tidak menyangka semudah itu mengajak Early jalan dikiranya bakal ngamuk bocah labil itu.
Early langsung menuju kamar mandi dan membersihkan diri untuk bersiap, sementara Aji pun demikian dia nampak masuk ke kamar mandi di dalam ruang kantornya dan mengganti kemeja lengan panjangnya dengan kaos wangi warna putih di padu dengan bahan warna cream muda, kemudian bergegas menuju parkiran dan mobil langsung melaju untuk menjemput gadis incarannya.
20 Menit kemudian Aji sudah sampai kediaman Pak Wirya setelah parkir dan turun dari mobil dia menekan bel rumah.
" Assalamualaikum", Sapa Aji ramah saat pak Wirya membukakan pintu.
" Waalaikum salam.... masuk Em- Mas", Pak Wirya masih suka canggung untuk memanggil Aji mas jika baru bertemu.
" Iya pak, saya kesini mau minta ijin mau mengajak Early Jalan ".
" Oh.... udah janjian, atau mau bilang sama mamanya dulu?". Pak Wirya memanggil istrinya.
" Maaa..... sini bentar ma".
" Iya pa, ada apa?". Si mama Karmila yang sedang terlelap di depan tv pun menjawab teriakan suaminya.
" Ini Nak Aji mau ngajak Early jalan, diijinkan tidak?".
" Hmmm..... terserah Papa kalau mama mah ngikut aja, kira kira Early sudah bisa jaga diri belum ya pa?".
" Ya sudah, di bolehin ya ma.... asal tidak boleh pulang larut terus ponsel tidak boleh di matiin".
" Ya sudah sana panggil anaknya". Suruh pak Wirya pada istrinya.
" Mas Aji kami mengijinkan Early jalan sama situ, cuma saya bener bener nitip tolong jaga dan pulangnya tidak boleh larut serta ponselnya harus aktif terus dan..... tidak boleh di bawa tempat tempat hiburan malam yang aneh aneh itu," Pak Wirya mewanti wanti pada Aji .
" Iya pak saya mengerti, Terima kasih sudah mengijinkan".
Karmila turun kebawah setelah memanggil Early, dan Early mengikuti di belakangnya.
" Nitip ya mas Aji, jangan di bawa aneh aneh putri saya", Ancam Karmila yang dari kecil belum pernah melepas anak gadisnya jalan sendiri kecuali 2 minggu ini sejak mengenal Aji.
" Ma, Pa Early pamit dulu....".
" Oke, saya juga pamit".
" Assalamualaikum", ucap Early dan Aji bersamaan seraya melangkah menuju mobil.
" Waalaikum salam", Ucap papa , mama bersamaan mereka memandangi kepergian anak gadisnya pergi sampai mobil hilang dari pandangan.
♥️Tanda cinta untuk Emak mana...... yuk ach kasih Emak jempol👍 Bintang dan juga Vote point nya😘😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments