Ditolak sebelum menembak

Aji yang melihat mama Mila dan Early tengah duduk santai kemudian menghampiri dan menyapa.

" Silahkan nikmati hidangannya Bu Mila dan Early". Kemudian dia duduk di sebelah mama dan berhadapan dengan Early.

" Sudah tuan, kami sudah nambah beberapa kali", jawab mama Mila bercanda.

" Nona Early.... apakah sesi pemotretan untuk iklan majalah, koran dan juga medsos sudah selesai di lakukan ? "

" Sudah Tuan", jawab Early datar, seakan menunjukkan kurang asyik mengobrol dengan tuan yang satu ini, tapi demi profesi kerja ya harus terlihat baik dan ramah.

" Bagus... ".

" Tuan silahkan mengobrol dengan Early, saya akan menemani ibu anda di sana". Mama Mila permisi meninggalkan anak gadisnya mengobrol dengan sang bujang kaya.

Aji cuma mempersilahkan melalui kode dengan tangannya tanda mempersilahkan.

Kemudian kembali memandang gadis cantik di hadapannya.

" Nona.... bagaimana kalau saya menginginkan diri Nona seutuhnya, diluar dari pada kontrak kerja ini?", tanya Aji to the point membuat Early mendelik tanpa bisa mengontrol bola matanya saking kagetnya.

" Ma- maksud tuan apa, sa-saya ga ngerti?",

Gugup langsung mendera diri Early.

" Iya saya menginginkan Nona untuk menjadi istri saya".Early masih diam dengan mata melebar memandang orang didepannya.

" Bagaimana?". Aji mengulang lagi maksudnya, memandang balik Early dengan wajah penuh harap untuk segera di jawab.

" Tidak".

" Maksud mu.... kamu tidak mau?". Wajah kecewa dan dingin kembali menghiasi Aji, dia berpaling tidak memandang Early lagi.

" Hmmm.... iya... eh bukan... maksud saya... saya ini masih .... belum cukup umur... ya belum cukup umur", Bicara Early terbata bata dan semakin pelan penuh keraguan dan takut, takut salah bicara.

Aji mengkerutkan keningnya saat mendengar alasan dari Early " Memang berapa umurmu sekarang?". Mata tajan Aji memandang lurus kearah Early menunggu jawaban.

" Hmmm..... lagian, semua keputusan hidup saya berada di tangan mama, sampai saat ini pun belum boleh pacaran!", Early tidak membalas tatapan Aji tapi dia menatap jarah kesamping membuang pandangannya dari Aji.

Aji kembali mengkerutkan keningnya " Berarti belum pernah pacaran dong?",

" Tuan kepo banget dech!". Early melihat sinis qqkearah Aji kemudian melengos melihat kearah mamanya yang sedang asyik ngobrol dengan ibu Komala Dewi.

Aji kembali memainkan ponselnya, karena merasa mengajak bicara Early tidak ditanggapi serius.

Early sesekali mencuri pandang pada cowok dingin dihadapannya itu. " Cakep sih... Gagah! tapi sudah berumur' . bathin Early saat memperhatikan agak lama.

" Nona....... Nomer ponsel kamu sudah saya save, tolong diangkat jika saya menghubungi mu, jangan sampai diabaikan atau karirmu berakhir". Aji beranjak pergi meninggalkan Early duduk sendiri, sementara Aji langsung bergabung dengan tamu undangan yang lain yang sedang mengobrol disudut ruang lainnya.

" Diihhh.... pakai ngancam lagi.... maco sih tapi kejam!". Early mendengus menunjukkan ketidak sukaannya.

Diujung ruangan sebelah sana Aji langsung meminta Doni untuk membuat berjanjian dengan Ibu Karmila dan mengutarakan maksud bos nya, mengingat pengakuan Early yang menyatakan semua keputusan hidupnya ditangan mamanya. Berharap niatnya itu tidak penolakan dari ibu Karmila.

" Don...... sepertinya aku menyukai gadis itu, sudah aku coba bicara langsung, responnya ga asyik,,,, kau lobi mamanya dengan syarat apapun agar bersedia gue menikahi anak gadisnya... mengerti!".

" Wahhh.... Tuan, akhirnya!" Doni reflek saking bahagianya, dan tatapan Aji langsung menegas "saya ikut berbahagia atas niat tuan untuk itu akan saya usahakan sampai anda bisa bersanding dengannya Tuan". tambah Doni kemudian melihat ekspresi muka tuannya.

Karena acara sudah selesai kemudian Mama Mila berpamitan pada ibu Komala.

" Nyonya kami permisi, mau lanjut ke lokasi syuting putri saya".

" Silahkan, terima kasih kerja samanya".

" Mari Nyonya", Mama Mila dan Early memberi salam pada bu Komala kemudian berpamitan juga dengan sang Tuan yang mempunyai acara

" Tuan Pangestu kami permisi, maaf karena jadwal anak saya jadi kami harus pamit lebih dulu", sopan mama berpamitan dan bersalaman pada Aji diikuti Early di belakangnya.

Saat Early memajukan tangannya hendak salaman ternyata Aji malah langsung menangkup tubuhnya dan melakukan cipika cipiki tanpa bisa Early menghindar.

Ada aroma maskulin yang membuat Early memejamkan mata sejenak untuk menghirupnya.

Aji yang merasa tidak mendapat penolakan atas tindakannya membuat hatinya senang.

Aji membisikkan sesuatu yang membuat Early bergidik pada akhirnya " Terima kasih kerja samanya, semoga berlanjut..... dan tidak boleh ada tawar menawar denganku nona!", Kemudian Aji tersenyum penuh arti sambil melepaskan pelukannya.

Early melengos seperti tidak menyukai ucapan Aji di akhir kalimat tadi.

" Oke Terima kasih Tuan, kami permisi", pamit mama Mila melambaikan tangan sebelum akhirnya mobil melaju meninggalkan tempat itu menuju lokasi syuting.

*******

Sudah satu minggu sejak peresmian itu, namun hati Aji terus merasakan kegelisahan, beberapa dia menimang ponselnya menggeser geser kontak dan mengeklik saat nama yang diinginkan ketemu, Early.

Sejenak dia berfikir ada rasa ragu namun ada rasa ingin menghubungi, sekali lagi dia lihat dan hampir memijit tombol hijau tapi diurungkan kembali, Ntahlah saat ini sudah yang keberapa kali mengingat ponsel itu sudah berada ditangannya hampir satu jam.

Karena gundah dan gelisah saat matanya melihat lihat sekeliling ruangan kerjanya, tak disengaja ibu jarinya menekan tombol hijau di ponsel tersebut sehingga tersambung pada satu nama.

" Hallo.... selamat malam Tuan?". hening tak ada jawaban.

" Halooo.... tuan, tuan masih disana?". Aji yang bermaksud menyimpan ponselnya kembali dibuat terkejut karena ternyata ponselnya tersebut tengah menghubungi nama seseorang, perlahan dia mengangkat pinsel tersebut dan menempelkannya di dekat telinga. " 24 detik"...

" Haloo tuan.... kau kah itu tuan Aji? ada apa menghubungi nomer pribadi saya? halo.... kok ga dijawab ada orangnya tidak sih", Early hampir menutup ponselnya ketika tiba tiba suara di sebrang menjawab.

" Nona Early.... selamat malam, maaf barusan saya tidak fokus maaf sambil kerja", berusaha menutupi kegugupannya dengan berbohong.

" Iya ada apa tuan malem malem menelpon?".

" Tidak.... maaf, emnhhh .... maksud saya... emmhhh.... saya cuma ingin mengajak Nona Early makan malam besok, saya harap Nona tidak menolak ajakan saya!".Aji sedikit gugup dan bingung untung saja segera menguasai gejolak isi hatinya dan menemukan ide untuk mengajak makan malam.

" Apakah tuan sudah mengantongi ijin dari mama saya?".

" Hmmm.... itu akan saya kabari kalau mama anda sudah memberi ijin".

" Baguslah, sebaiknya anda membicarakan dulu dengan mama saya, karena sekalipun saya menginginkannya tapi tanpa ijin dari mama saya tetap tidak bisa datang memenuhi undangan tuan".

" Oke, saya pasti mendapat ijin itu secepatnya".

" Oke saya tunggu.... tapi.... ingat tuan!! sekalipun saya memenuhi undangan tuan bukan berarti saya bisa menjadi kekasih tuan, jadi kalau anda mengajak saya makan dengan tujuan supaya hubungan kita semakin dekat, saya tidak berniat memenuhi undangan anda sekalipun mama saya mengijinkan", Sini Early menegaskan ketidak tertarikan nya pada Aji.

" Saya rasa anda salah paham nona! sedikitpun saya tidak tertarik dengan anda, saya harap nona tidak menyesal seandainya membatalkan ajakan saya, karena saya hanya berniat untuk mengajak kerja sama lagi tidak lebih, selamat malam dan terima kasih sudah mau menjawab telpon dari saya", Rahang Aji benar benar mengeras dan tangannya mengepal setelah menutup teleponnya.

SAMPAI KETEMU KEMBALI READERKU...

SEMOGA KALUAN SEHAT SEMUA....

IKUTI TERUSNYA...ERALY .... DAN TINGGSLKSN JEJSK KALIAN TERIMA KASIH😘😘😘

Terpopuler

Comments

DPuspita

DPuspita

Babang Aji, pendekatannya beda dr CEO di novel2 yg lain 😁

2022-04-01

0

Zulfa

Zulfa

Salken kak, JIKA mampir membawa like nih. Mari saling dukung kakak😍

2021-04-17

0

mieya723

mieya723

Lagian langsung lamar, kenalan dululah

2021-01-21

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan Tokoh
2 Peresmian Hotel
3 Ditolak sebelum menembak
4 undangan makan siang
5 Membujuk Early
6 Di jemput
7 Dinner
8 Mengantar pulang
9 Di jemput lagi
10 Porsi jumbo
11 Merekam bukti
12 Ketahuan lagi
13 Rencana jalan
14 Jalan
15 Bernyanyi
16 Lembang
17 Berita sedih
18 Menjenguk
19 Berobat ke LN
20 C**man pertama
21 Semakin dekat
22 Makan malam di rumah camer
23 Early #Lamaran
24 Pingitan
25 Ungkapan hati Papa
26 Persiapan
27 Tamu di resepsi
28 Khalwah
29 Lanjut berangkat Honeymoon
30 Akrab dengan mertua
31 Periksa tapi sedikit kecewa
32 Sate vc tongseng
33 Tentang Keyza
34 Nostalgia tipis tipis
35 ke rumah Mama
36 Baby Ar Rayyan
37 Abrizam Pangestu
38 Keyza
39 Rencana Diwan
40 Kumpul keluarga
41 Rencana ikut dinas
42 Di luar kota
43 Melepas Rindu
44 Air ketuban Rembes
45 ARSHAKA PANGESTU
46 Kejutan dari luar kota
47 Galau
48 Pengakuan dan pertengkaran
49 Aneta
50 Masa lalu
51 Visual Tokoh
52 Bu Komala sakit
53 Melabrak
54 Korupsi?
55 Mabuk
56 Masalah
57 Kembali mabuk lagi
58 kecewa lagi....
59 Ternyata....
60 Kebersamaan yang indah
61 Bertemu Firda
62 Curhat dengan mertua
63 Pingsan
64 Pingsan
65 Ingin bekerja
66 Yang di tunggu akhirnya kembali
67 Bertemu kembali
68 Pergi ke rumah Keysa
69 Suara hati bu Komala
70 Belajar mengikhlaskan dengan hati lembut
71 Kontraksi
72 Lahir
73 Qisty Amiratul Haqq
74 Seperti terhalang dinding
75 Ragu
76 Janjian makan siang
77 Rencana Aji
78 Kehilangan
79 Kekesalan Aji.
80 Kumpul keluarga setelah kajian
81 Memilih berpisah
82 Rencana makan
83 kumpul keluarga
84 Anniversary
85 Rencana buat adik buat 3A
86 Berenang
87 Salah pilih costum
88 Arumi Nasha Razheta Pangestu.
89 Kejutan ultah
90 Hadiah yang di rapel
91 Jiarah
92 Sabarku berbuah ketenangan di hari tuaku
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Pengenalan Tokoh
2
Peresmian Hotel
3
Ditolak sebelum menembak
4
undangan makan siang
5
Membujuk Early
6
Di jemput
7
Dinner
8
Mengantar pulang
9
Di jemput lagi
10
Porsi jumbo
11
Merekam bukti
12
Ketahuan lagi
13
Rencana jalan
14
Jalan
15
Bernyanyi
16
Lembang
17
Berita sedih
18
Menjenguk
19
Berobat ke LN
20
C**man pertama
21
Semakin dekat
22
Makan malam di rumah camer
23
Early #Lamaran
24
Pingitan
25
Ungkapan hati Papa
26
Persiapan
27
Tamu di resepsi
28
Khalwah
29
Lanjut berangkat Honeymoon
30
Akrab dengan mertua
31
Periksa tapi sedikit kecewa
32
Sate vc tongseng
33
Tentang Keyza
34
Nostalgia tipis tipis
35
ke rumah Mama
36
Baby Ar Rayyan
37
Abrizam Pangestu
38
Keyza
39
Rencana Diwan
40
Kumpul keluarga
41
Rencana ikut dinas
42
Di luar kota
43
Melepas Rindu
44
Air ketuban Rembes
45
ARSHAKA PANGESTU
46
Kejutan dari luar kota
47
Galau
48
Pengakuan dan pertengkaran
49
Aneta
50
Masa lalu
51
Visual Tokoh
52
Bu Komala sakit
53
Melabrak
54
Korupsi?
55
Mabuk
56
Masalah
57
Kembali mabuk lagi
58
kecewa lagi....
59
Ternyata....
60
Kebersamaan yang indah
61
Bertemu Firda
62
Curhat dengan mertua
63
Pingsan
64
Pingsan
65
Ingin bekerja
66
Yang di tunggu akhirnya kembali
67
Bertemu kembali
68
Pergi ke rumah Keysa
69
Suara hati bu Komala
70
Belajar mengikhlaskan dengan hati lembut
71
Kontraksi
72
Lahir
73
Qisty Amiratul Haqq
74
Seperti terhalang dinding
75
Ragu
76
Janjian makan siang
77
Rencana Aji
78
Kehilangan
79
Kekesalan Aji.
80
Kumpul keluarga setelah kajian
81
Memilih berpisah
82
Rencana makan
83
kumpul keluarga
84
Anniversary
85
Rencana buat adik buat 3A
86
Berenang
87
Salah pilih costum
88
Arumi Nasha Razheta Pangestu.
89
Kejutan ultah
90
Hadiah yang di rapel
91
Jiarah
92
Sabarku berbuah ketenangan di hari tuaku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!