Beberapa hari setelah peresmian hotel, Doni sebenarnya langsung bicara sama Karmila, bahwa si tuannya bermaksud menyukai putrinya namun Karmila masih belum memberikan jawaban, bukan karena apa dia butuh menyelidiki seberapa kaya Aji, dia tidak ingin ketika Early menikah dan pensiun dari dunia keartisan dia tidak punya pemasukan lagi, secara penghasilan Early selama ini hanya baru mendapatkan rumah yang ditempatinya sekarang, karena pekerjaan suaminya hanya bisa untuk beli rumah yang berukuran kecil itupun dulu mereka tinggal di perumahan bersubsidi, sebelum akhirnya Early mampu membelikan sebuah rumah yang cukup besar di dekat pusat kota.
Selain itu untuk beli beberapa mobil, apartemen di pusat kota, baru itu saja belum bisa menyisihkan untuk usaha karena Early dan keluarganya hampir setiap tahu bahkan bisa 2-3 kali jalan jalan ke luar negeri, mungkin itu salah satu juga yang membuat uangnya tidak banyak terkumpul.
Early juga baru saja naek daun dulunya hanya artis biasa cuma memang karena talen nya sehingga tiap hari ada terus job, namun bayarannya yang lumayan baru akhir akhir ini saja.
Drettt drettt dreett
Ponsel Karmila berdering, saat dia tengah memikirkan pembicaraannya dengan Doni asisten Aji. Dia langsung mengangkatnya karena ponsel yang berdering itu adalah ponsel dengan nomer yang tercantum di internet.
" Selamat malam?".
" Malam bu Mila, saya Pangestu Aji, saya harap ibu masih mengenal saya, setelah berakhir kontrak kerja perusahaan saya dengan putri anda."
" Tentu.... saya masih ingat tuan, ada yang perlu dibahas sehingga malam malam begini anda menelpon saya?".
" Saya ingin bertemu dengan anda dan juga suami anda besok siang di hotel Puri Asih, saya sangat mengharap kedatangan anda beserta suami tepat di jam makan siang".
" Tanpa Early? baiklah", karena Aji tidak menjawab lagi saat menyebut Early berarti itu deal tanpa Early.
" Terima kasih dan selamat malam". Aji menutup telpon tanpa menunggu jawaban lagi dari Karmila.
" Ck, bikin repot saja, tapi apa maksudnya kenapa harus sama papa, baiklah kita ikuti alur saja tapi harus mama sebagai pengendali", gumam Karmila berdecih antara masih ragu tapi juga berharap.
Karmila bergegas menuju sofa depan tv di ruang keluarganya dimana suaminya sedang asyik menonton bola.
" Pa..... apa Early sudah tidur?".
" Sepertinya sudah setengah yang lalu papa cek lampunya sudah mati dan sudah berselimut rapat".
" Pa... papa tahu pengusaha Properti yang bermana Pangestu Aji?".
" Ya tau..... orang dia sering wira wiri di televisi dan juga sering mengadakan event dengan perusahaan papa dulu kerja, ada apa mama tanya kan dia?".
" Sepertinya itu orang naksir Early, besok dia mengajak kita makan siang, papa harus datang ya.... memenuhi undangannya".
Papa Wirya kaget tidak menyangka jika yang disampaikan istrinya benar " Wah.... masak secepat itu, bukannya Early dapat kerja sama dia baru minggu kemarin ma?". Pandanga pak Wirya mengarah ke Karmila seakan tidak percaya.
Karmila mengendikan bahunya " Ntahlah.... ya memang anak kita cantik dan sangat menarik sih pa, wajarlah setiap lawan jenis pasti menyukainya, hanya saja mungkin banyak yang minder dengan kesuksesan Early", Karmila memang selalu bangga dengan putrinya.
" Menurut mama dia orangnya gimana? apa ga terlalu tua untuk Early?".
" Untuk usia.... iya sih seperti beda jauh, orangnya dingin, tapi penuh karismatik sudah gitu mungkin karena dingin kurang ramah jadi terkesan sombong dan arogan".
" Mama yakin akan memberikan Early pada orang seperti itu?".
" Papa lihat besok, kalau sudah bertemu dan berbicara baru kita putuskan".
" Ya.... itu lebih baik".
*********
" Don.... ini sudah larut, apa kau tidak bermaksud untuk pulang?". Aji beranjak dari ruang kerjanya setelah dari sore sibuk dengan berkas berkas, Doni mengikuti dan mematikan lampu sebelum akhirnya menutup pintu meninggalkan ruang kerja tuannya.
" Besok aku sudah buat janji makan siang dengan calon mertua di Hotel Puri ".
" Sip Tuan, kejar terus pantang lolos".
" Dia memang gadis yang berbeda Don... aku belum nembak saja sudah di tolak, membuatku semakin penasaran saja.
Betul dia memang luar biasa, biasanya bos dikejar kejar cewek lha ini malah belum nembak sudah ditolak, gumam Doni dalam hati.
" Sepertinya dia patuh sekali dengan orang tuanya Tuan terutama mamanya".
" Iya, seperti itu".
" Benar dia gadis yang baik tuan, sepertinya a1nda harus sedikit berjuang".
" Tidak masalah, semuanya pasti bisa diatur". Senyum penuh percaya diri mengembang di bibir Aji. Doni kemudian pamit setelah perbincangan itu.
Doni pun bergegas meninggalkan rumah tuannya untuk pulang, rasa capek kan kantuk yang mendera dirinya ingin segera bertemu dengan peraduannya.
*******
Siang itu Pak Wirya dan bu Karmila sudah berangkat menuju hotel tempat janjian dengan Pangestu Aji untuk makan siang.
Disepanjang jalan pak Wirya dan Bu Mila hanya diam keduanya larut dalam pikiran masing masing.
Setelah sampai sepertinya masih harus menunggu karena Aji belum terlihat datang, tapi ternyata tidak butuh waktu lama karena belum sempat mendudukan diri yang di tunggu ternyata datang.
" Maaf saya terlambat".
" Oo.... tidak Tuan, kami juga baru datang", jawab Pak Wirya, kemudian mereka bertiga saling bersalaman.
" Mari silahkan",Aji mempersilahkan duduk untuk kedua tamu undangannya.
Kemudian mereka memesan menu makanan sambil berbincang.
Tak butuh waktu lama makanan pun tersaji, mereka makan sambil sesekali berbincang ringan. Saat telah usai maka Aji pun mengutarakan maksud dan tujuannya mengundang makan siang.
" Terima kasih atas kedatangannya dan mohon maaf karena sudah menganggu waktu bapak ibu, Perkenalkan nama saya Pangestu Aji Broto Suseno, ibu pernah bertemu saya sebelumnya, saya seorang pengusaha, lajang dan usia saya saat ini 30 tahun, maksud saya kesini mengundang makan siang dikarenakan saya menginginkan putri bapak Early, maaf pak saya menyukai putri bapak, dan saya tidak menerima penolakan, saya akan berikan sebuah usaha untuk menggantikan penghasilan yang biasanya putri bapak dapatkan dan pemberian saya ini di luar dari mahar atau tunjangan yang nanti akan rutin saya transfer ke rekening ibu", Aji tanpa basa basi mengungkapkan keinginannya langsung.
Pak Wirya sedikit gugup untuk menjawab, sementara bu memandang suaminya dengan senyum tipis menunggu jawaban dari suaminya.
" Tuan..... bisakah saya meminta waktu untuk berbicara dulu dengan putri saya?". Ada rasa sedikit grogi di hati pak Wirya secara raut wajah Aji menampakkan aura yang tajam dan tidak menginginkan alasan apapun.
" Saya hanya butuh jawaban dari bapak dan ibu untuk ke Ridhoannya, selebihnya untuk urusan persetujuan Early saya serahkan sama ibu, saya harap ibu bisa untuk membujuk dia".
Pak Wirya sebenarnya sedikit marah dan kecewa, putrinya seperti jadi bahan taruhan, ada rasa sedih tapi kekuasaan orang didepannya ini bisa lebih bahaya, bisa membuat Early dan keluarga kehilangan segalanya.
" Dia putri saya satu satunya, selama ini kami selalu memanjakan dia, walaupun dia berkarir dari kecil namun kami tidak pernah membuat dia tertekan sedikitpun, bisakah Tuan membahagiakan dia, membuat dia nyaman, bahkan dia itu masih kecil belum bisa mengerjakan pekerjaan rumah apapun, sanggupkah tuan membimbingnya?". Nada Ayah sedikit menekan di setiap katanya, karena dia tidak mau anaknya hanya akan menderita setelah menikah, dia merasa harus melepas anaknya pada orang yang tepat.
♥️ CINTA DARI EMAK UNTUK READERKU....
TUNGGU BERIKUTNYA...., JANGAN LUPA BALAS CINTAKU JUGA DENGAN TEKAN 👍♥️ TERIMA KASIH😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
DPuspita
Ibu nya Early type emak2 matre ya... Baik sich, tapi gak suka aja krn memanfaatkan anak utk kesenangannya sendiri
2022-04-01
0
dite
jadi keingetan Britney, dari kecil kerja keras, dewasa depresi, dan kluarganya foya2 memakai duit hasil usaha Britney
trus ada Nia ramadhani yg ga bisa kupas salak dll, yah wajar sih.. dia dr kecil sibuk kerja, mana sempet belajar urusan rmh
2021-09-24
0
Asni J Kasim
Semangat berimajinasi kak author 😘 💪💪
2020-11-21
1