Mengantar pulang

" Kalau begitu kita, bersantai dulu sambil bertukar cerita". Aji kemudian memanggil pelayan untuk memesan minuman dia pesan kopi hitam sementara Early pesan kopi latte.

" Baik lah....". Early benar benar sudah melunsk tidak seperti kemarin atau tadi waktu hendak pergi.

Aji semakin senang dibuatnya, gadis incarannya ternyata begitu manis dan tidak segalak pikirannya.

" Siapa cowok yang pernah mengajak mu dinner?".

" Hmm", Early mengulum bibirnya dan memajukan dagu nya pertanda menunjuk ke arah Aji.

Aji terbelalak tidak percaya, sambil menunjuk dirinya, sementara Early menunduk malu, ada senyum mengembang di bibir Aji, pertanda dirinya sangat bahagia. Hatinya tertawa menggelegar tapi hanya terlihat dari ekspresi wajahnya.

" Jadi selama ini mama tidak pernah membiarkan kamu main dengan orang lain? bahkan pacaran juga tidak boleh? lantas gosip gosip itu?".

" Terkadang gosip itu sengaja di buat untuk menaikkan popularitas rating sebuah produksi.... tidak semuanya ya... tapi itu yang terjari dari diriku".

" Ooh, tapi sebenarnya Cantik sudah punya pacar saat ini, atau seseorang yang ada di hati?".

" Hmm..... ini bukan pertanyaan jebakan kan atau sebuah ancaman?".

" Tidak.... Aku cuma penasaran sama kehidupan Artis terutama dirimu?".

" Jika Early jawab jujur apa konsekuensinya?".

Entahlah kenapa Early jadi bisa terbuka begini.

" Hmmm.... tentu apapun jawaban Cantik Aku hargai, seandainya pacar Cantik orang yang baik, bertanggung jawab mungkin akan .... tidak, sudahlah", Ada raut sedih dan juga ragu di wajah Aji.

" Hmmm.... sejujurnya Early tengah dekat dengan seseorang tapi mama belum tau, Early merahasiakannya.... Ooh... huufff", Early langsung menutup mulutnya, seperti tersadar kalau dia tengah membuka rahasianya.

" Tenanglah..... rahasia cantik aman, cerita saja!".

" Tidak, Untung Early belum menyebut nama dan identitas Herlyan... ****** kalau sampai terbongkar", bathin Early.

" Ya sudah, tidak usah cerita.... ceritakan saja suka dukanya menjadi Artis".

" Apa ya.... seneng banyak dikenal orang sekaligus sedih semuanya jadi terbatas seolah Early tak memiliki dunia Early sendiri, bersyukur rejeki mengalir terus.... mungkin seperti itu". Early berbicara dengan muka datar.

" Makanya.... menikahlah denganku, rejeki mengalir terus tidak harus cape kerja, cukup di rumah menunggu ku pulang kerja dan..... siap lembur malam, bagaimana?". Aji berkata dengan senyum mengembang terlihat sangat manis membuat Early lagi lagi ikut mengembangkan senyum senang.

" Hahaaa..... maunya, carilah tuan yang seusia atau yang beda jauh usianya seperti Early".

" Hah, apa kau cantik bilang? ulangi coba tadi panggil apa?".

" Tuan".

" Panggil Mas, Oke! Aku ini orang Jawa jadi panggilan mas itu penghormatan bagi orang lelaki yang lebih tua ".

" Hmmm.... Mas, hiii... Mas, Oke... Mas Aji". Early tertawa Aji pun ikut tertawa senang.

" Begitu lebih baik, Tuan.... Emang cantik pegawaiku.... cantik kekasihku, mulai saat ini mas Aji pacarmu, Oke!".

" Kok gitu, tidak dong.... ".

" Terus kita disini dari tadi Dinner, curhat, cerita, tertawa bersama sebagai apa? Teman... NO!, Mas tidak mau jadi teman mu cantik! Mas ini pacar mu".

" Entahlah.... tadi Early di culik!".

" Haa haaa ..... diculik sama Doni!?".

" Untung tidak di bius, tapi seneng juga sih di ajak ke butik dan dikasih makan enak", Celetuk Early membuat Aji semakin tertawa terbahak.

" Ya sudah.... kalau gitu kita pulang ke mention ku.... biar mama lapor polisi... anak gadisnya telah di culik", hahaa... Aji masih tertawa.

" Eh, No!, tidak... antarkan Early pulang dong, masak ke Mention mas... ga ada ga ada... nanti pacar mas marah, bisa di cakar muka mulus ku" Sungut Early.

" Pacar ku.... jangan ngarang kamu cantik, mas jomblo tulen".

" Dih.... Kak Aneta ga di aku ya.... kasihan hik", Wajah Early pura pura sedih.

" Aneta.... hah, Pengusaha butik tempat cantik tadi di pesanin baju sama Doni.... haa... haaa..., Bukan hanya selebriti yang kena gosip pedagang kamar hotel seperti diriku pun kena rupanya... haaa".

" Waahhh.... dasar pria tua, giliran punya pacar hampir sepantar usianya malah mereyu ku yang usianya jauh.... pedofil ya... heheee..".

Aji langsung berhenti tertawa, matanya langsung menunjukan ketidaksukaan nya atas ucapan Early.

" Enak saja ... mas ini normal, kalau mas Suka sama dirimu bukan karena usiamu, tapi karena rasa sayang mas pada mu, ingin membuat mu hidup senang dengan uang yang mas miliki".

" Dan tentang Aneta, mas tidak pernah jadian atau memberi harapan padanya , mas ini bejad tapi dulu.... dulu banget, semua ada pelajarannya setiap kejadian, mas tidak mau jadi orang yang rusak lagi". Kini ucapan Aji penuh dengan penekanan dan nadanya dingin.

Early hanya terdiam matanya penuh selidik pada Aji, tak sengaja tangannya meremas lembut tangan Aji, seakan memberi dukungan pada Aji.

" Sudah yuk... kita pulang, sudah malam mas... Early ngantuk". Aji kemudian beranjak tanpa melepas genggaman tangan Early.

" Oke yuk.... jadi gimana?".

" Maksudnya?". Early.

" Iya.... kita pacaran kan?".

" Hmmm.... belum bisa jawab sekarang, kasih Early waktu, boleh!".

" Oke.... mas siap menunggu jawaban cantik secepatnya". Aji mengusap rambut Early, mereka berjalan menuju parkiran setelah melunasi bill nya.

" Mas.... Early telpon mama dulu ya?".

" Biar mas saja!", Aji mengetik sebuah nama di ponselnya kemudian menekan tombol telpon.

" Assalamualaikum.... Ma, kami terlambat, masih dijalan, sebentar lagi sampai masih di jalan".

" Waalaikum salam, oke! iya iya... ".

Kemudian telpon dimatikan, dan kembali fokus menyetir " Maaf ya... sekali dinner pulang telat".

" Mas sih.... ".

" Iya iya.... maaf, tapi suka kan?".

" Tau ach gelap".

" Haa haaaa..... asyik juga gelap".

" Diih ..... serem tau".

" Asyik tau mau coba?".

" Diih apaan sih, makin ga ngerti!".

" Duuhh ..... begini dah nasib mas punya pacar masih ABG, belum nyambung diajak ngomong".

" Diihh.... mba Aneta tuh pacar mas, masak Early sih", Early memukul lembut tangan Aji.

" Bukan cantik, pacar mas itu kamu.... kamu seorang.... inget ya Earlita yang cantik adalah pacar, calon istrinya mas Pangestu Aji, titik!".

Early hanya diam, pandangan matanya lurus ke depan tidak mengasih respon apapun.

Aji tau dan tidak mau memaksakan, masih banyak waktu ini baru pertemuan pertamanya.

Mereka kemudian sampai didepan rumah hampir jam 11 malam. Rumah yang terlihat lumayan megah dengan bangunan minimalis dan taman didepan rumah ditumbuhi rumput tampak Asri dengan cat berwarna putih dan dua pilar tinggi menjuntai di depan pintu masuk nampak gagah.

" Ini rumah mu cantik?".

" Hmmm...... iya, mau mampir dulu atau lain kali?".

Pak Wirya dan bu Karmila nampak keluar dari dalam rumah membuka pintu, dan Aji pun kemudian turun dan membukakan pintu untuk Early kemudian menyapa kedua orang tua Early dan bersalaman.

" Ga mampir dulu?", Tanya Pak Wirya.

" Terima kasih Oom Tante, sudah malam Aji permisi dulu".

" Terima kasih ". Ucap Karmila.

" Terima kasih mas," Ucap Early lembut membuat Aji tersenyum senang saat masuk kembali ke mobil, kemudian mereka saling melambaikan tangannya.

Pak Wirya dan Karmila langsung memperhatikan wajah Early.

" Sepertinya ada yang lagi jatuh cinta nih", goda papanya.

" Tidak papa..... putri mu ini hanya senang karena bisa dinner selain dengan klien haaa". Early tertawa sambil menaiki tangga hendak menuju kamarnya.

Sementara kedua orang tuanya hanya memandang dan sedikit senang karena Early tidak sesedih saat handak pergi tadi, wajahnya tampak lebih senang.

♥️Tanda cintanya mana..... kasih semangat buat Emak ya👍👍👍👍 yang banyak😘😘😘

Terpopuler

Comments

Shanti san

Shanti san

semangat thor

2020-07-07

4

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan Tokoh
2 Peresmian Hotel
3 Ditolak sebelum menembak
4 undangan makan siang
5 Membujuk Early
6 Di jemput
7 Dinner
8 Mengantar pulang
9 Di jemput lagi
10 Porsi jumbo
11 Merekam bukti
12 Ketahuan lagi
13 Rencana jalan
14 Jalan
15 Bernyanyi
16 Lembang
17 Berita sedih
18 Menjenguk
19 Berobat ke LN
20 C**man pertama
21 Semakin dekat
22 Makan malam di rumah camer
23 Early #Lamaran
24 Pingitan
25 Ungkapan hati Papa
26 Persiapan
27 Tamu di resepsi
28 Khalwah
29 Lanjut berangkat Honeymoon
30 Akrab dengan mertua
31 Periksa tapi sedikit kecewa
32 Sate vc tongseng
33 Tentang Keyza
34 Nostalgia tipis tipis
35 ke rumah Mama
36 Baby Ar Rayyan
37 Abrizam Pangestu
38 Keyza
39 Rencana Diwan
40 Kumpul keluarga
41 Rencana ikut dinas
42 Di luar kota
43 Melepas Rindu
44 Air ketuban Rembes
45 ARSHAKA PANGESTU
46 Kejutan dari luar kota
47 Galau
48 Pengakuan dan pertengkaran
49 Aneta
50 Masa lalu
51 Visual Tokoh
52 Bu Komala sakit
53 Melabrak
54 Korupsi?
55 Mabuk
56 Masalah
57 Kembali mabuk lagi
58 kecewa lagi....
59 Ternyata....
60 Kebersamaan yang indah
61 Bertemu Firda
62 Curhat dengan mertua
63 Pingsan
64 Pingsan
65 Ingin bekerja
66 Yang di tunggu akhirnya kembali
67 Bertemu kembali
68 Pergi ke rumah Keysa
69 Suara hati bu Komala
70 Belajar mengikhlaskan dengan hati lembut
71 Kontraksi
72 Lahir
73 Qisty Amiratul Haqq
74 Seperti terhalang dinding
75 Ragu
76 Janjian makan siang
77 Rencana Aji
78 Kehilangan
79 Kekesalan Aji.
80 Kumpul keluarga setelah kajian
81 Memilih berpisah
82 Rencana makan
83 kumpul keluarga
84 Anniversary
85 Rencana buat adik buat 3A
86 Berenang
87 Salah pilih costum
88 Arumi Nasha Razheta Pangestu.
89 Kejutan ultah
90 Hadiah yang di rapel
91 Jiarah
92 Sabarku berbuah ketenangan di hari tuaku
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Pengenalan Tokoh
2
Peresmian Hotel
3
Ditolak sebelum menembak
4
undangan makan siang
5
Membujuk Early
6
Di jemput
7
Dinner
8
Mengantar pulang
9
Di jemput lagi
10
Porsi jumbo
11
Merekam bukti
12
Ketahuan lagi
13
Rencana jalan
14
Jalan
15
Bernyanyi
16
Lembang
17
Berita sedih
18
Menjenguk
19
Berobat ke LN
20
C**man pertama
21
Semakin dekat
22
Makan malam di rumah camer
23
Early #Lamaran
24
Pingitan
25
Ungkapan hati Papa
26
Persiapan
27
Tamu di resepsi
28
Khalwah
29
Lanjut berangkat Honeymoon
30
Akrab dengan mertua
31
Periksa tapi sedikit kecewa
32
Sate vc tongseng
33
Tentang Keyza
34
Nostalgia tipis tipis
35
ke rumah Mama
36
Baby Ar Rayyan
37
Abrizam Pangestu
38
Keyza
39
Rencana Diwan
40
Kumpul keluarga
41
Rencana ikut dinas
42
Di luar kota
43
Melepas Rindu
44
Air ketuban Rembes
45
ARSHAKA PANGESTU
46
Kejutan dari luar kota
47
Galau
48
Pengakuan dan pertengkaran
49
Aneta
50
Masa lalu
51
Visual Tokoh
52
Bu Komala sakit
53
Melabrak
54
Korupsi?
55
Mabuk
56
Masalah
57
Kembali mabuk lagi
58
kecewa lagi....
59
Ternyata....
60
Kebersamaan yang indah
61
Bertemu Firda
62
Curhat dengan mertua
63
Pingsan
64
Pingsan
65
Ingin bekerja
66
Yang di tunggu akhirnya kembali
67
Bertemu kembali
68
Pergi ke rumah Keysa
69
Suara hati bu Komala
70
Belajar mengikhlaskan dengan hati lembut
71
Kontraksi
72
Lahir
73
Qisty Amiratul Haqq
74
Seperti terhalang dinding
75
Ragu
76
Janjian makan siang
77
Rencana Aji
78
Kehilangan
79
Kekesalan Aji.
80
Kumpul keluarga setelah kajian
81
Memilih berpisah
82
Rencana makan
83
kumpul keluarga
84
Anniversary
85
Rencana buat adik buat 3A
86
Berenang
87
Salah pilih costum
88
Arumi Nasha Razheta Pangestu.
89
Kejutan ultah
90
Hadiah yang di rapel
91
Jiarah
92
Sabarku berbuah ketenangan di hari tuaku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!