Love Me Please, Daddy!

Love Me Please, Daddy!

Bab 1

🍁🍁🍁

Sebuah kecelakaan besar terjadi di jalan raya, satu anggota keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu dan anak dilarikan ke rumah sakit terdekat. Pasangan suami istri itu tewas saat dalam perjalanan menuju rumah sakit, sementara anaknya yang baru berusia sepuluh tahun selamat meski mengalami luka luka cukup banyak.

Seorang pria berperawakan tinggi besar berlari lari kecil menyusuri lorong rumah sakit, dia mencari korban kecelakaan yang merupakan masih rekan bisnisnya itu. Langkah kakinya terhenti didepan sebuah ruangan, matanya berkaca kaca melihat seorang anak gadis tengah duduk termenung sambil menatapi jenazah kedua orang tuanya.

"Apa anda keluarga dari korban kecelakaan itu?" Tanya seorang Dokter yang berjalan mendekatinya.

"Bukan, aku rekan bisnisnya," sahut Damar.

"Sayang sekali, kami sudah mencoba menghubungi anggota keluarganya yang lain tapi tidak satupun diantara mereka yang mau datang mengurus dua jenazah itu dan mengambil gadis manis yang ada disana," tutur sang Dokter.

Deg....!

Bagaimana bisa mereka semua mengabaikan jenazah anggota keluarga mereka sendiri? Juga seorang anak kecil yang tak memiliki salah apapun. Apa mereka semua gila?

Rasa kasihan muncul dibenak Damar, dia melangkah mendekati anak perempuan itu dan menepuk pundaknya.

"Soraya," panggil Damar.

"Om Damar," Soraya menyunggingkan senyum kecil saat melihat sosok yang dikenalnya itu.

"Kamu baik baik saja bukan?" Tanya Damar.

"Aku baik baik saja Om, tapi... Kenapa Ayah dan Ibuku ditutupi oleh selembar kain putih?" Soraya memandang dengan wajah bingung.

"Mereka sudah tidak ada Soraya," jelas Damar.

"Tidak ada? Maksud Om?" Soraya masih saja bingung.

"Mereka sudah meninggal dunia." Jelas Damar dengan suara sedikit ditekan.

Soraya mematung, matanya berkaca kaca. Awalnya hanya keluar air mata beberapa tetes, lama kelamaan air mata itu mengucur deras. Damar tau apa yang sedang Soraya rasakan saat ini, karena Damar juga seorang yatim piatu.

Damar diasuh oleh Kakeknya yang kini usianya sudah mencapai 70 tahun. Sudah tua, pelupa dan tidak lagi bisa melihat dengan jelas seperti dulu.

"Kalau Ayah dan Ibu meninggal, aku tinggal dengan siapa Om?" Soraya menangis sesenggukan.

"Kamu akan tinggal bersamaku, aku akan mengadopsi kamu hari ini juga. Mulai sekarang, jangan panggil aku Om. Panggil aku Daddy, oke?" Pinta pria yang usianya menginjak dua puluh lima tahun itu.

"Oke." Sahut Soraya sambil menyeka deraian air yang keluar dari pelupuk matanya.

🍁🍁🍁

Damar mengurus prosesi pemakaman orang tua Soraya hingga selesai, benar kata Dokter, tidak ada satu orangpun anggota keluarga mereka yang hadir. Untung saja dia segera datang ke rumah sakit untuk melihat keadaan mereka, kalau tidak, mungkin jenazah mereka akan terus di simpan didalam lemari pendingin rumah sakit.

Selesai menghormati pemakaman dua orang sahabatnya itu, Damar membawa Soraya pulang ke rumahnya. Dalam hati dia dilanda ketar ketir, bagaimana jika sang Kakek tidak menyetujuinya mengadopsi Soraya? Apa lagi Damar masih muda dan belum memiliki pasangan hidup.

Setuju atau tidak setuju, Damar akan terus menjaga dan merawat Soraya dengan baik. Dia tidak memiliki siapapun yang mau mengasuhnya dengan tulus didunia ini selain Damar.

"Dad, apa rumah Dad masih jauh?" Tanya Soraya. Dia sudah merasa lelah dan mengantuk, ingin rasanya dia berbaring diatas tempat tidur yang hangat.

"Sebentar lagi sampai, sabar ya!" Ucap Damar sambil mengacak acak rambut Soraya dengan tangan kirinya.

Satu jam berlalu, Damar dan Soraya tiba disebuah rumah yang besar dan megah. Seorang Kakek tua memakai tongkat menyambut kedatangan mereka dengan wajah garang.

"Damar, darimana saja kamu?" Tanya Budi.

"Aku baru saja menghadiri pemakaman teman Kek,"

"Siapa gadis kecil yang datang bersamamu itu?"

"Dia... Dia Soraya, anak dari temanku yang baru saja meninggal dunia. Aku mengajaknya untuk tinggal disini karena dia sudah yatim piatu dan tidak memiliki kerabat lain," tutur Damar.

Budi meraih kacamatanya di saku kemeja lalu memakainya. Dia menatap Soraya dengan seksama, melihat dari ujung rambut sampai ujung kaki. Ada banyak perban di bagian kaki dan tangannya, sekilas Budi tau kalau Soraya baru saja mengalami kecelakaan.

"Baiklah, aku ijinkan dia tinggal bersama kita sampai semua luka lukanya sembuh," ucap Budi.

"Tapi Kek, aku sudah mengadopsinya," celetuk Damar tiba tiba.

"Apa katamu? Adopsi?" Budi terkaget kaget.

"Iya Kek, aku sudah mengangkat Soraya sebagai putriku,"

"Apa otakmu sudah bergeser Damar? Kamu masih dua puluh lima tahun, singgel dan belum mapan. Bagaimana bisa kamu memiliki seorang anak berusia sepuluh tahun?"

"Kakek boleh memakiku dengan kalimat apapun, yang pasti Soraya akan terus tinggal bersamaku dirumah ini sampai dia bisa menghidupi dirinya sendiri." Cicit Damar.

Damar membawa Soraya masuk ke kamarnya, dia menyuruh gadis muda itu untuk tidur dan beristirahat. Tapi Soraya menolak, dia tidak enak hati karena sudah menyebabkan Ayah angkatnya bertengkar dengan Kakeknya.

"Dad, apa tidak sebaiknya aku pergi ke panti asuhan saja? Sepertinya Kakek tua itu tidak menyukai kehadiranku di rumah ini," Soraya memasang wajah sedih. Hati Damar merasa teriris karena hal itu.

"Kamu tidak akan pergi kemanapun Soraya, mulai sekarang rumah ini adalah milikmu dan kita semua adalah keluarga. Jangan terlalu memusingkan soal Kakek, seiring berjalannya waktu aku yakin dia pasti bisa menerima kehadiran kamu," ucap Damar.

"Tapi Dad..."

"Sttttt.... Jangan banyak bicara! Cepat naik keatas kasur dan pergi tidur!"

"Kalau aku tidur di kasur, Dady tidur dimana? Jujur saja, aku tidak suka berbagi tempat tidur dengan orang asing," celetuk Soraya.

"Kamu tenang saja, aku akan tidur di sofa,"

Soraya tersenyum setelah mendengar jawaban itu, dia melompat keatas kasur dan menutupi tubuhnya dengan selimut tebal. Damar merasa kalau tingkah Soraya sangat menggemaskan, masih kecil saja sudah seperti itu apa lagi besok kalau sudah besar?

🍁🍁🍁

Hallo,

Bertemu lagi dengan karya terbaru dari YoungLady. Mohon saran dan dukungannya ya! Jangan lupa untuk memberikan like, vote dan komen sebanyak banyaknya. Terimakasih sudah berkenan mampir, semoga suka dengan ceritanya.😘

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!