Bab 20

Pagi harinya, Reyna sudah bersiap pergi kesekolah.

"Ren berangkat bareng yu.." ajak Reyhan pada Reyna berangkat bersama kesekolah.

Reyna hanya diam dan merasa bimbang, kalau ia berangkat bareng dengan Reyhan pasti bakal ia akan selalu diganggu dengan gem centil itu begitulah yang ada dalam pikiran Reyna.

"Rey, jangan sekarang ya, aku belum ada yang tahu hubungan kita, please Understand Me." Melas Reyna agar Reyhan tidak menyuruhnya lagi pergi bersama kesekolah.

Reyhan hanya menghela Nafas panjang dan tak lama mengangguk menyetujui permintaan Reyna walaupun ia kecewa karena Reyna menolak lagi permintaannya.

"Sampai kapan Ren, Kita selalu berjauhan begini. Disekolah kita bagaikan kayak orang asing." Ucap Reyhan dalam hati menatap Reyna sendu.

Reyna merasa bersalah pada Reyhan. Ia melihat ada kekecewaan dimata suaminya. Ia langsung memeluk suaminya.

"Maaf, kalau aku membuatmu kecewa." Bisik Reyna dekat telinga suaminya. Ia melepas pelukannya dan menatal mata Reyhan.

Cup

Reyna mencium bibir Reyhan.

"Kita tetap bisa dekat disekolah dengan perlahan tanpa menimbulkan kecurigaan. Kalau Kita langsung berangkat bareng mendadak mereka semua akan bertanya-tanya mengenai kedekatan kita." Ucap Reyna mencoba menjelaskan pada Reyna.

"Baiklah, maaf kalau aku terlalu kekanakan." Tersenyum dan mengelus pipi Reyna dengan sayang.

"Ayo kita berangkat." Reyhan menggandeng tangan Reyna keluar Apartemen.

Sesampainya di loby mereka terpisah karena Reyna menuju tempat parkir motornya sedangkan Reyhan menuju parkiran mobilnya.

Skip

Mereka sudah berada disekolah. Reyna masih duduk diatas motornya dengan santai. Ia melihat mobil Reyhan juga baru masuk kesekolah. Reyhan turung dari mobilnya dengan Cool semua murid-murid semakin terpanah dengan kegantengan Reyhan.

Reyhan melihat Reyna yang masih duduk diatas motornya. Reyna menoleh kearah Reyhan dan pandangan mereka bertemu. Reyna melempar senyum kearah Reyhan membuat siswa yang melihatnya berteriak histeris.

"Bidadariku"

"Senyummu sangat menawan."

Reyna tidak ambil pusing dengan teriakan siswa yang ada disekolah. Ia masih menatap Reyhan berjalan kearahnya.

"Jangan tersenyum seperti. senyummu itu hanya milikku." Ucap Reyhan posesif.

"Baiklah, terserah kamu saja." Pasrah Reyna.

Reyhan menggandeng tangan Reyna, Ia begitu senang ketika Reyna tidak menolaknya lagi ketika tangannya dipegang ditengah keramaian.

Sedangkan seseorang mengepalkan tangannya melihat kebersamaan Reyhan dan Reyna.

Triiing.... Triiing...

Bunyi bel masuk pelajaran pertama.

Di dalam kelas seorang guru menerangkan materi pelajaran, semua siswa-siswi memperhatikan pelajaran yang dibawakan bu sukma selaku guru matematika. Namun ada satu siswi yang tidak memperhatikan ia hanya asik didalam dunia mimpinya. siapa lagi kalau bukan Reyna.

Bu Sukma tanpa sengaja pangan matanya tertuju ke arah Reyna yang tertidur.

Bu sukma berjalan ke arah kursi Reyna.

"Rey bangun... bangun" Citra berusaha menggoyangkan badang Reyna namun tidak ada respon.

Citra semakin takut ketika Bu Sukma semakin dekat di bangkunya.

"Rey ayolah bangun.

" Hemm" Reyna hamya Berdehem lalu lanjut bangun.

Brak

Bu Sukma menggebrak mejah agar Reyna bangun dari tidurnya.

Mata Reyna mulai mengerjab dan yang pertama ia lihat muka garang Bu Sukma. Sedangkan ia hanya menatap datar Bu Sukma.

"Rey kerjakan soal diatas" Titah Bu Sukma dengan memberikan spidol.

"Kalau aku bisa kerjakan, aku bisa keluar." Ucap Reyna.

"Iya kamu bisa keluar" Jawab mantap. "Tapi, Jika kamu tidak bisa kerjakan, kamu harus mau Terima hukuman dari Ibu." Ucap Bu Sukma lagi karena ia merasa yakin kalau Reyna bakal gagal kerjakan soal itu.

"Baiklah" Jawab Reyna mantap lalu berdiri dari kursinya dan menuju ke arah papan tulis untuk mengerjakan soal yang diberikan oleh Bu Sukma.

Reyna hanya butuh waktu 10 menit menyelesaikan soal matematika itu.

"Sudah Bu"

Bu Sukma tidak percaya kalau Reyna mengerjakan dengan sangat cepat soal yang ia berikan. Bu Sukma memeriksa dengan teliti namun semua jawaban Reyna benar semua.

Bu Sukma menghela nafas. "Baiklah kamu bisa keluar."

Reyna keluar dari kelasnya, ia menuju ke rooftop untuk melanjutkan tidurnya. Sesampainya di rooftop ia langsung baring disofa karena matanya terlalu berat ia buka.

Tring Tring Tring

Bel Istirahat telah berbunyi.

Reyhan dan teman-temannya sudah berada dikantin namun Reyhan menoleh kesana kemari mencari seseorang yang ia lihat hanya Citra makan seorang diri.

"Reyna mana, apa ia tidak kekantin." Ucap Reyhan dalam hati.

"Rey siapa Lo cari." Ujar Brian menyenggol tangan Reyhan.

"Tidak ada" Elak Reyhan lalu berdiri menghampiri Citra yang duduk makan seorang diri.

ehemmm

Reyhan berdehem kearah Citra dan Citra mendongak menatap Rey yang begitu tampan menurutnya.

"Lo tau dimana Reyna?" Tanya Reyhan to the point menanyakan tentang Reyna.

"Tidak tahu kak" Jawab Citra.

Reyhan sudah berapa kali ia hubungi namun telponnya tidak diangkat sama sekali sedangkan yang ia cari berada di Rooftop asik dengan dunia mimpinya.

"Astaga Rey aku cariin di mana-mana ternyata disini molor." Ucap Reyhan dengan menggelengkan kepalanya.

Reyhan pun duduk sambil memandangi Reyna yang tertidur pulas.

"Bagaimana aku tidak jatuh cinta padamu, kamu sudah cantik, baik namun sayang sikapmu masih terlalu dingin."

Cup

Reyhan mengecup bibir Reyna yang sudah jadi candunya.

Tak lama Reyna menggeliat dan matanya mengerjab dan hal yang pertama ia lihat adalah suaminya.

"Tampan" Ucap Reyna yang belum sadar sepenuhnya.

"Aku tahu sayang kalau suami kamu ini tampan." Ucap Reyhan dengan PDnya.

"Reyhan." Ujar Reyna kaget dan langsung bangun

Bruk

"Aduh." Ucapnya bersamaan.

Reyna mengelus jidatnya yang terbentur dengan suaminya.

"Ngapain Lo kesini." Ucap Reyna kaget.

"Maureen ucapanmu." Tegur Reyhan.

Reyna hanya cengegesan. "Maaf."

"Aku maafin, jangan ulangi lagi." Ucap Reyhan lalu merentangkan tangannya dan Reyna masuk kedalam pelukan Reyhan.

Brak

Minuman Dimas jatuh karena kaget melihat pemandangan yang tak ia duga.

"ka.. kalian jadian." Ucap Dimas gagap dan sedikit syok.

"Iya." Ucapnya datar sedangkan Reyna menyembunyikan kepalanya yang masih memeluk Reyhan. Pipi Reyna sudah merona karena malu.

"Sejak kapan Lo jadian?" Tanya Brian.

"Sudah 2 hari." Jawab Reyhan yang masih memeluk Reyna.

"Gagal de dapatin hati bebeb Reyna." Ucap Dimas mendapat lirikan tajam Reyhan yang membuat Dimas merinding.

"Jangan marah, hanya bercanda." Ucap Dimas

Brian duduk disofa Singel dengan santai. Sedangkan Reyna sudah lepas pelukan dari Reyhan.

"Jangan sampai ada orang tahu mengenai hubunganku dengan Reyhan." Ucap Reyna menatap tajam kedua teman suaminya.

"Beres, kami tidak akan memberitahu siapapun." Jawab Dimas mantap.

Reyna berdiri dan pergi meninggalkan ketiga pemuda yang masih ada di Rooftop. Namun tangannya dipegang oleh Reyhan.

"Mau kemana?" Tanya Reyhan yang masih memegang tangan Reyna.

"Kantin, laper aku belum makan." Ucapnya lembut yang membuat kedua sahabat Reyhan melongo karena pertama kali ia mendengar suara Reyna yang lembut ketika berbicara dengan Reyhan. Biasanya Reyna akan bersikap datar atau ketus.

Terpopuler

Comments

Muawanah

Muawanah

Bunga lagi nieh kak 😊

2024-07-01

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 BAB 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 VISUAL
53 Bab 52
54 Bab 53
55 Bab 54
56 Bab 55
57 Bab 56
58 Bab 57
59 Bab 58
60 Bab 59
61 Bab 60
62 BAB 61
63 Bab 62
64 Bab 63
65 BAB 64
66 Bab 65
67 Bab 66
68 Bab 67
69 Bab 68
70 Bab 69
71 BAB 70
72 Bab 71
73 Bab 72
74 Bab 73
75 Bab 74
76 Bab 75
77 Bab 76
78 Bab 77
79 Bab 78
80 Bab 79
81 Bab 80
82 Bab 81
83 Bab 82
84 Bab 83
85 Bab 84
86 Bab 85
87 Bab 86
88 Bab 87
89 Bab 88
90 Bab 89
91 Bab 90
92 Bab 91
93 Bab 92
94 Bab 93
95 Bab 94
96 Bab 95
97 Bab 96
98 Bab 97
99 Bab 98
100 Bab 99
101 Bab 100
102 Bab 101
103 Bab 102
104 Bab 103
105 Bab 104
106 Bab 105
107 Bab 105
108 Bab 106
109 Bab 107
110 Bab 108
111 Bab 109
112 Bab 110
113 Bab 111
114 Bab 112
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
BAB 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
VISUAL
53
Bab 52
54
Bab 53
55
Bab 54
56
Bab 55
57
Bab 56
58
Bab 57
59
Bab 58
60
Bab 59
61
Bab 60
62
BAB 61
63
Bab 62
64
Bab 63
65
BAB 64
66
Bab 65
67
Bab 66
68
Bab 67
69
Bab 68
70
Bab 69
71
BAB 70
72
Bab 71
73
Bab 72
74
Bab 73
75
Bab 74
76
Bab 75
77
Bab 76
78
Bab 77
79
Bab 78
80
Bab 79
81
Bab 80
82
Bab 81
83
Bab 82
84
Bab 83
85
Bab 84
86
Bab 85
87
Bab 86
88
Bab 87
89
Bab 88
90
Bab 89
91
Bab 90
92
Bab 91
93
Bab 92
94
Bab 93
95
Bab 94
96
Bab 95
97
Bab 96
98
Bab 97
99
Bab 98
100
Bab 99
101
Bab 100
102
Bab 101
103
Bab 102
104
Bab 103
105
Bab 104
106
Bab 105
107
Bab 105
108
Bab 106
109
Bab 107
110
Bab 108
111
Bab 109
112
Bab 110
113
Bab 111
114
Bab 112

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!