Bab 18

Reyhan mendekat lalu mencium bibir Reyna yang terasa manis. Tanpa sangka Reyna membalas ciumannya. Tak lama Reyna membuka matanya dan melihat Reyhan yang menciumnya.

Mata Reyna melotot lalu ia mendorong keras Reyhan. sehingga ia Terjatuh ke lantai.

"aaaahhhhhhh" Teriak Reyna ketika melihat Reyhan tidak memakai apa-apa.

"Apa si teriak-teriak." Ucap Reyhan belum menyadari handuknya terlepas.

"Aaaahhh Rey." Ucap Reyna menutup matanya. "Rey itumu kelihatan." Ucap Reyna lagi dan masih menutup mata.

Reyhan mengikuti telunjuk Reyna lalu ia melihat dirinya yang sudah tidak memakai apa-apa.

Matanya melotot. "aaaahhhhh" Lari kekamar mandi dengan menutup keperkasannya.

Brak

Reyhan menutup pintu kamar mandi dengan keras.

"Wah mataku tidak suci lagi" Ucap Reyna. Ia tidak bisa menahan tawanya.

Bwaaaaa... Bwaaaaa...

Tawa Reyna pecah dengan memegang perutnya.

Reyhan keluar dari kamar mandi menggunakan Bathrobe milik Reyna. Lalu ia mendekat kearah Reyna.

"Puas ketawanya." Bisik Reyhan dekat telinga Reyna membuat Reyna meremang.

"Sangat Puas, siapa suruh mencium ku ketika aku tidur." Ucap Reyna berdiri namun tangannya ditarik sehingga ia duduk dipangkuan Reyhan dan Reyna mengalungkan tangannya ke Leher Reyhan.

"Apa kamu melihatnya." Bisik Reyhan pada telinga Reyna bahkan Reyna bisa merasakan hembusan nafas Reyhan.

Berfikir "Aku melihatnya sedikit." Ucap Reyna dengan pipi memerah lalu ia memalingkan mukanya kesamping.

Reyhan memegang dagu Reyna untuk menghadap kepadanya.

Cup

Reyhan mencium bibir Reyna. Hanya sekedar menempel.

"Sana pergi mandi, nanti kita lambat kesekolah" Ucapnya lalu Reyna berdiri dari pangkuan Reyhan untuk pergi membersihkan dirinya.

Reyhan menepuk jidatnya, "Aku kan membangunkan Reyna untuk meminta tolong mengambilkan baju ke apartemen ku" Guman Reyhan dan kembali duduk.

Reyna keluar dari kamar mandi dengan menggunakan Bathrobe dan rambut basah.

Glek

Reyhan menelan Salivanya dengan susah payah melihat Reyna begitu **** dimatanya apalagi dengan rambut basah.

Reyna berjalan menuju lemari untuk mengambil bajunya untuk ia pakai kesekolah.

Reyna sudah selesai memakai baju. Lalu ia melihat Reyhan belum memakai baju sama sekali. Ia mengernyitkan alisnya.

"Kenapa belum pakai baju?"

Sedangkan yang ditanya hanya cengegesan dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Tidak ada baju, baju masih ada di apartemen."

"Terus."

"Tolong ambilin bajuku di apartemen." Ucap Reyhan pelang.

"Baiklah, sandi apartemenmu apa?"

Setelah dia tau sandi apartemen Reyhan ia segera mengambil keperluan Reyhan termasuk buku yang harus ia bawah.

...****************...

Reyna mengendarai motor kesayangannya kesekolah sedangkan Reyhan mengendarai mobilnya sendiri.

Reyna sudah sampai di sekolah ia langsung memperkirakan motornya diparkiran Khusus motor.

Tak lama mobil Reyhan memasuki area sekolah dan ia langsung memarkirkan mobilnya.

"Reyhan makin ganteng"

"Aku semakin cinta de sama aa Reyhan."

Begitulah teriakan siswi disekolah ketika mereka melihat idolanya.

Reyna membuka helmnya dan membuat semua laki-laki yang ada disekolah terpukau dengan kecantikannya.

"Reyna semakin bening"

"Bidadari surgaku"

"Kayak lagu"

"Cantik"

Begitulah teriakan Siswa siswi ketika melihat idolanya.

Reyna seperti biasa tetap berwajah datar dan tidak memperdulikan sekitar. Begitupun dengan Reyhan sama halnya dengan Reyna berwajah datar.

"Hai Bro, Tumben lo terlambat datang." Ucap Dimas merangkul Reyhan.

Reyhan menatap tajam Dimas. Namun yang ditatap hanya cengegesan. Dengan cepat Dimas melepaskan rangkulannya.

"Jangan marah jodoh lo nanti jauh."

"Berisik" Ucap Reyhan mendengus kesal lalu meninggalkan kedua temannya.

Driiiing.... Driiiing...

Bel Istirahat berbunyi.

Semua siswa-siswi berhamburan keluar kelas.

Dikelas XI IPA 2

Reyna masih sibuk memasukkan bukunya di dalam tas karena kali ini ia tidak tidur didalam kelas.

"Rey kantin yu" Citra mencoba mengajak Reyna kekanti.

"Heeem." Ucapnya. Ia melihat ketika Citra ingin memegang tangannya dengan cepat ia berkata. "Jangan memegang tanganku atau menyentuhnya."

"Baiklah" Ucapnya pasrah, ia sudah sangat bersyukur karena Reyna mau menerima ajakannya kekantin.

Citra dan Reyna sudah berada dikantin. Reyna berjalan kearah pojok dan citra hanya mengikutinya tanpa bicara karena ia takut bisa membuat Reyna marah padanya.

Reyna sudah duduk tenang dikursi tanpa menghiraukan orang-orang yang menatapnya.

"Rey Lo mau pesan apa, biar gue yang pesanin." Ucap Citra yang masih berdiri menunggu jawaban Reyna.

"Bakso dan minumnya es teh." Jawab Reyna datar.

Tak lama kepergian Citra datanglah ketiga Mos wanted memasuki area kantin.

"pangerangku sudah datang." Heboh teriakan siswi yang berada di kantin.

"Brian makin tampan ajah."

"Kak Reyhan juga tak kalah tampan.

" Dimas makin kece"

"Aku padamu"

Kantin semakin heboh ketika melihat idolanya memasuki kantin.

Reyhan tetap berwajah datar tidak menghiraukan teriakan histeris para ciwi-ciwi disekolah.

Beda halnya lagi dengan Dimas, ia akan tebar pesona pada ciwi-ciwi bahkan sampai melambaikan tangannya seperti seorang artis.

Sedangkan Brian hampir sama dengan Reyhan, Ia cuek dengan sekitarnya.

Reyhan menatap Reyna yang duduk seorang diri. Ia menghampiri kursi Reyna dan langsung duduk disampingnya tanpa permisi.

"Rey apa dia tidak marah lagi kalau kita duduk didekatnya." Bisik Dimas. Bahkan ia masih ngeri ketika melihat Reyna mematahkan tangan salma dan gengnya. Sesekali melirik Reyna sedangkan yang dilirik hanya cuek dan sibuk dengan ponselnya.

Brian sudah duduk dari tadi tanpa memperdulikan ocehan Dimas yang tidak berguna menurutnya.

"Dim pesan gi seperti biasa. " Titah Brian.

Dimas hanya mendengus kesal namun dia tetap pergi memesankan makanan untuk kedua temannya.

Reyhan terus menatap Reyna dan Reyna berbalik dan tanpa sengaja pandangan mereka bertemu. Dengan cepat Reyna memutuskan pandangannya agar tidak ada curiga.

"kenapa juga gue tidak minta no istriku." Ucap Reyhan dalam hati.

"Lo kok kalian ada disini." Ucap Citra bingung sambil membawakan pesanan Reyna.

"Ini pesanan Lo." Ucap Citra meletakkan bakso dan minuman didepan Reyna.

"Iya Neng."

"Hai gaes cowok tampan sudah datang membawa pesanan kalian." Teriak Dimas membawa pesanan temannya dibantu dengan Bu Kantin.

Reyna menatap tajam Dimas.

"Ntar itu mata keluar." Ucap Dimas tanpa dosa.

"Dimas." Tegur Reyhan membuat Cengegesan.

"Oke oke gue diam." Ucap Dimas langsung duduk setelah makanan sudah berada diatas mejah.

Reyna sudah menyelesaikan makannya lalu ia berdiri berniat meninggalkan kantin.

"Rey tungguin." Ucap Citra merengek agar Reyna tidak meninggalkannya yang masih makan.

"WA Lo dipanggil Rey juga." Heboh Dimas sambil bertepuk tangan.

"Jangan-jangan kalian jodoh, nama kamu kan hampir sama dengan teman kita." Ucap Dimas lagi dengan rian.

"Reyhan dan Reyna, betul juga cuma yang membedakan han dan Na. Wau kayaknya kalian jodoh bagai mana ya kalau Lo punya anak. Kalian kan sama-sama datar kayak tripleks. Tidak sabar menantikan saat itu tiba." Ucap Brian memikirkan anak Reyhan dan Reyna kalau mereka berjodoh bahkan sampai Nikah. Tidak tau ajah si Brian kalau Reyhan dan Reyna sudah menikah.

...***Bersambung***...

Terpopuler

Comments

Dhia Syarafana

Dhia Syarafana

banyak typo

2025-03-24

0

Siti Aniah

Siti Aniah

bukan jodoh lagi udah jadi istri

2024-06-09

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 BAB 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 VISUAL
53 Bab 52
54 Bab 53
55 Bab 54
56 Bab 55
57 Bab 56
58 Bab 57
59 Bab 58
60 Bab 59
61 Bab 60
62 BAB 61
63 Bab 62
64 Bab 63
65 BAB 64
66 Bab 65
67 Bab 66
68 Bab 67
69 Bab 68
70 Bab 69
71 BAB 70
72 Bab 71
73 Bab 72
74 Bab 73
75 Bab 74
76 Bab 75
77 Bab 76
78 Bab 77
79 Bab 78
80 Bab 79
81 Bab 80
82 Bab 81
83 Bab 82
84 Bab 83
85 Bab 84
86 Bab 85
87 Bab 86
88 Bab 87
89 Bab 88
90 Bab 89
91 Bab 90
92 Bab 91
93 Bab 92
94 Bab 93
95 Bab 94
96 Bab 95
97 Bab 96
98 Bab 97
99 Bab 98
100 Bab 99
101 Bab 100
102 Bab 101
103 Bab 102
104 Bab 103
105 Bab 104
106 Bab 105
107 Bab 105
108 Bab 106
109 Bab 107
110 Bab 108
111 Bab 109
112 Bab 110
113 Bab 111
114 Bab 112
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
BAB 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
VISUAL
53
Bab 52
54
Bab 53
55
Bab 54
56
Bab 55
57
Bab 56
58
Bab 57
59
Bab 58
60
Bab 59
61
Bab 60
62
BAB 61
63
Bab 62
64
Bab 63
65
BAB 64
66
Bab 65
67
Bab 66
68
Bab 67
69
Bab 68
70
Bab 69
71
BAB 70
72
Bab 71
73
Bab 72
74
Bab 73
75
Bab 74
76
Bab 75
77
Bab 76
78
Bab 77
79
Bab 78
80
Bab 79
81
Bab 80
82
Bab 81
83
Bab 82
84
Bab 83
85
Bab 84
86
Bab 85
87
Bab 86
88
Bab 87
89
Bab 88
90
Bab 89
91
Bab 90
92
Bab 91
93
Bab 92
94
Bab 93
95
Bab 94
96
Bab 95
97
Bab 96
98
Bab 97
99
Bab 98
100
Bab 99
101
Bab 100
102
Bab 101
103
Bab 102
104
Bab 103
105
Bab 104
106
Bab 105
107
Bab 105
108
Bab 106
109
Bab 107
110
Bab 108
111
Bab 109
112
Bab 110
113
Bab 111
114
Bab 112

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!