Bab 7

Brak

Salma menggebrak meja membuat ke tiga cowok itu kaget tapi tidak dengan Reyna.

"Ngapain Lo dekat-dekat dengan Kak Reyhan." Marah Salma sambil menunjuk-nunjuk Reyna."

Reyna tidak menghiraukan ucapan Salma, dia terus menikmati baksonya.

"Lo dengar ga si, apa yang gue katakan." Amuk Salma, merasa dicuekin. Salma mengambil jus Reyna yang berada di meja langsung menyiram kemuka Reyna.

Gen centil menertawakan Reyna yang disiram oleh Salma.

"Mampus lo." Ucap Ririn teman salma.

Reyna melap wajahnya dengan tisu yang ada didepannya. Lalu dia menatap tajam Salma yang membuat Salma agak takut. Namun Salma berusaha menyembunyikan rasa takutnya.

Reyna berdiri dan pergi karena dia malas meladeni Salma dengan antek-anteknya. Namun Salma menghalanginya dengan mencekram tangannya.

"Mau kemana lo. gue belum selesai bicara." Ucap Salma masih mencenkram pergelangan tangan Reyna.

Reyna berbalik menatap tajam Salma lalu dia tersenyum miring dan memplintir tangan Salma sehingga terdengar bunyi retakan.

Reyna mencekram pipi Salma dengan keras.

"Jangan pernah menyentuhku." Ucapnya dengan penuh penekanan.

"Auuuhh sakit, lepas." Ujar Salma dengan meringis.

Kedua teman Salma maju untuk menyerang Reyna. Namun dengan cepat Reyna menendang keduanya hingga membuat mereka terlempar mengenai dinding sekolah.

Ketika Reyna mau memukul muka Salma tangannya ditahan oleh Reyhan.

"STOP, kalian semua ikut keruang BK." Ucap Reyhan masih memegang tangan Reyna. Reyna menghentakkan tangannya dengan keras sehingga pegangan tangan Reyhan terlepas.

"Gue bisa jalan sendiri tanpa lo pegang." Ujar

Reyna ketus.

Reyhan hanya menghela nafas panjang. Reyhan harus memperbanyak stok sabar menghadapi Reyna.

"Kalian juga bertika ikut keruang BK." Ucap Reyna dengan menunjuk geng centil yang sudah babak belur.

"Kak Rey, kenapa kita juga harus ikut. kita ini korban." Ucap Salma tidak Terima apa yang dikatakan Reyhan.

"Ini juga ulah kalian." Ucap Rayhan datar.

Mereka berempat sudah berada diruang BK.

"Kamu baru 2 hari sekolah sudah bikin ulah." Ucap Pak Sopyan guru BK pada Reyna. Sedangkan yang ditanya hanya duduk santai.

"Kamu dengar Reyna apa yang aku katakan." Ucap Pak sopyan dengan menggebrak mejahnya.

"Dengar." Jawabnya cuek.

"Ini surat untuk orang tuamu, suruh besok kesekolah." Ucap Pak sopyan dengan menyerahkan surat dan Reyna menerima surat itu lalu meninggalkan ruang BK tanpa bicara.

"Reyna... Bapak belum selesai bicara." Teriak Pak sopyan, Namun Reyna tetap berjalan tanpa menghiraukan teriakan Pak Sopyan.

Pak sopyan hanya menghela nafas panjang. Lalu menatap geng centil yang masih ada diruangan BK.

"Ini surat orang tua kalian bertiga." Ujar Pak sopyan lagi dengan menyerahkan surat panggilan untuk orang tua mereka bertiga.

"Pak, kok kita juga dapat, kita ini korban. Pak lihat ni muka kita yang sudah babak belur dihajar oleh siswi baru itu." Ujar Salma protes pada Pak Sopyan.

"kalian keluar, Biking pusing Kepala bapak saja karena ulah kalian." Ucap Pak sopyan mengusir geng centil.

Geng centil meninggalkan ruangan Pak Sopyan dengan menghentakkan kakinya kesal. sedangkan Pak Sopyan hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan geng centil.

Jam pelajaran dimulai kembali semua siswa-siswi masuk kedalam kelas tapi tidak dengan Reyna.

Reyna berjalan menaiki rooftop tanpa ia tahu Reyhan mengikutinya dari belakang.

Ceklek

pintu Rooftop terbuka, Reyna langsung membaringkan badangnya disofa.

Sedangkan Reyhan mendekat ke arah Reyna yang menutup matanya.

Reyhan membuka kotak obat yang ia bawah. Ia duduk disamping Reyna lalu mengobati luka Reyna yang memar di pipinya.

"Ngapain lo." Ucap Reyna ketus mau bangun, namun ia ditahan oleh Reyhan.

"Biarkan gue obatin pipi lo dulu."

"Tidak perlu dan berapa kali gue bilang jangan pernah lo menyentuhku." Balas Reyna dan mendorong Reyhan agar menyingkir.

"Please, biar gue obati luka kamu dulu, setelah itu lo bisa pergi."

"*Baiklah" Pasrah Reyna.

Reyhan pun kembali mengobati pipi Reyna yang memar sehingga tatapan mereka bertemu.

"Cantik" Ucap Reyhan dalam hati.

Reyna dengan cepat memalingkan mukanya kearah lain.

"Ayo gue antar lo kekelas." Ajak Reyhan pada Reyna.

"Gue bisa sendiri." Ucapnya ketus.

"Lo mau dihukum sama guru yang mengajar dikelas lo."

Reyna menghela nafas. "Baiklah" Ucapnya pasrah.

Di depan kelas XI IPA 1

Tok tok tok

"ada apa Rey?" Tanya guru yang mengajar dikelas Reyna.

Reyna hanya diam dan langsung jalan melewati guru yang sedang berbicara dengan Reyhan. Ia langsung duduk di kursinya.

"Maaf, tadi Reyna dari UKS." Bohong Reyhan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!