Bab 19

"Reyhan dan Reyna, betul juga cuma yang membedakan han dan Na. Wau kayaknya kalian jodoh bagai mana ya kalau Lo punya anak. Kalian kan sama-sama datar kayak tripleks. Tidak sabar menantikan saat itu tiba." Ucap Brian memikirkan anak Reyhan dan Reyna kalau mereka berjodoh bahkan sampai Nikah. Tidak tau ajah si Brian kalau Reyhan dan Reyna sudah menikah.

Reyna melangkah pergi ia sempat melirik kearah Reyhan. Lalu pergi tanpa memperdulikan Rengekan Citra.

Reyna berada di toilet mencuci mukanya.

Ceklek.

Reyna ditarik keluar, hampir saja Reyna melayangkan tinjunya kemuka orang itu.

"Rey, kenapa kamu ada disini." Ucap Reyna kaget.

"Kangen sama istri cantikku." Jawab Reyhan sedangkan Reyna hanya memutar bola matanya malas.

"Kita ketemu di Rooftop" Reyna melangkah pergi meninggalkan Reyhan karena ia takut ada melihat mereka berdua.

Disinilah mereka berdua di Rooftop. Reyhan baring dengan berbantalan paha Reyna.

"Sayang, kenapa kita sembunyi-sembunyi seperti ini." Ucap Reyhan manja dengan memeluk perut Reyna.

"Biarkan seperti ini dulu. Aku tidak ingin di usik oleh Fans mu yang ada disekolah ini." Reyna mencoba memberi pengertian Reyhan.

Reyhan menghela nafas panjang. "Baiklah, asalkan kamu bahagia."

Kriiiing..... Kriiiing...

Bel pulang sekolah.

Semua Siswa-siswi bersiap pulang ke rumahnya begitupun dengan pasangan pasutri muda itu.

Reyna mengendarai motornya bukan menuju Apartemennya melainkan ia akan kerumah sakit menjenguk Bunda Karina.

Sedangkan Reyhan dibelakang menggunakan mobil mengikuti Reyna yang sedang mengendarai motornya dengan kecepatan sedang.

Sesampainya dirumah sakit Reyhan dan Reyna berjalan bersama menuju keruangan Bunda Karina.

Tok... Tok..

Ceklek

Pintu dibuka oleh pasangan pasutri mudah.

"Assalamu'alaikum Bunda." Ucap Reyna dan Reyhan bersamaan. Reyna menghampiri Bunda Karina Lalu mencium tangan Bunda Karina begitupun dengan Reyhan.

"Ayah mana Bun? " Tanya Reyhan karena ia tidak melihat Ayahnya.

"Ayah keluar mencari makan." Ucap Bunda Karina pelan. Reyhan hanya mengangguk dan duduk disofa.

"Bagaimana keadaan Bunda?" Tanya Reyna menatap Iba Bunda Karina yang masih kelihatan pucat.

"Alhamdulillah Bunda baik-baik saja sayang." Jawab dengan tersenyum.

"Anak Ayah dan menantu Ayah sudah datang." Ucap Ayah Dirly yang masih didepan pintu ketika ia melihat menantu dan anaknya datang menjenguk istrinya.

Ayah Dirly melangkah masuk menghampiri anak dan menantunya.

Reyhan dan Reyna salim pada Ayah mertuanya.

"Ayah dari mana?" Tanya Reyhan.

"Ayah dari kantin rumah sakit." Ucapnya yang diangguki Reyhan.

"Bunda sudah makan?" Tanya Reyhan pada Bundanya yang masih terbaring lemah.

"Sudah sayang." Ucap Bunda lemah.

"Kamu tinggal di mana Nak." Ucap Ayah Dirly menatap Anak dan menantunya.

"Apartemen ya." Jawab Reyhan apa adanya sedangkan Reyna seperti biasa ia tidak banyak bicara.

Tok... Tok... Tok..

Ketukan pintu dari luar.

Reyhan berdiri membuka pintu. ia langsung salim pada kedua Paru Baya yang masih ada diambang pintu.

"Silahkan masuk Ya, bu." Ucap Reyhan mempersilahkan masuk kedua paru baya itu yang tak lain Ayah kandung Reyna dan Ibu tiri Reyna.

Reyna hanya diam dan tak berniat berdiri menyapa kedua paru baya itu sedangkan Ayahnya hanya menatap sendu putrinya.

"Reyna bagaimana kabarmu?" Tanya Pak Ardan kepada Reyna.

"Baik" Ucap Reyna datar.

"Ada apa dengan Maureen, kenapa mukanya tidak bersahabat seperti tadi." Ucap Reyhan dalam hati.

"Bun Ayah. Reyna pulang dulu banyak tugas dari sekolah." Ucap Reyna melenggang pergi tanpa menoleh ke pada ayahnya maupun Ibu Tirinya.

"Ayah, Ibu. Maafkan atas sikapnya Maureen." Ucap Reyhan merasa tidak enak pada kedua paru baya yang ada didepannya.

"Ayah Bun, Reyhan pamit pulang juga. Mau nyusul Maureen." Ucap Reyhan melangkah pergi meninggalkan rumah sakit menyusul Reyna namun ketika ia sampai diparkiran motor Rey sudah tidak ada.

Sedangkan di ruangan Bunda Karina.

"Bukan aku mau ikut campur masalah kamu dan anakmu. Cuma sekarang Reyna sudah jadi menantuku. Aku hanya ingin tau apa sebenarnya terjadi anatara kamu dan Reyna." Ucap Ayah Dirly penasaran apa yang terjadi dengan sahabatnya dan anaknya.

"Reyna sangat marah ketika ia mengetahui akau menikah kembali dia mengira aku berselingkuh dari ibunya. Bahkan sampai sekarang hubungan kami semakin renggang dan dia juga belum menerima Ibu sambungnya." Ucap Pak Ardan menjelaskan.

Ayah Dirly menghela nafas panjang. "Itu juga kesalahanmu, ketika kamu mau menikah kembali seharusnya kamu meminta isin sama putrimu."

"Ya kamu benar ini memeng kesalahanku." Ucapnya menyandarkan kepalanya disofa.

Sedangkan Ibu Tiri Reyna menatap tak suka perkataan Ayah Dirly kepada suaminya.

"Sabar, Cobalah lebih dekat dengan putrimu jangan hanya kerjaan yang kamu prioritaskan." Ucap Ayah Dirly menepuk pundak Pak Ardan lalu berdiri mendekati istrinya.

"Serius banget si ngobrolnya." Ucap Ayah Dirly mengelus kepala Istrinya.

Setelah Ayah Reyna dan Ibu Tiri Reyna berpamitan merekapun pergieninggalkan Ruangan Bu Karina.

...****************...

Reyhan sudah sampai di Apartemen namun ia tidak menemukan Reyna. Ia mau menelpon Reyna namun ia belum. mendapatkan Nomor telponnya.

"Maureen kamu kemana si." Guman Reyhan menyandarkan badannya disofa dengan memejamkan matanya. Sedangkan orang yang ia cari sedang di markas duduk santai bersama Teman-temannya.

"Laki-laki yang bersamamu, itu siapa yang membantu kita melawan Niko?" Tanya Niko penuh selidik.

Reyna menggaruk kepalanya yang tidak gatal ia bingung mau jawab apa. "Sebenarnya yang bantu kita itu dia adalah King Recing jalanan sekaligus suamiku." Ucap Reyna membuat temannya yang berada di markas kaget dan melotot seakan tidak percaya dengan ucapan Reyna.

"Serius Lo, Atau Lo Hamidun makanya Nikah." Ucap Aldo ceplas ceplos diantara mereka berlima berteman.

Reyna menggeplak kepala Aldo. "Sembarangan, Gue masih perawan ya, Bahkan sekarang gue masih perawan." Ucap Reyna kembali menggeplak kepala Aldo.

"Aduuh, sakit Rey. Bagaimana kalau gue gagar otak."

"Itu si derita Lo, Gue balik nanti suami gue nyariin." Ucap Reyna pergi meninggalkan keempat temannya yang masih memikirkan mengenai pernikahan Reyna.

Skip Reyna sudah sampai di apartemen dan ia melihat Reyhan disofa dengan mata terpejam. Ia mendekati Reyhan.

"Rey... Rey bangun" Ucap Reyna menggoyangkan badan Reyhan. Tak lama mata Reyhan mengerjab dan pertama yang ia lihat adalah orang yang ia cari dari tadi. Reyhan langsung memeluk Reyna seakan takut ditinggalkan.

"Dari mana, aku cariin kamu tidak ketemu." Ucap Reyhan yang masih memeluk Reyna bahkan Reyna sudah ada di pangkuannya.

"Maaf kalau aku sudah membuatmu cemas." Ucap Reyna merasa bersalah. "Maaf aku tidak tau kalau kamu mencariku." Ucapnya lagi membalas pelukan Reyhan.

"Darima mana, kenapa baru pulang?" Tanyanya lalu menatap Reyna yang masih ada di pangkuannya.

"Dari markas ketemu teman, aku mau hubungi kamu cuma aku tidak punya nomormu." Cicit Reyna kepalah menunduk Ntah keberaniannya hilang disaat ia berhadapan dengan Reyhan sekarang. Bedah sebelum mereka menikah Reyna berani melawan Reyhan tanpa rasa takut dimatanya.

...***Bersambung***...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!