"Bunda Masuk Rumah sakit. Bunda kembali drop." Ucap Reyhan senduh."
Reyhan menatap Reyna tanpa ekspresi, Lalu ia berdiri bersiap meninggalkan Cafe.
"Tunggu." Panggil Reyna menghentikan langkah Reyhan.
"Gue ikut ketemu bunda." Reyhan menganggukkan kepalanya dan berjalan terlebih dahulu diikuti oleh Reyna yang juga berjalan di sampingnya.
Dari jauh Reyhan melihat ayahnya didepan UGD. Reyhan mendekat kearah Ayahnya untuk menanyakan keadaan Bundanya.
"Ayah, bagaimana keadaan ibumu?" Tanya Reyhan pada Ayahnya. Namun, ayahnya menggelengkan kepala sebagai tanda bahwa ia tidak mengetahui keadaan istrinya. Pasalnya, dokter sudah hampir satu jam tidak keluar dari UGD.
Sementara itu Reyna hanya terdiam tanpa bicara. Ada perasaan bersalah dalam dirinya.
"Apakah penyakitnya kambuh karena aku menolak menikah dengan Reyhan? Ya Allah, kalau dia sehat kembali aku bersedia menikah dengan Reyhan. Biar sekarang aku sudah siap untuk menikah dengannya." Ucap Reyna dalam hati.
Ceklek
Ayah Dirly menghampiri dokter yang baru keluar dari UGD.
"Bagaimana keadaan istri saya, Dok?" tanya Ayah Dirly kepada dokter.
"Bu Karina terlalu banyak pikiran hingga Bu Karina kembali Drop. Usahakan Bu Karina jangan terlalu banyak berpikir." Ucap dokter itu menjelaskan tentang kondisi pasiennya.
"Ibu Karina juga sudah sadar dan ingin bertemu dengan Reyna." Ucap dokter itu lagi.
Ayah Dirly mendekati Reyna.
"Reyna.... "
"Reyna mau ketemu Bunda, Om." Ucap Reyna langsung memotong perkataan Pak Dirly.
Ceklek
Reyna membuka pintu perlahan lalu ia masuk menghampiri Ibu Karina yang masih terbaring lemah di atas brankar.
"Sini sayang." Panggil Bunda Karina pada Reyna.
Reyna berjalan mendekat kearah Bunda Karina.
"Bagaimana keadaan Bunda?" Reyna menyentuh tangan Bunda Karina.
Bunda Karina tersenyum lalu ia mengelus kapala Reyna dengan sayang.
"Jangan sakit lagi, Bun." Ucap Reyna yang meneteskan air matanya.
"Iya sayang, Bunda tidak akan sakit lagi, Tapi bisakah kamu penuhi satu permohonan Bunda." Ucap Bunda Karina dengan memegang erat tangan Reyna.
Reyna terdiam lalu tak lama dia menganggukan kepalanya.
Bunda Karina tersenyum. "Maukah kamu menikah dengan Reyhan malam ini?" Tanya Bunda Karina yang membuat Reyna kaget.
Reyna memejamkan matanya sejenak, setelah beberapa saat ia membuka matanya lagi lalu menganggukkan kepalanya tanda setuju dengan permintaan Bunda Karina.
Bunda Karina tersenyum bahagia.
"Tolong panggilkan Ayahnya Reyhan." Ucap Bunda Karina pada Reyna.
" Tunggu ya Bun, Aku panggilkan Om." Jawab Reyna.
"Kenapa masih panggil Om? Mulai sekarang panggil Ayah seperti Reyhan memanggilnya.
" Baiklah, Bun." Reyna keluar dari ruangan Bunda Karina untuk memanggil Ayah Reyhan.
"Ayah, Bunda mau bicara dengan Ayah." Panggil Reyna pada Ayah Reyhan.
"Baiklah." Pak Dirly memasuki Ruang UGD yang masih ditempati Bunda Karina.
Pak Dirly mendekat kearah istrinya lalu mencium kening istrinya dengan sayang.
"Bagaimana keadaan Bunda?" Tanya Pak Dirly dengan mengelus Kepala Istrinya dengan sayang.
"Bunda sudah baikan yah, ada kabar bahagia yang membuat Bunda sangat senang." Ucap Bunda Karina senyum bahagia terpancar dari bibirnya yang masih pucat.
"Apa yang membuat Bunda Bahagia?" Tanya Ayah Dirly.
"Ayah cepat carikan penghulu, karena ini malam Reyhan dan Reyna akan segera menikah." Ucapnya dengan senyum bahagia.
Ayah Dirly menganggukkan kepalanya dan ikut bahagia melihat istrinya tersenyum. "Bunda harus sembuh seperti dulu lagi. Ayah Dirly mengelus kepala Istrinya Dengan penuh kasih sayang.
...***Bersambung***...
Jangan lupa like, coment, subscribe, vote dan beri hadiah agar author semangat nulisnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Trisna Wati
oh...
2025-03-02
0