Bab 14

"Bunda Masuk Rumah sakit." Ucap Reyhan senduh."

Reyhan menatap Reyna tanpa ekspresi, Lalu ia berdiri bersiap meninggalkan Cafe.

"Tunggu." Panggil Reyna menghentikan langkah Reyhan.

Reyna melemparkan kunci motornya kearah Reyhan.

"Gue ikut, Lo bawah motor gue." Tanpa banyak bicara Reyhan pergi diparkiran motor dan diikuti Reyna di belakang.

Reyhan mengendarai motor dengan membonceng Reyna dibelakang. Reyhan mengendarai Motor dengan kecepatan tinggi.

20 menit Reyhan dan Reyna sudah berada di rumah sakit. Reyhan dan Reyna berlari keruangan UGD.

Dari jauh Reyhan melihat ayahnya didepan UGD. Reyhan mendekat kearah Ayahnya untuk menanyakan keadaan Bundanya.

"Ayah bagaimana keadaan Bunda." Tanya Reyhan pada Ayahnya. Namun Ayahnya menggeleng tanda ia belum mengetahui keadaan istrinya. Karena hampir satu jam dokter belum keluar dari ruangan UGD.

Sedangkan Reyna hanya diam tanpa bicara. Ada perasaan bersalah dalam dirinya.

"Apakah penyakitnya kambuh karena aku menolak menikah dengan Reyhan. Ya Allah kalau dia sehat kembali aku bersedia menikah dengan Reyhan. Biar sekarang aku sudah siap untuk menikah dengannya." Ucap Reyna dalam hati.

Ceklek

Pak Dirly menghampiri dokter yang baru keluar dari UGD.

"Bagaimana keadaan istri saya dok?" Tanya Pak Dirly pada Dokter.

"Bu Karina terlalu banyak pikiran hingga Bu Karina kembali Drop. Usahakan Bu Karina jangan terlalu banyak berpikir." Ucap dokter itu menjelaskan tentang kondisi pasiennya.

"Bu Karina juga sudah sadar dan ia ingin ketemu dengan Reyna." Ucap dokter itu lagi.

Pak Dirly mendekati Reyna.

"Reyna.... "

"Reyna akan menemui Bunda, Om." Ucap Reyna yang langsung memotong perkataan Pak Dirly.

Ceklek

Reyna membuka pintu dengan pelan lalu ia masuk menghampiri Bunda Karina yang masih berbaring di brankar dan terlihat masih lemas.

"Sini sayang." Panggil Bunda Karina pada Reyna.

Reyna berjalan mendekat kearah Bunda Karina.

"Bagaimana keadaan Bunda." Reyna menyentuh tangan Bunda Karina.

Bunda Karina tersenyum lalu ia mengelus kapala Reyna dengan sayang.

"Jangan sakit lagi ya Bun." Ucap Reyna yang meneteskan air matanya.

"Iya sayang, Bunda tidak akan sakit lagi, Tapi bisakah kamu penuhi satu permohonan Bunda." Ucap Bunda Karina dengan memegang erat tangan Reyna.

Reyna terdiam lalu tak lama dia menganggukan kepalanya.

Bunda Karina tersenyum. "Maukah kamu menikah dengan Reyhan malam ini?" Tanya Bunda Karina yang membuat Reyna kaget.

Reyna memejamkan matanya sejenak, tak lama ia membuka kembali matanya lalu ia menganggukan kepalanya menyetujui permintaan Bunda Karina.

Bunda Karina tersenyum bahagia.

"Tolong panggilkan Ayahnya Reyhan.' Ucap Bunda Karina pada Reyna.

" Tunggu ya Bun, Aku panggilkan Om." Ucap Reyna yang masih memanggil Om, Ayahnya Reyhan.

"Kenapa masih panggil Om, Mulai sekarang kamu panggil Ayah seperti Reyhan memanggilnya.

" Baiklah Bun." Reyna keluar dari ruangan Bunda Karina untuk memanggil Ayah Reyhan.

"Ayah, Bunda mau bicara dengan Ayah." Panggil Reyna pada Ayah Reyhan.

"Baiklah." Pak Dirly memasuki Ruang UGD yang masih ditempati Bunda Karina.

Pak Dirly mendekat kearah istrinya lalu mencium kening istrinya dengan sayang.

"Bagaimana keadaan Bunda." Tanya Pak Dirly dengan mengelus Kepala Istrinya dengan sayang.

"Bunda sudah baikan ya, ada kabar bahagia yang membuat Bunda sangat senang." Ucap Bunda Karina senyum bahagia terpancar dari bibirnya yang masih pucat.

"Apa yang membuat Bunda Bahagia." Tanya Pak Dirly.

"Ayah cepat carikan penghulu, karena ini malam Reyhan dan Reyna akan menikah." Ucapnya dengan senyum bahagia.

...***Bersambung***...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!