Reyna memacu motornya dengan kecepatan tinggi, sehingga hanya butuh waktu 30 menit untuk sampai di rumah Alexandria.
Reyna berjalan santai memasuki rumah. Reyna duduk di sofa menghadap ayahnya.
Ayah Reyna menyerahkan selembar surat yang langsung diambil Reyna lalu membacanya.
"Apa maksud semua ini?" Marah Reyna langung berdiri hendak pergi.
"Reyna tunggu." Teriak Pak Ardan menghentikan langkah Reyna.
"Ada apa lagi, ini cuma akal-akalan ayah, kan?" tuduh Reyna sambil menatap ayahnya.
"Kamu baca baik-baik surat itu, kamu pasti tahu tulisan ibumu dan di bawahnya ada tanda tangannya.
Reyna membuka surat itu lagi dan membacanya dan benar saja dibawah ada tanda tangan Ibunya.
Reyna menegang membaca surat itu.
" Baiklah Reyna akan berusaha menerima perjodohan ini. Tapi, aku ingin bertemu dengan orang yang dijodohkan untukku terlebih dahulu." Ucap Reyna pasrah dengan nasibnya.
"Bersiaplah jam 19:30 Kita akan makan malam bersama orang yang dijodohkan dengannu." Ucap Pak Ardan santai.
"Apa, kenapa terburu-buru sekali?" Mata Reyna terbelalak mendengar ucapan ayahnya yang menurutnya terlalu terburu-buru.
"lebih cepat lebih baik." Ujar Pak Ardan kembali
Reyna tidak menjawab ucapan ayahnya lagi, dia pun pergi ke kamarnya.
Sesampainya di kamarnya Reyna merenung memikirkan perjodohan dengan seorang pria yang tidak dikenalnya. Kemudian dia mengambil foto ibunya yang ada di atas meja.
"Apakah ibu menginginkan gue menikah dengan anak teman ibu?" Ucap Reyna sambil memeluk erat foto ibunya dengan air mata yang menetes. Tanpa disadari dia pun tertidur.
Di alam Mimpi.
Reyna berjalan yang dipenuhi bunga-bunga cantik. Tak lama kemudian matanya melirik seorang wanita cantik yang tengah bermain ayunan. Kemudian Reyna menghampiri wanita itu.
Wanita itu tersenyum dan memanggil Reyna agar mendekat.
Reyna berlari menghampiri wanita itu dan langsung memeluknya.
"Ibu, Reyna kangen." Ujar Reyna yang masih memeluk Ibunya dengan air mata menetes.
Ibu Reyna membalas pelukan putri kesayangannya dengan mengelus rambutnya.
"Putriku sayang, jangan menangis lagi ya." Ucap Ibu Reyna lalu mencium pipi Reyna dengan sayang.
"Dengarkan Ibu sayang. Maukah kamu memenuhi permintaan terakhir Ibu?" Ucapnya yang diangguki Reyna.
Wanita itu tersenyum lalu mengajak Reyna duduk di kursi kayu di tengah taman bunga yang sangat indah.
"Terimalah perjodohan itu sayang, Ibu yakin kamu akan bahagia bersama pria itu." Ucap ibu Reyna lembut.
Reyna menyeka kasar air matanya lalu tersenyum menatap sang ibu yang sangat ia sayangi.
"Baiklah ibu, aku akan berusaha menerimanya." Ucapnya tegas tanpa ragu.
Rayna samar-samar mendengar seseorang memanggilnya dan menggoyangkan tubuhnya.
"Rey.... Reyna bangun Reyna." Ucap ibu tiri Reyna yang masih berusaha membangunkan Reyna.
"Ibu...." teriak Reyna bangun lalu menatap tajam Ibu tirinya yang ada dikamarnya.
"Rey kamu baik-baik saja nak?" Tanya ibu tiri Reyna lembut.
"Keluarlah, sudah berapa kali gue katakan jangan pernah masuk ke kamar gue" Bentak Reyna pada ibu tirinya.
"Maaf nak, ayahmu hanya menyuruhku membangunkanmu karena sebentar lagi kita akan bertemu dengan keluarga Smith." Ucap ibu tiri Reyna lembut.
"Lo bukan Ibuku, Sekarang Lo keluar dari kamar gue." Marah Reyna sambil menujuk arah pintu agar Ibu Tirinya keluar dari kamarnya.
"Satu lagi, katakan pada Ayah aku akan turun dalam 10 menit." Kata Reyna lagi.
Setelah ibu tirinya pergi, Reyna duduk sambil memikirkan mimpinya.
"Baiklah Ibu, aku akan menerima perjodohan ini untuk Ibu." Kata Reyna lalu masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
...***Bersambung***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
C a l l i s t o ®
Gue ga tau apa yg trjadi di awal. Tp kalo di liat dr narasinya ibu tirinya baek kok. Jd jujur aku dr awal bab berasa banyak kritik ke sifat Reyna 🤣 trlalu keras kepala, berasa paling bener, tp jatuhnya jd orang yg angkuh.. trauma si trauma tp orang kalo ga ngapa²in kayak si Dimas sbg tmn sekolah yg liat siswa baru mau ajak kenalan aja ee dibiarin tangannya, kalo real lu mikir apa? sombong kan, segitunya amat... nah itu yg gua pikir soal karakter Reyna, cuma beruntung aja ini di sini kita tau dr awal dia adalah tokoh utama jd apapun sifatnya dimaafkan
2025-02-27
0