Bab 5

Tanpa membalas perkataan anak Buah Niko, Reyna mendorongnya sehingga anak buah Niko jatuh pas di hadapan Niko yang sudah berdiri didepan motornya.

Reyna tersenyum miring melihat Niko yang menahan amarahnya. Lalu ia berjalan mendekat kearah Niko.

"Lo itu hanya berani keroyokan, dasar pengecut." Ucap Reyna berbalik Namun tangannya dicekal oleh Niko.

Reyna melihat tangannya dicekal. Ia menatap tajam tangan Niko yang berani menyentuhnya.

"Lepas" Ucap Reyna datar Namun Niko tetap tidak melepas cekalannya.

"Gue bilang lepas." Ucap Reyna lagi penuh penekanan. Namun Nikon tetap keras kepala tidak mau melepas pegangan tangannya.

Reyna memejamkan matanya. Lalu dia memutar badangnya menghadap Niko. Lalu Reyna menghentak kasar tangannya sehingga tangan Niko terlepas. Reyna menendang Niko sampai Niko terjatuh. ia tidak membiarkan Niko bangun untuk melawanya. lalu ia menginjak tangan Niko sehingga bunyi retakkan.

Sedangkan Anak buahnya bersiap membantu Niko. ada 10 orang menyerang Reyna, Reyna mulai kualahan menghadapi mereka semua.

Buk

Buk

"Brengsek." Ucap Reyna sambil mengusap darah dibibirnya. Ia menatap tajam anak buah Niko. Lalu Ia melakukan tendangan berputar sehingga beberapa anak buah Niko sudah pingsan dan terjatuh.

"Jangan pernah lo ganggu gue lagi." Ucap Reyna lalu pergi dengan mengendarai motornya kecepatan sedang.

...****************...

Sedang di balik pohon ada seseorang melihat semua pertarungan antara Reyna dan anak Buah Niko.

"Siapa sebenarnya dia." Ucap orang itu yang masih berdiri di balik pohon.

Setelah geng Niko pergi, orang itu juga meninggalkan tempat itu dan kembali kerumahnya.

Sedangkan Reyna sudah sampai dirumah orang tuanya, seperti biasa Reyna akan mendapatkan kemarahan dari ayahnya.

"Reyna Kamu mau jadi apa, kerjaanmu berkelahi terus, lihat mukamu memar bahkan bibirmu itu sampai terluka." Ucap Pak Ardan yang prustasi melihat kelakuan anaknya.

"Apa pedulimu, Bukankah kamu hanya peduli dengan istri kesayanganmu itu." Ucap Reyna sinis.

"Reyna dia itu Ibumu, bersikap sopan lah dengan dia." Bentak Pak Ardan pada Reyna.

"Dia bukan Ibuku, Ibuku Sudah mati karena perbuatan lo dengan perempuan murahan itu." Ucap Reyna penuh penekanan.

Plak

Pipi Reyna tertoleh kesamping bahkan pipinya sudah merah bekas tamparan ayahnya. Darah yang sudah mengering dari bibirnya kembali keluar akibat tamparan keras dari ayahnya.

"Reyna, Maafkan Ayah sayang, Ayah tidak sengaja." Ucap Pak Ardan menyesal. Namun Reyna hanya tertawa dan ketawanya semakin keras dan tak lama terdengar tangisan Reyna yang begitu pilu menyayat hati. Ia menghapus air matanya dengan kasar lalu menatap tajam ayahnya penuh kebencian.

Reyna berbalik keluar. Ia mending tidur di apartemennya saja.

Suasana hati Reyna kacau dia mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi apa lagi jalanan sudah sunyi karena jam sudah menunjukan Jam 3.

Reyna terus menambah kecepatannya sehingga dia sudah sampai di apartemen. dia membersihkan dirinya di kamar mandi karena badannya sudah sangat lengket. Apalagi tadi begitu menguras tenaga berkelahi dengan Gengnya Niko ditambah lagi harus berdebat dengan ayahnya

1 jam Reyna berendam di bathup ia pun berdiri mengambil kimononya dan keluar dari kamar mandi.

Karena lelah dia langsung berbaring dan tidur hanya menggunakan kimono. Ia juga membiarkan lukanya begitu saja tanpa diobati.

Pagi harinya alarm sudah berbunyi namun Reyna tetap tertidur dengan nyenyak. Matahari menerpa wajah cantiknya melalui celah jendela yang membuat tidurnya terganggu. Tanpa sengaja dia melihat jam dinding yang menunjukkan jam l7 : 10,Matanya langsung membola karena dia sudah sangat terlambat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!