"Reyhan dan Reyna akan menikah malam ini." Ucapnya sambil tersenyum bahagia.
"Baiklah, apapun yang istriku tercinta inginkan, Ayah akan lakukan. Tapi... jangan sampai sakit lagi, Sayang." Ucap Pak Dirly sambil mencolek hidung istrinya.
Ayah Dirly merogoh sakunya dan mengeluarkan ponselnya untuk menelepon seseorang.
"Carikan penghulu, saya mau sudah di rumah sakit 15 menit lagi." Ucap Pak Dirly lalu menutup teleponnya sepihak. Sedangkan disebrang telpon hanya bisa mengumpat.
"kebiasaan, untung bos." Gerutu Laki-laki itu.
Setelah Laki-laki itu menemukan seorang penghulu yang bisa menikahkan anak dari bosnya. Ia langsung menyeret penghulu itu tanpa minta persetujuannya.
Sementara itu di rumah sakit, segala persiapan pernikahan dadakan sudah siap. Bahkan cincin kawin mereka pun sudah dipersiapkan Bunda Karina jauh sebelum kedua calon pengantin itu bertemu.
"Gantilah bajumu dengan baju ini. Tidak lama penghulu akan datang." Ucap Bu Tiri Reyna dan memberikan baju Kebaya yang harus ia pakai untuk Akad Nikah mereka.
Reyna menghela napas lalu mengambil baju tersebut tanpa banyak bicara. Ia pun menuju salah satu ruangan di rumah sakit untuk berganti pakaian sekaligus di-Make Up oleh MUA yang disewa Oleh keluarga SMITH.
Reyna pun masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum di-Make Up oleh MUA tersebut. MUA tersebut menyulap wajah Reyna bak seorang putri. Terlebih lagi, wajah Reyna sudah tampak cantik meski tanpa riasan.
"Masya Allah, Nona cantik sekali." Ucap sang MUA terkagum-kagum dengan kecantikan Reyna.
Reyna mengenakan kebaya yang telah dipersiapkan oleh calon mertuanya.
Tak lama penghulu sudah datang untuk menikahkan Reyna dan Reyhan.
Reyna pun keluar mengikuti sang MUA menuju ruangan tempat Bunda Karina dirawat.
Sesampainya di ruang rawat Bunda Karina, semua orang terkesima melihat kecantikan Reyna, termasuk Reyhan yang tak berkedip melihat kecantikan calon istrinya itu.
Ayah Dirly melirik sekilas ke arah putranya.
"Cantikkan." Bisik Ayah Dirly sambil menyenggol Reyhan. Sehingga Reyhan tersadar dari keterpukauannya pada Reyna
Ia menunduk malu sampai pipinya memerah.
Ayah Dirly hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat ke arah putranya.
"Kemarilah sayang, akad nikah akan segera dimulai." Ucap Pak Ardan sambil mengulurkan tangannya ke arah Reyna. Reyna menyambut Uluran tangan ayahnya.
Jantung Reyhan berdetak kencang ketika ia berhadapan dengan Pak penghulu.
Reyhan berjabat tangan dengan Pak Ardan sebagai wali nikahnya.
"Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau saudara Reyhan Saputra Smith bin Dirly Saputra Smith dengan anak saya yang bernama Reyna Maureen Alexandria binti Ardan Alexandria dengan maskawin berupa uang 500 Juta di bayar tunai.” Pak penghulu mengucapkan ijab kabulnya.
Saya Terima nikah dan kawinnya Reyna Maureen Alexandria binti Ardan Alexandria dengan mas kawin tersebut dibayar tunai. Jawab Reyhan lantang.
"Bagaimana para saksi"
Sah
Sah
Semua orang di ruangan itu bertepuk tangan atas pernikahan Reyhan dan Reyhan.
Ibu Karina menitikkan air mata, akhirnya janjinya kepada sahabatnya itu terwujud, begitulah yang ada dipikirannya.
Tak lama kemudian, Ibu Karina merasakan sakit di dadanya. Ayah Dirly kaget melihat istrinya kesulitan bernapas.
"Dokter, Dokter." Teriak Ayah Dirly panik melihat kondisi istrinya yang kembali menurun.
Reyhan berlari keluar menemui dokter. karena panik ia melupakan kalau dalam ruangan ada tombol yang terhubung dengan ruangan dokter.
Brak
Reyhan membuka kasar pintu ruangan dokter itu yang membuat orang didalam terlonjak kaget.
"Dokter, tolong Bundaku." Ucap Reyhan yang ngos-ngosan.
Dokter itu berdiri dan berjalan cepat ke ruangan Bu Karina.
Sesampainya di ruangan Karina.
"Kalian keluar dulu, biarkan dokter memeriksa keadaan Bu Karina." Ucap asisten dokter itu.
Semua orang yang berada dalam ruangan itu keluar dengan menunggu harap cemas mengenai kondisi Bu Karina.
Dokter tak kunjung keluar selama hampir satu jam, membuat Ayah Dirly khawatir dengan keadaan istrinya.
"Ya allah, tolong selamatkan Bunda, Cukup kamu ambil Ibuku. Jangan ambil lagi Bunda dariku. Doa Reyna dalam hati.
" Ya Allah selamatkan Bundaku." Doa Reyhan dalam hati.
"Ya Allah sembuhkankah istriku, aku belum siap kalau harus kehilangannya." Doa Ayah Dirly tak terasa air matanya menetes.
Dokter keluar dari ruangan rawat.
Ceklek
"Istri anda harus menjalankan operasi pemasangan Ring untuk membuka pembuluh darah yang mengalami penyempitan. Ucap dokter itu.
"Lakukan apa saja dok yang terbaik untuk istriku." Ucap Ayah Dirly.
"Dok tolong selamatkan Bundaku." Ucap Reyhan memohon pada dokter itu dengan air mata menetes.
"Sus persiapkan semua." Ucap Dokter itu pada suster yang ada disampingnya.
Tak lama para perawat mendorong brangkar Bu Karina menuju keruang Operasi.
Reyhan dan Ayah Dirly mendekati Ikut mendorong brangkar masuk kedalam ruangan operasi. Pintu sudah ditutup rapat oleh para suster yang membantu dokter didalam untuk menjalankan Operasi.
Diluar semua orang cemas menunggu operasi Bunda Karina.
"Ya Allah selamatkan Bundaku" Ucap Reyhan dalam hati
"Sayang, Kamu sudah janji tidak akan sakit lagi." Ucap Ayah Dirly dalam hati. "Aku tau kamu perempuan yang paling kuat yang pernah aku temui." Ucap Ayah Dirly lagi dalam hati.
Reyna hanya diam menatap ruangan operasi yang masih tertutup.
"Ayah Ardan dan Ibu tirinya juga hanya diam.
Ayah Ardan sesekali melirik Reyna yang hanya diam.
Reyhan mendekati Reyna.
" Maaf." Ucap Reyhan yang membuat Reyna mengernyitkan alisnya bingung.
"Buat." Tanya Reyna.
"Karena Bunda sakit, sehingga kamu dan keluargamu harus menunggui Bunda." Ucap Reyhan menjelaskan.
"Tidak apa-apa, Bukankah Bundamu sudah jadi Bundaku juga." Reyna menatap Reyhan sejenak lalu ia memalingkan wajahnya dan berkata. "Gue tahu rasanya bagaimana sakitnya ketika kita melihat orang yang kita sayang terbaring tidak berdaya.
Reyhan melihat Reyna karena baru kali ini Reyna berbicara panjang lebar kepadanya. Biasanya Reyna hanya bicara beberapa kata saja.
" Jangan menatap gue seperti. Bukankah yang gue katakan itu benar." Ucap Reyna lagi.
"Iya yang Lo katakan itu benar." Ucap Reyhan
"Ehem" Reyhan berdehem untuk menetralkan detak jantungnya ketika ia berdekatan dengan Reyna.
"Maureen kitakan sudah menikah. Kita ubah panggilan kita yang biasanya Lo gue jadi aku dan kamu. Itupun kalau kita berdua saja.
Reyna mengernyitkan alisnya mendengar panggilan.
" Maureen." Guman Reyna namun masih didengar oleh Reyhan.
"Tidak apa-apakan kalau aku panggil kamu Maureen bedah dari yang lain." Ucap Reyhan yang diangguki Reyna.
Reyna masih canggung berdekatan dengan Reyhan. Dia tetap harus membiasakan diri berdekatan dengan Reyhan apalagi Reyhan adalah suaminya.
3 Jam operasi Bu Karina belum selesai.
"Ayah, ini sudah 3 Jam kenapa operasi Bunda belum selesai juga." Ucap Reyhan pada Ayahnya yang mulai khawatir dengan kondisi bundanya.
"Tenang ya, semoga Bunda tidak apa-apa.
Ceklek
Suster keluar dari ruangan operasi dan berkata.
" Siapa Keluarga pasien dengan golongan darahnya AB.
"Maaf Aku anaknya, tapi golongan darahku berbeda dengan Bunda."
"Kita harus secepatnya mendapatkan donor darah Ab." Ucap Suster itu membuat semua orang panik.
...***Bersambung***...
...Jangan lupa Like, Coment dan Vote...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
aura putria
pengantin cewenya ko g ada binti nya yg cowo aj ada
2024-06-24
3