Bab 15

"Ayah cepat carikan penghulu, karena ini malam Reyhan dan Reyna akan menikah." Ucapnya dengan senyum bahagia.

"Baiklah, apapun keinginan istri kesayanganku ayah akan lakukan. Tapi... jangan sakit lagi ya sayang." Ucap Pak Dirly dengan mencolet hidung istrinya.

Pak Dirly merogo sakunya dan ia mengambil handphonenya untuk menelpon seseorang.

"Carikan penghulu, saya mau 15 menit penghulu itu sudah berada dirumah sakit." Ucap Pak Dirly lalu mematikan telpon secara sepihak. Sedangkan disebrang telpon hanya bisa mengumpat.

"kebiasaan, untung bos." Gerutu Laki-laki itu.

Setelah Laki-laki itu menemukan seorang penghulu yang bisa menikahkan anak dari bosnya. Ia langsung menyeret penghulu itu tanpa minta persetujuannya.

Sedangkan dirumah sakit, Semua persiapan pernikahan dadakan sudah siap. Bahkan cincin kawin mereka sudah dipersiapkan oleh Bunda Karina jauh-jauh hari sebelum kedua calon mempelai dipertemukan.

"Gantilah bajumu dengan baju ini. Tidak lama penghulu datang." Ucap Bu Tiri Reyna dan memberikan baju Kebaya yang harus ia pakai untuk Akad Nikah mereka.

Reyna menghela nafas lalu mengambil baju tanpa banyak bicara. Ia pergi salah satu kamar dirumah sakit untuk mengganti baju dan sekalian di Make Up oleh MUA yang disewa keluarga SMITH.

Hana masuk kekamar mandi untuk membersihkan dirinya sebelum di Make up oleh MUA. MUA itu menyulap wajah Reyna seperti seorang putri. Apa lagi Wajah Reyna yang memeng sudah terlihat cantik walau tidak memakai riasan.

"Masya Allah, Nona sangat Cantik." Ucap MUA itu kagum melihat kecantikan Reyna.

Reyna memakai kebaya yang sudah dipersiapkan oleh Calon mertuanya.

Tak lama penghulu sudah datang untuk menikahkan Reyna dan Reyhan.

Reyna berjalan keluar mengikuti MUA menuju keruangan Bunda Karina yang dirawat.

Saat sampai diruangan Bunda Karina semua orang terpukau melihat kecantikan Reyna termasuk Reyhan tidak berkedip melihat kecantikan calon istrinya.

Pak Dirly melirik anaknya.

"Cantikkan." Bisik Pak Dirly sambil menyenggol Reyhan. Sehingga Reyhan tersadar dari keterpukauannya pada Reyna

Ia menunduk malu sampaikan pipi memerah.

Pak Dirly hanya menggelengkan kepalanya melihat anaknya.

"Sini sayang akad nikahnya akan seterah dimulai." Ucap Pak Ardan mengulurkan tangannya ke arah Reyna. Reyna menerima uluran tangan Ayahnya.

Jantung Reyhan berdetak kencang ketika ia berhadapan dengan Pak penghulu.

Reyhan berjabat tangan dengan Pak Ardan sebagai wali nikahnya.

"Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau saudara Reyhan Saputra Smith bin Dirly Saputra Smith dengan anak saya yang bernama Reyna Maureen Alexandria dengan maskawinnya berupa uang 500 Juta di bayar tunai.” Pak penghulu mengucapkan ijab kabulnya.

Saya Terima nikah dan kawinnya Reyna Maureen Alexandria dengan mas kawin tersebut dibayar tunai. Jawab Reyhan lantang.

"Bagaimana para saksi"

Sah

Sah

Semua dalam ruangan bertepuk tangan atas pernikahan Reyhan dan Reyhan.

Bunda Karina menitikan air matanya, akhirnya janjinya pada sahabatnya sudah terwujud itulah pikirnya.

Tak lama Bunda Karina merasakan sakit didanya. Pak Dirly kaget melihat istrinya susah bernafas.

"Dokter Dokter." Teriak Pak Dirly panik melihat keadaan istrinya yang drop kembali.

Reyhan berlari keluar menemui dokter. karena panik ia melupakan kalau dalam ruangan ada tombol yang terhubung dengan ruangan dokter.

Brak

Reyhan membuka kasar pintu ruangan dokter itu yang membuat orang didalam terlonjak kaget.

"Dokter, tolong Bundaku." Ucap Reyhan yang ngos-ngosan.

Dokter itu berdiri dan berjalan cepat ke ruangan Bu Karina.

Sesampainya di ruangan Karina.

"Kalian keluar dulu, biarkan dokter memeriksa keadaan Bu Karina." Ucap asisten dokter itu.

Semua orang yang berada dalam ruangan itu keluar dengan menunggu harap cemas mengenai kondisi Bu Karina.

Hampir satu jam dokter belum keluar membuat Pak Dirly khawatir dengan keadaan istrinya.

"Ya allah, tolong selamatkan Bunda, Cukup kamu ambil Ibuku. Jangan ambil lagi Bunda dariku. Doa Reyna dalam hati.

" Ya Allah selamatkan Bundaku." Doa Reyhan dalam hati.

"Ya Allah sembuhkankah istriku, aku belum siap kalau harus kehilangannya." Doa Pak Dirly tak terasa air matanya menetes.

Dokter keluar dari ruangan rawat.

Ceklek

"Istri anda harus menjalankan operasi pemasangan Ring untuk membuka pembuluh darah yang mengalami penyempitan. Ucap dokter itu.

"Lakukan apa saja dok yang terbaik untuk istriku." Ucap Pak Dirly.

"Dok tolong selamatkan Bundaku." Ucap Reyhan memohon pada dokter itu dengan air mata menetes.

"Sus persiapkan semua." Ucap Dokter itu pada suster yang ada disampingnya.

Tak lama para perawat mendorong brangkar Bu Karina menuju keruang Operasi.

Reyhan dan Pak Dirly mendekati Ikut mendorong brangkar masuk kedalam ruangan operasi. Pintu sudah ditutup rapat oleh para suster yang membantu dokter didalam untuk menjalankan Operasi.

Diluar semua orang cemas menunggu operasi Bunda Karina.

"Ya Allah selamatkan Bundaku" Ucap Reyhan dalam hati

"Sayang, Kamu sudah janji tidak akan sakit lagi." Ucap Pak Dirly dalam hati. "Aku tau kamu perempuan yang paling kuat yang pernah aku temui." Ucap Pak Dirly lagi dalam hati.

Reyna hanya diam menatap ruangan operasi yang masih tertutup.

"Pak Ardan dan Ibu tirinya juga hanya diam.

Pak Ardan sesekali melirik Reyna yang hanya diam.

Reyhan mendekati Reyna.

" Maaf." Ucap Reyhan yang membuat Reyna mengernyitkan alisnya bingung.

"Buat." Tanya Reyna.

"Karena Bunda sakit, sehingga kamu dan keluargamu harus menunggui Bunda." Ucap Reyhan menjelaskan.

"Tidak apa-apa, Bukankah Bundamu sudah jadi Bundaku juga." Reyna menatap Reyhan sejenak lalu ia memalingkan wajahnya dan berkata. "Gue tahu rasanya bagaimana sakitnya ketika kita melihat orang yang kita sayang terbaring tidak berdaya.

Reyhan melihat Reyna karena baru kali ini Reyna berbicara panjang lebar kepadanya. Biasanya Reyna hanya bicara beberapa kata saja.

" Jangan menatap gue seperti. Bukankah yang gue katakan itu benar." Ucap Reyna lagi.

"Iya yang Lo katakan itu benar." Ucap Reyhan

"Ehem" Reyhan berdehem untuk menetralkan detak jantungnya ketika ia berdekatan dengan Reyna.

"Maureen kitakan sudah menikah. Kita ubah panggilan kita yang biasanya Lo gue jadi aku dan kamu. Itupun kalau kita berdua saja.

Reyna mengernyitkan alisnya mendengar panggilan.

" Maureen." Guman Reyna namun masih didengar oleh Reyhan.

"Tidak apa-apakan kalau akun panggil kamu Maureen bedah dari yang lain." Ucap Reyhan yang diangguki Reyna.

Reyna masih canggung berdekatan dengan Reyhan. Dia tetap harus membiasakan diri berdekatan dengan Reyhan apalagi Reyhan adalah suaminya.

3 Jam operasi Bu Karina belum selesai.

"Ayah, ini sudah 3 Jam kenapa operasi Bunda belum selesai juga." Ucap Reyhan pada Ayahnya yang mulai khawatir dengan kondisi bundanya.

"Tenang ya, semoga Bunda tidak apa-apa.

Ceklek

Suster keluar dari ruangan operasi dan berkata.

" Siapa Keluarga pasien dengan golongan darahnya AB.

"Maaf Aku anaknya, tapi golongan darahku berbeda dengan Bunda."

"Kita harus secepatnya mendapatkan donor darah Ab." Ucap Suster itu membuat semua orang panik.

...***Bersambung***...

...Jangan lupa Like, Coment dan Vote...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!