Terungkap

Fatimah perempuan yang sangat cantik, banyak laki-laki yang menyukai dia termasuk hendrik. Hendrik sudah lama menyukai fatimah dari pertama fatimah masuk pesantren pak kiai ahmad, hendrik sudah menyukai fatimah. Namun cintanya selalu di tolak fatimah. Saat hendrik tau jika fatimah berhubungan dengan Dimas ia merasa kalah dan tidak suka pada Dimas.

Kini hendrik merasa bahagia, ia telah di terima cintanya oleh fatimah. Semenjak mereka menjalin hubungan hendrik selalu ceria dan bersemangat mengaji.

Hendrik tidak tau jika fatimah memiliki kekasih yaitu Rijal, jika ketahuan mungkin Hendrik marah, atau sebaliknya jika Rijal tau fatimah menjalin hubungan dengan hendrik pasti Rijal akan marah.

Rijal datang ke pesantren pak kiai ahmad, dia ingin bertemu dengan fatimah, ia sangat rindu dengan fatimah, setiap satu bulan sekali mereka suka bertemu di tanggal dua jam dua siang, di belakang pesantren di warung nasi.Mereka bertemu diam-diam tanpa di ketahui oleh gurunya. Rijal yang beralasan ingin ke pasar membeli sesuatu pada abah kiai arip, padahal ia bohong demi ingin bertemu dengan fatimah.

Usah sholat dzuhur berjamaah dan mengaji, fatimah langsung buru-buru ingin menemui Rijal.

"fat, kamu mau ke mana?" tanya imas.

"Aku mau bertemu Rijal di tempat biasa," ucap fatimah sambil melangkah keluar dari kamar pesantren.

"Tunggu fat, kamu jangan selalu bertemu dengan Rijal! Kalo pak kiai tau pasti kamu di marahin, dan jika ada santri yang lihat nanti kamu jadi bahan omongan di pesantren ini." ucap imas mengingatkan.

"Terserah aku imas, aku sangat rindu Rijal, bertemu pun kita hanya satu bulan sekali, jadi ga salah jika aku ingin bertemu."

"Jangan fat!" titah imas.

"Sudah kamu diam! Ingat ya kamu jangan bilang ke siapa-siapa jika aku sedang pacaran di belakang pesantren, awas ya kalo kamu ngadu!" ucap fatimah mengancam imas. imas hanya menggelengkan kepalanya.

ketika Fatimah sudah sampai di belakang pesantren, Rijal langsung menyambut fatimah dengan senyuman.

"Sayang ko lama amat sih?" tanya Rijal sambil tersenyum.

"Maaf sayang, tadi ngajinya aga lama." ucap fatimah sambil mengelus pipi Rijak.

"Sayang aku rindu kamu." ucap Rijal sambil mendekati fatimah.

"Iyah sayang, aku juga rindu kamu."

"Aku sayang kamu, emuachh!" ucap Rijal lalu mencium kening fatimah.

"Aku juga sayang kamu." ucap fatimah sambil tersenyum.

Ketika tukang warung nasi sedang masuk ke dalam rumahnya, Rijal mendekati fatimah lebih dekat, kini mereka menempel. Lalu Rijal memeluk fatimah dan mencium pipi kanannya.

Saat mereka sedang asyik berpacaran tiba-tiba ada hendrik datang.

"Ya allah, fatimah!" ucap hendrik kaget ketika melihat Fatimah sedang asyik berpacaran.

"Siapa kamu?" tanya Rijal kaget.

"Aku pacarnya fatimah." ucap hendrik.

"Fatimah ini siapa?" tanya Rijal sambil menatap fatimah.

"Nanti aku jelasin." ucap fatimah sedikit takut.

"Fatimah dia siapa?" tanya hendrik.

"Maaf Rijal, aku telah menduakan kamu dengan dia." ucap fatimah sambil menunjuk hendrik.

"Aku tidak menyangka kamu seperti ini, aku ingin saat ini juga kita putus, dasar perempuan murahan!" ucap Rijal marah lalu pergi meninggalkan fatimah.

"Rijal ... Rijal, tunggu!" fatimah mengejar Rijal dan memegang tangannya, memohon agar tidak di putusin.

"Aku sangat mencintaimu, aku tidak mencintai hendrik, aku menjalin hubungan dengannya hanya pelampiasan saja, karena kamu jauh dariku sayang. ucap fatimah sambil memegang tangan Rijal.

"Dasar perempuan murahan, aku tidak menyangka kalo kamu seperti ini, nyesel aku punya kekasih sepertimu!" ucap Hendrik sambil menatap tajam fatimah.

"Ya udah, terus kamu mau apa? Semua sudah terjadi, kamu mau putus? ya udah kita putus detik ini juga." ucap fatimah.

"Ha ... Ha ... Ha, Dasar perempuan murahan, pantesan aja kamu di tinggal nikah Dimas, baguslah karena laki-laki sholeh seperti Dimas tak pantas bersanding dengan perempuan murahan sepertimu." ucap hendri lalu pergi meninggalkan mereka.

"Rijal, tolong jangan tinggalkan aku, aku sangat mencintaimu!" pinta fatimah.

"Tapi, aku kecewa padamu."

" Aku janji aku setia padamu, aku ga akan duakan kamu lagi sayang." ucap fatimah sambil memegang tangan Rijal berharap Rijal tak meninggalkannya.

"Kamu janji, bener? Kalo kamu selingkuh lagi, tak ada ampun bagimu fat." ucap Rijal mengancam fatimah.

"Iyah, aku janji asal kamu tidak tinggalin aku, aku sangat mencintaimu sayang."

Rijal sudah memaafkan fatimah, Rijal buru-buru pergi karena takut hendrik melaporkan kejadian ini pada pak kiai ahmad.

"Ya sudah, kamu masuk sana ke pesantren! aku mau langsung pergi, takut orang itu melaporkan kita pada gurumu. Nanti kita ketemu lagi bulan depan do tanggal yang sama di tempat ini. Aku pergi sayang jaga diri baik-baik." ucap Rijal sambil mencium pipi fatimah.

"yah. Kamu hati-hati sayang." ucap fatimah sambil melambaikan tangan saat Rijal pergi.

Saat fatimah masuk ke pesantren, ia kaget melihat keberadaan hendrik di dekat pintu belakang pesantren.

"Hei perempuan murahan, awas ya, aku akan balas dendam. Ingat itu." ucap Hendrik mengancam fatimah sambil ingin menampar fatimah. Namun fatimah menahan tangannya.

"Kamu berani tampar aku, aku akan laporkan ke pak kiai ahmad." ucap fatimah tidak takut sambil menahan tangan hendrik.

"Awas ya, aku akan balas ini semua." ucap hendrik sambil melepaskan tangannya.

"Kamu pikir aku takut." ucap fatimah lalu pergi meninggalkan hendrik.

hendrik kesal sendiri marah-marah tak jelas karena kesal dengan fatimah yang telah menduakannya, ternyata ia hanya pelampiasan Fatimah saja.

"Dasar perempuan murahan, awas aku akan balas dendam." ucap Hendrik sambil menendang batu kecil yang ada di hadapannya.

"Hei, kamu kenapa drik?" tanya Rian yang tiba-tiba datang kini berada di sampingnya.

"Eh,Rian? Mau ke mana? tanya hendrik."

"aku mau ke warung, tapi aku melihat kamu marah-marah sendiri sambil menendang batu, memangnya ada apa?" tanya Rian lagi.

"Fatimah selingkuh dariku, aku melihat dengan mataku sendiri dia sedang bermesraan dengan pacarnya di warung nasi di belakang pesantren. Pokoknya aku ga nyangka kalo fatimah seperti itu."

"Oh ... Ya sudah kamu sabar ya, mungkin Fatimah bukan yang terbaik untukmu."

"Aku ga nyangka aja sama dia."

"Ya sudah, mending kamu masuk sana bentar lagi ngaji, ga ada gunanya marah-marah sendiri di sini!" titah Rian lalu pergi menuju warung untuk membeli sesuatu.

Rian sudah kembali ke pesantren, ia melihat hendrik masih berdiri di tempat tadi, marah-marah sendiri.

"Ya allah, hendrik kamu masih di sini, ayo masuk bentar lagi ngaji!" titah Rian.

"Aku lagi malas ngaji yan, kamu duluan aja." ucap hendrik dengan wajah lesu.

"jangan gitu drik!"

"Aku akan balas dendam sama fatimah."

"Astagfirullah, jangan hendrik! biar allah aja yang balas.

"Tapi, hatiku sakit yan." ucap hendrik sambil menatap wajah Rian.

"Aku tau kamu sakit, tapi apa gunanya balas dendam, yang ada kita cuma dapat dosa. ayo masuk bentar lagi ngaji!"

"Ga aku males. kamu duluan aja.

"Ya ampun." Rian menggelengkan kepalanya lalu pergi meninggalkan hendrik.

Episodes
1 Ungkapan Rasa Cinta
2 Tergila-Gila
3 Kepikiran Terus-Menerus
4 Tidak Menduga
5 Bertemu Rian
6 Sampai Keluar
7 Tamu Istimewa
8 Senyuman Pertama
9 Dimas Sakit
10 Menghadiri Pernikahan
11 Salut
12 Pergi Malam
13 Panggilan Ceramah
14 Santai
15 Tergoda Lagi
16 Terungkap
17 Merasa nikmat
18 Kuat
19 Ceramah
20 Hadiyah
21 Rayuan
22 Memendam Rasa
23 Curiga
24 Kedatangan Woto
25 Makan bareng
26 Tugas Ke Luar Kota
27 Rezeki Nomplok
28 Alhamdulilah
29 Khusus Buat Istri
30 Manja
31 Karma
32 Berani
33 Di tabrak
34 Kabar Gembira
35 Tak mau
36 Tidak Di Temukan
37 Rahasia
38 Terpesona
39 Menikmati Secangkir kopi
40 Di Lempar Air
41 Panas
42 Ratu
43 Mumut Pergi
44 Ide
45 Mual
46 Dimas Bahagia
47 Bawa Rendang
48 Tak Di Undang
49 Syukuran
50 Fatimah Sedih
51 Tidak Percaya
52 Tidak Berhasil
53 Tidak Pulang
54 Dimarahi
55 Berhenti Kerja
56 Dimas Ngidam
57 Mumut Marah
58 Sprei Bagus
59 Pergi Ke Kampung Dimas
60 Kenangan Sedih
61 Bertemu Teman kecil
62 Tidak Bisa Tidur
63 pulang
64 Telor Tiga
65 Bayaran Besar
66 Kunci
67 Bingung
68 Es Kelapa Muda
69 Galau
70 Di Goda
71 Pingsan
72 Menunggu
73 Cantik
74 Teringat
75 Ga enak
76 Rayuan
77 Melahirkan
78 Pulang
79 Gembira
80 Marah
81 Aduhai
82 Gugup
83 Paksa
84 Nikah
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Ungkapan Rasa Cinta
2
Tergila-Gila
3
Kepikiran Terus-Menerus
4
Tidak Menduga
5
Bertemu Rian
6
Sampai Keluar
7
Tamu Istimewa
8
Senyuman Pertama
9
Dimas Sakit
10
Menghadiri Pernikahan
11
Salut
12
Pergi Malam
13
Panggilan Ceramah
14
Santai
15
Tergoda Lagi
16
Terungkap
17
Merasa nikmat
18
Kuat
19
Ceramah
20
Hadiyah
21
Rayuan
22
Memendam Rasa
23
Curiga
24
Kedatangan Woto
25
Makan bareng
26
Tugas Ke Luar Kota
27
Rezeki Nomplok
28
Alhamdulilah
29
Khusus Buat Istri
30
Manja
31
Karma
32
Berani
33
Di tabrak
34
Kabar Gembira
35
Tak mau
36
Tidak Di Temukan
37
Rahasia
38
Terpesona
39
Menikmati Secangkir kopi
40
Di Lempar Air
41
Panas
42
Ratu
43
Mumut Pergi
44
Ide
45
Mual
46
Dimas Bahagia
47
Bawa Rendang
48
Tak Di Undang
49
Syukuran
50
Fatimah Sedih
51
Tidak Percaya
52
Tidak Berhasil
53
Tidak Pulang
54
Dimarahi
55
Berhenti Kerja
56
Dimas Ngidam
57
Mumut Marah
58
Sprei Bagus
59
Pergi Ke Kampung Dimas
60
Kenangan Sedih
61
Bertemu Teman kecil
62
Tidak Bisa Tidur
63
pulang
64
Telor Tiga
65
Bayaran Besar
66
Kunci
67
Bingung
68
Es Kelapa Muda
69
Galau
70
Di Goda
71
Pingsan
72
Menunggu
73
Cantik
74
Teringat
75
Ga enak
76
Rayuan
77
Melahirkan
78
Pulang
79
Gembira
80
Marah
81
Aduhai
82
Gugup
83
Paksa
84
Nikah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!