Kuat

Mendengar cerita Rian, Dimas jadi kecewa dengan fatimah, ternyata ia bukan perempuan baik. saat malam tiba Dimas ingin mencoba melakukan hubungan intim.

Dimas memasuki kamar sekitar jam 22:00, ia melihat istrinya sudah tidur, ia ingin melakukan hubungan intim itu namun ragu, karena istrinya sudah tidur.

"Mumut sudah tidur, apa aku bangunkan aja ya? Kan dia selalu minta agar aku mau melakukan hubungan ini." gumam Dimas.

Ia terdiam di kasur lantai, namun sesekali bangun dan melihat mumut yang sedang terbaring tidur menggunakan baju tidur tangan pendek, celana pendek.

"Kenapa aku baru sadar ya, kalo istriku juga cantik, mungkin karena aku terlalu cinta sama fatimah." gumam Dimas sambil menandai wajah mumut dan badannya.

Dimas naik ke kasur mumut, ia mendekati istrinya lalu menciumnya.

"Emuchhh ... Mut bangun." Dimas membangunkan istrinya sambil mencium keningnya.

"Mas, kamu tidur mau tidur denganku denganku?" tanya mumut kaget dengan mata yang sembab.

"Aku mau." ucap Dimas sambil melihat wajah mumut dengan tatapan napsu.

"Mau apa mas? Tadi kamu cium aku ya? Aku ga mimpi kan?" tanya mumut sambil menatap wajah Dimas.

"Kamu ga mimpi aku tadi cium kening mu."

Dimas kini ada di samping mumut, matanya tertuju pada wajah mumut, lalu ia membaca doa, mencium kening mumut, pipi dan turun ke leher.

"Mas, kamu mau berhubungan denganku?" tanya mumut kaget ketika tiba-tiba Dimas mencium kening, pipi dan leher mumut.

"Iyah." ucap Dimas sambil mencium leher mumut.

Dimas membuka bra mumut lalu mencium dua gunung milik mumut dang menghisapnya. Baru hisapan sebentar fatimah sudah mendesah nikmat.

"Em ... Em, enak mas." ucap mumut sambil menikmati hisapan suaminya.

Bibir dimas turun, kini ia sedang mencium perut istrinya dan tak lama-lama, Dimas langsung memasuki senjata miliknya ke dalam lubang kenikmatan istrinya. Saat senjata Dimas sudah masuk mumut kesakitan.

"Aw ... Sakit mas, pelan-pelan aja masukinnya!" pinta mumut.

Namun Dimas tak menghiraukan suara istrinya yang kesakitan, Dimas memasukan senjatanya tidak pelan-pelan sehingga membuat mumut kaget dan kesakitan.

"Em ... Emm." Dimas menikmati rasa nikmat yang masuk ke dalam lubang milik istrinya, ia sampai mengeluarkan keringat saking nikmatnya lubang istrinya. Pemuda itu akhirnya menyerahkan miliknya untuk istrinya.

"Em ... Ah ... Aw, sakit mas." ucap mumut kesakitan, karena ia masih perawan.

"Nikmat sekali mut." ucap Dimas sambil terus menggoyang mumut dengan kencang.

"Aw .... Aw ... Sakit mas! aku ga kuat, sakit ... Lepaskan aku!"ucap mumut berteriak kesakitan.

"Sabar-sabar! Katanya kamu mau ini." ucap Dimas sambil terus menggoyang mumut, malah semakin kencang. Membuat mumut kesakitan fan berteriak semakin kencanng.

"Aw ..... Aww ... tolong lepaskan aku mas." mumut berteriak kesakitan, ia mendorong Dimas dengan tangannya, namun Dimas tak berhenti, mumut pun memukul pinggang suaminya, namun Dimas tetap tak mau berhenti ia malah semakin kencang menggoyang mumut. Dimas sangat menikmati lubang milik istrinya.

Sampai dua jam Dimas melakukan hubungan intim dengan istrinya, ia sudah puas, lalu ia keluarkan senjatanya dari lubang istrinya.

Dimas berbaring, ia merasakan kenikmatan yang belum pernah ia rasakan di dunia ini, ia senang bisa menikmati kenikmatan lubang milik istrinya yang sangat nikmat.

'mumut nikmat sekali, ia masih perawan.' batin dimas sambil melihat mumut yang terbaring lemah. Mumut lemas ia tak bisa apa-apa, bicarapun ia tak sanggup, karena dalam 2 jam itu Dimas tidak berhenti dari pertarungan.

"Mut, kamu pasti sakit ya? kamu lemes ya? Maafkan aku ya." ucap Dimas sambil menatap wajah mumut, namun mumut hanya terdiam.

"Aku ambilkan minum ya!" ucap Dimas

"Mut, bangun dulu sebentar kamu minum dulu, kamu kan cape, pasti kamu haus." ucap Dimas sambil memberikan air minum.

"Lek ... Lek ... Lek, suara mumut sedang minum, ia tak sanggup bicara ia sangat lelah. Air minum satu gelas tidak cukup.

"mau minum lagi," tanya Dimas dan mumut menganggukkan kepalanya.

"Nih sayang," Dimas memberi mumut minum lagi. Mumut pun menghabiskanya.

"lagi." tanya Dimas dan mumut menggelengkan kepalanya.

Dimas merasa kasian pada istrinya, ia merasa bersalah karena tak berhenti selama dua jam pertarungan.

'Kasian mumut, aku tadi tak bisa hentikan napsuku, sangat nikmat sekali, ternyata berhubungan intim itu sangat nikmat.' batin Dimas.

Hampir tiga jam mumut tidur, ia terbangun kerena ingin kencing. Mumut melihat Dimas sedang tidur sangat nyenyak dengan mumut menganga sedikit sambil ngorok. Mumut tertawa geli melihatnya.

Dimas sangat menikmati tidurnya, rasa yang Dimas rasakan saat tidur beda dari biasanya. Kini tidurnya menjadi sangat nikmat, karena ia sudah bertarung melepaskan masa lajangnya dengan penuh kenikmatan.

Dimas terbangun, karena ia juga ingin kencing, saat ia bangun kaget melihat mumut tak ada di sampingnya.

"Ke mana mumut, masya allah aku tidur lama juga, masya allah rasa tidur kali ini nikmat banget, ternyata kalo sudah bercinta tidur pun jadi nikmat bukan hanya saat bercintanya saja yang nikmat tapi saat tidur pun setelah bercinta sangat nikmat beda sekali." gumam Dimas lalu keluar kamar mencari mumut.

"Mut ... Mut, kamu sedang apa?" tanya Dimas memanggil istrinya yang sedang di dalam kamar mandi.

"Apa mas." ucap mumut dengan suara lesu.

"kamu abis kencing?" tanya Dimas dan mumut menganggukkan kepalanya lalu pergi menuju kamar.

Dimas memasuki kamar lagi, ia tidur bersama mumut, ia juga memeluk istrinya.

"mas, lepaskan aku! aku cape." ucap mumut ketakutan. ia takut suaminya ingin nambah.

"Aku cuma pengen peluk kamu mut, bukan kah ini yang selama ini kamu inginkan?" tanya Dimas sambil memeluk mumut, ia belum melepaskan mumut.

"Aku lagi ga mau di peluk, aku pengen berbaring tanpa di peluk. ucap mumut lesu.

"Iyah." ucap Dimas sambil melepaskan mumut.

"Aku bahagia mut bisa miliki kamu, kamu sangat nikmat, kamu juga masih perawan." ucap Dimas sambil tersenyum. Namun mumut pura-pura tidak mendengar, karena ia sangat lelah, mumut memejamkan matanya dan tidur lagi.

Subuh tiba menunjukan jam 04:30. Dimas segera bangun, ia langsung memasuki kamar mandi, usai mandi ia berwudhu.

Ketika ia akan melaksanakan sholat subuh ia membangunkan istrinya.

"Mut, bangun udah subuh, ayo kita sholat! ajakan Dimas di tolak mumut.

"Mas, aku cape, kamu sholat duluan aja. Ucap mumut tanpa membuka mata.

Dimas pun sholat sendiri, usai sholat ia mengaji, kini sudah jam 05:30. Namun mumut belum bangun juga.

"Mut, bangun ini sudah jam setengah enam, bangun ... ke buru abis waktu sholatnya, ayo bangun mut!" titah Dimas sambil memegang tangan mumut.

"Aku lemes mas, nanti aku kodo aja sholatnya, aku ga kuat." ucap mumut tanpa membuka mata.

"Kamu masih sakit?" tanya Dimas sambil mengelus kening mumut.

"Iyah mas, anu ku sakit mas, aku juga lemes banget." ucap mumut sedikit membuka mata.

"Ya udah, kamu istirahat aja ya, aku mau buatkan sarapan dulu untukmu." ucap Dimas lalu pergi ke dapur.

Pagi Dimas menyiapkan sarapan untuk istrinya, ia membuat masakan nasi goreng, Dimas memasaknya dengan rasa sayang. Entah mengapa setelah malam pertarungan tadi ia merasa sayang pada mumut.

"Ya allah mengapa aku jadi seperti ini pada mumut setelah aku lalukan malam tadi, aku jadi sayang dia, apa lagi saat ia kesakitan, aku kasian liatnya." gumam Dimas sambil masak.

"Mut, ini sarapannya, ayo makan, sini aku suapin! ayo bangun sayang sarapan dulu! " titah Dimas.

"Nanti aja." ucap mumut dengan suara kecil.

"Eh .. ga boleh gitu, ayo makan! Ini enak loh, masih hangat nanti kalo udah dingin kurang enak." ucap Dimas merayu mumut agar mau makan. Dan mumut pun bangun.

"Suapin aku mas!" tatah mumut.

"Iyah." Dimas pun menyuapi mumut.

"Em ... Enak sekali mas." ucap mumut sambil senyum dikit.

"kalo enak abisin ya."

"Iyah."

"Kamu jangan kerja ya mut, kamu kan lagi sakit, kamu izin aja!" titah Dimas dan mumut pun menganggukkan kepalanya.

"Mas, aku ingin kamu jangan cuek lagi padaku! Aku sangat berharap kamu bisa cintai aku. Karena aku sudah menyerahkan mahkotaku untukmu, kesucian yang selama ini aku jaga sudah aku berikan padamu. Jadi tolong cintai aku ya dan jangan sakiti aku!" ucap mumut berharap Dimas bisa mencintainya.

"Insya allah, mut, aku ga akan sakiti kamu." ucap Dimas sambil tesenyum.

"

"

Episodes
1 Ungkapan Rasa Cinta
2 Tergila-Gila
3 Kepikiran Terus-Menerus
4 Tidak Menduga
5 Bertemu Rian
6 Sampai Keluar
7 Tamu Istimewa
8 Senyuman Pertama
9 Dimas Sakit
10 Menghadiri Pernikahan
11 Salut
12 Pergi Malam
13 Panggilan Ceramah
14 Santai
15 Tergoda Lagi
16 Terungkap
17 Merasa nikmat
18 Kuat
19 Ceramah
20 Hadiyah
21 Rayuan
22 Memendam Rasa
23 Curiga
24 Kedatangan Woto
25 Makan bareng
26 Tugas Ke Luar Kota
27 Rezeki Nomplok
28 Alhamdulilah
29 Khusus Buat Istri
30 Manja
31 Karma
32 Berani
33 Di tabrak
34 Kabar Gembira
35 Tak mau
36 Tidak Di Temukan
37 Rahasia
38 Terpesona
39 Menikmati Secangkir kopi
40 Di Lempar Air
41 Panas
42 Ratu
43 Mumut Pergi
44 Ide
45 Mual
46 Dimas Bahagia
47 Bawa Rendang
48 Tak Di Undang
49 Syukuran
50 Fatimah Sedih
51 Tidak Percaya
52 Tidak Berhasil
53 Tidak Pulang
54 Dimarahi
55 Berhenti Kerja
56 Dimas Ngidam
57 Mumut Marah
58 Sprei Bagus
59 Pergi Ke Kampung Dimas
60 Kenangan Sedih
61 Bertemu Teman kecil
62 Tidak Bisa Tidur
63 pulang
64 Telor Tiga
65 Bayaran Besar
66 Kunci
67 Bingung
68 Es Kelapa Muda
69 Galau
70 Di Goda
71 Pingsan
72 Menunggu
73 Cantik
74 Teringat
75 Ga enak
76 Rayuan
77 Melahirkan
78 Pulang
79 Gembira
80 Marah
81 Aduhai
82 Gugup
83 Paksa
84 Nikah
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Ungkapan Rasa Cinta
2
Tergila-Gila
3
Kepikiran Terus-Menerus
4
Tidak Menduga
5
Bertemu Rian
6
Sampai Keluar
7
Tamu Istimewa
8
Senyuman Pertama
9
Dimas Sakit
10
Menghadiri Pernikahan
11
Salut
12
Pergi Malam
13
Panggilan Ceramah
14
Santai
15
Tergoda Lagi
16
Terungkap
17
Merasa nikmat
18
Kuat
19
Ceramah
20
Hadiyah
21
Rayuan
22
Memendam Rasa
23
Curiga
24
Kedatangan Woto
25
Makan bareng
26
Tugas Ke Luar Kota
27
Rezeki Nomplok
28
Alhamdulilah
29
Khusus Buat Istri
30
Manja
31
Karma
32
Berani
33
Di tabrak
34
Kabar Gembira
35
Tak mau
36
Tidak Di Temukan
37
Rahasia
38
Terpesona
39
Menikmati Secangkir kopi
40
Di Lempar Air
41
Panas
42
Ratu
43
Mumut Pergi
44
Ide
45
Mual
46
Dimas Bahagia
47
Bawa Rendang
48
Tak Di Undang
49
Syukuran
50
Fatimah Sedih
51
Tidak Percaya
52
Tidak Berhasil
53
Tidak Pulang
54
Dimarahi
55
Berhenti Kerja
56
Dimas Ngidam
57
Mumut Marah
58
Sprei Bagus
59
Pergi Ke Kampung Dimas
60
Kenangan Sedih
61
Bertemu Teman kecil
62
Tidak Bisa Tidur
63
pulang
64
Telor Tiga
65
Bayaran Besar
66
Kunci
67
Bingung
68
Es Kelapa Muda
69
Galau
70
Di Goda
71
Pingsan
72
Menunggu
73
Cantik
74
Teringat
75
Ga enak
76
Rayuan
77
Melahirkan
78
Pulang
79
Gembira
80
Marah
81
Aduhai
82
Gugup
83
Paksa
84
Nikah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!